Chereads / Ketika Cintamu Bersemi di Bulan April / Chapter 1 - Pertemuan Bagian 1

Ketika Cintamu Bersemi di Bulan April

🇮🇩ANABANTINGAN
  • 243
    Completed
  • --
    NOT RATINGS
  • 137k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pertemuan Bagian 1

Hari itu, di tanggal 30 April ....

'Aku bertemu dengannya ....'

'Seorang laki-laki dengan gagahnya berlari padaku menghadang kedua orang yang telah menyakitiku. Dengan tangkas dan pemberaninya, dia melancarkan sebuah pukulan dahsyat pada mereka ....'

'Wajahnya amat kesal begitu melihat diriku yang lemah ini terlibat dalam sebuah masalah, dia tidak kesal padaku ... namun, pada mereka yang selalu menjahiliku ....'

'Sejak saat itu, pertemuanku dengannya, mengubah hidupku ..., dia adalah pahlawanku ....'

________

Hari itu, langit cerah ....

Kehangatan musim semi masih terasa. Hari ini, hari di mana seorang murid pindahan dari Tokyo bernama Yoshimura memperkenalkan diri di depan kelas. Sang wali kelas pun sebelum menyuruhnya masuk, memberi salam terlebih dahulu.

"Selamat pagi," ucap wali kelas dengan riangnya.

"Selamat pagi ...." Semua murid-murid di kelas serentak menjawabnya.

"Hari ini ada murid pindahan dari Tokyo, kepada murid pindahan di persilakan masuk!" ucap sang guru dengan riangnya mempersilakan murid pindahan yang sedari tadi menunggu di belakang pintu masuk untuk segera masuk ke kelas 2-B.

"Ya," jawabnya pelan dengan nada lembut.

Terdengar suara pria yang agak berat.

Dia melangkahkan kakinya perlahan dan kakinya kini mendekati ubin di dalam kelas depan pintu masuk. Beberapa murid di kelas terdengar berbisik-bisik pelan, dan mereka bertanya-tanya siapa murid pindahan kali ini? Karena terlalu mendadak saja tetiba ada murid pindahan di minggu terakhir bulan April.

Dengan wajah pas-pasannya yang tertunduk murung saat menuju ke depan kelas, dan langkah kaki kecilnya ....

Atmosfer para gadis di kelas ini merasa, pasti bukan anak yang menarik.

Tapi ...,

"Perkenalkan dirimu!" sang wali kelas segera memintanya untuk memperkenalkan diri.

"Ya," jawab anak itu dengan tegas sambil memantapkan pandangannya lurus ke depan.

"Namaku, Yoshimura. Aku baru pindah ke Osaka beberapa hari yang lalu dan tinggal di sebuah apartemen kecil di blok tiga." Dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh, wajahnya terlihat gugup saat memperkenalkan dirinya membuat beberapa orang yang ada di kelas ingin tertawa melihatnya.

"Yoshimura, ya ... kau berasal dari mana?" tanya salah satu murid laki-laki di kelas tersebut, Iori namanya.

"Aku asli dari Tokyo. Salam kenal." Yoshimura menjawabnya dengan cepat sambil membungkukkan sedikit badannya untuk memperlihatkan sikap kesopanannya.

"Ya, silakan duduk di sebelah sana ...." Usai perkenalan, sang wali kelas segera mempersilakannya duduk dan tak lain dia duduk di belakangnya ketua kelas.

Sang wali kelas juga bilang pada Yoshimura kalau dia butuh apa-apa dan tidak mengerti di sini, tinggal minta bantuan pada ketua kelas.

....

Salah satu yang membedakan Tokyo dan Osaka adalah logatnya, beberapa hari di sekolah Yoshimura kesulitan memahaminya bahkan saat berkomunikasi dengan teman sekitarnya dia hanya bisa mengucapkan dengan dialeg Tokyo.

Tempat asal Yoshimura cukup menarik perhatian para gadis di sana dan membuat para gadis ingin mengobrol lebih banyak tentang Tokyo. Yoshimura sendiri tidak banyak bicara, tampaknya dia tidak begitu populer di Tokyo.

Lalu, Iori yang tadinya bertanya pada Yoshimura, sekarang bertanya lagi ketika jam istirahat, tidak lupa dia memperkenalkan diri juga, "Aku Iori, salam kenal."

"O-oh," Yoshimura sempat berpikir kalau dia murid laki-laki yang tadinya bertanya. "Salam kenal." Dia menjawabnya dengan senyum tipis yang terukir di wajahnya.

"Kamu kenapa pindah kemari?" tanya Iori yang heran dan serius.

Jujur saja pertanyaan dari Iori itu membuat Yoshimura seketika memasang muka kaku dengan perlahan menghilangkan senyum tipis yang terukir di wajahnya.

