Chereads / Mencinta ataukah Bercinta / Chapter 9 - "Ketika Istriku ada Tugas Kantor 3 Hari Di Luar Kota"

Chapter 9 - "Ketika Istriku ada Tugas Kantor 3 Hari Di Luar Kota"

Suatu saat matahari terasa sangat menyengat panasnya. Namun tampak beberapa karyawan pada jam istirahat siang itu masih saja tetap asyiiik menikmati santai bersama teman kerjanya di bawah pepohonan, seolah itu tempat yang paling segar di sana.

Mereka itu adalah karyawan dari perusahaan yang memproduksi barang-barang antiqui dan meubel, perusahaan tempat Sari bekerja.

Sudah dua tahun lebih Sari di sana menempati posisi sebagai Manager Marketing.

Dan Sari adalah karyawan yang paling diandalkan perusahaan sekaligus pak Boss, oleh karena kinerja yang sangat bagus dan juga jujur.

Suatu siang sekitar pukul 10:30 seluruh staff kantor kumpul untuk rapat bersama pak Boss.

"Jadi, agenda perusahaan kita yang sudah fix dan yang paling dekat tanggal pelaksanaannya adalah Pameran Meubel Bersama Propinsi yang akan digelar di kota MA!" jelas pak Boss.

"Lantas bagaimana persiapan kita selanjutnya pak?" tanya salah satu staff.

Kemudian pak Boss menjelaskan semua menyangkut teknis dari Persiapan Produk yang digelar hingga Penutupan Stand Pameran.

"Terus yang jaga stand pameran nanti bagaimana pak teknis'nya?" tanya salah satu staff.

"Baik. Untuk yang jaga stand, silahkan nanti setelah seksi-seksi terbentuk, kalian rembug jadwal dan durasi waktu jaganya!" ujar pak Boss.

Saat itu rapat sudah berjalan 1 jam lebih, namun belum kelar juga, sementara di luar kantor seluruh karyawan sudah pada istirahat siang.

Sesaat kemudian rapat dihentikan sejenak untuk istirahat makan siang.

"Mas, sudah makan siang apa belum?" Sari tanya suaminya saat istirahat.

"Ini sedang makan bareng bapak di rumah kok!" jawab Koyas.

Setelah itu rapat staff kantor dilanjutkan lagi. Kira-kita pukul 13:15 rapat selesai, semua seksi-seksi dan teknis pelaksanaan sudah fix, tinggal tunggu tanggal pelaksanaannya.

Sore hari sepulang dari kantor, Sari beserta Koyas dan bapaknya ngobrol santai di teras rumah.

Dalam kesempatan itu, Sari bercerita tentang agenda kantor seputar digelarnya Pameran Meubel Bersama Propinsi di kota MA.

"Kamu dapat jatah yang tanggal berapa?" tanya pak Sendy.

"Saya dapat tugas dari pembukaan sampai penutupan pak!" jawab Sari.

"Tiga hari?" sahut Koyas bertanya.

"Iya mas. Selama saya masih di Pameran, makan kalau gak sempat masak, ya beli saja mas!" tegas Sari.

"Kenapa tidak minta hanya di pembukaan dan penutupan saja?!" tanya Koyas kasihan karena istrinya sedang hamil.

"Tadinya rencana begitu, tapi saya memperhitungkan ini mas, hehehee!" jawab Sari tertawa sambil mengelus perutnya yang makin membesar.

"Yang penting kamu harus hati-hati! Urusan angkat berat nggak usah ikutan bantu, pasti yang lain makhlum kok!" tegas Koyas.

"Iya pasti lah!" ucap Sari.

"Iya saya setuju, karena nggak baik buat kondisi Sari yang sedang hamil bila terlalu capèk!" tambah pak Sendy.

Selang beberapa hari, di kantor Sari staff yang sudah diposisikan tugasnya terkait Pameran di kota MA, sudah tampak mulai sibuk persiapan.

Akan tetapi, yang terjadi di luar kantor:

"Mas, jadinya kapan kita pergi lagi?" tanya Cindy pada Koyas lewat pesan tertulis.

"Ya nantilah, sabar! Sari aja masih di rumah kok. Staff kantor yang ikut terlibat dalam acara Pameran itu, baru mulai persiapan, tau nggak?!" balas Koyas.

"Langsung kabari ya mas?" tulis Cindy.

"Itu sudah pasti. Kamu usahakan tampil santai, agar pakdhé nggak curiga juga!" kata-kata Koyas.

"Asyiiik, kantor mulai siap-siap? Itu artinya Aku juga harus siap, uhuiii! Yes, yesss!" gumam Cindy di kamarnya sembari hentakkan genggamannya.

"Sekarang mas lagi di mana?" tulis Cindy lagi.

"Standby di kantor. Siap-siap bila sewaktu-waktu si Boss panggil, karena beliau sejak tadi mondar-mandir sibuk kontrol karyawan yang mempersiapkan media untuk Pameran!" jelas Koyas.

"Udahan dulu ya,! Saya khawatir mendadak Sari keluar ruangan untuk mendata barang, lalu lihat saya sibuk Hp!" lanjut tulis Koyas.

