Chereads / Kemurnian Cinta Hyuna / Chapter 10 - Berburu Kuliner Khas Bali

Chapter 10 - Berburu Kuliner Khas Bali

Jika pernikahan terasa berat coba bayangkan ketika hidup sendiri tanpa orang terkasih.

Hyuna menenteng kopernya ke Lift sendiri sedangkan Bagas dan Diandra berjalan penuh kemesraan selayaknya sepasang pengantin baru yang sedang mengumbar segala keromantisan nya di depan umum.

Diandra semakin memperlihatkan kemesraannya di depan Hyuna, karena ingin membuat Hyuna marah sehingga memutuskan untuk menggugat cerai Bagas.

Kamar Hotel yang disewa oleh Hyuna berada di lantai 10, sedangkan kamar Bagas dan Diandra berada di lantai lima. Walaupun Hyuna merogoh kocek yang lumayan banyak, tetapi Hyuna senang dan bahagia karena bisa terbebas dan terpisah dari Bagas dan diandra sehingga matanya tidak ternodai dengan aksi dan adegan live dari mereka.

Hyuna sudah sampai ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya semakin lelahnya menempuh perjalanan yang ditempuh lumayan jauh dari ibu kota Jakarta ke pulau Bali.

Hyuna merebahkan dan mengistirahatkan tubuhnya dan tidak terasa matanya terpejam, lalu terlelap dan terbuai dalam mimpinya.

Tapi Hyuna melupakan untuk mengunci pintunya saking lelahnya sehingga melupakan untuk mengunci dan menutup rapat pintunya.

Sifat ceroboh Hyuna muncul lagi, karakter Hyuna memang seperti itu yang sedikit ceroboh jika mengenai masalah tutup menutup pintu. Untung saja ada pria yang dengan senang hati menutup rapat pintu kamar hotel Hyuna.

Orang itu hanya geleng-geleng kepala melihat keteledoran dari penghuni kamar tersebut. Beruntungnya Pria itu bukan lah orang jahat dan tidak memiliki sedikit pun niat jahat di dalam hati dan pikirannya.

"Ya Allah kalau semua orang teledoor seperti dia, bisa saja kacau dan gawat kalau penghuninya adalah seorang cewek," ucap pria tersebut yang menggelengkan kepalanya saat menutup pintu kamar Hyuna.

Orang itu kebetulan lewat dan kamarnya yang berhadapan langsung dengan kamar Hyuna.

Pria itu itu bernama Arjuna Alexander Lee ke Bali, karena ingin memberikan kejutan kepada pacarnya yang telah lama menjadi kekasihnya.

Rencananya malam ini Arjuna akan melamar kekasihnya tersebut yang sudah hampir 3 tahun dia pacari. Arjuna duduk di tepi ranjang nya dan mengambil sebuah kotak buludruk berwarna biru tua yang ada di saku celananya.

"Semoga saja Kamu sudah siap untuk menikah denganku, aku sangat berharap Kamu menerima lamaranku kali ini," ucap Arjuna yang penuh harap dan sudah membayangkan saat Nilam Lim menerima lamarannya.

Kekasih Arjuna adalah seorang model cantik terkenal dari ibukota bernama Nilam Lim model yang cantik dan juga seksi tersebut sudah terkenal hingga ke Luar Negeri.

Kebetulan hari ini Nilam berada di Bali sedang melakukan syuting iklan shampo. Arjuna sebenarnya ke Bali secara diam-diam tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada kekasihnya. Arjuna ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya tersebut secara langsung.

Sedankan di dalam kamar hotel yang cukup mewah Diandra dan Bagas tanpa ada istirahat langsung berolahraga di sore hari itu. Diandra tidak ingin memberikan kebebasan dan kesempatan kepada Hyuna untuk mendekati Bagas. karena itulah Diandra selalu melayani dan mengajak Bagas untuk berhubungan intim.

Diandra berharap sepulangnya dari Bali dirinya bisa hamil karena dirinya sudah tidak pernah memakai lagi alat kontrasepsi yang selama ini dia pake secara diam-diam tanpa sepengetahuan Bagas sebagai suami sirih nya.

