Binar segera membeli beberapa buah test pack dengan merek yang berbeda-beda di apotek terdekat. Ia segera melakukan test dengan ketiga test pack tersebut. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan. Hamil bukanlah bagian dari rencananya selama ia tinggal di bumi.
Apalagi dengan diabetes tipe I yang sekarang dideritanya, dan juga ia harus kabur dari Derek.
'Derek,' pikir Binar. Pria itu bahkan berusaha menyerangnya malam itu. Ia tidak yakin kalau Derek akan senang dengan berita kehamilannya. Ia sebaiknya menyembunyikan kehamilannya.
'Menyembunyikan?' pikir Binar, memangnya aku mau mempertahankan kehamilan ini. Binar terduduk di ujung tempat tidurnya dan menatap bayangannya di cermin.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" Umpatnya berkali-kali. Ia bahkan tidak mencintai Derek Blaine, atau bahkan puas dan mencapai klimaks ketika mereka bercinta.
Sekarang ia harus hamil dari anak pria yang tidak dikenalnya. Bukan itu saja, pria tersebut juga terlibat banyak masalah, dari tebakan Binar, Derek setidaknya terlibat kasus pengedaran narkoba dan senjata terlarang. Binar sudah mencari tahu sedikit tentang Derek, ia adalah anggota mafia Red Scarlet yang terkenal di London.
Walaupun nama geng mafianya sangat jelek dan bahkan terdengar bodoh, tapi kejahatan mereka seringkali membuat kepolisian London, Scotland Yard, pusing tujuh keliling.
Binar berusaha berfikir jernih, sudah sebulan ia kabur dari Derek dan Derek masih belum berhasil menemukannya. Mungkin Derek tidak peduli sama sekali dengannya dan membiarkannya begitu saja.
Atau ia mungkin bisa pergi ke Indonesia dan menetap di Kali Perak bersama Wulan, adiknya. Tapi kemudia ia teringat akan ayahnya yang memiliki penyakit jantung. Ia khawatir, ayahnya akan syok dan terkena serangan jantung bila mengetahui ia hamil.
Binar menutup matanya dan berusaha mengatur nafasnya. Akhirnya, ia menghela nafas panjang.
Binar memutuskan bahwa besok ia akan ke rumah sakit dan melakukan aborsi.
Pagi-pagi sekali, Binar sudah duduk di rumah sakit. Ia menunggu namanya dipanggil oleh dokter kandungan.
Setelah sekitar tiga puluh menunggu, akhirnya namanya dipanggil untuk pemeriksaan. Dokter kandungan melakukan pemeriksaan. Binar menatap layar ultrasonogram, ia melihat sebuah titik yang berdetak cepat.
Binar tersenyum. TIDAK. Ia tidak akan dapat membunuh titik kecil tersebut.Binar menitikkan air mata. Dalam hatinya ia merasa bersyukur dan sekarang ia merasa tidak sendirian lagi.
Binar menatap jalanan kota London. Ia sadar London akan sangat berbahaya baginya. Derek dapat saja menemukannya. Binar segera mengambil telepon genggamnya dan mencari tiket penerbangan ke kota lain. Tapi satu hal yang ia butuhkan. Uang.
Binar kembali mengecek telepon genggamnya, ia terkejut dengan jumlah uang yang dikirim oleh aun RRMin, pemilik akun tersebut membeli lagu terakhir Binar seharga sepuluh kali lipat jumalah yang ditawarkan. 'Pemilik akun ini pasti orang yang sangat kaya raya,' batin Binar.
"Halo, Tuan Putri."
Binar mendengar sebuah suara yang sangat ingin ia hindari, suara Derek Blaine.
Binar berbalik dan tersenyum, "Halo Pangeran Tampan yang ternyata iblis dari neraka." Nada bicaranya lembut dan ramah.
Derek menatap Binar, "aku merindukanmu."
Binar tersenyum manis, "kau hampir mengoyakku malam itu!"
Derek tersenyum, "dan kau melemparku cukup jauh dan mematahkan bahuku."
Binar tersenyum, "aku berharap aku mematahkan lehermu malam itu."
