Chereads / Sebuah Takdir Tuhan / Chapter 14 - Benci Perilaku Bastian

Chapter 14 - Benci Perilaku Bastian

Iva masih saja tersenyum dan sesekali melirik kearah Bastian yang duduk di bangku Rama, biasalah mereka kan temenan pasti kemana mana selalu bersama.

"Eh Va? Lu ngapain sih dari tadi senyum-senyum Mulu? Jadi ngeri ngelihatnya," jelas Vina menyenggol lengan Iva.

Iva tersenyum kearah Vina, "Gue lagi ngelihat cowok ganteng gue tuh," ujar Iva mendongakan kepalanya kearah Bastian yang tengah bercanda Dengan Rama.

Vina melihat kearah Bastian yang sama sekali tidak mengetahui bahwa dirinya tengah diratapi oleh Iva.

"Lu kenapa dari kemarin ngelihatin dia mulu, lu suka beneran sama dia?" Tanya Vina penasaran. Iva nampak tersenyum begitu lebar melihat Vina.

"Kalo iya kenapa?" Tanya Iva sambil menyenggol lengan Vina hal itu membuat Vina merasa risih melihat nya. Ia hanya bisa membolakan mata nya saja.

"Udahlah, jangan kayak gini nanti kalo lu sakit hati gue juga yang repot kan?" Tanya Vina membuat Iva menggelengkan kepalanya.

"Nggak mungkin lah, kali ini gue yakin kalo dia juga bakalan mencintai gue juga," jelas Iva dengan begitu percaya diri nya sendiri.

Bella dan Manda kini ikut bergabung dengan mereka, kelas saya ini tengah kosong, guru-guru tengah rapat, maka dari itu setiap kelas tidak ada guru.

Bella menunjukan senyuman nya kearah Iva dan juga Vina, "Kalian sibuk apa sih dari tadi?" Tanya Bella begitu senang nya bergabung bersama mereka.

"Biasalah Bell ini si Iva mau ngomongin anak baru itu," jelas Vina yang kesal dan juga geram dengan perilaku sahabat satu nya itu.

Bella dan Manda yang mendengar itu hanya bisa melongo saja, "apa? Ngapain kalian ngomongin anak baru itu? Kalian suka sama dia?" Tanya Bella to the point.

Vina mengaggukan kepalanya, "Iya bukan gue yang suka tapi ini si Iva, katanya dia suka sama Bastian," Bella lagi-8lagi terkejut mendengar nya.

"Ha? Bagaimana bisa sih? Gimana lu bisa suka sama orang yang barusan aja lu kenal?" Tanya Bella tak habis pikir.

Vina membolakan mata nya, "Biasalah Bell, anak model gini ajah kalo suka sama orang mana ada Mandang watak dan juga hati nya, yang ada Mandang fisik nya," jelas Vina dan membuat Iva merasa kesal.

"Eh kalo ngomong jangan sembarang ajah lu, gue suka sama dia karena gue suka ajah gitu, bukan karena fisik nya doang," jelas Iva kesal.

Bella hanya bisa menghela nafasnya panjang, ia tak pernah menyangka bahwa anak baru itu bisa merebut hati salah satu sahabatnya.

Bella saja enggan membahas anak baru itu, ya gara-gara mendengarkan cerita dari Rama waktu itu, dari situ Bella bisa meringkas secara detail bahwa anak baru Bastian itu sombong orangnya.

"Udah-udah, jangan ribut-ribut gitu lah, udah biarin ajah si Iva suka sama tuh cowok, lagian itu juga jadi urusan dia, nanti kalo sakit hati bakalan datang ke kita sambil nangis nangis," jelas Manda terkekeh membuat semua nya ikut terkekeh.

Memang begitu watak Iva jika sudah mengenal pria yang sudah dia cintai, tidak pernah mau mendengarkan penjelasan dari sahabat nya dulu.

Jika nanti nya sudah sakit hati karena cinta, barulah Iva akan datang sambil menangis kepada sahabat nya, sama seperti beberapa bulan lalu itu.

*****

Bella berjalan di koridor kelas nya ia saat ini berjalan menuju ke parkiran sekolah nya untuk mengambil kendaraan nya.

