Chereads / Ketika Cintamu Bersemi di Bulan April / Chapter 7 - Ke Kedai Takoyaki

Chapter 7 - Ke Kedai Takoyaki

"Jadi, ini ya Apato nya, hmm ... cukup bagus juga ...." Yoshimura yang tiba di Hannanchou blok 3 segera masuk ke Apato dengan nomor rumah yang telah ditentukan. Itu adalah apartemen yang cukup untuk 1 orang saja. Di dalam apartemen itu terdapat 1 dapur dengan beberapa perabotan yang telah disediakan oleh pemiliknya dan 1 toilet yang masih bersih.

Tampaknya apartemen itu belum digunakan orang sama sekali.

"...." Yoshimura segera meletakkan barang-barangnya di lemari yang ada di dekat tempat tidur di apartemen tersebut, lemari yang besar dan itu menempel di dinding kamar. Apartemen yang bagus seperti apartemen karyawan perusahaan saja.

Ada kulkas juga rupanya ....

Tentu saja Yoshimura merasa kalau biaya sewa apartemen ini termasuk murah. Di dalam apartemen itu disebutkan di atas listrik ada sebuah memo kecil, "Tolong bayar tagihan listriknya dengan rutin."

Melihat memo itu, Yoshimura seketika menyeringai tipis melihatnya ... dan berpikir tentu saja dirinya akan membayar semua tagihan itu tepat waktu.

Dia bukanlah orang yang teledor.

Setelah bersantai sejenak di apartemen barunya, dan dirasa matahari yang menyingsing di kepala itu sudah mulai tenggelam ... di sore harinya menjelang maghrib, Yoshimura mencoba mengambil uang di ATM terdekat. Kebetulan ATM yang ada di kota ini dekat dengan pusat perbelanjaan jadi sekalian dia akan belanja barang kebutuhan untuk sehari-hari. Yoshimura masih belum menghidupkan GPS nya, padahal lebih mudah berjalan dengan menghidupkan GPS dan mengikuti rute tempat yang di tuju di google maps daripada masih mencari petunjuk yang terpampang di jalan untuk menuju jalanan yang benar.

Yang paling umum, tidak lain jalanan di Jepang sering terlihat sama jadi tidak heran seseorang atau orang asing yang baru berkunjung ke kota akan tersesat pada akhirnya.

Namun, Yoshimura mencoba mencari rute yang benar.

Perlahan tapi pasti, layaknya seperti mencari kedamaian hidup ini.

Yoshimura segera menarik tunai uangnya, sejumlah uang untuk biaya sewa apartemen dan sebagian uangnya untuk belanja kebutuhan itu.

Beberapa jam telah berlalu, rupanya Yoshimura berbelanja hingga larut malam pulang ....

Dia lupa kalau harusnya dia segera kembali untuk membayar sewa apartemennya ke kedai takoyaki itu. Akhirnya dia pulang dengan sangat tergesa-gesa.

"...."

'Hah~ untung saja kedainya masih belum tutup.' Dia berdiri kelelahan di depan kedai dengan jarak agak jauh, pintunya masih terbuka. Dia memastikan sambil melihat arlojinya yang menunjukkan jam 9 malam kalau kedai Takoyaki itu belum tutup.

Dia memastikan telah memasukkan sejumlah barang belanjaannya ke tas ranselnya tadi, agar tidak terlalu mencolok kalau dia baru pulang berbelanja. Namun, dia tidak bisa menyembunyikan belanjaan berupa bahan-bahan makanan yang dijinjingnya di tangan kirinya.

"...."

Dia segera masuk ke kedai takoyaki tersebut dan diawali dengan kaki sebelah kanan yang memasukinya ....

"Permisi ...."

"Ara-ara~" sang istri pemilik kedai itu segera menyambut Yoshimura dengan senyum anggunnya, dia perlahan mendekati Yoshimura yang hendak berjalan ke arahnya.

"Ano ...."

"Ara~ kamu ke sini lagi ...." Ucapnya dengan senyum lembut.

"Um, ya, saya ingin membayar biaya sewanya."

