Chereads / Kemurnian Cinta Hyuna / Chapter 6 - Fakta Yang Menyakitkan

Chapter 6 - Fakta Yang Menyakitkan

Mereka makan malam dengan penuh hikmat. Tidak ada lagi yang berbicara, tapi ada sedikit rasa curiga yang terbesit di benak ibu Sulistyowati setelah melihat interaksi antara Bagas dengan Hyuna, tapi ibu Sulistyowati tidak ingin berpikiran negatif terhadap hubungan antara putra dan istrinya itu.

" Nak Diandra, Kamu nginap saja ya di sini, soalnya sudah larut malam loh, nggak baik anak gadis pulang larut malam, apalagi harus sendirian pulangnya," ucap ibu Sulistyowati.

Ibuku Bagas yang mencegah Diandra untuk pulang sendiri saat Diandra pamit kepadanya. Diandra menatap kearah bagas dan meminta persetujuan dari kekasihnya itu. Bagas pun mengangguk kan kepalanya secara diam-diam dan melirik ke arah lain, agar tidak ada yang melihat apa yang dilakukannya.

" iya Diandra, ini kan rumah sepupu Kamu juga loh, berarti rumah Kamu juga jadi anggap saja rumah kamu sendiri," ucap ibu sulistiawaty.

Diandra menatap Bagas yang langsung mengiyakan keinginan Diandra, "baiklah kalau Tante dan Hyuna yang memaksa Diandra akan menginap di rumah ini," ucap Diandra.

Diandra sangat bahagia karena mendapatkan kesempatan dan kebebasan untuk berduaan dengan Bagas. Walaupun Hyuna dan kedua orang tuanya berada di sana juga.

Diandra akan memanfaatkan waktu bersama berduaan dengan Bagas.

" Hyuna tolong antar Diandra ke kamar Tamu, sepertinya Diandra sudah ingin beristirahat," perintah Bagas kepada istrinya yang memerintah Hyuna seperti pembantu saja tidak seperti suami ke istrinya.

Ucapan dari Bagas membuat Ibu Sulistiawaty ibunya menatap tajam ke arah Bagas.

"Apa yang saya khawatirkan sepertimu benar adanya, Bagas jika berbicara dengan Diandra sangat sopan dan lemah lembut, tapi jika bersama dengan Hyuna pasti akan bersikap kasar dan keras seperti seseorang atasan dan anak buahnya saja, ya Allah semoga hal itu hanya ketakutan aku semata saja."

Hyuna segera menjalankan perintah dari suaminya walaupun dengan berat hati Hyuna menjalankan perintah itu, tapi mau tidak mau dia tetap harus menjalankannya.

Berat hatinya untuk melangkahkan kakinya menuju kamar pribadi Bagas. Hal itu dilakukan oleh Hyuna agar ibu mertua dan ayah mertuanya tidak mencurigai jika ada sesuatu hal yang terjadi di antara dirinya dengan Bagas.

Diandra tersenyum dengan seringaian liciknya yang terpatri di wajahnya. Diandra seakan-akan berada di atas angin karena di depan matanya, Bagas memperlakukan Hyuna layaknya seorang pembantu saja sedangkan dengan Diandra sangat istimewa bahkan lebih ramah sikapnya terhadap dirinya dan dibandingkan dengan istri sahnya.

" Ya Allah kuatkan hambaMu ini dan berilah aku selalu kekuatan dan kesabaran menghadapi semua cobaan dan menjalani pernikahan ku ini dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, amin ya rabbal amin."

Bukannya Diandra yang berjalan di belakang Nyonya rumah, tapi Diandra seakan-akan Dia lah sang pemilik rumah besar itu. Hyuna yang mengekor di belakang dengan wajah yang sedari tadi seperti seseorang yang sedang berperang batin.

Diandra masuk ke dalam kamar pribadi milik Bagas dengan berjalan seperti bak seorang nyonya besar saja, Diandra berjalan berlenggak-lenggok seakan-akan ingin membuktikan day memperlihatkan kepada Hyuna bahwa dialah pemilik asli dari rumah ini melalui gerakan tubuhnya.

Diandra ingin menyampaikan kepada Hyuna bahwa Hyuna hanya seorang pemain pemeran pengganti yang yang nantinya akan digantikan oleh pemain asli yaitu dirinya Diandra.

Diandra segera membuka pintu lemari tempat pakaiannya berada. Ia segera meraih satu pakaian yang sangat seksi. Dia sudah berbaring di ranjang king size-nya milik Bagas.

Kamar Bagas lah yang menjadi pilihan terakhir dari Hyuna, karena sudah tidak ada pilihan kamar lainnya yang kosong yang tersisa, dan rumah itu hanya memiliki tiga kamar yang ada di rumah itu.

