Chereads / Kesabaran belum berpenghujung Meniti Hidup Mandiri / Chapter 9 - Masa Bodoh Apa Kata orang

Chapter 9 - Masa Bodoh Apa Kata orang

Malam ini aku mencoba tenang dan setenang mungkin, membawa diri menjadi lebih baik, mencoba ikhlas menghadapi yang akan terjadi, mencoba menghilangkan semua beban yang ada dalam benakku.

aku mencoba untuk kuat dalam menjalani hidup, tersenyum walaupun sakit, sangking tenangnya tidak akan terfikir kan lagi semua masalah yang aku hadapi.

beberapa bulan yang lalu pernah seorang guru dia adalah kawanku yang satu instansi kami kerja dia datang ke ruangan aku, namanya kita sebut aja Wati, dia penasaran kenapa aku orangnya sangat santai bahkan katanya terlalu santai seolah-olah aku gak pernah punya masalah dan beban hidup.

" kak, Wati heran sama kakak kenapa kakak kuat kali orangnya sepertinya kakak gak pernah punya masalah ya".

"kenapa adek bilang gitu"

" aku liat kakak tenang kali orangnya sabar kali orangnya kak"

" kakak gak mau ambil pusing dek masa bodoh dengan kata orang dan penilaian orang, selagi kakak nyaman dengan keadaan tidak menggangu orang, tidak merugikan orang lain dan tidak membuat orang sakit hati kakak biasa aja"

" gak kak, Kakak tau gak dibelakang kakak, orang-orang ngomongin kakak, jelek-jelekin Kakak Lo kak, kok bisa Kakak sesabar ini, bahkan kawan kakak sendiri yang satu ruangan sama kakak sering kali bilangin tuk kakak, mereka menusuk kakak dibelakang kakak apa lagi para petinggi - petinggi Uda bukan main lagi lebih parah malah kak"

" tau dek, kakak tau semuanya, tau kalau kakak diomongin, feeling kakak kuat dek, kalau ada yang omongin kakak pasti tau"

" kenapa juga kakak diam aja kak"

"setiap kali ada yang omongin kk dibelakang kk tau kalau kk diomongin, cuma detilnya bahasa yang mereka bilang kk gak tau, intinya mereka ngomongin kakak yang jelek kejelekan Kakak lah"

" ya Allah Kak, Wati belum pernah ketemu dengan manusia sekuat kakak dan sesabar kakak, kasih tau lu Kak gimana caranya, biar bisa Wati praktekin sambil dia menangis, ini Uda ke 3 kalinya dia menangis dan mengusap air mata".

" biarin aja dek, nanti bakalan ketahuan sendiri, sekarang mereka-mereka buat itu kakak seperti ini, nantinya pasti Uda berbalik kalau kita ikhlas"

" ya Allah kakak, dia menangis lagi sambil mengusap air matanya"

" kan udah kakak bilang kakak gak mau peduli mereka mau ngomongin apa dibelakang kakak masa bodoh dek, kalau memang berani mereka bilang didepan coba aja, pasti kakak jawab dan pasti kakak lawan"

katanya dia gak bisa seperti aku, dia gak bisa sekuat dan sesabar aku. dia orangnya baperan kalau orang ngomongin dia pasti sedih.

" kak, Wati kalau ada yang ngomongin dibelakang Wati, Wati kebawa fikiran kak, pasti nangis kak"

" kakak juga gitu dek, cuma kakak gak mau curhat sama orang"

" iya ya kak"

" kakak manusia dek bukan malaikat, Kakak juga punya perasaan"

"heheheh katanya: rasanya kakak tegar kali kak, Wati pengen kayak kakak"

"gak dek, karna adek belum tau kakak, adek Fikir kakak kuat gak juga dek, kakak juga pernah nangis, kakak juga pernah baper sama juga kayak adek, kakak juga pernah rapuh dek"

" gak kk, kk beda, beda kali sama Wati kak, kakak manusia berhati malaikat dan juga manusia mental baja, kebal kali kakak ya"

" Wati heran kenapa dan apa yang kakak lakukan"

yang kesekian kali dia bertanya apa yang aku lakukan kenapa aku bisa sekuat dan setegar ini, kelihatannya aja aku kuat dan sabar padahal aku tidak seperti yang terlihat, aku pernah kecewa dan pernah merasakan semuanya.

