Chereads / Kesabaran belum berpenghujung Meniti Hidup Mandiri / Chapter 21 - 99% aku mulai sembuh dari santet

Chapter 21 - 99% aku mulai sembuh dari santet

Setelah berbagai macam cara cek sabar lakukan untuk kesembuhan ku akhirnya perlahan-lahan menunjukkan hasilnya walau tidak total sembuh 100% namun 99% persen sudah berhasil, Alhamdulillah ini semua berkat kerja keras Kami khususnya aku yang kuat berusaha untuk sembuh berkat semua dukungan dari orang tuaku dan cek sabar juga selalu memotivasi aku agar kuat dan berusaha demi kesembuhan yang hakiki, dan ini juga hadiah yang terindah yang Allah kasih, Allah kasih kesempatan untuk aku hidup dan bisa menikmati indahnya dunia dan masih bisa menghirup uda segar di kotaku, dan ini juga berkat keyakinan dan sugesti positif yang selalu aku tanamkan dalam diriku dan hatiku setiap hari walaupun aku terkadang kala hampir menyerah gak tahan akan rasa sakit, sampai-sampai pernah aku bilang ya Allah kenapa aku masih dibiarkan hidup kenapa gak kau panggil aja aku biar orang-orang yang yang zhalim akan berkata puas dengan usahanya..

Namun Allah punya caranya sendiri yang sangat indah yang tidak pernah kita dugaan-dugaan dan kita sangka, aku sujud syukur dipangkuan rabbiku selalu, walaupun penyakit aku sudah menggerogotinya dan setan-setan masih bersemayam didalam urat nadiku aku selalu berdoa dan selalu bersugesti positif dengan hal-hal yang baik, aku yakin nanti suatu saat aku bahkan sembuh 100% tanpa rasa sakit lagi aku yakin itu..

sekarang yang aku rasakan hanya ganggu-ganggu kecil aja, kayak aku diganggu ditungguin kodok setelah kodok melompat aku sakit dada dan langsung terjatuh pingsan lagi, namun tidak separah dulu lagi, terus kadang-kadang aku suka melihat sekelebat ada bayangan yang lewat, ada orang-orang memanggil nama aku, aku abaikan semuanya aku gak peduli, namun rasa sakit yang aku rasakan tidak seberapa lagi dengan yang dulu.

iya memang aku masih sakit, kalau sakit perut dan sakit kepala mah gak usa ditanya lagi hampir tiap hari belum lagi pusing, kalau pusing kambuh bisa-bisanya aku tidak bisa bergerak dan tidak bisa bangun sama sekali sampe berhari-hari, kalau aku tidur pagi-pagi pas buka mata penyakit Uda nunggu aku Uda antri disampingku, belum lagi sakit dada yang sangat dahsyat kadang-kadang sampe susah bernafas, begitulah selalu penyakit yang aku rasakan sekarang ini selalu datang silih berganti.

kalau aku sudah ditungguin sang kodok itu Uda ada pertanda aku akan sakit, namun aku selalu mensugesti diri dan masa bodoh dengan hal itu, tapi memang itu kenyataan walaupun aku selalu menyangkal akan hal itu, aku selalu berusaha kuat, agar kelihatan aku kuat aku tidak kenapa-kenapa, tapi tumbang juga.

dulu pas awal-awal aku baru sembuh dan cek sabar Uda bilang kamu Uda lumayan sembuh Uda boleh berhenti tuk berobat, tapi kadang-kadang pas malam aku suka mimpi aku disiksa orang tak dikenal, aku dicambuk aku dijedotin kebeton, aku dibakar, dan cek sabar selalu datang dalam mimpi aku tuk nolongi, dan pas kebangun aku sakit, apa yang aku rasakan dalam mimpi aku rasakan dialam nyata, aku pusing, badanku sakit-sakit semua dan badanku panas kepanasan kayak kita duduk didekat api, pernah aku merasakan pas paginya aku kepanasan kayak aku dibakar api, rupanya itu benar terjadi kata cek sabar, si tukang santet dia bersyarat di boneka, boneka itu dipukul ketembok, dibanting-banting, dan lagi terik panas boneka tersebut ditarok diatas jembatan dan siapapun yang lewat bakalan pihak dan Lindas dengan kendaraan mereka, rupanya apa yang dilakukan si tukang santet semua itu imbasnya ke aku, kontaknya ke aku, cek sabar bilang sayang kali anakku kamu sudah sangat menderita sabar ya nak sikit lagi kita akan menang.

