Chereads / Sebuah Takdir Tuhan / Chapter 10 - Penantian Tidak Sia-sia

Chapter 10 - Penantian Tidak Sia-sia

Bella berjalan menuju ke kamarnya, Hari ini Jessy tidak main ke rumahnya, entahlah ada apa Dengan anak itu, tetapi Bella bersyukur karena tadi malam dirinya tidak lagi kesepian.

Bella sekarang hanya bisa berharap bahwa Jessy akan datang kerumah nya, namun apalah daya, jika Jessy tidak di suruh maka dia tidak akan datang.

Bella mengambil handphone miliknya, Bella menekan nama Jessy layar nya, "Hallo Jess?" Panggil Bella.

"Iya ada apa Bell?" Bella mendengar bahwa suara Jessy dari seberang sana sedang tidak baik-baik saja.

"Eh Jess ada apa sama suara lu?" Tanya Bella yang merasa cemas dengan Jessy.

"Gue lagi sakit Bell, gue demam," balas Jessy dan membuat Bella terkejut.

"Kok bisa sih? Gue kesana ya? Mau jenguk lu," jelas Bella namun dengan mudah nya Jessy menolaknya.

"Jangan Bell, gue nggak papa kok, gue cuma butuh istirahat doang, kalo lu kesini gue bukan nya istirahat malah capek Mulu," jelas Jessy dan membuat Bella terkekeh.

"Lu itu ya masih sakit ajah lu masih bisa bikin gue tertawa ya?" Tanya Bella dan diseberang sana terdengar Jessy juga terkekeh.

"Udahlah gue mau ke rumah lu sekarang, jangan Lawan gue buat datang kesana ya? Gue cuma mau jenguk lu doang nggak ada apa-apa kok," balas Bella dan mendengar Jessy seperti mendumel namun dengan sigap Bella mengakhiri telpon nya.

Bella langsung mengambil kunci mobilnya, ia langsung mengeluarkan mobilnya dari dalam bagasi nya, saat Bella keluar dari gerbang rumahnya, ia melihat banyak orang ramai di sebelah kiri rumah nya agak jauh dikit.

"Itu ada apaan ramai bener," gumam Bella yang merasa penasaran, seketika itu Bella memilih untuk keluar dari dalam mobilnya.

Ia terus memandangi keramaian itu, bella ingin mendekat kesana namun Bella melihat ada ibu-ibu yang berjalan dan sepertinya dia mau keramaian itu.

"Eh ibu-ibu tunggu," ujar Bella memanggil ibu-ibu itu, "eh mbak Bella ada apa mbak?" Tanya ibu Ani itu tetangga Bella.

"Bu Ani mau kemana rapi bener pakaian nya," tanya Bella basa-basi. Bu Ani itu tersenyum melihat Bella yang tak kalah rapi nya dengan dirinya.

"Mbak Bella sendiri mau kemana? Mbak Bella nggak mau kerumah nya pak Dani? Anaknya baru pulang loh dari pesantren, katanya sih mau ngadain tasyakuran gitu, mbak Bella juga di suruh datang kesana," jelas Bu Ani membuat bella nggak tau apa-apa.

"Anaknya pak Dani yang Indra itu kan Bu?" Tanya Bella dengan perasaan tak karuan.

"Iya mbak, bukan nya si Indra itu dulunya satu kelas sama mbak ya?" Tanya Bu Ani dan dibalas anggukan kepala oleh Bella.

"Yaudah ayo mbak kita kesana, kita sama-sama sambut Indra yang baru datang dari pesantren," ajak Bu Ani.

Bella terdiam, dirinya sangat mau datang kesana dan ingin sekali ikut menyambut kedatangan Indra, namun disisi lain Jessy sedang sakit.

Tak enak juga jika Bella tidak datang, karena di setiap Bella membutuhkan Jessy, Jessy selalu ada buat Bella, masa iya sekarang giliran Jessy yang membutuhkannya Bella tidak datang?.

Meskipun Jessy sudah melarang nya namun sama saja yang namanya sahabat pasti merasa cemas dengan keadaan sahabatnya sendiri.

