Jam pulang sekolah sudah tiba, saatnya semua orang berkumpul di parkiran sekolah untuk mengambil kendaraan mereka.
Termasuk Bella dan Manda, mereka tengah menuju ke mobil milik Bella, lalu bagaimana dengan Jessy? Entahlah ada apa dengan anak itu.
Ketika berangkat sekolah saja dirinya minta bareng dengan Bella, namun di setiap jam pulang si Jessy malah pulang dengan temannya Tanpa memikirkan Bella.
Namun tenang saja, Bella masih mempunyai Manda yang selalu menemani Bella disaat Bella membutuhkan teman untuk pulang bersama.
"Eh Bell, lu lihat Iva nggak?" Tanya Vina yang tiba-tiba menghampiri Bella dan Manda yang sudah ada di depan mobil milik Bella.
Bella dan Manda hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Nggak tau, bukannya biasanya sama lu ya?" Tanya Bella dan di balas anggukkan kepala oleh Vina.
"Iya sih biasanya, tapi kali ini gue nggak lihat dia, gue juga nggak tau dimana dia sekarang," balas Vina yang merasa pusing mencari Iva itu.
Vina dan Iva memang biasa pulang bersama karena jarak rumah mereka tidak jauh, jadi mereka sering bersama naik motor ke sekolahnya.
"Lu udah nyari kemana-mana?" Tanya Manda yang berusaha memberikan saran. Vina mengaggukan kepalanya, "Iya udah, tapi nggak ketemu" balasnya terdengar begitu lelah dan lirih.
Tiba-tiba mata Bella tertuju dengan wanita yang datang menghampiri seorang pria yang sama mengambil motornya, hal itu membuat Bella melotot tak percaya.
"Eh itu si Iva nggak sih?" Tanya Bella dan membuat Manda dan Vina langsung menoleh kearah Iva yang ada disana.
"Eh iya bener itu Iva, ngapain dia kesana? Itu kan tempat cowok semua, tuh anak kesambet apa sih?" Tanya Vina yang tak habis pikir.
Vina hendak menghampiri Iva yang ada disana. Namun Bella mencegah nya, "Eh jangan Vin, lu lihat nggak tuh Iva bawa sesuatu di tangannya, kayaknya ada yang mau dilakuin sesuatu sama Iva," jelas Bella yang berhasil memancing rasa penasarannya Vina.
"Eh iya, kayak nya tuh anak mau ngelakuin sesuatu ke Bastian," jelas Vina yang sudah menebaknya.
"Ha? Maksud lu?" Tanya Manda yang begitu penasaran. "Nembak Bastian maksudnya," jelas Vina membuat mereka begitu terkejut.
Iva berjalan dengan begitu percaya dirinya dan menghampiri Bastian yang sudah ada di depannya, meskipun ada banyak teman-teman Bastian disana.
Iva sama sekali tidak memperdulikannya, jika dirinya sudah di landa asmara ya beginilah, mau tidak mau dirinya harus bisa mengungkap apapun yang ada di dalam hatinya.
Iva Memang tipe orang yang tidak suka memendam atau bahkan tipe orang yang tertutup, Iva memilih untuk menjadi wanita yang selalu terbuka.
Jika dirinya mencintai pria, maka dirinya harus mengungkapkannya, masalah di terima atau enggaknya, itu hak dia, yang penting Iva juga sudah mengungkapkannya tanpa harus memendamnya sendiri.
Bastian yang menatap bingung Iva yang tiba-tiba datang menghampirinya itu, membuat Bastian memiliki firasat buruk dengan itu.
"Eh Bas? Itu Iva ngapain menatap lu kayak gitu?" Tanya Rama yang duduk di atas motor yang ada di samping Bastian.
Mereka sengaja untuk pulang terlambat, karena mereka tidak menyukai keramaian, jika pulang saat ini maka di gerbang depan sana pasti pada gerombolan dan Bastian tidak menyukai itu.
"Bastian," sapa Iva yang kini sudah ada di depan Bastian sambil tersenyum manis kearahnya.