" mau tau apa yang kk lakukan"

" iya kak, jawabnya dengan penuh semangat"

" caranya: jangan peduli apa kata orang, Kakak kl Uda sampe ke sini pas sampe keruangan langsung masuk sambil berikan salam, kakak lakukan apa tugas kakak dan selesaikan kerjaan kakak yang kemaren belum siap, kakak gak peduli dengan sekeliling, sibuk dengan kerjaan dan kegiatan kakak, kakak ngomong aja jika perlu dan jika mereka bertanya, kalau mereka butuh bantuan Kakak pasti bantu.

ya kadangkala kita sakit hati orang ngomongin dibelakang kita, tapi coba belajar masa bodoh, terus jangan open urusan orang, kalau ada masalah jangan curhat sama orang, curhatnya sama Allah, dan jangan lupa zikir"

"zikir yang gimana maksudnya kak, tanya dia lebih bersemangat lagi pengen tau banget sepertinya

" mau tau zikikrnya, semoga sanggup Wati lakuinnya ya, kakak selalu zikir tiap kali selesai sehat 5 waktu dek, biasanya shubuh (500 kali), Zuhur (500 kali), ashar (500 kali), magrib juga 500 kali, dan untuk isya yang beda 1000 kali dek, itu yang selalu kk lakukan disetiap waktu, dan setelah zikir coba ngomong sama Allah apa yang kita rasakan, kakak selalu curhat menangis terisak-isak dan tersedu- sedih, coba rasain setelah itu, plong kali-kali rasanya, hilang semua beban, dia menyimak dengan penuh fokus dan penuh semangat"

"insya Allah, Wati coba praktekin, Oya kalau boleh tau, tadi kakak bilang zikirkan, zikir tu apa-apa aja yang kakak baca, tanyanya lagi"

aku pun memberitahunya dan menjelaskannya secara rinci satu persatu sampai dia faham, dan aku bilang sering-sering aja baca surat Arrahman dan Al Mulk dan kalau bisa dihafal lebih bagus malah.

dia orangnya kalau versi aku lumayan alim, jelbab ya besar-besar juga, dia juga orang yang taat beragama, puas benget malah setelah bisa kasih tau dia.

dia berusaha agar bisa seperti aku dan setegar aku.

*********

Menenangkan diri

warna merah jingga diufuk timur perlahan-lahan mulai menghilang, itu tandanya hari akan mulai gelap, aku terduduk sendiri sambil memainkan benda pipihku, mencari-cari apa yang bisa membuat hati ini ketawa agar bisa menghilangkankan segala rasa dan segala beban yang tengah terjadi.

Satu masalah telah mendapatkan solusi, tinggal beberapa masalah lain lagi yang akan aku hadapi dengan tenang dan hati lapang. Hari ini fikiranku mulai tak karuan bagaimana tidak gajiku sudah keluar namun hutangku melebih gajiku hampir 2 kali lipat dari gaji.

Aku mencoba untuk bahagia walaupun hati ini luka dan Gundah, segala keinginan aku tahan demi anak-anak ku bisa beli jajan dan bisa beli baju lebaran, yang lebarannya tinggal 2 minggu lagi.

jangan sampai aku menangis seperti lebaran puasa kemarin, aku mulai nyicil pelan-pelan agar mereka punya baju baru pas lebaran nanti.

nyesek kali pas lebaran kemaren sedih kali rasanya melihat suamiku disaat dia tidak punya uang, jangankan tuk beli baju 2 pasang sepasang pun gak kebeli sampai akhirnya suamiku tak punya baju baru lebaran puasa kemaren.

lebaran ini aku sudah wanti -wanti jangan sampe itu terjadi lagi, aku tidak mau itu, disaat-saat seperti ini aku kebayang pas suami aku dulu punya banyak uang, selagi dia dulu masih kerja dan punya gaji, apupun kebutuhan ku selalu dipenuhi tanpa aku minta, apalagi kalau lebaran pasti aku dibeliin baju baru berpasang-pasang, belum lagi tas sepatu dan sendal baru, Masya Allah betapa bahagianya ketika beliau dlu masih berjaya.

Hari demi hari Alhamdulillah nya sudah mulai berkembang usaha kue basah yang aku jalani, dari dulunya hanya berjumlah puluhan potong dan sekarang sudah berkisar hampir 200 potong.

aku punya prinsip dalam menjalani bisnis ini, biarlah pelan-pelan dulu aku yakin nanti insya Allah akan bertambah dan terus bertambah lebih banyak lagi bisa aku produksi kan. dan alhasil iya seperti yang aku bilang, sekarang lagi berkembang jualan aku, karna ini lagi liburan semester makanya tidak sebanyak pas lagi masih aktif sekolah aku bikin kuenya.

aku akan berusaha sekuat tenaga ku dan terus berusaha, lagi-lagi dan lagi ini bisa berkembang tidak lepas dari dukungan suami, beliau yang sangat semangat dalam menjalani bisnis ini, walaupun kecil-kecilan tapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang aku pun sudah mulai bisa menabung walaupun hanya beberapa ribu dalam sehari, setidaknya aku sudah mulai bisa menyisihkan pelan-pelan, seperti pepatah bilang, sikit-sikit nanti lama-lama jadi bukit.

pelan tapi pasti, kalau kita yakin dalam menggelutinya insya Allah nanti pasti akan sukses, aku percaya itu

bersambung