aku ditunjuk untuk mewakili sekolah agar mengikuti lomba Tas (tenaga administrasi sekolah) atau tata usaha atau juga sering disebut Tendik berprestasi SMA dan SMK tingkat kabupaten yang Alhamdulillahnya aku meraih juara 1 ditingkat kabupaten dan aku akan dikirim ke tingkat provinsi, aku yang sama sekali tidak pernah bermimpi akan mendapatkan juara dan apalagi juara 1, ditingkat daerah dan akan ke provinsi lagi, rasa syok setengah mati dan tidak percaya sama sekali.
Lia mengabari aku dia telpon aku lewat wa, sebelum telpon dia mengirim surat resmi pengumuman pemenang yang telah dikeluarkan oleh cabang dinas dan itu sudah sah dan sudah resmi pemenangnya.
"kak Rani selamat ya kakak dapat juara kak, juara 1 kakak, nanti kita akan berangkat ke provinsi sama-sama"
"maksudnya ini apa, kakak gak ngerti"
dia langsung nelpon aku dan bercerita panjang lebar yang intinya disuruh buka chat dia lagi dan baca surat yang dia kirim, bener aja apa yang dia bilang, mataku langsung terbelalak membaca suratnya dan disitu tertulis jelas namaku" Suci Maharani Putri, S.Pd pemenang lomba TAS juara 1 ditingkat daerah, kawan-kawan aku yang berada disamping aku, langsung teriak histeris bangga akan prestasi yang aku raih, langsung mereka memberikan selamat kepada aku, aku masih tak percaya akan hal ini..
" kak beneran ini kamu dapat juara satu kak, selamat kak, aku bangga kakak bisa menang, dan ini bukan mimpi kak, gak sia-sia kakak berkorban kemaren tu pulang sore-sore terus usahain siap buat bahan best practice, selamat ya kak, kata vioni"
aku cuma berjabat tangan dengan vio tanpa merespon dan gak percaya akan hal ini, lalu disambung lagi sama Rahmah dengan ucapan selamat...setelah Rahmah dilanjutin Bu Tuti aku biasanya panggil kak Tuti.
kebetulan pak Udin juga ada disitu dengan bangganya sang kepsek tersebut juga kasih selamat untuk aku. kak Tuti nyeletuk Rani kamu langsung aja kirim ke grup sekolah kata beliau, gak mau ah kak malu nanti kataku. biar bapak aja ya pak, Rama kirim suratnya sekarang ya pak gitu kataku, pak Udin pun gak mau kalah gercep alias gerak cepat langsung pesan itu tersebar ke grup.
grup mulai heboh semuanya satu persatu grup sudah mulai rame ngucapin selamat untuk aku. kak Tuti nyeletuk lagi, tu kan Rani bener apa katamu biarin aja mereka yang dulunya rendahin dan remehin kamu semua akan indah pada waktunya, betul katamu kamu akan buktikan semuanya dengan prestasimu, satunya sudah terbukti kan Rani? heheh katanya
Bu Tuti ini salah seorang guru yang terlalu sering bahkan paling sering selalu membela aku dalam segala hal kalau memang kebenaran berpihak padaku, aku juga bakalan dimarahin dan diarahkan ke yang lebih baik jika aku berbuat salah... bahkan dia dan aku dulu sempat terkena kasus juga sampe-sampe suami aku turun tangan dia gak terima istrinya gituin sama orang, dalam hal ini aku sempat marah besar juga sama suami aku ngapain dia ikut campur, aku bisa nyelesain semuanya sendiri, mas Umang langsung menghadap kepala sekolah dan bertemu langsung dengan pak Udin di ruang nya. kata mas Umang Abang ini suamimu dek belum pernah gituin adek, jangan orang lain seenaknya buat adek begitu, kata mas Umang".
dan kak Tuti berprasangka akulah yang menyuruh mas Umang datang untuk mengadu ke pak Udin padahal tidak sama sekali, bahkan aku melarangnya dan pernah bilang jangan ikut campur, aku dan kak Tuti didamaikan, kami pun berdamai, sampe - sampe kak Tuti minta turun jabatan kalau masih berhubungan dengan aku.
aku nangis sejadi-jadinya didepan pak Udin aku bilang aku gak sanggup lagi seperti ini selalu disalahin, disinilah aku menilai pak Udin dan sampe sekarang masih sangat membekas dihati aku, dengan sikap beliau inilah membuat aku kurang sreek..
masalah ini terjadi sebelum aku ikut lomba, walaupun kami pernah berkasus seperti ini dia tetap selalu mendukung aku, bahkan sekarang hubungan kami lebih erat lagi dari pada yang dulu.
setelah beberapa lama dari penguman juara itu, keluar lagi pengumuman aku akan ikut lomba lagi ke tingkat provinsi dalam beberapa hari kedepan, aku mulai kalang kabut mempersiapkan semuanya yang serba mendadak, aku yang belum ada pengalaman apa-apa dan gak tau harus bertanya ke siapa, cuma kawan aku satu-satu itulah si Lia kami sama-sama juara satu dengan lomba yang sama jurusan yang berbeda dia lomba pustaka dan aku lomba Tata Usaha. mulai dari buat banner dan banyak lain yang harus aku siapin.
