Chereads / Sebuah Takdir Tuhan / Chapter 11 - Kue Dari Indra

Chapter 11 - Kue Dari Indra

"Hallo ayah? Bella kangen banget sama ayah, bunda dimana?" Tanya Bella yang begitu senang menerima panggilan telpon dari Ayahnya.

"Hallo nak, ayah juga kangen banget sama kamu, kabar kamu gimana? Oh iya kakak kamu gimana? Apakah dia datang kerumah?" Tanya pak Rudi, dia adalah cinta pertama Bella, Ayahnya.

Bella menggelengkan kepalanya, "Enggak ayah, kakak nggak pernah datang, bunda Dimana yah?" Tanya Bella. Pak Rudi memberikan telponnya kepada istrinya yang duduk di samping nya.

"Ini bun, Bella mau bicara sama kamu," ujar pak Rudi dan Bunda Ratna menerima telpon itu dan mulai berbicara dengan anak kesayangan nya.

"Hallo sayang, gimana kabar kamu?" Tanya Bunda Ratna, dia adalah ibu dari Bella dan dua kakak perempuan nya.

Suara yang sangat dirindukan oleh Bella itu kini berhasil terdengar lagi oleh telinga nya, Bella memancarkan senyuman di bibir mungilnya.

"Alhamdulillah baik Bun, Ayah sama bunda disana gimana kabar nya?" Tanya Bella begitu senang bisa berbicara dengan bunda kesayangan nya.

"Alhamdulillah, bunda disini baik-baik saja sama ayah kamu, kamu sendiri gimana disana? Apakah baik juga?," Tanya Bunda Ratna dengan suara lembut.

Bella lagi-lagi tersenyum, "Iya bun, Bella disini baik sekali, bunda sama ayah kapan pulang? Bella udah kangen banget sama kalian, kak Dewi dan kak Dinda juga nggak pernah kesini," balas Bella.

Terdengar Bunda Ratna menghela nafas nya panjang, "Yang sabar ya nak, kamu kan tau sendiri gimana kesibukan kedua kakak kamu itu disana, mereka kan sudah menikah jadi mereka harus mengurus suami mereka," jelas Bunda Ratna berusaha memahami Bella agar tidak salah paham.

"Lagian besok kamu kalo sudah menikah, kamu sama hal sibuk nya dengan kakak kamu, jadi kamu harus bisa memahami kedua kakak kamu itu ya?," Tanya Bunda Ratna dan di balas anggukan kepala oleh Bella.

Tiba-tiba disaat Bella tengah asik menelpon bundanya, ia mendengar suara Bell rumahnya di tombol oleh seseorang dari luar rumah.

Maka mau tidak mau Bella harus bisa menjeda telpon nya itu, "Sebentar ya Bun, saya mau buka pintu dulu, sepertinya ada tamu," balas Bella membuat Bunda Ratna juga merasa kecewa.

"Oh iya nak nggak papa, buka saja dulu, jangan di matikan ya telpon nya," jelas Bunda Ratna dan Bella menuruti nya, Bella berjalan mendekat ke arah pintu nya.

Bella membuka pintu itu, dan tak disangka oleh Bella, terkejut? Tentu saja terkejut, melihat orang yang selama ini dia cintai dalam diam kini sudah berdiri tepat di depan matanya.

"Indra?," Ujar Bella terkejut melihat Indra yang sudah ada di depan nya. Inda yang sudah ada di depan nya itu hanya bisa memberikan senyumannya saja.

Tiba-tiba Bella mendengarkan bahwa telpon nya belum di matikan, dan terdengar bahwa bunda nya memanggilnya, "Bella? Ada siapa nak? Apakah kakak kamu?" Tanya Bunda Ratna.

Mendengar itu, ia melanjutkan telpon nya di depan Indra, dan memberikan kode untuk meminta waktu nya sebentar.

"Bukan Bu, ini ada Indra anak nya pak Dani," balas Bella dan terdengar disana bunda nya tengah tertawa.

"Anak nya pak Dani udah pulang dari pesantren?," Tanya Bunda Ratna, "iya Bun," balas Bella.