" Akhirnya aku kembali lagi ke kamar ini, aku yang seharusnya berada di ranjang ini bukan orang lain dan yang sepatutnya menjadi nyonya besar di rumah ini adalah aku!! bukan wanita bodoh itu," ucap diandra sambil berbaring dan memeluk bantal milik Bagas seakan-akan menciumi wangi parfum Bagas yang tertinggal di atas bantal itu..

Mereka sudah masuk ke dalam kamar masing-masing, begitu juga termasuk kedua mertua Hyuna. Bagas dan Hyuna pun sudah berada di dalam kamar mereka. Hyuna langsung naik ke ranjang nya tanpa ada perbincangan walaupun hanya sekedar basa-basi saja. Hyuna tidak berharap terlalu tinggi agar Bagas mengajaknya berbincang-bincang. Hyuna tidak ingin memaksakan kehendaknya sendiri. Hyuna berharap kepada waktu yang akan merubah tabiat dari Bagas.

Hyuna naik ke atas ranjangnya yang sangat kecil dan sempit itu, tidak lama kemudian sudah terlelap dalam tidurnya, sedangkan Bagas hanya duduk berdiam diri sambil memainkan hpnya di kursi yang ada di kamar itu.

Bagas menunggu hingga Hyuna terlelap dan tidur nyenyak sehingga tidak menyadari jika dirinya meninggalkan kamar itu setelah merasa penghuni rumah lainnya sudah tertidur lelap.

Bagas pun membuka pintu kamarnya dan melirik ke kiri kanan untuk memastikan jika kedua orang tuanya dan Hyuna sudah tertidur dan tidak akan bangun lagi. Bagas berjalan pelan pelan dan perlahan dan menaiki tangga untuk segera ke lantai dua. Setelah merasa aman Bagas mempercepat langkahnya hingga ke depan pintu kamar pribadinya.

Bagas memutar gagang pintunya dan melihat kekasihnya yang sedang berbaring di atas ranjang nya. Diandra saat itu hanya memakai lingerie yang sangat seksi dengan warna merah hingga bentuk tubuhnya transparan dan terlihat jelas di kedua mata Bagas. Apa yang dilakukan oleh Diandra mampu berhasil membuat nafsu birahinya meninggi. Dengan gaya seksinya Diandra sengaja menggoda suami sepupunya itu. Apa yang dilakukan oleh Diandra sangat disukai oleh Bagas, tanpa basa-basi lagi Bagas langsung menerkam tubuh Diandra.

Bagas yang sudah berkabut gairah tidak membuang waktunya lagi dan langsung menerkam tubuh Diandra tanpa ampun. Bagas melucuti semua pakaian yang dipakai oleh Diandra. Hingga terpampang jelas lah tubuh seksi dari Diandra yang tidak dibalut oleh sehelai benang pun.

Diandra tersenyum menggoda ke arah Bagas. Membusungkan dadanya agar lebih kelihatan menonjol lagi. Diandra memainkan asetnya sendiri untuk memancing Bagas.

Tidak lama kemudian mereka pun berhubungan intim bersama kekasih gelapnya, mereka menikmati malam itu penuh dengan gairah dan melupakan di mana sekarang mereka berada. Yang ada di pikiran mereka adalah kepuasan nafsu saja tanpa memperdulikan yang lainnya.

Tengah malam sekitar jam 02.00 Hyuna terbangun dari tidurnya. Jam dinding berdentang yang menimbulkan suara yang sangat nyaring memecah keheningan malam itu.

Dinginnya angin malam tak membuat tidur Hyuna terganggu sedikit pun. Hanya suara jangkrik dan suara burung hantu pun yang bergelantungan di pohon saling bersahutan satu sama lain yang memeriahkan keheningan tengah malam buta itu.

Tiba-tiba Hyuna terbangun dari tidurnya karena merasakan kehausan. Dia pun meraih gelas yang ada di atas meja yang berada di samping tempat tidurnya, tapi ternyata tidak ada satupun gelas maupun cerek yang berada di atas meja nakasnya.

"Sepertinya tadi aku lupa mengambil gelas dan mengisi derek dengan air minum," ucap hyuna yang tertawa sendiri dengan sikap pelupa nya.

Cerek yang biasa dia isi dengan air putih tidak tergeletak di atas meja, sehingga Hyuna terpaksa bangun dari tidurnya. Hyuna meraba raba kasur yang ada di sebelahnya lalu mencari suaminya, tapi ternyata sosok yang dicarinya tidak berada di sampingnya.

"ke mana Mas Bagas, kok belum tidur padahal sudah jam 02.00 loh, apa Mas Bagas sedang bekerja di ruang pribadinya yah?"

Hyuna pun segera mencari sandalnya kemudian berjalan ke arah dapur. Hyuna membuka lemari pendinginnya lalu mengambil air dingin dari dalam kulkasnya tersebut. Langsung meneguk air itu hingga tandas tak tersisa.

