Semua isi kelas kini bisa duduk dengan rapi, bel masuk sudah berbunyi dari tadi, maka dari itu semua kelas bisa duduk dengan tenang di bangkunya.
Begitu pun juga dengan Bella, Bella terduduk di atas bangkunya, ia menyenderkan kepalanya di senderan kursi yang dia duduki.
Bella membaca buku pelajaran yang akan di mulai nanti nya, namun aneh nya jam pelajaran sudah di mulai sepuluh menit yang lalu namun tanda-tanda kemunculan gurunya belum ada.
Banyak teman-teman Bella yang kini sudah mulai bosan untuk berdiam saja, banyak orang yang begitu keliaran dan berbicara dengan teman sebangkunya.
Ada juga teman yang bandel di kelas nya Bella, di setiap pelajaran, pasti sekalu keluar dari kelas nya, kemana lagi tujuan anak modelan seperti itu jika bukan kantin?.
Semua orang dan semua kelas pasti mempunyai teman dan juga murid yang bandel seperti itu, jika di setiap kelas tidak ada anak seperti itu.
Maka kelas tidak akan pernah bisa terkenal di sekolah nya, terkadang biasanya dengan kenakalan anak sekelas bisa membuat nama kelas menjadi sangat terkenal di sekolah nya.
Bukan hanya kelas pintar saja yang bisa terkenal, namun kelas kenakalan tidak kalah jauh terkenal nya.
Manda yang sudah bosan dengan kediaman nya itu, ia melihat sekilas kearah Bella, namun hal itu Bella Juga sibuk dengan buku nya.
"Bell? Lu baca Apaan sih? Serius amat, kita ngobrol apa kek gitu, gue bosen tau disini nggak ada teman ngobrol," jelas Manda.
Bella melirik kearah Manda. "Yaelah, di kelas ini nggak cuma gue yang bisa lu ajak ngomong Nda, masih banyak lagi tuh anak anak yang bisa lu ajak ngobrol, emangnya lu pikir mereka itu apaan?" Tanya Bella dan membuat Manda menggelengkan kepalanya.
"Yaudah gue pergi ke bangku nya Vina dulu ya?" Tanya Manda dan di balas deheman saja dengan Bella, Vina adalah teman sekelas Manda dan juga Bella.
Dia adalah sepupu dari Rama, mereka juga sangat dekat selayaknya seorang Sahabat begitulah, Namun mereka terpisahkan karena tempat duduk mereka yang terpisah.
"Eh Vin," panggil Manda membuat Vina mendongakan kepalanya. "Iya Nda ada apa?," Tanya Vina membuat Manda menggelengkan kepalanya.
"Gue ikutan gabung sini ya? Soalnya tuh si Bella sibuk baca buku, udah tobat mungkin dia," jelas Manda membuat Vina dan juga Iva terkekeh.
Akhirnya Manda dan kedua teman nya itu berbincang bincang, entah apa saja yang akan dibicarakan oleh mereka, biasalah jika wanita sesama wanita sudah bertemu akhirnya begitu lah.
"Assalamualaikum," tiba tiba suara lembut yang keluar dari mulut seorang guru cantik baru saja masuk kedalam kelas nya.
Hal itu membuat semua yang tadi nya tak karuan kini bisa kembali tertib dan kembali ketempat duduk nya masing masing.
"Waalaikumsalam," balas mereka serompak, hal itu membuat Miss Putri itu tersenyum kearah semua anak didik nya.
Miss putri adalah wali kelas sekaligus guru tersabar di sekolah ini, banyak siswa yang menginginkan wali kelas seperti Miss putri namun hasilnya nihil, harapan mereka pupus karena Miss putri juga sudah terlanjur nyaman dengan kelas Bella.
"Oh iya saya Disini mau memperkenalkan siswa baru yang akan menjadi teman kalian disini, sepertinya udah pada ada yang tau ya jika ada siswa yang masuk kesini?" Tanya Miss Putri.
"Iya Miss," balas mereka semua kompak, Miss putri akhirnya tersenyum. "Yaudah tak perlu nunggu lama lagi, Sini nak," tiba tiba Miss putri melambaikan tangan nya untuk menyarankan seseorang yang ada di luar itu masuk kedalam kelas.