Saat Bella tengah berada di gerbang parkiran, Bella melihat Bastian dengan motor sport, entah mengapa hati membela begitu bergejolak.

Matanya seakan-akan tidak bisa terlepas dari pandangan Bastian, tanpa di sadari oleh Bella, Dirinya sudah terlalu lama menatap kearah Bastian.

Sehingga Bastian mengendarai motor nya dan lewat di depan nya, namun yang lebih parah nya lagi, Bastian memberhentikan motor nya tepat di depan Bella.

Bastian membuka kaca helm nya, dan menatap kearah Bella, "kenapa kamu lihatin saya kayak gitu?," Tanya Bastian membuat Bella langsung tersadar dengan apa yang barusan Dia lakukan.

Bella langsung mengalihkan pandangannya tanpa berani Melihat Bastian, "nggak ada," balas Bella sedikit gugup mendengar nya.

Bastian melihat Bella yang tengah berdiri sendiri an itu maka dia berinisiatif untuk menawarkan tumpangan kepada Bella.

"Kamu nggak bawa kendaraan? Mau bareng sama saya?" Tanya Bastian dan membuat Bella melongo mendengarnya.

Apa ini? Apakah dirinya tak salah dengar? Anak baru itu menawarkan dirinya sebuah tumpangan? Apa semua ini?.

Kenapa anak baru ini tiba-tiba begitu sok baik di depan Bella, apa jangan-jangan anak baru ini satu produk dengan Dito yang sering membuat cewek baper?.

Bella sangat membenci laki-laki seperti itu, Bella merasa baru saja dirinya membenci Dito karena kelakukan nya, dan Bella masih bisa bernafas lega karena Dirinya tak satu kelas Dengan Dito yang sikap nya seperti itu.

Tapi sekarang apa? Anak baru itu datang dan sikap nya sama seperti dengan Dito? Satu kelas dengan Bella juga? Bella mengehela nafasnya panjang.

"Nggak usah sok baik lu jadi orang," balas Bella dan langsung pergi ke arah mobil nya.

Bastian menatap bingung dengan anak itu, "lah? Itu anak kenapa? Di tawarin tumpangan malah nggak mau, jawab nya juga kasar banget gitu," jelas Bastian begitu bingung.

"Kalo bukan temen sekelas, saya juga malas menawarkan tumpangan," sambung nya dan hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

Ia langsung menjalankan motor nya untuk pergi kerumah Rama, ia baru sadar bahwa dirinya mempunyai janji dengan Rama untuk meminjam buku tadi yang belum dia miliki.

Seandainya tadi tidak ada tugas mungkin Bastian tidak akan susah-susah meminjam buku dari Rama, namun demi mengejar prestasi dan juga juara kelas, Bastian harus melakukan nya.

Tak membutuhkan waktu lama, Bastian sampai di depan rumah Rama, ia langsung turun dari motor sport nya, dan masuk kedalam rumah Rama.

"Assalamualaikum," panggil Bastian sambil mengetuk pintu berwarna putih dengan ukiran besar itu, "waalaikumsalam," balas seseorang dari dalam dan itu suara Rama teman nya.

"Oh iya Bas, lu mau minjam buku ya? Bentar ya gue ambilin, ayo masuk dulu," ajak Rama dan Bastian pun mengikuti nya.

Bastian duduk di ruang tamu, sedangkan Rama meminta ijin untuk pergi ke kamar nya yang ada di lantai dua, untuk mengambil buku nya.

Setelah beberapa menit kemudian Rama Kembali dari kamar nya dan langsung menemui Bastian yang sudah ada di bawah.

"Ini Bas buku nya, lu dari tadi kemana ajah? Gue cariin tadi nggak ada, yaudah gue duluan ajah," tanya Rama.

Bastian menghela nafas nya panjang, "tadi saya ketemu sama cewek, temen sekelas kita, tapi saya nggak tau namanya, nah tadi itu saya berinisiatif untuk menawarkan tumpangan soalnya tadi saya lihat dia sendirian, eh dia malah ngomong kasar ke saya," jelas Bastian menceritakan kejadian tadi.

Bersambung...