"Okey, selamat bekerja!" Cindy mengakhiri Chatting'nya.

*Tiga hari setelahnya...

"Silahkan diberangkatkan pagi aja barang-barang stock untuk Pameran!" perintah pak Boss setelah melihat barang Stock Pameran sudah ditata di bak truk.

"Jangan terlalu siang, supaya nyampèk sana masih ada sisa waktu cukup untuk setting display'nya!" sambung pak Boss.

"Iya pak!" sahut karyawan yang siap berangkat.

Hari itu, terhitung dari berangkat pagi hingga malam dini hari pukul 03:00, urusan display stand Pameran sudah beres semua.

Semua yang terjadwal jaga di hari pertama juga sudah dilokasi semua. Demikian juga Sari sudah siap dengan perlengkapan dia sebagai Manager Marketing.

*Hari pertama Pameran Meuble Bersama Propinsi sudah dibuka oleh Kepala Dinas Pemerintahan setempat.

Satu hal yang sangat mengejutkan terjadi pada hari pertama di lokasi Pameran itu.

Seorang lelaki yang cukup tampan dan berwibawa mendekati stand Sari, lalu sapa lekaki itu:

"Selamat datang di kota kami, dan semangat propagandakan produk dalam negeri!" lelaki itu sambil senyum serta sedikit tunduk kepala.

"Salam jumpa pak. Mari silahkan lihat-lihat produk kami pak!" kata staff yang berdiri di depan stand.

"Saya sudah lama mengenal produk pabrik kalian, karena teman saya salah satu pelanggannya!" ungkap lelaki tersebut.

Setelah lelaki tersebut mengisi buku tamu yang disodorkan Sari, dia senyum melihat Sari, lalu katanya:

"Maaf, mbak ini auditional untuk Pameran ini, atau staff perusahaan juga ya?" tanya lelaki itu.

"Saya salah satu staff kantor pak, dan saya ditugaskan untuk mengawal pameran ini sampai penutupan!" jelas Sari.

"Waah, berarti besuk saya pasti bisa lihat mbak lagi dong?!" ujar lelaki itu.

'Betul pak!" jawab Sari singkat.

Lelaki tersebut menyodorkan kartu nama pada Cindy, dan Cindy pun tenang menerimanya, lalu menyelipkannya pada tas kecilnya.

Setelah itu, si lelaki pergi seraya tersenyum pada Sari.

Dan sepeninggal lelaki tersebut, Sari selalu merasa seperti pernah ketemu dia sebelumnya, tapi gak ingat di mana dan kapan.

Di tempat berbeda:

"Mas, malam ini kita nginap kan?!" tanya Cindy di suatu tempat wisata bersama Cindy.

"Jangan! Besuk saja, karena saya janji pulang sebelum malam, jadi bapak oadti sudah menunggu!" jelas Koyas.

"Baiklah, saya bersabar!" jawab Cindy.

*Hari kedua Pameran di kota MA:

Tengah istirahat siang, penjaga stand pameran bergiliran untuk makan, agar stand tetap ada yang jaga.

Dan pada jam itu kebetulan pengunjung tidak terlalu banyak. Mendadak Sari angkat Hp dan menghubungi seseorang lewat pesan tertulis.

"Nanti malam setelah tutup stand, saya siap pak!" tulis pesan Sari pada suatu kontak.

"Baik, saya tunggu di depan area pameran!" jawab pesan tertulis untuk Sari.

Sementara itu, di tempat lain...

"Kemana kita mas?" tanya Cindy yang sudah duduk di jok belakang motor Koyas.

"Biasaaa, kok pakai nanya segala sih?!" ucap Koyas sembari jalankan motornya, sedangkan Cindy langsung semakin erat merangkul pinggang Koyas.

Tak sampai satu jam perjalanan, motor Koyas sudah memasuki area wisata yang adalah langganan mereka berdua selama beberapa Minggu terakhir ini.

"Tadi sudah makan apa belum?" tanya Cindy.

"Cuma kopi, rokok, dan sepotong roti!" jawab Koyas.

"Nggak makan lebih dulukah kita?!" tanya Cindy lagi.

"Boleh, tapi sebaiknya kita booking penginapan lebih dulu, baru kita bersantai, sekalian makan di penginapan kan ada jual makan.

"Baik boss'ku!" jawab Cindy riang seraya mempererat rangkulannya.

Motor Koyas telah berhenti di salah satu penginapan di area itu. Setelah selesai mereka pesan satu kamar, dan masukkan bekal beberapa potong pakaian yang mereka bawa, mereka keluar lagi bermaksud mencari makan siang dan bersantai.

Sementara Koyas asyiik bermesraan dengan mantan, Sari di tempat berbeda tengah sibuk dengan urusan pembukuan di stand Pameran.

Setelah waktu berjalan sekian jam, malam pun tiba, kini saatnya Sari dan rekan-rekannya membereskan stand pameran untuk tutup, dan buka lagi besuk pagi.

Seorang lelaki sudah berdiri di pintu masuk area pameran. Yaaa.... dia lelaki yang sudah ada kencan dengan Sari malam itu.