Bagas dan Diandra menikah secara sirih 1 minggu yang lalu tanpa sepengetahuan dari kedua orang tuanya dan istri pertamanya yaitu Hyuna.

Hyuna yang tertidur pulas dari sejak dirinya menginjakkan pertama kali kakinya di kamar Hotel, barulah terbangun dari tidurnya setelah menjelang magrib. Hyuna merentangkan kedua tangannya ke atas dan mengumpulkan nyawanya setelah tidur siang.

"Alhamdulillah, enaknya sudah tidur siang, kalau tidur seperti ini terus bisa-bisa tubuhku melar seketika," ucap Hyuna yang berjalan ke arah balkon kamarnya.

Lalu membuka tirai penutup jendela kamarnya tersebut, sinar matahari di sore itu langsung menyembul masuk ke dalam kamarnya setelah Hyuna membuka sedikit jendela kamarnya tersebut.

Hyuna pun berjalan ke arah luar dan kembali merentangkan kedua tangannya dan menghirup udara segar di sore hari itu. Hyuna bahagia melihat pemandangan Bali di kala sore hari itu, apa lagi jendela kamarnya menghadap langsung ke arah bibir pantai.

"Subhanallah, betapa cantiknya sunset itu," puji Hyuna.

Setelah melihat betapa indahnya sunset di sore hari itu. Sunset sore itu sangat indah dipandang mata.

"Sepertinya ide bagus jika saya berjalan mengelilingi bibir pantai tersebut, tapi aku harus mandi sepertinya ada yang bau acem," ucap Hyuna sambil tertawa setelah mencium bau keringatnya sendiri yang sama sekali tidak berbau sedikit pun itu.

hyuna tidak henti-hentinya mengagumi anugrah ciptaan ciptaan tuhan allah i wanna bersyukur karena setelah melihat indahnya samsat di sore itu membuat dirinya sedikit melupakan masa permasalahan dan kemelut rumah tangganya tiba-tiba perut hyuna berbunyi hyuna melupakan jadwal makan siangnya.

" Yah lapar, ternyata tadi belum sempat makan rupanya," ucap Hyuna tersenyum sambil memegang perutnya yang sudah berbunyi keroncongan.

Hyuna masuk ke dalam kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhnya yang penuh keringat. Lalu Hyuna mencari pakaiannya yang menurutnya pantas dia pakai untuk keluar.

Tidak butuh waktu lama Hyuna sudah siap dengan gaya kasualnya dengan sepatu sneaker melindungi kakinya, baju kaos oblong warna biru serta celana jeans warna biru yang senada dengan bajunya sudah melekat di dalam tubuh langsingnya.

Hyuna bangga dan bahagia melihat postur tubuhnya yang tinggi semampai layaknya model dan bobot tubuhnya begitu-begitu saja. Walaupun Hyuna termasuk orang yang tidak pilih-pilih makanan bahkan porsi makannya pun melebihi dari postur tubuhnya.

Rambutnya yang panjang hitam sedikit kecoklatan bergelombang itu dia ikat tinggi saja. Penampilan Hyuna kali ini sederhana, tapi tetap memperlihatkan penampilanmya yang terkesan imut, cantik dan natural.

Jika ada orang yang melihat Hyuna pasti tidak menyangka jika Hyuna sudah memiliki suami. Hyuna meraih tas selempangnya yang berwarna hitam yang sudah berisi, dompet, hp dan kunci kamarnya.

Hyuna berulang kali memeriksa ke dalam tasnya agar dirinya tidak melupakan sesuatu lagi. Hyuna berencana ingin berkeliling Kota Bali hingga larut malam.

Ketika berada di Lobby Hotel, Hyuna berpapasan dengan kakak sepupunya dan suaminya yang selalu bergandengan tangan seakan-akan Bagas akan menghilang jika Diandra tidak memegang tangannya.

Hyuna hanya melirik sekilas ke arah mereka dan melempar senyum manis ke arah Bagas. Apa yang dilakukan oleh Hyuna membuat Diandra sangat jengkel dan marah, karena apa yang dilakukannya kembali gagal dan tidak berhasil membuat Hyuna mengamuk ataupun marah-marah.