"Enggak deh Bu, soalnya saya juga mau jenguk Jessy yang katanya sakit," jelas Bella dan Bu Ani pun terkejut.

"Apa Jessy juga sakit? Kasihan banget dia," balas nya Bella mengaggukan kepalanya.

"Iya Bu, ini saja saya mau membelikan dia buah setelah itu saya kerumah nya," jelas Bella dan Bu Ani bisa memahami itu.

"Oh baiklah kalo nanti pak Dani dan keluarga nya menanyakan kamu, nanti ibu kasih tau ya kalo kamu lagi jengukin Jessy," jelas Bu Ani.

Bella mengaggukan kepalanya, "terimakasih banyak Bu," jelas nya setelah itu Bu Ani berpamitan dan pergi ke rumah nya pak Dani.

Bella merasa sangat senang, akhirnya penantian nya selama ini tidak sia-sia, Indra yang selama ini nantikan akhirnya kembali juga.

Namun Bella juga tidak tau apakah Indra sama seperti nya yang merindukan, sepertinya tidak, orang Bella mencintai Indra dan juga merindukan Indra secara diam-diam.

Mana tau Indra jika Bella merindukan nya? Tidak mungkin juga kan? Entahlah Bella hanya bisa pasrah saja untuk kali ini, Dirinya tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya bisa terdiam saja.

Namun dalam hati kecil Bella sangat merindukan Indra yang sudah lama ia cintai dalam diam itu, sudahlah.

Bella melanjutkan langkahnya dan masuk kedalam mobilnya untuk membelikan buah-buahan untuk Jessy.

Di dalam mobil dirinya berinisiatif untuk menelpon ayah nya, dan mengabarkan bahwa Indra sudah pulang dari pesantren.

Memang tidak ada apa-apa sih, hanya saja Bella ingin memberikan tau bagaimana keadaan dan apa yang terjadi disini.

Lagian pak Dani juga teman ayahnya, jadi apa salah nya jika Bella memberitahukan nya?.

Namun lagi-lagi tidak di angkat oleh ayahnya, Bella sudah sangat merindukan kedua orang tua nya itu namun bagaimana lagi? Orang tua nya itu tidak bisa di hubungi.

***

Di rumah Jessy, setelah Bella membelikan buah-buahan itu ia datang kerumah Jessy dengan jalan kaki, rumah Bella dan Jessy tidak terlalu jauh.

"Oh iya Jess, ini buah untuk kamu ya? Jangan lupa di makan," jelas Bella dan memberikan buah kepada Jessy yang tengah terbaring lemas di atas ranjang nya.

Risna mamah nya Jessy itu hanya bisa tersenyum melihat keakraban mereka berdua, "Terimakasih banyak ya Bella, kamu baik banget," jelas mama Risna.

Bella tersenyum, "Iya Tan, sama-sama," balas Bella setelah itu Bella duduk di sisi ranjang Jessy.

"Oh iya Tan, Tante udah tau belum kalo Indra anak nya pak Dani udah pulang dari pesantren, katanya hari ini ada tasyakuran gitu," jelas Bella.

Sehingga hal itu membuat Risna melupakan sesuatu, "Astagfirullah iya Bell, Tante lupa Tante kan mau kesana, gimana ya? Tapi kondisi Jessy seperti ini, sungkan juga kalo Tante nggak kesana," jelas Risna dan membuat Bella tersenyum.

"Nggak papa Tan, Tante kesana saja, biar Jessy saya yang menemani nya," jelas Bella dan membuat Risna merasa tak nyaman.

"Aduh, gimana ya? Apa nggak merepotkan?" Bella menggelengkan kepalanya.

"Yaudah deh kalo gitu, mamah berangkat dulu ya sayang, kamu disini sama Bella dulu ya?" Jessy mengaggukan kepalanya.

Setelah itu Risna keluar dari kamar anak nya itu, "Eh Bell, seriusan Indra baru pulang dari pesantren?" Tanya Jessy yang mendengar sekilas tadi.

"Iya kenapa emangnya?" Tanya Bella heran. "Nggak papa, beruntung akan kamu penantian nya nggak sia-sia," balas Jessy membuat Bella tersenyum.

Bersambung...