Chereads / Sebuah Takdir Tuhan / Chapter 24 - Ketahuan Bella

Chapter 24 - Ketahuan Bella

Bella tengah duduk manis di tepi ranjang tempat tidurnya, dengan sebuah makanan ringan yang baru saja ia beli di supermarket tadi pagi.

Bella tengah sibuk memakan makanan ringan itu sambil memainkan ponsel yang ada di tangannya.

Seketika Bella sibuk dan tengah senang nya memainkan ponsel nya, tiba-tiba ada seseorang dari luar rumahnya mengetuk pintu rumahnya yang tadi ia kunci buat jaga jaga.

Bella juga mempunyai rasa kecemasan terhadap rumah nya. Bagaimana jika nanti ada seseorang yang tiba tiba masuk kedalam rumah nya, Sedangkan Bella sendiri berada di lantai dua.

Bella mengernyitkan dahinya. "Siapa sih datang jam segini? Nggak tau orang lagi santai apa," gerutu kesal Bella dan beranjak dari duduk nya.

Ia berjalan dan menuruni anak tangga untuk melihat siapa orang yang datang di jam delapan pagi seperti ini.

Bella membuka pintu rumahnya dan betapa malasnya Bella menatap Jessy yang sudah ada di depannya.

"Hai Bella cantik gue, tapi masih kalah jauh dengan gue," jelas Jessy sambil merentangkan kedua tangannya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

"Ada apaan sih pagi-pagi udah nongol ajah lu?" Tanya Bella malas. Jessy tersenyum. "Ya nggak papa lah, kan lu tau sendiri hari ini hari Minggu, gue nggak ada temen di rumah, bosen," jelas Jessy membuat Bella membolakan mata nya.

"Yaudah deh iya, ayo masuk," ajak Bella, lagian hari ini Bella juga nggak ada janji sama siapapun, jadi Bella bisa mempersilahkan Jessy masuk untuk menemani nya di rumah, daripada dirinya sendirian kan?.

Tetapi Bella lebih menyukai di rumah sendirian, sepi dan sunyi tidak ada yang bisa mengganggu nya, dan tidak ada satu orang pun yang membuat Bella menjadi kesal.

Tetapi jika seperti ini terus, kalian tau sendiri kan? Manusia itu pasti memiliki rasa bosan, begitu pun juga dengan Bella, meskipun Bella menyukai kesendirian nya terkadang Bella juga merasa jenuh di dalam rumah.

"Oh iya Jess, lu mau minum apa? Biar gue buatin" tawar Bella, ya kali tamu nggak di kasih minum? Bisa ngedumel tuh di dalam hati nya.

"Es jeruk ajah, ada kan?" Tanya Jessy memastikan bahwa permintaan nya itu ada. "Ya ada lah, kalo di dapur gue nggak ada apa apa, masa gue nawarin lu mau minum apa," jelas Bella panjang lebar sedangkan Jessy hanya tersenyum kikuk.

Bella pergi ke dapur nya untuk membuatkan minuman untuk sahabat kecil nya itu. Sebelum dirinya beranjak ke dapur, Bella pergi ke kamar nya dahulu.

Bella mengambil Handpone nya yang ada di kamar nya, setelah itu ia pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman yang diinginkan oleh Jessy.

"Nih minuman lu, di habisin ya? Kalo nggak habis cuci sendiri gelas lu," jelas Bella memberikan minuman itu di depan Jessy.

Jessy tersenyum. "Makasih Bell, oh iya ngapain lu membuat satu doang? Buat lu Mana?" Tanya Jessy yang melihat hanya ada satu gelas saja.

"Nggak ah, gue nggak haus," balas nya membuat Jessy mengaggukan kepalanya. Jessy meminum es jeruk itu dengan penuh kehausan.

Bella membuka ponselnya tiba tiba dirinya menerima pesan dari Manda.

Manda: Bell lu ada di rumah nggak?

Bella: iya ada apa Nda?

Manda: gue mau ngomong sesuatu, gue kesana sekarang ya?

Bella: oke, gue tunggu.

Setelah melihat pesan Bella sudah di baca itu membuat nya menatap kearah Jessy.

