Costa menghentikan serangannya dan memandang Bill. Ia memiringkan wajahnya ke samping dan tersenyum, "oke, mulai bicara!" Perintah Costa dengan tenang.
Bill menggeser pedang Costa ke samping dan tersenyum ia merasa bahwa ia di atas angin karena memiliki informasi penting yang diinginkan Costa. "Bagian peta yang kau inginkan, belumlah lengkap."
Bill tersenyum kepada Costa yang masih tampak penasaran.
"Tujuh tahun yang lalu, musium tempat kau mencuri peta tersebut, terbakar." Bill masih tersenyum sementara Costa dan Jack semakin memperhatikannya. "Dan peta itupun terbakar. Peta yang kau pegang, bukan peta sungguhan dan bahkan mungkin palsu."
Costa tampak curiga dan kemudian membuka peta tersebut. Costa memperhatikan tiap sudut peta, mencari petunjuk perihal keaslian peta.
Bill tersenyum dan menunjukkan sebuah tanda tangan seniman di pojok kiri bawah, " van Gaalle, seniman dari Belanda." Bill tersenyum kepada Costa.
Costa dan Jack saling berpandangan, mereka berdua mulai yakin kalau Bill tidak berbohong.
"Hanya satu orang yang pernah melihat peta itu secara utuh sebelum peta tersebut terbakar. Dan kita sangat beruntung, orang tersebut punya ingatan fotografi. Yang artinya ia ingat apapun yang ia lihat." Bill tersenyum bangga.
"Siapa orang itu?" Tanya Costa dingin. Ia ingin segera memotong omong kosong Bill.
Bill tersenyum.
Costa memutar bola matanya dengan kesal karena merasa jika Bill hanya mengulur waktu saja. Costa mengacungkan kembali pedangnya ke leher Bill.
Bill tersenyum, "Tira Valma."
Wajah Jack dan Costa mendadak berubah menjadi khawatir. Nama Tira Valma sangatlah terkenal di kalangan bajak laut dan mereka yang percaya akan mitos-mitos yang berhubungan dengan dewa laut.
Tira Valma adalah seorang wanita peramal. Bila ia marah, ia akan mengutuk, menjampi-jampi, dan mengguna-guna orang yang membuat ia marah. Ada yang bilang, bahkan pelaut legendaris seperti Jack Sparrow dan Davy Jones juga takut terhadap Tira Valma.
Bill tersenyum, "kalian masih mau mencari jantung Poseidon?"
Jack menatap Costa, "tidak! Aku akan mengantarkanmu untuk mendapatkan jantung Poseidon. Aku bahkan akan melawan Karcken untukmu, Adikku tersayang!"
Costa tersenyum manja kepada Jack sementara Bill merasa bingung. Ia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh kakak beradik bajak laut yang ada di depannya.
Jack menghela nafas kesal, "tidak!" Jack tampak kesal dan mulai berjalan mondar mandir di geladak kapal. "Kenapa harus Tira Valma?! Bukankah ada banyak peramal lain atau orang lain di dunia ini. Kenapa harus Tira Valma yang melihat dan mengingat peta sialan tersebut!" Omel Jack dengan kesal. Ia mulai berteriak-teriak kesal dan menghentakkan kakinya di lantai kapal.
"Apa yang terjadi dengan Jack?" Tanya Bill bingung.
"Jack pernah bertunangan dengan Tira Valma, dan..." Costa berusaha menahan tawanya, "Jack meninggalkan gadis malang itu di altar."
Bill mengangguk mengerti.
"Baiklah! Aku akan mengantarmu bertemu Tira Valma! Tetapi kau harus mengembalikan The Golden Pearl padaku!" Jack berteriak pada Costa yang mundur agar tidak terkena semprotan ludah Jack.
"Sepakat!" Ujar Costa cepat sebelum Jack berubah pikiran.
Costa tersenyum menatap Bill, "dan kau! Kau tetap menjadi tahanan. Kau akan menjadi jaminan bagi kami bila angkatan darat berusaha menangkap kami!"
Bill merasa keputusan Costa tidak adil, "aku bisa berguna sebagai anak buah kapal."
Costa kembali ke belakang kemudi, dan Bill mengikutinya.
"Aku merupakan ahli strategi yang sangat hebat. Aku menjadi seorang Commodore karena keahlianku dalam berperang." Bill berkata dengan bangga.
