"Breckson, apa yang kamu lakukan, jangan membuatku takut," ucap Freislor sembari menarik baju miliknya. Breckson yang berada di depannya seketika tersenyum simpul. Ada beberapa hal yang tak bisa ia ucapkan kepada Freislor. Pada akhirnya, ia terus mengayuh sepedanya tanpa arah.
"Freis, lebih baik kau pegangan. Aku tidak mau kamu terjatuh. Itu hanya akan menambah masalah untukku! Apa kamu paham?" tanya Breckson dengan nada tegas. Freislor memahami maksud Breckson. Ia melakukannya dengan rasa takut. Tapi, ia tidak suka dengan ucapan Breckson yang membuatnya seolah-olah terlihat sebagai beban.
"Freis, apa kau baik-baik saja?" tanya Breckson. Freislor sama sekali tak menjawab pertanyaannya.
"Freis, kali ini apa lagi?" Breckson mengeluh terhadap gadis itu. Freislor menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ada, aku baik-baik saja. Lebih baik kamu fokus di depan. Aku tidak ingin berbicara, Breckson. Mengertilah," ucapnya pelan.