" Alhamdulillah segarnya," ucap Hyuna setelah meneguk air putih itu dan berhasil membasahi tenggorokannya.

Hyuna yang kehausan sedari tadi, lalu kembali berjalan ke kamarnya, tapi tiba-tiba langkah kakinya terhenti setelah tanpa sengaja melihat pintu kamar Bagas yang terbuka dan cahaya dari dalam kamarnya menyembul keluar.

Hyuna pun memutuskan untuk naik ke lantai 2 karena ingin menutup rapat pintu kamar itu. langkahnya Hyuna menaiki undakan tangga dengan langkah yang begitu yakin. Hyuna ingin meraih gagang pintu itu, tapi tangannya hanya menggantung, karena belum sempat memegang gagang pintu itu telinga Hyuna menangkap suara-suara desahan dari dalam kamar itu.

Suara yang membuat telinganya terasa panas dingin. karena penasaran dengan suara yang aneh itu menurutya. Hyuna semakin melangkahkan kakinya menuju kamar pribadi Bagas yang baru sekali dia injakan kakinya di dalam kamar itu.

Hyuna dibuat terperangah melihat apa yang sedang dilakukan oleh suami dan kakak sepupunya. Hyuna langsung menutup kedua mulutnya menggunakan tangannya.

" astaghfirullah," ucap Hyuna yang langsung mematung di depan pintu.

Hyuna pun menangis tersedu-sedu dan segera menutup mulutnya agar dirinya tidak ketahuan kalo dia melihat perbuatan bejat mereka. Sedangkan Diandra semakin sengaja memperlihatkan apa yang dia lakukan bersama Bagas.

"Aaaahhh Mas, enak sayang, lagi dong aaaaahhhh,"

Diandra mengetahui kedatangan Hyuna dia tersenyum penuh kemenangan saat melihat air mata di wajah Hyuna mengalir deras.

"Hahahaha Sekaranglah waktu yang baik untuk Kamu tahu kalau aku lah yang seharusnya tinggal di rumah ini,"

Kaki Hyuna bagaikan jelly gamat yang tak mampu berdiri dengan tegak. Hatinya hancur lebur melihat suaminya berhubungan badan dengan wanita lain yang tidak lain adalah kakak sepupunya sendiri.

"Akhirnya Kamu melihat juga apa yang kami lakukan selama ini, inilah yang aku tunggu sedari dulu, aku ingin melihat Kamu hancur sehancur hancurnya sehingga Kamu meninggalkan Mas Bagas dan meminta bercerai dengan suami Kamu," seringaian licik kembali tercipta di wajahnya Diandra.

Diandra semakin memompa dirinya di atas tubuh suami orang lain. Diandra semakin mengeraskan suara seksinya dan desahan mereka sangat terdengar jelas di telinga Hyuna.

Tangis pilu dari Hyuna tidak menggoyahkan dan menyurutkan gairah dari Diandra dan Bagas. Mereka semakin menggenjot tubuh mereka sedangkan Hyuna yang sedari tadi menjadi saksi dari pergulatan mereka tidak berhenti menangis tersedu-sedu.

Hyuna meratapi nasibnya yang begitu malang hidup seatap dengan suaminya yang tidak pernah mencintainya dan menyayanginya bahkan sedikitpun perhatian tidak pernah ia dapatkan. Apalagi untuk disentuh oleh suaminya itu dan kenyataan yang baru dia lihat saat ini memukul begitu hebat sehingga hatinya hancur berkeping-keping.

Istri mana yang bahagia dan tersenyum melihat perselingkuhan suaminya di depan matanya sendiri dan di dalam rumahnya kejadian itu terjadi. Tapi itulah Hyuna selalu menutupi kekurangan Bagas di depan orang lain.

Hyuna berjanji untuk menutupi kelakuan jelek dan aib keluargany dan berharap tidak menjadi bahan gosip untuk dirinya dikemudian hari.

Hyuna terduduk di lantai kamarnya yang dingin, air matanya terus mengalir membasahi wajahnya.

" Ya Allah apa yang harus aku lakukan? aku tidak sanggup lagi seperti ini terus, apakah aku harus meninggalkan Mas Bagas dan membiarkan terus perselingkuhan mereka, ya Allah semoga mas Bagas diberikan hidayah untuk berubah," hanya kata-kata itu yang mampu Hyuna ucapkan dan lakukan.

Hatinya sangat hancur berkeping-keping melihat kenyataan pahit itu, tapi hyuna tidak bisa berbuat apa-apa yoona hanya berharap suatu saat nanti bagas suaminya melihatnya dan menyayanginya serta perhatian kepadanya setulus hati.

Walaupun Bagas telah berselingkuh, tapi Hyuna tidak mampu untuk membenci suaminya itu.

Bersambung..

Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya setelah selesai membaca, Makasih banyak 🙏

by Kasma Sayang

Makassar, Selasa, 07 Juni 2022