Jam istirahat pun berbunyi, Farel dan Niko hanya menatap aneh kearah Bastian, karena dari tadi Bastian hanya diam saja.
"Eh Rel, lu lihat nggak tuh si Bastian ngapain ajah sih dari tadi diam ajah?" Tanya Niko yang begitu merasa tak nyaman jika berada di dekat orang yang hanya berdiam saja.
"Nggak tau gue, lu kali punya salah sama dia" balas Farel membuat Niko berdiam sejenak, dalam otak Niko terus berpikir apakah dirinya mempunyai salah?
Sepertinya tidak, "Nggak ada deh, gue sama sekali nggak ada salah sama dia, apa mungkin ya gara-gara tadi bulpen dia nggak sengaja gue ilangin terus dia kesel sama gue?" Tanya Niko membuat farel mengaggukan kepalanya.
"Bisa jadi sih, tapi masa iya si Bastian kesel cuma gara-gara bulpen yang ilang sih? Kebangetan banget tuh malingnya," jelas Farel yang ikut mengaggukan kepalanya.
Kejadian seperti ini sudah tidak jarang lagi ditemukan di setiap sekolah kan? Entah bulpen yang hilang atau bahkan yang lainnya.
Farel dan Niko melihat Bastian yang duduk di sebuah bangku yang ada di Sebuah kantin, kantin saat ini cukup ramai karena semua siswa dan siswi tengah berburu disana.
Farel dan Niko tanpa pikir panjang mereka langsung menghampiri Bastian, mereka duduk di depan Bastian dengan Meja yang menjadi penghalang mereka.
"Lu kenapa sih bas? Lu kesel ya sama gue gara-gara gue tadi ngilnagin bulpen lu? Kan lu tadi bilang nggak papa, kenapa sekarang jadi kesel?" Tanya Niko.
Bastian memijat pelan kepalanya, "Nggak kok bukan gara-gara itu, saya cuma pusing saja, pelajaran hari ini susah semua" jelas Bastian berbohong.
Sebenernya Bastian sama sekali tidak memikirkan pelajaran yang sudah ia pelajari di kelas tadi, hanya saja ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati Bastian.
Apalagi jika bukan Si iva? Bastian tak habis pikir, baru pertama ini Bastian menemukan wanita yang rela merendahkan harga dirinya hanya untuk mendapatkan cinta.
Bukan kah wanita itu harus menjaga rapat-rapat harga dirinya itu? Wanita itu di kejar bukan malah mengejar, memang benar, tidak hanya Iva yang seperti ini namun setidaknya jangan lah begitu wanita.
Bastian juga tau jika mempunyai rasa cinta itu jika ingin membuahkan hasil mereka harus bisa mengungkapkannya, tetapi bukan seperti ini yang diinginkan oleh Bastian.
Jika begini, apalah daya Bastian yang sama sekali tidak tertarik dengan cinta? Apa Yang harus Bastian katakan kepada Iva? Apalagi Iva adalah teman sekelasnya.
Jika begini Bastian malah merasa malas jika bertemu dengan Iva, Iva juga cantik sih, kenapa harus Bastian yang jadi pria idamannya? Kenapa nggak orang lain saja?.
Bastian merasa risih jika ada wanita yang ada menyukainya seperti Iva itu, jika begini apa yang harus di lakukan oleh Bastian?.
"Oh iya, nanti siang pulang sekolah gue nggak ada acara apa-apa nih, nanti lu pada ikut gue ya?" Tanya Niko mengajak mereka berdua termasuk farel dan Bastian.
"Kemana?" Tanya Farel penasaran, "Gue traktir kalian berdua untuk makan. Di restoran kesukaan gue, gimana?" Tanya Niko membuat Farel begitu senang.
Namun tidak dengan Bastian, Bastian Hanya terdiam saja tanpa harus mengucapkan sekata pun itu.
"Idih, banyak duit lu?" Tanya Farel karena tak biasanya Niko seperti ini, "Iya lah, sekali kali kan nggak papa" balas nya.