"Bentar lagi Manda kesini," ujar Bella memberitahukan kepada Jessy. Jessy yang tengah sibuk meminum itu pun mengernyitkan dahi nya.

"Ngapain dia datang kesini? Tumben banget?" Tanya jessy yang tak seperti biasanya Manda main Ke rumah Bella, biasanya Bella yang sering main ke rumah Manda.

"Iya katanya dia mau ngomong sesuatu gitu, tapi nggak tau ngomong apaan," balas Bella dan di balas anggukan kepala oleh Jessy.

Beberapa menit kemudian, Bella dan Jessy mendengar suara ketukan pintu dari luar rumah.

"Eh kayaknya itu Manda deh, coba lu bukain sana," jelas Jessy, Bella mengaggukan kepalanya, setelah itu Bella berjalan dan membukakan pintu.

"Eh Manda, masuk ajah," ujar Bella yang melihat Manda yang sudah ada di depan nya.

Manda mengaggukan kepalanya, "iya iya Bell," jelas Manda dan berjalan masuk kedalam rumah Bella.

"Eh ada Jessy juga?" Tanya Manda terkejut ternyata di dalam rumah Bella juga ada Jessy.

Jessy tersenyum menatap kearah Manda. "Iya Nda," balas Jessy. Manda duduk di samping Jessy namun sebelum itu Manda membisikan sesuatu di telinga Bella.

"Gimana gue bisa ngomong serius sama lu? Kalo disini ajah ada si Jessy," Bella yang mendengar itu pun hanya bisa terkekeh.

"Yaelah Nda, si Jessy mah jangan di buat serius, lagian dia nggak akan ngomong kesiapa pun,"

"Lagian kalo lu nanti ngomong, emang bener dia dengar, tapi bentar lagi dia akan lupa apa yang udah lu omongin, percaya deh sama gue," jelas Bella meyakinkan Manda.

Manda hanya bisa mengehela nafasnya panjang, kini dirinya bisa bernafas lega, "oh iya, mau minum apa Nda?" Tanya Bella.

"Nggak usah lah, Bell, kayak tamu beneran ajah," balas Manda. Jessy pun mengernyitkan dahi nya. "Emangnya lu bukan tamu beneran ya?" Tanya Jessy dengan segala kepolosan nya.

"Udah lah gue buatin minuman sama kayak Jessy ajah ya?" Tanya Bella dan pergi ke dapur untuk membuatkan minuman setelah itu kembali lagi.

"Oh iya sebenarnya lu mau cerita apa sama gue?" Tanya Bella namun sebelum itu Bella harus memastikan seutuhnya dengan Jessy.

"Jess, lu harus diem ya? Dan jangan ngomong kesiapa pun," ancam Bella dan Jessy mengaggukan kepalanya.

Manda kembali pokus kearah Bella. "Jadi gini Bell, kemarin, gue kan piket kelas, nah gue nyapu kan, setelah gue nyapu dan tepat di meja nya si Bastian, gue menemukan sesuatu disana," jelas Manda dan entah mengapa rasa penasaran Bella meningkat.

"Lu nemuin apaan?" Tanya Bella yang sangat penasaran.

"Gue kemaren nemuin sebuah surat dan isinya bikin gue kaget," jelas Manda yang membuat Bella semakin penasaran.

"Emang isinya apa?" Tanya Bella.

"Isi surat itu ternyata surat cinta, dan lu tau nggak siapa yang ngirim surat itu ke Bastian?" Tanya Manda.

"Siapa?" Tanya Bella.

"Si Iva," jelas Manda.

Seketika itu Bella begitu terkejut mendengar nya, "apa? Yang bener ajah lu?" Tanya Bella.

"Gue nggak nyangka kalo Iva bisa menyembunyikan ini dari kita, kenapa dia gak ngomong coba?" Tanya Bella.

Bagaimana Bella tidak terkejut? Iva mencintai Bastian? Sedangkan Iva belum kenal pasti bagaimana Bastian itu.

Bella tau bagaimana Bastian itu, Bastian itu sama seperti Dito yang suka mempermainkan perasaan wanita, dan sekarang Iva jadi korbannya?.

Bersambung...