Chereads / sejak kapan?! / Chapter 2 - MASIH SEPERTI BIASA

Chapter 2 - MASIH SEPERTI BIASA

tepat pukul 7 pagi aku sampai di halte busway dekat sekolahku. ada rasa malas yang selalu muncul setiap kali kakiku melangkah selepas turun dari bus karena aku tahu suasana seperti apa yang akan aku hadapi selama 8 jam kedepan.

lautan manusia dari mulai teman kelas, kaka kelas, adik kelas, guru, dan bahkan penjaga sekolah. semakin banyak manusia di sekitarku maka semakin besar pula ketidak nyamanan yang kurasakan, belum lagi para murid nakal yang selalu berisik dan berbuat onar membuatku hampir muak dengan kehidupan sekolah.

satu hal lagi yang membuatku tidak bersemangat hari itu, yaitu pelajaran olahraga yang mengharuskan semua murid berkumpul di lapangan terbuka dengan panas matahari yang terik lalu melakukan berbagai macam gerakan yang bisa membuat tubuh berkeringat. dan yang paling membuatku enggan adalah jenis olahraga yang mengharuskan adanya kerja sama antar murid karena aku sama sekali tidak ingin melakukan kontak dengan teman-temanku.

3 jam berlalu, bel untuk istirahat pertamapun berbunyi dan aku masih saja tidak bersemangat.

2 jam selanjutnya juga berlalu dan bel istirahat makan siangpun berbunyi namun aku masih saja terdiam tanpa ada sedikitpun keinginan untuk bangkit dari tempat duduk ku.

padahal setelah istirahat kedua aku harus berolahraga namun rasanya sungguh lelah meski aku tidak melakukan apapun sejak pagi.

biasanya aku hanya akan memaksakan diriku dan mengikuti semua kegiatan yang diharuskan sebagaimana yang dilakukan murid lain namun saat itu rasanya ku tak sanggup. jadi sebelum waktu istirahat berakhir aku memutuskan untuk menemui guru olahraga dan meminta izin tak mengikuti kelasnya dengan alasan sakit.

sesampainya didepan pintu ruang guru jantungku berdetak semakin cepat dan rasa gugup-pun nenyerang. namun nasib baik menyertaiku karena ruangan saat itu cukup sepi dan hanya ada 3 orang guru saja di dalamnya sehingga aku tak perlu merasa khawatir.

perlahan ku berjalan menuju pa amir guru olahragaku seraya terus memikirkan kalimat yang akan ku katakan.

"pa maaf saya mau izin gak bisa ikut olahraga soalnya perut saya sakit! " ucapku pelan dengan wajah melas yang sudah kulatih sejak saat kumeninggalkan kelas.

" walaah sakit kenapa? padahal hari ini seru lo olahrganya lari estafet " timpal pa amir.

" kayanya karna perut saya kosong pa jadi agak sedikit kembung " jawabku spontan dengan sedikit penjelasan yang belum kupersiapkan sebelumnya.

" yasudah sana masuk uks " pa amir pun mengakhiri pembicaraan kami seraya kembali fokus pada ponselnya.

(hufffhhh) gumamku lega.

tiba-tiba akupun merasa begitu bersemangat hingga tanpa sadar aku berjalan keluar ruangan dengan sedikit senyuman di wajah.

kususuri lorong-lorong yang akan membawaku ke ruang perawatan dengan perasaan tenang dan hati yang nyaman hingga rasanya beban yang kupikul sejak pagipun hilang. lalu kufikir akhirnya satu masalah terpecahkan dan hanya tinggal menunggu waktu sampai bel pulang berbunyi. namun rupanya semangat yang kurasakan hanya bertahan sementara, karena setelah beberapa saat berbaring di atas tempat tidur tubuhku kembali merasa lelah.

rasa bosan datang begitu cepat dan bahkan sesalpun ikut menghampiri karena aku lupa membawa handsfreeku sehingga aku tak bisa mendengarkan musik untuk mengisi kekosongan.

yang kulakuka hanya menatap dinding putih selebar 4 kali 3 meter dengan 5 jendela panjang yang berjejer dari satu sisi hingga sisi lainnya.

kantukpun mulai meningkat, mataku semakin berat dan aku jadi lebih sering menguap.

sesekali mataku terpejam namun aku berusaha tuk tetap terjaga karena aku merasa aneh jika harus tidur di tempat umum dimana siapa saja bisa masuk tanpa sepengetahuanku.

benar saja dugaanku, ( krrreek ) seseorang menggerakkan gagang pintu dengan perlahan.

