Chereads / Kemurnian Cinta Hyuna / Chapter 13 - Keliru Bukan Dia

Chapter 13 - Keliru Bukan Dia

Malam itu desiran angin dan ombak malam berpadu seirama dengan hembusan nafas seseorang yang terengah-engah setelah beraktifitas ranjang dengan durasi waktu yang cukup lama.

Arjuna dan Hyuna sama-sama adalah pengalaman pertamanya sehingga awalnya mereka cukup kesulitan untuk membobol gawang pertahanan dari Hyuna yang masih tersegel dengan sangat kuat. Penghalang itu cukup membuat kesulitan dari pergerakan Arjuna.

"Aaaaaaaahhhhhh sakit Mas Bagas," teriak Hyuna yang masih menganggap bahwa Arjuna yang berada di atas tubuh seksi nan polosnya adalah Bagas Suaminya sendiri.

Hingga hentakan demi hentakan keras dan pasti akhirnya gawang itu bobol juga sehingga meneteskan cairan yang berwarna kemerahan menetes mengalir di sekitar selangkangan Hyuna yang membuat Hyuna berteriak kencang sambil menarik rambut dan mencakar punggung Arjuna yang begitu perkasa dengan menancapkan taringnya di dalam lembah sudah lembap oleh cairan yang membuat pergerakan si gundul semakin lancar dan bebas.

"Sayang tahan yah, aaahhhh asyik sayang punyamu sangat menjepit punyaku, enak aaaaahhhh," racau Arjuna.

Arjuna memompa dan semakin memperdalam gerakannnya sambil satu tangannya berada di atas puncak mount Everest dengan tetap meremas hingga Hyuna semakin keenakan dan dibuat tak berdaya dengan kepiawaian Arjuna memuaskan Hyuna.

Hyuna tidak mau kalah hingga mengimbanginya kekuatan dan kemampuan dari Arjuna agar segera permainan mereka seimbang. Awalnya mereka sangat kesusahan, tapi lambat laun mereka terbiasa seiring berjalannya waktu, Hyuna dan Arjuna sama-sama bermain seirama dengan gerakan yang erotis penuh dengan kelembutan.

Berbagai gaya mereka lakoni hingga saatnya mereka sama-sama mencapai puncak kenikmatan indahnya surga dunia. Milik Arjuna menyemburkan lava yang hangat ke dalam lubang gua segitiga bermuda milik Hyuna.

Cairan bening nan hangat itu nantinya bertemu dengan sel telur milik Hyuna akan dibuahi di dalam ovum.

Arjuna berteriak kencang saking nikmatnya yang diraih serta Hyuna pun mengeluarkan desahan yang panjang yang begitu nikmatnya hingga memeluk tubuh polos Arjuna yang berada di atasnya yang masih menindih tubuhnya.

Arjuna mencium keningnya Hyuna dengan penuh lemah lembut dan mengucapkan terima kasih sudah dilayani hingga Arjuna mengerang kenikmatan yang tiada taranya.

Kamar yang berukuran besar itu menjadi saksi penyatuan mereka yang tidak dilandasi atas cinta, tapi karena adanya kesalah pahaman yang tercipta di antara mereka.

Beberapa saat kemudian, Hyuna terlelap dalam tidurnya saking lelahnya hingga tidak sanggup untuk bangun dari tidurnya dan membersihkan sisa-sisa percintaan mereka.

Arjuna bangkit dari baringnya dan segera memungut pakaiannya lalu memakai pakaian itu dengan asal.

Arjuna yang masih dalam pengaruh minuman alkohol masih tidak menyadari jika dia sudah tidur dengan seorang perempuan yang sudah berstatus istri orang lain, tapi masih dalam keadaan perawan tingting.

Arjuna lah yang pertama kali meraih dan mencicipi manisnya milik Hyuna yang begitu sangat menggoda. Dia memakai pakaiannya terburu-buru hingga tidak menyadari jika ada Kotak buludru warna biru tua yang terjatuh di atas ranjang king size milik Hyuna.

Arjuna berjalan terseok-seok dan tidak bisa mengimbangi dengan baik langkahnya, untung saja pintu Kamarnya yang sedari tadi terbuka dengan lebar sehingga kembali ke dalam kamarnya dengan selamat. Arjuna menarik gagan pintu kamarnya Hyuna saat dirinya akan terjatuh tepat di depan pintu itu. Sehingga otomatis pintunya tertutup tanpa sengaja.

Keringatnya masih bercucuran membasahi seluruh tubuhnya. Sedangkan Hyuna pun peluh keringat bercucuran dari wajahnya hingga ke seluruh tubuh polosnya.