Padahal niatnya sengaja bermanja-manja di depan Hyuna hanya untuk membuat hati Hyuna sakit, kecewa dan terpuruk hingga hancur berkeping-keping. Bagi Hyuna itu sudah menjadi makanan sehari-harinya jadi sudah kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan apapun yang dilakukan oleh Diandra.

Apabila Diandra dan Bagas berhubungan badan pun di depan ke dua mata Hyuna tidak akan membuat Hyuna menangis ataupun bersedih lagi.

Hyuna mendekati Bagas suaminya,ia ingin Meminta Ijin untuk keluar, gimana pun juga Bagas tetaplah suaminya secara agama dan hukum jadi kewajiban Hyuna untuk selalu meminta agar Ijin jika akan berpergian walau pun kenyataannya, Bagas sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Hyuna tidak kembali pun tidak akan membuatnya khawatir malahan akan bahagia jika hal itu terjadi.

"Mas, Hyuna ijin ke Luar yah, Hyuna mau cari makanan," ucap Hyuna yang ingin meraih tangan Suaminya untuk dia cium tapi langsung ditepis oleh Bagas.

"Pergi saja, tidak usah repot-repot untuk meminta ijin kepadaku, lagian itu sama saja membuang waktumu," sarkas Bagas dengan wajah tidak bersahabatnya.

"Kamu tidak pulang pun kami bersyukur kok," ucap lirih Diandra yang masih mampu didengar oleh Hyuna.

Hyuna hanya tersenyum manis menanggapi perkataan mereka.

Hyuna pun berjalan ke arah luar lobby Hotel Ddan meninggalkan Mereka setelah Hyuna berpamitan.

kemudian mencari lapak warung yang menjajakan makanan khas Bali. Kali ini Hyuna ingin mencoba semua kuliner khas Bali.

" Waktunya kita icip-icip makanan lezat gaess," ucap Hyuna saat dia sudah berada di dalam car ojol yang dipesannya sedari tadi itu.

Supir Ojol tersebut melihat tingkah Hyuna dan tersenyum.

"Maaf adek, Kita ke titik yang sesuai dengan yang Adek pesan yah?" tanya driver ojol tersebut y melirik Hyuna melalui kaca spion mobilnya.

"Kalau menurut bapak, warung atau restoran apa yang paling banyak menyediakan berbagai macam masakan khas Bali?" tanya Hyuna dengan wajah seriusnya.

"Kalau yang dekat dari sini kita sebaiknya ke Warung Pojok aja ya mbak, karena letaknya dekat dari sini daripada kita cari restoran yang lain tentunya butuh waktu lama, hanya Warung Pojok saja yang terdekat, bagaimana menurut Mbak?" tanya Pak Supir ojol.

"Ok Pak, kita ke sana saja, saya sudah lapar," ucap Hyuna yang tersenyum manis.

Pulau Dewata Bali kini tidak hanya menjadi salah satu tujuan wisata yang paling populer di Indonesia, namun juga menjadi destinasi liburan bertaraf internasional. Tak heran jika pulau Bali menjadi tempat berlibur favorit para wisatawan lokal maupun wisatawan internasional.

Suasana budaya yang masih sangat kental serta panorama alam yang indah menjadi suguhan tersendiri yang dicari oleh para wisatawan. Tak akan lengkap rasanya jika Kamu berlibur di pulau Bali namun hanya menikmati keindahan pantai atau kenikmatan wisata kulinernya saja. Kamu juga perlu mengagendakan untuk datang ke tempat makan favorite dengan suguhan menu yang lezat serta pemandangan indah nan eksotis.

Bersambung.

Novel ke tiga ku, semoga suka ✌️

Jangan Lupa untuk membiasakan meninggalkan jejak berubah komentar, masukan dan sarannya, dan berikan bintangnya dong kk Readers Tercinta ✌️🙏

by Kasma sayang

Takalar, SulSel, Selasa, 07 Juni 2022