Setelah semua beres, semua teman pun menuju mess penginapan mereka, sedangkan Sari difasilitasi mess khusus, namun Sari tetap berpamitan rekannya, bahwa dia akan ketemuan dengan customer.

"Mat malam mbak Sari!" sapa sang lelaki.

"Mat malam pak!" balas Sari.

"Emm, sebaiknya jangan panggil saya pak, panggil saja mas, karena saya juga belum tua, hehehe!" tegas lelaki seraya tertawa.

Berdua mereka menuju suatu restaurant untuk makan malam.

Tidak berbeda, ternyata Koyas dan Cindy pun saat itu juga sedang makan malam, namum di sebuah warung sederhana tidak jauh dari penginapan mereka.

Berbeda jam namun di malam yang sama, yang mana pasangan Koyas-Sari tidur masing-masing dengan pasangan yang beda di tempat yang berbeda pula.

*Yaa, malam kala itu sedang dipenuhi gejolak bercinta... dada berdegub bukan karena datangnya cinta, namun nafsu birahi yang sedang mendobrak keras... dan keringat pun akhirnya menetes hanya oleh keinginan sekejap !!

*Hari ke-3 Pameran...

Siang ini di area Pameran sangat banyak pengunjung. Dan karena stand Sari juga dipenuhi pengunjung, hal ini cukup membuat sibuk Sari dan rekan-rekannya.

Hari ini adalah jadwal terakhir digelarnya Pameran Bersama Meubel Propinsi di kota MA.

Pak Boss pun datang saat sedang ramai nya pengunjung. Dari jauh beliau jalan tampak senang melihat padatnya pengunjung. Sambil geleng-geleng katanya pelan:

"Kasihan anak-anak, juga Sari. Hari ini mereka benar-benar sibuk. Aku harus cepat-cepat masuk!"

"Bagaimana Sari, tadi sudah pada sarapan semua kan?!" tanya pak Boss saat mendekati Sari.

"Sudah pak!" jawab Sari.

"Hah! Kenapa kaki Sari tampak agak gemetaran ya?!" kata pak Boss dalam hati ketika melihat Sari saat berdiri.

"Sari, kamu kenapa?!" tanya pak Boss.

"Nggak kenapa-kenapa pak?" ucap Sari.

"Kok kakimu agak gemetaran?" ucap pak Boss.

"Nahan mau pipis pak, heheee!" jawab Sari tertawa.

"Sana, ke toilet dulu, biar bapak jaga!" ujar pak Boss.

Setelah itu Sari cepat-cepat ke toilet. Dan sesampai di dalam toilet, ternyata Sari tidak BAB maupun BAK, namun hanya duduk melamun.

"Sial, masih terasa ngantuk dan capainya gara-gara kerja bakti dengan si ganteng semalam. Sayangnya aku ada tugas pameran!" Sari membayangkan saat di penginapan tadi malam.

Tiba-tiba Hp bergetar... ada pesan masuk, lalu:

"Sari, bisakah malam ini kita ketemu lagi? Besuk kamu sudah kembali bersama rombonganmu kan?!" tanya lekaki semalam.

"Bisa, bikin yang spesial pak!" jawab Sari kegirangan.

"Tempat dan jam seperti kemarin ya?!" ujar lelaki tersebut.

"Untuk jam, tunggu saya kabari pak. Karena sekarang ada Boss'ku, dan beliau tidak nginap, jadi tunggu beliau berangkat pulang, saya baru bisa acara luar!" jelas Sari.

Setelah itu Sari kembali ke stand. Sambil jalan, tangan dia pura-pura sibuk benahi ikat pinggangnya, seolah barusan selesai buang hajat.

Pameran hari terakhir ini, pengunjung memang banyak. Agak lengang hanya pada seputar waktu magrib. Sebelum dan setelah magrib tetap ramai pengunjung hingga pukul 21:00

Pukul 21:15 Ketua Panitya Pameran menutup secara resmi seluruh rangkaian acara Pameran yang digelar 3 hari itu.

Dan dimeriahkan group music band lokal juga. Sedangkan masing-masing stand memulai beres-beres serta mengemasi produk yang digelar.

Sekitar pukul 01:00 ternyata baru beres, dan sudah ditata rapi semua di bak truk milik perusahaan. Dilanjutkan makan snack dan minum, kemudian istirahat di mess karyawan.

Namun Sari menghabiskan malam terakhirnya bersama lelaki kemarin, dan malam itu di penginapan yang cukup mewah.

Dan pada pukul 5:30 Sari diantar kembali menuju mess fasilitas perusahaannya. Sehingga pada paginya saat rekan kerja melihat Sari keluar kamarnya belakangan, mereka hanya berpikir bahwa Sari terlalu capèk.

Sekitar pukul 09:00 setelah sarapan, Sari beserta semua rekan kerjanya kembali pulang.

● Apakah yang terjadi antara Koyas-Sari setelah terlanjur terjadi perselingkuhan?

● Ikuti kisah berikutnya pada Bab : "Mantanku yang kini jadi adik iparku adalah selingkuhanku"