Costa tersenyum, "aku sudah melihatmu berkelahi dengan Jack dan aku cukup tahu kalau kau menjadi Commodore, bukan karena kau hebat tetapi karena yang lainnya payah."
Bill masih berusaha meyakinkan Costa, "aku sudah memberikan potongan informasi terakhir yang sangat penting tentang Tira Valma."
Costa tersenyum, "informasi darimu tidak akan menjadi penting bila Tira Valma menolah ikut."
Bill akhirnya berlutut dan memohon, "aku tidak mau masuk penjara! Aku mohon!"
Costa tersenyum, "kita lakukan pertukaran. Aku akan mengambil seluruh persenjataan The Wind Interceptor dan sebagian bekal kalian. Kalian; kau dan dua awak kapalmu akan kulepaskan!"
Bill mendengar perkataan Costa dan mendadak khawatir, "a... aku... mau ikut mencari jantung Poseidon." Ia ingin ikut dalam ekspedisi bersama Costa.
"Kau hanya akan jadi beban," ucap Costa dingin.
"Baiklah kalau begitu!" ujar Bill bersemangat. "Kalau kau tidak mengizinkan aku ikut dalam ekspedisi ini, aku akan melakukan pemberontakan!"
Jack yang mendengar Bill menyebutkan kata pemberontakan segera menatapnya, "kau tawanan, bukan anak buah kapal The Golden Pearl, kau tidak bisa melakukan pemberontakan di atas kapal ini."
"Tapi... Aku adalah anak buah kapal The Golden Pearl, dan aku akan melakukan pemberontakan kepada Kapten Costa!"
"Jack! Kau serius?" Costa menatap Jack dengan kesal.
Jack menatap Bill, "aku hanya tidak ingin bertemu Tia Valma."
"PEMBERONTAKAN!" Teriak Jack dengan bersemangat.
Costa memutar bola matanya dengan kesal kemudian ia bersiul dengan keras. Dua orang anak buah kapal segera memukul Jack dan Bill dari belakang dan membuat mereka pingsan.
Bill, Jack, dan dua orang anak buah kapal dari The Wind Interceptor akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.
Bill menatap Jack dengan kesal ketika ia sudah sadar, "kau terlalu banyak bicara!"
Jack memutar bola matanya kesal, "kau bukan bajak laut, kau tidak mengerti kode kehormatan (honour code) bajak laut."
Bill memandang Jack dengan kesal, "memangnya kau punya kehormatan?" ujarnya sinis. "Kau kalah jumlah disini!"
Jack memutar bola matanya kesal karena Bill benar.
"Kenapa Costa melakukan pemberontakan terhadapmu, dia adikmu sendiri kan?" Bill bertanya.
"Seperti yang kau bilang tadi. Memangnya kami para bajak laut memiliki kehormatan?!" Ujar Jack dengan penuh sarkasme.
"Tapi, kenapa Costa menginginkan Jantung Poseidon?" Tanya Bill penasaran.
"Kau tahu apa itu Jantung Poseidon?" Tanya Jack sambil menatap Bill dengan serius.
Bill menggelengkan kepalanya.
"Sama, aku juga tidak tahu," ucap Jack santai.
Bill memutar bola matanya kesal. Tampaknya seluruh bajak laut memanglah bodoh.
"Baiklah, mari kita pikirkan cara keluar dari penjara ini, kali ini kita harus bekerja sama." Pinta Bill dengan tulus dang sungguh-sungguh. "Bisakah aku mempercayaimu?" Tanya Bill serius kepada Jack.
"Asal kau membantuku untuk tidak bertemu Tia Velma," ujar Jack tenang.
"Sepakat." Bill memberikan senyum bersahabat terbaiknya agar Jack mau mempercayainya.
Jack meludah ke tangannnya dan mengajak Bill bersalaman. Bill menatap Jack dengan kesan menjijikan tetapi akhirnya ia meludah ke tangannya dan mereka bersalaman sebagai tanda kesepakatan.
Dalam hatinya, Bill tidak peduli dengan kesepakatannya dengan Jack. Ia hanya peduli dengan keselamatan Costa. Tampaknya Bill sudah mengambil kode kehormatan bajak laut: TIDAK DAPAT DIPERCAYA. AMBIL SEMUA YANG DAPAT DIAMBIL TANPA TERSISA SEDIKITPUN.