Kedua mata Divya langsung membuka secara maksimal ketika melihat beberapa bingkisan bunga dan kue yang dibawa oleh Zeline. Ia pun segera mematikan rekaman yang ada di ponsel. Ia juga segera berbalik dan masuk ke dalam kamarnya.
"Ini tanggal berapa?" tanya Divya merasa sangat penasaran.
Kedua mata Divya segera mencari kalender yang ada di dalam ponselnya. Ia baru teringat kalau hari ini yakni hari kelahiran Raymond. Pikirannya pun kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Kedua matanya sontak terpejam paksa. Satu tangannya juga langsung mengelus bagian tengah dada yang sudah merasa sakit.
"Kejadian itu membuatku merasakan sakit yang teramat dalam. Mana mungkin aku bisa move on dari penghinaan yang pernah Raymond torehkan kepada diriku di depan semua orang? Sejak kejadian memalukan itu, semua siswa menjadi mengutuk diriku. Argh, jantungku rasanya sakit sekali," ungkap Divya dengan air mata yang sudah lolos dari sumbernya.