Tiba-tiba seseorang pria tampan gagah, itu masuk kedalam kelas Bella, hal itu membuat mata semua orang tertuju kepadanya termasuk mata kaum hawa yang ada disana.
Bella ikut melongo melihat nya, "ya ampun ternyata bener juga kata Manda, cakep amat tuh anak," gumam Bella dalam hati yang melihat ketampanan anak baru itu.
Iva yang melihat ketampanan wajah anak baru itu membuat nya melayang ke udara, hati nya bergejolaknya tak karuan. Mata nya tak bisa lepas dari pandangan nya.
"Silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman baru kamu," jelas Miss putri membuat anak baru itu mengaggukan kepalanya beserta senyuman manis di bibir nya.
Senyuman itu membuat sesisi ruangan menjadi salah fokus Kepada anak baru itu, senyum yang bisa menandingi gula Jawa itu, dan dengan kumis tipis yang menambah ketampanannya.
"Perkenalkan sama saya Muhammad Bastian Shadev, panggil saja Bastian saya pindahan dari sekolah SMA Garuda yang ada di kota, alasan saya pindah sekolah disini karena pekerjaan ayah saya, dan sekarang saya Tinggal disini," jelas Anak baru itu yang dinamakan Bastian.
Iva yang melihat itu membuat nya semakin melayang, bibirnya masih saja menampakan senyuman nya. "Eh Va? Kamu kenapa senyum senyum gitu lihat nya?" Tanya Vina yang duduk sebangku dengan Iva.
Iva masih saja tersenyum, "nggak tau gue seneng ajah gitu lihat ketampanan dia, hati gue seakan akan terbang melihat nya, kayaknya gue suka deh sama tuh cowok, siapa tadi namanya?," Tanya Iva lupa nama nya akibat kebanyakan melamun.
Vina membolakan mata nya, "Bastian," ujar Vina mengingatkan. Iva mengaggukan kepalanya, "nah itu dia, kayaknya gue suka deh sama Bastian," ujar Iva sekali lagi.
Hal itu membuat Vina terkejut mendengar nya, "apa? Lu suka sama Bastian? Sedangkan lu sendiri ajah nggak tau bagaimana watak nya," jelas Vina membuat Iva menggelengkan kepalanya.
"Ya nggak tau sih, namanya juga hati kalo udah seneng ya mau diapain lagi? Udahlah nanti lu lihat ajah apa yang bakalan gue lakuin untuk mendapatkan hati dia," jelas Iva membuat Vina menggelengkan kepalanya.
Manda pun tak kalah takjub nya melihatnya, "Bell? Bener kan apa yang gue omongin tadi? Pasti cakep," jelas Manda membuat Bella mengaggukan kepalanya Semangat.
"Iya iya Nda kali ini omongan lu bener banget," balas Bella membuat Manda kegirangan karena baru pertama ini dirinya merasa benar.
"Tuh kan, dia cakep, tapi ya gitulah, masih cakep cowok gue," balas Manda yang tak mau kalah.. Bella hanya membolakan mata nya.
"Baik apakah perkenalan dari Bastian tadi kurang jelas? Jika ada yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan," jelas Miss putri membuat Iva semangat 80%.
Iva mengangkat sebelah tangan nya, "saya mau tanya, rumah nya dimana?" Tanya Iva membuat Vina menggelengkan kepalanya akibat tingkah dari sahabat nya itu.
Miss putri mempersilakan Bastian untuk menjawab nya, Bastian menatap kearah gadis yang jelas jelas dirinya tidak kenal itu.
Melihat dari senyuman gadis itu membuat Bastian merasa bahwa ada sesuatu yang di rasakan oleh gadis itu.
Bastian tersenyum, karena dirinya masih sadar bahwa saat ini dirinya masih tengah di tonton satu kelas.
"Rumah saya ada di perumahan indah, tempatnya nggak jauh kok dari sini, pasti kalian sudah tau kan?" Tanya Bastian.
"Kalo kapan kapan gue main ke rumah lu boleh?," Tanya Iva kini menjadi sorotan satu kelas.
Bastian menganggukan kepala nya, "boleh," balas nya.
Bersambung...