"Bagaimana kau melakukan hal tersebut?" Tanya Derek tidak mengerti.
Binar menatap Derek, pura-pura bingung, "melakukan apa?"
Derek menatap Binar dan tersenyum, "jangan pura-pura kalau kau tidak tahu. Kau mendefleksikan peluru-peluru tersebut."
Binar menatap Derek dan tersenyum, "aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, aku hanya berlari ke pintu keluar dan kau mengikuti, dan kita berdua selamat."
Derek menatap Binar dengan kebingungan, "sial!". Salah seorang penembak masih mengincar Derek.
Derek segera merunduk dan bersembunyi di balik sebuah mobil, "kita harus pergi dari London!"
"Kita?" tanya Binar bingung.
"Ya! Kita! Mereka sudah melihatmu, kau tidak berpikir bahwa mereka akan membiarkanmu hidup kan?" Derek menatap Binar dengan serius.
"Aku hanya pegawaimu, kenapa mereka mau membunuhku?" Tanya Binar penasaran.
"Entahlah, karena mereka orang jahat?" Tanya Derek.
Derek kemudian memecahkan sebuah kaca jendela mobil dan masuk ke mobil tersebut. Binar dengan segera duduk di kursi penumpang. Derek segera mengemudikan mobil tersebut dengan kecepatan penuh menuju luar kota.
"Kita akan kemana?" Tanya Binar penasaran.
"Aku tahu tempat yang aman di Manchester." Derek menatap Binar dan tersenyum.
Binar tampak kecewa, "aku suka London."
Derek tersenyum, "jangan khawatir, kau juga akan suka Manchester." Derek mencium jemari Binar dengan lembut.
Setelah beberapa jam perjalanan, mereka tiba di Manchester. Derek membawa Binar ke semuah rumah kecil yang terbuat dari kayu di pinggiran Bedford, Manchester. Binar turun dari mobil dan mengikuti Derek masuk ke rumah mungil tersebut.
Binar merasa kelelahan. Ia segera mencari kasur dan berusaha untuk tidur. Pada dasarnya, Binar gadis yang sederhana. Ia dapat tidur dimana saja walau tempat tersebut tidak terlalu nyaman.
Derek mempersiapkan senjata bila ada yang menyerang mereka dan kemudian ia tidur di sebelah Binar.
Binar bangun lebih awal, ia pergi ke kamar mandi dan kemudian membersihkan dirinya. Derek bangun dan memasak sarapan untuk mereka berdua.
"Selamat pagi, Pangeran Tampan," ucap Binar santai.
Derek menatap Binar yang hanya menutupi tubuhnya dengan handuk, "selamat pagi, Putri Cantik."
Derek membawa dua piring omelet dan bacon ke meja makan. Binar segera duduk dan menikmati sarapannya.
"Jadi, apa yang sebenarnya mereka inginkan darimu?" Tanya Binar dengan santai sambil menikmati sarapannya.
"Mereka menginginkan sesuatu dariku." Ujar Derek pendek.
"Oh ya, apa?" Tanya Binar penasaran.
"Aku tidak dapat memberitahukannya padamu. Bila kau mengetahui tentang hal tersebut, kau harus mati." Ucap Derek ringan sambil memakan sarapannya. "Siapa kau sebenarnya? gadis normal akan ketakutan setelah terjebak dalam tembak-temabakan seperti itu." Ucap Derek sambil memperhatikan Binar.
"Apa aku terlihat seperti gadis normal?" Tanya Binar datar.
Derek menggelengkan kepalanya dan menghabiskan sarapannya.
Binar menghabiskan waktu seharian untuk menulis lagu sedangkan Derek melakukan sesuatu yang Binar tidak tahu ataupun tidak peduli.
Binar sebenarnya kesal karena ia harus terseret dalam keadaan ini, ia baru saja mengenal Derek selama dua hari dan pria tersebut sudah membuatnya hidup dalam bahaya. Binar punya perasaan bahwa Derek bukanlah pria yang baik dan Binar harus mencari cara untuk pergi dari sini.
Derek memandang langit, sebentar lagi bulan purnama akan bersinar terang dan membulat sempurna. Itu artinya ia akan segera bertransformasi menjadi manusia serigala. Derek sadar bahwa ia dapat saja membahayakan Binar, tetapi ia tidak peduli. Ia curiga terhadap gadis itu.