Bastian menatap biasa saja kearah Iva yang menurutnya sedikit aneh itu. "Kamu nanti langsung pulang atau gimana?" Tanya Iva membuat Bastian mengernyitkan dahi nya.
Ia melihat kesekeliling nya, apakah Iva ini hanya sendirian? Jika Iva ada temannya, mungkin temannya sudah mencarinya.
Tatapan mata Bastian tertuju kepada tiga orang perempuan yang ada tidak jauh dari tempat berdirinya Bastian.
"Disana ada Bella, Manda dan Vina, mereka kan temannya si Iva ini, kenapa mereka cuma melihatnya saja?," Tanya Bastian bingung dalam hati.
"Oh iya, ini gue punya coklat, tadi gue beli dua, buat lu semua, di terima ya?" Tanya Iva dan memeberikan dua buah coklat batangan itu.
Bastian semakin bingung dengan itu, begitu pun juga dengan Rama, "Untuk apa? Saya nggak suka coklat," balas Bastian terdengar begitu ketus di telinga Iva.
Iva langsung memajukan bibirnya selayaknya merajuk, ia tak pernah mengharapkan bahwa balasan dari Bastian seperti ini kepadanya.
"Udah lah Bas, terima ajah, masa lu nggak menghargai cewek sih? Dia udah beliin tuh buat lu," teriak Farel yang ada di belakang Bastian.
"Iya Bas, kasihan tuh si Iva, udah sepenuh hati membelikan coklat, lu tolak, gimana perasaan dia?" Tanya Niko membuat Bastian mendesis kesal.
Iva yang mendebarkan pembelaan dari kedua teman Bastian itu hanya bisa terkekeh sambil tersenyum manis di depan Bastian agar coklat yang ada di tangan nya di terima oleh Bastian.
Bastian mengehela nafasnya panjang, "Iya iya, nih coklatnya saya terima ya, makasih," ujar Bastian mengambil coklat itu dari tangan Iva.
Iva nampak kegirangan, "Sama-sama Bastian," balas Iva dengan senyum manis nya, namun berbeda dengan Bastian yang sama sekali tidak menghiraukannya.
"Kalo gitu, gue kesana dulu ya? Bye Bastian," jelas Iva sambil melambaikan tangan nya tepat di depan Bastian, hal itu membuat semua teman teman Bastian menertawakan Bastian.
Iva berjalan menuju kearah teman teman nya yang sudah menunggu nya, "Hallo gaes, gue punya kabar baik nih," jelas Iva dengan penuh girangnya.
"Apaan? Tanpa lu kasih tau juga gue udah tau apa yang lu lakuin tadi, kita semua udah lihat," jelas Vina yang begitu kesal.
"Eh Vin lu kok kelihatan kesel gitu sih? Seharunya lu itu seneng kalo lihat temen lu seneng," jelas Iva dan membuat Vina membolakan mata nya.
"Bodo amat, udahlah ayo kita balik, gue capek nungguin lu dari tadi," balas Vina yang nampak tak sabaran, Vina langsung menggunakan helm nya.
Iva menatap kearah Bella dan Manda, "gue sama Vina duluan ya?" Pamit Iva dan di balas senyuman oleh mereka.
Setelah menyaksikan Iva dan Vina pergi, maka Bella dan Manda pun ikut pergi dari tempat itu.
Bastian yang melihat tempat parkir sudah tidak ada orang, dirinya menatap coklat pemberian dari Iva itu tadi, ia masih mengingat betapa senangnya Iva memberikan coklat itu kepadanya.
Namun Bastian sama sekali tidak menyukai bahwa ada perempuan yang rela merendahkan harga diri nya di depan nya seperti itu.
"Eh Ma? Adik kamu suka coklat kan? Nih buat adik kamu ajah," ujar Bastian dan melemparkan Coklat itu kearah Rama, maka Rama langsung menangkap coklat itu.
"Makasih ya Bas," balas Rama dan Bastian pun mengaggukan kepalanya, ia langsung pergi dari sana dan pulang kerumah nya.
Bersambung....