Derek berjalan di sebelah Binar, "aku tidak tahu kau mahluk apa, tetapi aku tertarik denganmu dan kurasa kita dapat bekerja sama."
Binar berjalan di sebelah Derek, ia tampak tenang tetapi sebenarnya ia berusaha mencari jalan keluar untuk kabur.
"Kau mengambil sesuatu milikku," ujar Derek dengan lembut sambil menarik Binar merapat pada dirinya. "Dan aku menginginkannya."
Binar menatap Derek dengan serius dan tersenyum, "aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan."
Derek tersenyum, "jangan pura-pura bodoh. Aku tahu kau gadis yang sangat cerdas, Binar. Aku akan menawarkan hidup penuh dengan kemewahan bagimu dan... anak kita..."
Binar tersenyum, "jangan khawatir, aku baik-baik saja. Hidupku nyaman." Binar mendorong Derek dan berjalan ke arah yang berlawanan. Dua orang pria mengenakan jas berdiri menghalangi Binar, mereka membuka jasnya sedikit dan menunjukkan bahwa mereka bersenjata.
"Aku harus kembali ke apartemenku," ucap Binar santai, "aku tidak membawa cukup insulin."
Derek tersenyum, "tidak masalah, aku akan mengantarmu, Tuan Putri."
Binar berusaha tetap tenang dan tegar. Ia berencana mengikuti permainan Derek sampai akhirnya ia bisa kabur.
Binar mengambil barang-barangnya yang dianggap penting, kemudian ia berjalan mengikuti Derek.
Binar melihat sebuah tram dan ia segera menonjok dan menghajar anak buah Derek dan kemudian melompat ke atas tram. Untuk sementara ia aman.
Binar turun dan mencari tempat persembunyian baru. Saat ini, yang menjadi fokusnya adalah kabur dari Derek demi keselamatan dirinya dan bayi dalam kandungannya.
Binar segera memesan pesawat untuk terbang ke luar negeri. Ia memilih penerbangan dengan waktu terdekat, dalam waktu satu jam ia dapat kabur ke Belanda.
Sebuah pesan tampak di notifikasi telepon genggamnya, Binar tersenyum.
[[RRMin: Hi NBS! Why you didn't upload any song today? Are you okay?]]
(RRMin: Hai NBS! Kenapa kamu tidak mengunggah satu lagupun hari ini? Apakah kamu baik-baik saja?)
[[NBS: Hi RRMin! I am sorry, I am kind of busy today. However, thank you for the money that you sent. I don't think my music is on that price :) ]]
(NBS: Hai RRMin! Maafkan aku, aku sedikit sibuk hari ini. Terima kasih atas uang yang kau kirimkan, aku merasa, laguku tidak semahal itu.)
[[RRMin: Are you kidding me! Your music are fantastic! I hope that I can meet you and I will be very lucky if you can work with me.]]
(RRMin: Kau pasti bercanda! Lagu-lagumu sangat fantastik! Aku harap aku dapat bertemu denganmu dan aku akan merasa sangat beruntung bila kamu mau bekerja bersamaku.)
[[NBS: Thank you. I am flattered. But I am sorry, I am a free bird!]]
(NBS: Terima kasih. Aku sangat tersanjung. Tetapi maafkan aku, aku adalah burung yang terbang bebas!)
[[RRMin: Just let me buy your music then :) I am happy with that.]]
(RRMin: KAlau begitu, biarkan aku membeli musikmu :) itu sudah cukup membuatku bahagia.)
Ia melihat pesan dari RRMin, tampaknya RRMin merasa khawatir karena Binar hari ini tidak mengunggah satu lagupun. Binar tersenyum menatap percakapannya denga pemilik akun RRMin.
Ia kemudian bersandar di kursinya dan mengelus perutnya, "kita akan baik-baik saja!"
Binar merasa sedikit khawatir. Ia hamil dan diburu. Ia hanya ingin anaknya lahir dengan selamat dan sehat. Satu hal yang ia janjikan pada dirinya sendiri. Ia tidak akan membiarkan Derek, mendapatkan anak dalam kandungannya. Ia tidak mau anaknya dibesarkan oleh pria jahat seperti Derek Blaine, walaupun ia ayah kandungnya.