dan suatu malam aku juga pernah bermimpi aku dibawa seseorang diajak main tiba-tiba aku Uda berada ditengah hutan dan disekelilingnya aku hutan lebat, aku tersesat gak tau harus ngapain ditengah hutan yang sama sekali tidak pernah aku kenal, sama sekali aku tidak pernah tau hutan dan rimba raya tersebut, aku sendirian ditengah hutan, orang yang membawa dan mengajak aku tadi hilang entah kemana, jejaknya aja aku tidak tahu, aku berdiri ditengah hutan, hutan yang dahsyat itu punya pohon besar-besar dan akar serta rantingnya melilit pohon besar tersebut, anehnya pohon itu semuanya berputar mengelilingi aku, yang membuat aku pusing muntah dan hampir pingsan karna dikelilingi pohon-pohon, aku mulai menangis dan terduduk lemas, tiba-tiba cek sabar data jemput aku keluarkan aku dari hutan tersebut, pas paginya aku bangun keadaan betul-betul layaknya dalam mimpi dan ini nyata aku gak bisa bangun sama sekali badanku lemas dan rasanya tangan aja tidak mampu aku gerakkan, aku sakit lagi hampir seminggu keadaan aku seperti ini, aku gak bisa buka mata, makan disuapin, mata aku selalu tertutup air mata terus mengalir, kalau aku butuh apa-apa cuma ngomong aja sambil mata terpejam.

sangking geramnya aku sebentar -bentar sakit aku paksa bangun sambil mata terpejam, tau apa yang terjadi aku jatuh tersungkur kelantai yang membuat seisi rumah panik, mereka ketakutan takutnya aku kambuh lagi aku pingsan lagi berhari-hari layaknya mayat, mereka langsung menggoyang - goyangkan tubuh aku sambil memanggil namaku, aku pun merespon,

"aku gak kenapa-kenapa"

"aku sadar ini kamu kan Rani" kata mereka memastikan"

"ya ini aku, aku merespon lagi, mata terus terpejam dan air mata terus mengalir"

"ayok bangun, kami bantu bangun, kata mereka lagi"

Akupun langsung diangkat rame-rame ditidurkan lagi keatas kasur, setelah aku tersungkur aku tergeletak di lantai gak mampu untuk bangkit, aku tidak menangis sama sekali tidak menangis, aku juga tidak tau air mata itu dari mana asalnya, air mata terus-terus aja mengalir Tanpa berhenti, walaupun di hapus air mataku berkali-kali, tetap aja mengalir bagaikan diremot, tanpa mau di stop walaupun Uda diremot stop hehehe.

hari-hari berlalu seperti itu aja yang aku rasakan rasa sakit yang terus menerus menemani aku, aku ikhlas walaupun kadang kala aku pernah merasa lelah dengan rasa sakit ini tapi aku tepiskan, aku ingin bahagia disuatu hari nanti itu yang terus aku aku tanamkan dalam benakku, aku ingin jadi orang sukses yang dermawan kelak disuatu hari nanti.

disuatu sore didepan rumah aku sedang berjalan mau kekios tiba-tiba kawan mainku si Agus aku sekampung dengan dia, dia sedang mengandarai motornya berhenti mendadak didepan aku, terjadi perbincangan hangat antara kami karna Uda lama gak ketemu sampai pada akhirnya dia bilang ke aku kok kakak sekarang Uda beda ya, beda banget Lo kak katanya.."

"apanya yang beda" kataku

"kakak sekarang auranya Uda kelihatan muka kakak bersih banget dan bersinar, ibaratnya sebuah rumah, dulu rumahnya kumuh kotor layaknya rumah yang sudah ditinggal rumah terbengkalai, namun sekarng rumah tersebut sudah bersih dari semak-semak, gitu katanya"

" oh gitu ya, itu perasaan adek aja , kataku"

dia tau aku sakit dan dia juga tau aku lagi berobat, dan sudah selesai berobat, dia tanya lagi kk Uda sembuh ya, Alhamdulillah kalau kakak sudah sembuh, gak sakit-sakit lagi, akunya jadi lega, nyeloteh Agus.

perlakuan demi perlakuan aku rasa dari orang tuaku buat aku termotivasi dan terus termotivasi agar cepat sembuh.

bersambung....