(ngiiiiiikkkkk brukkkk) pintupun terbuka dan sedikit menabrak dinding.

spontan ku geser tirai yang mengelilingi ranjang tempatku beristirahat, dan tepat setelah tirai itu terbuka tak sengaja mataku bertatapan dengan mata seseorang yang baru saja masuk tersebut.

( hmmm ) tanpa sadar akupun tersenyum canggung karena ternyata orang yang kulihat adalah adi teman kelasku.

" maaf aku bangunin kamu ya!!! " ujarnya dengan wajah terkejut.

" aku cuma mu cari obat merah kok, ada yang jatoh di lapangan pas olahraga! kamu lanjutin aja istirahatnya!!!. lanjut adi menjelaskan.

( hmmm ) aku yang tak tahu harus berkata apa hanya tersenyum malu seraya menganggukkan sedikit kepalaku sebagai tanda mengiyakan apa yang dikatakan adi.

tirai kembali kututup, lalu menyusul suara langkah kaki adi yang hendak keluar ruang UKS dan kecanggunganpun berakhir sampai disitu.

haripun berlalu, aku kembali kerumah tepat pukul 4 sore dan sama seperti biasanya tak ada seorangpun yang menyambutku.

aku tak pernah bertukar pesan dengan kakakku kecuali jika ada hal mendesak dan akupun tak bisa menghubungi orangtuaku karena takut mengganggu mereka yang sedang berjualan sehingga aku tak tahu kapan mereka akan pulang.

malam itu kufikir akan sunyi sepi seperti malam sebelumnya, namun tepat pada pukul 6.30 sayup-sayup terdengar suara beberapa orang lelaki didepan pintu rumah.

lalu tak lama, " ayo masuk masuk !!! " kudengar suara kakakku seperti sedang mempersilahkan seseorang untuk masuk.

aku yang sudah tak heran dengan perilaku kakakku segera menyadari apa yang terjadi dan mencoba mengabaikannya dengan tetap berada di dalam kamar.

meski kakakku dingin dan acuh padaku namun diluar sana dia sangat royal dan tak segan menghabiskan uang untuk teman-temannya, leo bahkan cukup sering membawa teman-temannya kerumah hanya untuk sekedar minum kopi, makan-makan, dan bersantai bersama tanpa memperdulikanku sama sekali.

sejujurnya akupun tak perduli dengan keributan yang selalu timbul ketika teman-temannya berkunjung, namun ada kalanya aku merasa kesal karena ketika orang yang bukan anggota keluargaku berada di dalam rumah, aku jadi merasa tak leluasa untuk menggunakan kamar mandi dan itu sangat mengganggu.

( tik tok tik tok ) suara jam dinding terus terdengar dan waktu terus berjalan.

untung saja satu jam kemudian orangtuaku pulang. leo yang sadar bahwa orangtua kami lelah segera pergi keluar dengan membawa teman-temannya dan tak pulang hingga tengah malam.

rumahpun kembali sunyi. aku yang sudah menahan buang air kecil selama beberapa menit bergegas keluar dari kamar dan dengan sekuat tenaga berlari menuju kamar mandi.

setelah keluar kulihat orangtuaku tengah duduk berdua di meja makan menyantap sesuatu yang dibungkus kertas nasi dengan lahapnya.

" makan nai " tawar ibuku sembari menyodorkan satu bungkus makanan.

"apa itu?" tanyaku mendekat penasaran.

" kwetiau depan gang, tadi bapak laper katanya, jadi ibu beli 4 aja sekalian " ibu menjawab sembari mengunyah kwetiau miliknya.

karena kwetiau itu terlihat sangat enak akupun bergabung dengan kedua orangtuaku dan makan bersama mereka.

sesekali kami berbincang tentang berbagai macam hal, dan bahkan setelah selesai makanpun kami masih membahas sesuatu hingga tak terasa waktu berlalu.

saat waktu menunjukkan pukul 9 malam obrolan kami berakhir dan orangtuaku bersiap untuk tidur setelah membersihkan diri. disisi lain aku mencuci piring, membereskan meja makan dan segera kembali ke kamar untuk beristirahat.