"Oh~ kalau begitu silakan masuk menemui suamiku, kamu bisa membicarakannya di dalam." Dia mempersilakan Yoshimura untuk segera masuk menemui suaminya di ruang tamu yang sama seperti dia pertama kali tiba di sini.

"Ah, terima kasih." Ucap Yoshimura dengan sedikit membungkuk sebagai sikap sopannya.

Suami pemilik kedai itu tetap tersenyum anggun menyambutnya.

Namun, tampaknya sang pemilik kedai sedang berbincang-bincang bersama orang lain di ruangan itu jadi terpaksa Yoshimura menunggunya di luar ruangan tidak nyelonong masuk.

"...."

Sambil duduk menunggu, Yoshimura melihat kedua wanita yang ada di dalam kedai itu sedang membereskan kedainya, dia berpikir ... 'Apa mungkin kedai akan segera di tutup?'

Namun, merasa pembicaraan itu terdengar agak lama, Yoshimura akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan mencoba membantu para wanita yang beres-beres di kedai ini.

"Ada yang bisa aku bantu?" tawar Yoshimura dengan memasang senyum riangnya.

"Ah, kamu kan tamu kehormatanku ... cukup duduk saja di sana hingga suamiku selesai berbincang dengan orang lain." Ujar sang istri pemilik kedai tersebut.

"Ah~ tidak apa-apa kok, lagian saya tadinya sudah bilang kalau suatu saat ingin bekerja paruh waktu di sini." Yoshimura menjelaskannya dengan penuh inisiatifnya.

"Oh ya, benarkah?" tanya sang istri pemilik kedai itu dengan heran.

"Apa nyonya tidak diberitahu oleh suami Anda?" tanya Yoshimura memastikan, atau mungkin mereka berdua walau suami-istri masih saling menyembunyikan sesuatu?

"...."

Yoshimura hanya ingin membantunya beres-beres.

Beberapa saat kemudian, kedai sudah sepi dan sang istri pemilik kedai itu hendak menutup tempatnya. Yoshimura yang di rasa sudah selesai membantunya beres-beres segera menemui sang pemilik kedai. Dia sempat bersalipan dengan orang yang baru saja keluar dari ruang tamu.

Rupanya dia mas-mas dengan pakaian bewarna hitam yang berpenampilan keren. Rambutnya di cat agak pirang dan dia tampak gaul.

"Siapa dia? Mencolok sekali ...." Dalam hati Yoshimura berkata sambil melihatnya. Orang yang baru saja keluar itu sempat melihat Yoshimura sekilas dengan tatapan dinginnya dan tangan kirinya terlihat memegang banyak uang yang kemudian dia masukkan ke saku kantong jaketnya.

Jauh di sana dia segera membuka pintu kedai dengan keras dan menutupnya dengan keras juga, kedua wanita yang ada di kedai itu hanya terdiam membisu.

Melihat pemandangan itu, Yoshimura sekilas mengingat masa lalunya ....

Namun, dia segera menggelengkan kepala dan tidak ingin mengingat dirinya yang dulu lagi.

Begitu sang pemilik kedai mendengar langkah kaki yang lain yang ada di luar pintu ruangan yang tidak lain adalah milik Yoshimura, dia berkata "Silakan masuk!" serunya dengan muka agak kesal. Dia berpikir siapa sih orang yang malam-malam bertamu setelah orang yang tadi? Dia merasa hari ini banyak tamu di rumahnya, dia menjadi agak tidak senang karena dirasa tidak banyak memiliki waktu santai.

"Ya," jawab Yoshimura dengan santai dan dia masuk sambil memunculkan kepalanya lebih dulu.

"Oh! Kau!"

"Ya, pak, saya ke sini untuk membayar sewanya."

"Ah~ sudah kubilang tidak perlu terburu-buru."

Setetika kehadiran Yoshimura itu mengubah suasana ketegangan yang ada di ruangan ini.

Yoshimura segera menyerahkan sejumlah uangnya di atas meja, dan sang pemilik kedai segera menghitungnya.

Kira-kira ....

Apa yang terjadi di kedai ini beberapa jam yang lalu?

________

To be Continued