"...."

Dalam hati Yoshimura, 'Haruskah aku menjawabnya?'

Beberapa orang yang ada di kelas juga berpikir agak aneh juga dia tidak menyebutkan kepindahannya karena apa? Tapi, biasanya memang tidak penting untuk disebutkan karena itu urusan pribadi.

"Aku ...." Sedari tadi Yoshimura juga sadar kalau atmosfer di kelas ini aneh!

Tentu saja Yoshimura menjawabnya kalau dia sedang mencari sesuatu di kota ini.

****

Yoshimura belum menyadari kalau di balik senyum manis yang terukir di beberapa wajah murid di kelas 2-B, ada seseorang yang sedang melakukan tindakan yang buruk.

Salah satunya pembulian!!

Di hari ketiga di minggu terakhir bulan April, Yoshimura berangkat sekolah seperti biasa. Tidak lupa dia juga mengunci pintu apartemennya rapat-rapat.

Dia berjalan dengan riangnya, pagi yang cerah, dengan minum susu stroberi yang dia beli di mesin otomatis dekat kedai. Tempat tinggal Yoshimura searah dengan tempat tinggal sang ketua kelas jadi mereka sering berangkat bersama ....

"Yoshimura ...." Sapa ketua kelas dari kejauhan dengan pelan, dan dia memiliki sikap dingin yang irit bicara.

"Yo, Fukube!" seru Yoshimura menyapanya dengan melambaikan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegang susu stroberi.

Tapi, begitu Yoshimura mendekati Fukube, dia hampir terjatuh! Dia pikir ada apa dengannya? Rupanya hari ini Fukube agak sakit karena sehabis pelajaran olahraga kemarin. Dia diberitahu oleh Iori yang baru saja tiba di dekat mereka berdua.

"Fukube, kalau kau sakit, hari ini ke ruang kesehatan saja, jangn memaksakan diri." Iori menyarankannya, tampaknya ini bukan pertama kalinya Fukube seperti itu. Iori menjelaskan kalau ketua kelas kami memang memiliki tubuh yang lemah.

Hari itu, setelah mereka bertiga berganti sepatu di loker sepatu, Iori segera mengantarkan Fukube ke ruang kesehatan dan dia menyuruh Yoshimura untuk masuk ke kelas lebih dulu ....

Waktu masuknya kurang 35 menit lagi, masih ada banyak waktu untuk sedikit berbincang-bincang dengan teman-teman barunya, pikir Yoshimura.

Tapi, langkah kakinya terhenti begitu mendengar teriakan seorang gadis yang ada di balik dinding lorong, ruang menuju ke toilet.

"...."

Bahkan terdengar bunyi hempasan benda yang keras!!

Dalam hati Yoshimura berkata, "Apa yang terjadi di sana?" dia penasaran sekaligus berpikir untuk tidak terlibat dengan situasi rumit atau masalah yang ada di sana.

Tapi teriakan sang gadis itu, cukup mengundang rasa penasaran, itu bukan hantu, kan?

Suasana di sana tampak aneh, dia menuruni tangga karena rasa penasaran itu dan dia segera menuju asal suara jeritan tersebut.

Begitu dia melihat, apa yang sebenarnya terjadi, "Ini tidak bisa dibiarkan!" gumamnya dengan wajah kesal, dia berlari begitu melihat seorang gadis imut dengan rambut cokelat berkilauan dan matanya berwarna menyerukan suaranya untuk meminta tolong pada seseorang di luar ....

'Dia melihatku!' seru Yoshimura dalam hatinya, dia tidak tega memandangnya dan tangannya hendak menjangkau dirinya namun tak sampai, karena kaki yang dibalut sepatu mahal itu menginjak tangannya.

Tragis sekali hidupnya, namun dia berusaha menyerukan suaranya pada anak laki-laki yang sedang penasaran melihatnya ini.

"Tolong aku ...." Ucapnya pelan, tentu saja siapa yang tega meninggalkan gadis imut di sini? "Cih!!"

Dalam hati Yoshimura berkata, 'Dia menyerukan suaranya padaku karena tidak ada pilihan lain, padahal aku sudah tidak ingin berkelahi lagi ....'

Dengan gagah dan beraninya, dia segera melancarkan serangan pukulan pada orang yang telah menginjakkan kakinya di atas tangan gadis itu. Dia memukulnya sekuat tenaga dan menendang rekan yang ikut menindasnya ....

'Ini masih belum seberapa,' pikir Yoshimura yang segera menyentuh tangan sang gadis itu dan membangunkan dirinya dari posisi tengkurap di lantai.

"Hei, apa kau baik-baik saja?"