Hyuna bergerak sedikit untuk mencari di mana selimutnya berada dan segera menutupi seluruh tubuhnya hingga ke lehernya karena merasakan kedinginan yang sangat hingga seakan-akan menembus ke tulangnya.

"Aaahhh kenapa kepalaku kembali sakit padahal sedari tadi sudah baikan," Arjuna melangkah kakinya ke atas ranjang king size-nya dan langsung menjatuhkan dirinya sendiri dan tidak butuh waktu lama dirinya sudah terlelap dalam tidurnya.

Sang fajar telah menyingsing, sang Dewi Malam pun sudah turun dari peraduannya dan digantikan oleh sang Raja Siang yang telah memperlihatkan ke adidayaannya di atas langit untuk menyinari seluruh isi alam semesta.

Hyuna belum bangun juga padahal sudah jam 12 siang, Diandra yang mengetahui jika Hyuna belum keluar dari kamarnya setelah mendapat informasi dari salah satu OG yang kebetulan sedang bertugas membersihkan lantai sekitar kamar Hyuna dengan beberapa uang tips untuk pegawai itu.

"Perempuan sial sedang apa sih? kok sampai sekarang belum bangun juga, apa dia semalam gak pulang?" Diandra mondar mandir menunggu kedatangannya Hyuna.

Diandra sudah mengirim pesan chat ke nomor hp Hyuna, tapi belum dibaca juga hingga sekarang.

"Mas, gimana nih?, Hyuna belum juga, apa kita tinggalkan saja Hyuna di Bali?" ucap Diandra dengan cemberut.

Diandra lalu berjalan ke arah suaminya yang sedang duduk sambil menikmati seduhan secangkir kopi dan di tangannya ada sebuah koran yang dibacanya dengan serius dan hanya melirik sepintas ke arah istri sirinya itu.

"Kita tunggu sekitar 25 menit lagi kalau tidak datang kita tinggalkan saja dia di sini, lagian ia pasti bisa pulang dan tahu cara pulang yang benar, dia bukan anak kecil lagi," sarkas Bagas lalu kembali membaca korannya yang bacaannya yang sempat tertunda itu.

"Kalau gini gagal dong rencanaku yang ingin memamerkan semua perhiasan yang dibelikan kemarin sama Mas Bagas," wajahnya yang cemberut dan jengkel karena usahanya harus kembali menuai kegagalan lagi.

Diandra berniat untuk memanas-manasi Hyuna dengan semua perhiasan yang dia pakai. Perhiasan itu bertahtakan berlian yang sangat cantik. Diandra ingin melihat wajah cemburu dan amarahnya Hyuna.

"Semoga saja segera datang dan melihat semua yang aku pakai ini," dengan tingkah dan gayanya yang memutar tangannya dan seakan-akan Ia tidak bosan melihat perhiasannya tersebut.

Hyuna terbangun dari tidurnya dan segera bangkit, tapi langkahnya terhenti karena tiba-tiba dia merasakan ada yang ngilu, perih dan sakit saat bergerak sedikit saja.

"Ya Allah kenapa bagian intiku begitu ngilu dan perihnya seperti baru saja teriris silet," Hyuna kembali terduduk lalu memegang bagian daerah sensitifnya.

Hyuna terduduk sambil mengingat kejadian yang dilaluinya semalam. Hyuna langsung tersipu malu saat kembali mengingat kejadian semalam yang begitu panjang dan panasnya. Wajahnya langsung memerah mengingat kejadian semalam saat Dia dan Bagas melakukan hubungan intim yang pertama kalinya setelah pernikahannya yang hampir setahun itu.

"Mas Bagas sangat perkasa bahkan membuat milikku berdenyut dan menginginkan berulang kali, Mas Bagas ternyata sangat seksi dengan suara sensualnya yang begitu lembut dan penuh gairah di telingaku," Hyuna tersipu malu dan semakin memerah wajahnya jika mengingat kejadian itu.

Hyuna pun memaksakan dirinya untuk bangkit dari duduknya karena baru teringat jika hari ini dia dan yang lainnya akan pulang ke Jakarta.

Walaupun sakit, tapi Hyuna tetap berusaha untuk masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membasuh miliknya dengan air hangat dan berendam di dalam bathtub nya sambil menuangkan sabun aromaterapi serta ramuan tradisional agar perih di selangkangannya segera berkurang dan bisa bersiap untuk pulang dan meninggalkan Pulau Dewata Bali yang penuh dengan kenangan indah yang tidak akan pernah Hyuna lupakan.

by Kasma sayang

Takalar Sulsel, Kamis, 09 Juni 2022