hari H sudah datang nanti malam aku akan berangkat ke provinsi Dais waktu itu masih masih kecil baru berumur satu tahun enam bulan, aku mulai kebingungan gimana caranya berangkat dan ninggalin dia, akhirnya aku putuskan Dais juga berangkat aku bawa Mak aja buat bantuin jaga Dais aku tinggal di hotel sedangkan Dais dan Mak tinggal Di kostnya Kirana, nanti pas jam istirahat Mak dan Dais diantar Kiran ke hotel biar bisa aku nyusuin Dais.
sebelum subuh kami sudah sampai ke ibu kota provinsi kami, kami langsung diantar sama sopir langganan ke kostnya Kirana, aku sudah menghirup uda segar paginya di ibu kota, aku istirahat beberapa waktu dan sambil ngeberesin barang-barang yang akan aku bawa aku juga mulai pisahkan barangnya aku dalam koper, karna nanti jam 14.00 aku rencananya akan check in dulu ke hotel dan masuk kelas serta pembukaannya nanti malam setelah magrib, aku balek lagi ke kostnya Kirana dan rencananya nanti sekitaran Jam 5 sore atau jam 6 pokoknya sebelum magrib aku harus sudah ada di hotel, bener aja rupanya sebelum magrib panitia acara sudah menunggu kami pesertanya untuk registrasi, aku langsung Regis dulu dan dikasih beberapa peralatan dan juga tas ransel sama panitianya.
drama malam pertama Dais dimulai, dan ini malam pertamanya juga aku mulai terpisah dari Dais aku juga mulai gelisah aku takut dia nangis kejer tengah malam Dikost takutnya mengganggu penghuni lain juga, bener aja seperti firasatku, besok siang Mak dan Dais diantar Kiran ke hotel tuk nyusu, Mak cerita ke aku, Dais menangis sejadi-jadinya sampe 2 season, Mak dan Kiran Uda kalang kabut kebingungan gimana cara diamin Dais agar diam. aku langsung peluk dan cium-cium dais karna sangking kangennya Uda semalaman lebih gak ketemu, aku nysuin dia sampe dia tidur terlelap dikasur aku, aku tidurin dia aku mau mau masuk kelas lagi, Dais dan Mak aku tinggalin terus diatas aku langsung turun ke bawah takutnya telat.
dan kali ini ikut tes yang berbeda lagi, tes demi tes yang aku ikuti mulai dari tes tulis, lisan dan persentasi didepan, disaat aku persentasi aku memaparkan semua materi aku yang sudah aku siapkan, materi aku sangat singkat padat dan hanya memakan waktu beberapa menit saja, sangat banyak waktu lebih yang tersisa dari batas yang ditentukan sang juri, karna bahan aku yang amburadul sang juri kebingungan ditanya ini itu, mulai dari tempat lahir aku sampe ke alamat aku, kenapa aku bisa pindah-pindah, katanya apa ibuk punya lahan sawit yang luas sehingga ibu pindah kesitu, terus juri bertanya lagi kenapa punya ibu tulisan karya ibu hancur-hancuran sang juri sambil melihat aku dari bawah sampai ke atas sambil berkata saya lihat ibu orangnya gak amburadul orangnya rapi banget tapi bahan ini kok begini, yang namanya juri pasti nyari kekurangan agar bisa menjadi lebih baik, karna diperhatikan seperti itu akhirnya aku jadi salah tingkah heheh.
setelah semuanya selesai akhirnya aku kalah gak dapat juara lagi, yalah Uda dapat pesaing yang hebat-hebat dan lebih pinter dari aku, walaupun aku gagal dan kalah tapi itu tidak buat aku patah semangat dan ini malah jadi ketagihan dan pengen ikut lagi beberapa kali lagi sampe aku menang ditingkat provinsi dan aku berharap banget bisa ikut dan dapat juara ditingkat nasional nantinya amiin ya Allah.
tapi pak Udin Uda bilang tahun depan giliran vioni alias si vio yang bakalan ikut dan tahun depannya lagi si Rahmah yang ikut, jadi kayaknya harapan untuk aku ikut lagi sudah menipis dan kecil, ditambah harus bersaing lagi dikabupaten dan tahun depan belum tentu juga dapat juara satu lagi, namun aku masih punya keinginan juga untuk itu, berharap bisa ikut lagi.
aku selalu berfikir positi dan berharap akan bisa mengikutinya lagi secepatnya dan, dan bener aja gak lama setelah aku pulang dari provinsi rasanya belum lagi sampe setahun Uda dibuka lagi lombanya, pak Udin langsung nyuruh vio untuk siap -siap ngikut lomba kayak aku juga tahun kemaren, vio langsung nyiapin semua berkasnya dan juga tanya-tanya pengalaman aku apa aja yang harus disiapin aku kasih tau ke dia sebisanya aku, dan Alhamdulillahnya juga vio dapat juara 3, tahun vio ikut lomba perwakilan dari sekolah kami 3 cabang lomba ada semua pesertanya kecuali 1 aja yang gak diikuti ibu itu gak siap, dan Alhamdulillahnya juga ketiga orang peserta mereka semuanya membawa hadiah dan juaranya juga mereka semua dapat juara tiga, bangga deh bisa bawa nama baik sekolah.