Pagi dihari yang baru pun datang, silau nya cahaya matahari pagi langsung masuk ke dalam kamar melalui jendel-jendela besar yang ada di kamar Zara.
Zara langsung bangun dari tidur nya. Pagi ini Zara bangun dengan senyuman manis di bibir nya. Berbeda dengan hari biasa nya, Zara memutuskan untuk tidak pergi berkerja hari ini dan akan menikmati hari nya bersantai di rumah nya sendiri.
Zara langsung mengeluarkan handuk dari dalam koper nya dan langsung menuju kamar mandi untuk mandi menyegarkan tubuh nya sebelum memulai hari baru nya.
Selesai mandi Zara mengikat rambut nya dan ia hanya menggunakan kaos berwarna putih bergambar seekor panda bersama anak nya dan di pasangkan dengan hot pants bewarna hitam.
Selesai bersiap Zara keluar dari kamar nya menuju dapur, kali ini Zara benar-benar menikmati hari baru di hidup nya.
Zara sudah memutuskan mulai hari ini ia akan memperbaiki segala hal dalam hidup nya dan mulai melakukan sesuatu yang menyenangkan yang belum pernah ia lakukan selama ini.
Zara mengawali hari ini dengan memasak di dapur. Setelah rumah ini selesai di renovasi Zara memutuskan untuk menempatkan seorang penjaga rumah untuk tinggal menjaga rumah selama Zara tidak ada kemarin. Dan istri penjaga rumah nta dijadikan sebagai asisten rumah tangga yang di beri nya tugas untuk berberes rumah serta menyediakan keperluan dapur selama Zara tidak ada kemarin.
Zara membuka kulkas dan mengeluarkan sebutir telur dari dalam kulkas. Zara ingin makan telur ceplok mata sapi dengan nasi hangat dan sedikit taburan kecap di atas nya. Zara juga tak lupa menuang susu dingin ke gelas nya.
Zara duduk di meja makan seorang diri dan langsung menyantap makanan nya sambil tersenyum ceria dan sesekali ia menghayun-hayunkan kedua kaki nya.
"Maaf buk saya kesiangan, kenapa ibuk nggak memanggil saya saja jika ingin di siapkan sarapan bu?" Kata Sri asisten rumah tangga Zara yang merasa bersalah karna melihat Zara menyiapkan sarapan nya sendiri di hari pertama nya berada di rumah nya sendiri.
"Oh nggak masalah mbak Sri, pagi ini aku memang ingin memakan masakan aku sendiri mbak" jawab Zara dengan santai.
"Oh begitu buk, yasudah kalau begitu, selamat sarapan ya buk, saya kebelakang dulu untuk lanjut berberes" kata Sri.
"Iya mbak, oh ya mbak Sri! Hampir lupa aku, tolong siapin makan siang sedikit lebih banyak ya, soal nya siang ini aku mau jemput seseorang untuk ikut tinggal di sini bersama kita nanti" ucap Zara.
"Baik buk, ada yang lain buk?" Tanya Sri.
"Oh ya mbak, tolong bersihkan kamar tamu ya, karna mulai hari ini itu akan jadi kamar seseorang, bukan kamar tamu lagi" sambung perintah Zara kepada Sri.
"Baik buk, saya permisi" Kata Sri mengiyakan perintah dari nyonya baru nya dan langsung mengerjakan satu persatu perintah Zara.
Zara selesai dengan sarapan pagi nya. Zara langsung menuju kamar untuk berganti pakaian bersiap untuk keluar rumah karna ada beberapa hal yang ingin dilakukan nya hari ini.
Zara memakai dres pendek berwarna putih, dan hari ini Zara menguncir sebagian rambut nya sedikit tinggi dengan membiarkan bagian poni nya tetap terurai dan menyisakan bagian bawah rambut nya sedikit terurai.
Untuk menyempurnakan penampilan nya hari itu Zara menggunakan sedikit make up natural dengan sentuhan liptint berwarna pink di bibir tipis nya, dan terakhir Zara menggunakan parfum dengan aroma favorit nya.
Zara keluar rumah dengan penuh semangat dan suasana hati yang sangat baik. Rasa nya hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Zara. Zara langsung masuk ke dalam mobil nya dan bergegas pergi.
Melihat mobil Zara menuju pintu gerbang, sang penjaga rumah yang sedang menyirami tanaman-tanaman di halaman rumah nya langsung berlari untuk membukakan pintu gerbang untuk Zara.
Zara melajukan mobil nya dengan santai seperti biasa nya. Namun hari ini ketika membuka jendela mobil nya, Zara mengambil rokok milik nya dan langsung melempar nya keluar mobil sambil tersenyum.
Zara merasa ia tidak memerlukan lagi rokok, sebab tidak akan ada lagi yang mengganggu hari-hari nya dan membuat nya stres lagi sekarang. Zara berharap hanya akan ada pelangi dalam hidup nya sekarang ini.
Zara melajukan mobil nya menuju pusat kota tempat ia tinggal. Saat sedang dalam perjalanan menuju tempat tujuan nya, Zara singgah sebentar di klinik nya untuk melakukan beberapa hal terlebih dahulu.
Begitu sampai di depan klinik nya tanpa membuang waktu lagi Zara lansung turun dari mobil dan di sambut dengan senyuman dari satpam klinik.
"Selamat pagi dok" sapa sekretasris Zara di klinik.
"Pagi Mir! Mira aku hari ini nggak bisa masuk klinik karna ada beberapa hal yang harus aku urus hari ini, jadi tolong kamu kabarin pasien-pasien aku yang sudah membuat janji temu hari ini dan tolong kamu segera atur waktu lagi untuk janji temu nya ya" kata Zara memberi tugas untuk Mirna sekretaris nya yang cantik.
"Baik bu" Mirna menerima tugas dari Zara.
Selesai berbicara dengan sekretaris nya, Zara langsung berjalan menuju ruangan praktek nya. Zara menghampiri meja kerja nya dan membuka laci meja nya untuk mengambil sebuah map berwarna coklat dan membawa nya pergi.
Setelah selesai dengan urusan nya di klinik, Zara langsung bergegas menuju mobil nya lagi dan langsung melajukan mobil nya melanjutkan tujuan nya.
"Halo buk, iya ini saya sedang dalam perjalanan ke sana dan sepuluh menit lagi saya sampai bu" kata Zara berbicara kepada seseorang melalui telfon untuk membuat janji temu yang seperti nya sangat penting.
Zara mengemudikan mobil nya dengan kecepatan yang sedikit meningkat. Setelah kurang lebih sepuluh menit mengemudi Zara sampai di tempat tujuan nya. Zara langsung memarkirkan mobil nya di parkiran yang sidiakan oleh pengadilan agama.
Ternyata Zara benar-benar tidak mau mengulur atau membuang-buang waktu nya, Zara langsung menemui pengacara untuk langsung mendaftarkan gugutan cerai nya untuk Radit. Zara sudah tidak sabar lagi untuk bebas dari pernikahan nya dengan Radit.
"Buk Eva, maaf saya terlambat ya, tadi saya singgah ke klinik sebentar dan kebetulan di jalanan agak sedikit mecet tadi bu, ibu sudah menunggu lama ya?" Kata Zara langsung menyapa dan berbasa-basi pada Eva pengacara yang di gandeng nya untuk menyelesaikan perceraian nya dengan Radit.
"Oke bu kalau begitu kita langsung aja yuk, inti nya aku hanya ingin bercerai saja bu, tidak ada tuntutan lain-lain bu, nggak penting bagi aku bu" kata Zara menuturkan keinginan nya perihal perceraian ini kepada Eva pengacara nya.