Menurut pendapat Derek, Binar bisa saja adalah seorang polisi yang menyamar dan berusaha memenjarakannya. Derek adalah salah satu pentolan mafia terkenal dan ditakuti di Inggris. Ia bersama rekannya, Sebastian Margianno adalah pria yang kejam dan tidak segan membunuh agar obsesi mereka terpenuhi.
Derek bahkan berharap agar Binar berjalan keluar rumah ketika ia bertransformasi, dengan begitu ia dapat membunuh Binar dan mencabik-cabik tubuh gadis itu. Bagi Derek, Binar hanyalah gadis pelepas nafsu satu malamnya.
Binar membuat roti lapis untuk makan malamnya. Ia baru menyadari bahwa ia belum melihat Derek sejak sarapan tadi pagi. Binar berjalan-jalan di dalam ruangan dan ia menyadari ada ruangan di bawah lantai. Binar membuka ruangan tersebut dan ia menemukan banyak serbuk putih dan senjata api.
Binar semakin curiga dengan Derek. Binar mengambil sebuah dua buah pistol yang sudah terisi dan menyembunyikannya di punggungnya. Sebagai bentuk persiapannya tinggal di bumi, Binar bahkan sudah mempersiapkan bila dirinya harus terjebak tembak-tembakan. Hal inilah yang membuat Binar cukup tenang dan tidak panik ketika ia ada di kafe.
Selain itu sebagai apsara, Binar juga memiliki kemapuan sebagai tameng untung melindungi dirinya, oleh karena itu ia merasa percaya diri dan mampu melindungi dirinya sendiri.
Binar menatap mobil yang terparkir di depan, setelah beberapa saat ia akhirnya memutuskan bahwa ia harus pergi menjauh dari Derek. Binar mengambil barang-barangnya dan ia berjalan ke arah mobil yang diparkir.
Suatu kebetulan, atau kesengajaan, Derek kembali ke rumah di tengah transformasinya. Derek sudah membulatkan tekadnya untuk membunuh Binar.
"Derek! Aku tidak peduli dengan segala urusanmu dan aku mau kembali ke London! Sekarang!" Teriak Binar ketika ia melihat Derek.
Derek tersenyum kerika ia dapat merasakan bahwa ia sudah memulai bertransformasi. Secara tiba-tiba, di depan Binar ia bertransformasi menjadi manusia serigala dan kemudia berlari untuk menerjang Binar.
Sebagai apsara berusia 221 tahun, Binar sudah melihat berbagai macam hal. Ia tidak terkejut ketika Derek berubah bertransformasi menjadi manusia serigala berwarna hitam dan abu-abu tua.
Sebelum Derek berhasil menerjangnya, Binar dengan sigap membuat tameng di depan tubuhnya. Melindunginya dari serangan Derek.
Derek masih berusaha mnyerang Binar dan akhirnya Binar melempar Derek hingga ia terpental menabrak pohon.
Derek mengerang kesakitan dan Binar mengambil kesempatan itu untuk kabur dengan mobil yang dicuri Derek.
Binar menyetir beberapa jam hingga akhirnya ia tiba di London. Ia sadar Derek dapat saja mencarinya dan ia harus segera meninggalkan London.
***
Sebulan berlalu, Binar berpindah sari satu kota ke kota lainnya. Ia bukannya takut pada Derek tetapi ia tidak mau Derek merusak rencananya untuk menjadi seorang musisi. Binar terus menerus menjual musiknya sebagai NFT, walau begituia berhenti mengunggak video ke Youtubee dan TicToc. Ia tidak mau Derek dapat melacaknya dengan mudah.
Binar merasa beruntung karena pemilik akun RRMin terus menerus membeli lagunya dengan harga lima kali lipat yang ia tawarkan. Binar akhirnya membuatkan sebuah lagu khusus untuk RRMin dan memberikannya secara gratis. Dengan hasil penjualan lagunya tersebut, Binar tahu ia sudah cukup aman secara finansial selama ia tidak terlalu hidup berfoya-foya.
Ketika ia mengunggah lagu khusus untuk RRMin tersebut, Binar mendadak merasa mual. Ia berlari ke kamar mandi dan muntah di toilet.
Dalam hatinya mendadak ia merasa khawatir, ia mulai menghitung hari menstruasinya,'sial,' pikirnya, Ia sudah telat dua minggu.