"Oh iya Bas, lu dari tadi diem Mulu, gimana? Mau kan?" Tanya Farel membuat Bastian mengaggukan kepalanya.
Bastian pikir dengan cara dirinya ikut bersama mereka mungkin bisa melupakan apapun yang terjadi pada hari ini,
*****
Di sebuah cafe duduklah tiga orang pria yang tengah berbincang bincang dengan begitu senangnya, namun tidak dengan pria yang satu ini yang hanya bisa diam saja dan memikirkan Masalahnya.
"Oh iya, lu pesen apaan Bas?" Tanya Niko yang mau memesan makanan, "t
Terserah kalian ajah, nanti saya makan kok" balas Bastian dan membuat Niko terserah memesankan sesuatu.
Bastian terdiam dan menatap kesekeliling cafe, tiba-tiba mata Bastian tertuju dengan dua orang yang mungkin mereka sepasang kekasih Karena Bastian bisa melihatnya dari kemesraan mereka.
"Itu bukanya si Rama ya?" Tanya Bastian dalam hati.
Bastian masih saja menatapi dua orang yang mungkin sepasang kekasih itu, Bastian menatap nya dengan benar benar untuk memastikan bahwa itu memang benar Rama.
"Itu bukan nya si..-
Ucapan Bastian terhenti karena di benak otaknya Dirinya berusaha mengingat siapa wanita itu.
Ya benar, Bastian seperti kenal dengan wanita itu, namun sayangnya Bastian tak bisa melihatnya lebih jelas karena posisi wanita itu membelakanginya.
"Eh Bas? Lu ngapain bengong aja sih? Nih makanannya udah Dateng," ujar Farel membuat Bastian yang tadinya menatap kearah Rama kini teralihkan dan Melihat kearah Farel.
Bastian tersenyum, ia Terlalu lama menatapi Rama dan wanita itu sehingga Bastian sendiri tak bisa menyadari bahwa makanan nya sudah datang.
"Iya iya, kalian makan saja dulu," jelas Bastian dan melihat kearah Rama kembali.
Farel dan Niko yang melihat Bastian seperti tidak pokus dengan apapun itu, Farel dan Niko melihat kearah mana arah mata Bastian itu Melihat.
"Eh eh Rel, itu bukan nya si Rama sama pacar baru nya itu kan?" Tanya Niko menyenggol lengan farel yang tengah menatapi kearah Rama juga.
"Iya bener, itu Rama sama cewek baru nya, tapi kenapa Bastian kayak meratapi banget ya?" Tanya Farel yang bingung dengan Bastian.
"Eh Bas, itu bukan nya si Rama ya sama pacar baru nya?" Tanya Farel basa-basi dan ingin tau bagaimana reaksi Bastian.
"Iya saya tau, tapi ngomong ngomong Rama kenapa sama wanita itu? Udah ganti aja cewek nya Rama," jelas Bastian.
Farel mengaggukan kepalanya. "Iya soalnya yabg dulu gitulah, cewek nya si Rama nggak mau menghargai Dia, mangkanya di putusin ajah sama si Rama," jelas farel dan kini Bastian bisa memahami alasan Rama memutusakan wanita lama nya.
"Woi, Rama? Sini lu" teriak Niko yang tanpa aba aba itu membuat Bastian melongo tak percaya dengan apa yang di Lakukan oleh Niko itu sangat payah.
Rama yang mendengar nama nya di sebut itu langsung menoleh kearah sumber suara itu.
"Eh Niko," ujar Rama dan melihat ketiga teman nya ada di sana, begitu pun dengan wanita yang ada di samping Rama ikut melihat kearah mereka bertiga.
"Bastian?" Gumam wanita itu yang sangat terkejut dengan orang yang ada disana, Bastian memalingkan wajahnya agar tidak melihat Rama dan wanita nya itu.
Bastian masih bingung kenapa Rama bisa bisa nya dengan wanita yang tak berpendidikan seperti itu, kenapa Bastian mengatakan itu? Karena Bastian tau benar bagaimana kebodohan dari wanita itu.
Bersambung....