"Sudah dulu ya Bun, nggak enak kalo kita telponan di depan nya si Indra, ini ajah Bella nggak tau kenapa Indra kesini, udah dulu ya?" Tanya Bella setelah diperbolehkan oleh Ratna, Bella pun mengakhiri telpon nya.

"Iya Ndra, ada apa?" Tanya Bella sembari menundukan kepalanya malu, "tadi itu bunda kamu ya? Kenapa diakhiri telpon nya? Saya tau kamu merindukan bunda kamu, tapi nggak seharusnya kamu tadi mengakhiri nya," jelas Indra panjang lebar.

Bella tersenyum tipis, "Nggak papa, lagian udah selesai kok telpon nya," balas Bella dan di balas anggukan kepala oleh Indra.

"Oh iya kamu tadi kesini ngapain?" Tanya Bella mengulangi pertanyaannya.

"Oh iya jadi saya kesini mau memberikan kue ini, tadi mama saya memasak kebanyakan jadi mau dibagikan sama tetangga," balas Indra dan memberikan sebuah kue itu.

Bella menerima kue itu, "terimakasih banyak," balas Bella menerima nya. "Iya sama sama," balas Indra.

"Kalo begitu saya permisi dulu ya?" Tanya Indra dan dibalas anggukan kepala oleh Bella.

"Iya, terimakasih kuenya," jelas Bella dan membuat Indra mengaggukan kepalanya.

"Sama-sama, kalo gitu saya permisi dulu assalamualaikum?," Jelas Indra dan Bella mengaggukan kepalanya. "Waalaikumsalam," setelah itu Bella melihat Indra pergi dari rumah nya.

Bella menutup pintu rumahnya, ia berjalan masuk kedalam rumahnya dengan loncat-loncat kegirangan, Bella terus memeluk kue pemberian dari Indra itu.

"Aduh, gue nggak pernah sebahagia ini," ujar Bella begitu senang nya memeluk kue itu.

Kue seharusnya dimakan bukan? Namun Bella lebih nyaman untuk memeluk nya, biasalah orang jatuh cinta akan lupa dengan semua nya.

Bahkan makanan dari Indra saja dipeluk sama Bella apalagi Indranya? Entahlah apa yang akan terjadi nanti nya, yang terpenting saat ini Bella begitu menyukainya.

Bahkan hari ini adalah hari dimana dirinya merasa melayang tak Karuan hanya karena kue pemberian Indra itu, Bella mengambil handphone nya dan segera mungkin memencet aplikasi kamera.

Bella langsung membuka kue itu, ia sudah menghirup bau-bau aroma dari kue itu, "Kayak nya enak nih," Bella mengambil sepotong kue itu.

Saat dirinya sudah membuka mulut nya ia lupa bahwa dirinya telah menyiapkan kamera dan mau memfoto kue itu.

"Ya ampun, gue kan mau foto dulu, kenapa gue malah mau makan nya? Sudahlah nama nya orang lagi seneng ya gini," ujar Bella kepada dirinya sendiri.

Bella memfoto kue itu dan langsung mengirimkan nya kepada Jessy. Caption yang begituan bahagia tertera disana.

Bella: Nih lu nggak mau kah? Kue cinta dari orang yang gue suka.

Tak lama kemudian Bella menerima balasan dari Jessy.

Jessy: yaelah kue dari si Indra kan? Yang bener ajah lu?

Tanpa pikir panjang, Bella yang melihat Jessy tidak percaya dengan dirinya itu Bella langsung memencet telpon kepada Jessy.

"Hallo, ya ampun Jess lu nggak tau gimana seneng nya gue hari ini," jelas Bella begitu senang nya.

"Heum, kok lu doang sih yang di kasih? Gue kok enggak ya? Gue kan juga tetangganya," jelas Jessy begitu geram.

"Ya mungkin lu beda, kan gue Special, kalo lu mau gue bisa kok bagi kue ini Sama lu, kalo lu mau lu bisa kok Dateng ke rumah gue sekarang," jelas Bella.

Jessy tersenyum lebar. "Yang bener ajah lu? Yaudah kalo gitu gue kesana sekarang ya?" Tanya Jessy dan mematikan telepon nya.

Bersambung....