Chapter 14 - aku mulai Sakit

Hari ini aku off jualan karna pabrik tahunya gak beropasi mesin pembuat tahunya rusak, jadi aku berinisiatif tuk beralih ke donat pas sorenya jualan donat kekinian didepan rumah Mak, karna disana rame anak-anak, dan peminat donatqu kebanyakan anak-anak, donat aku kasih topingnya glaze berbagai rasa dan aku hias choco chips manik-manik dan ada juga yang aku hias pakek glaze itu sendiri dll, tampilan yang menarik juga akan menarik peminat begitu juga dengan daya beli semakin tinggi, tapi kalau kita jual keseringan namanya anak-anak yah pasti bosan lah, daya minat daya tarik pembeli semakin hari semakin berkurang, makanya aku jualan sekali-sekali aja, dan rencana kedepannya aku jualan donat dihari Minggu aja, biar rame dan banyak laku, sebenarnya kalau aku jualan dirumah aku bisa-bisa aja tapi kesini kurang rame karna rumah aku lumayan jauh dari keramaian, palingan kalau kawan-kawan anakku yang berkunjung kerumah ajak dia main aja, lewat mereka aku promosiin lagi, eh anak-anak besok bunda jualan donat ya,

"Beneran bunda, kata mereka semangat, berapa harganya bund"

"Seribuan aja"

Bahkan ada yang datang kemaren sore minta donatnya, aku baru pulang sekolah dengan rase capek dan lapar aku belum makan dari tadi pagi sedangkan jam Uda menunjukkan pukul 13.20 bayangin aja bagaimana rasa lapar yang sudah menguasai aku, aku sudah pusing keliyengan untung aja gak pingsan.

Aku bilang kayaknya bunda gak sanggup buat donat hari ini, besok aja boleh, capek kali bunda,

" Boleh juga bund, kata mereka"

"Oh ya bunda punya makaroni beli makaroni aja, bunda kasih gratis satu"

"Bole juga bund"

Anak-anak disini Kawanya anak tertuaku kebiasaannya semua disini panggil aku bunda.

Dan hari ini aku kurang sehat rasanya sakit-sakit seluruh tubuh aku karna mungkin kecapean dan banyak beban fikiran, yang paling parah sakitnya dada aku sakit banget, aku pijit-pijit Alhamdulillah lumayan rasanya pelan-pelan mulai menghilang, kasian anakku kalau aku sakit, karna mereka masih kecil, untung anak tertuaku Arum sudah lumayan besar dan bisa mengurus adeknya Dais yang masih berumur 3 tahun, adeknya yang lumayan rewel, segala sesuatu harus umminya yang lakuin untuk dia, untungnya aku bisa kasih pengertian dan dibantuin Arum akhirnya Dais mulai mau diurus Arum.

Mereka takut sekali kalau aku sakit, pernah aku sakit gak bisa bangun-bangun dan aku cuma bisa menangis, minta bantu diurut sama anak-anak, mereka juga tak henti-hentinya menangis secara bersamaan, katanya adek sama kakak gak mau ummi sakit, adek gak mau mi meninggal.

Yang ada dalam fikiran mereka kalau aku sakit aku bakalan meninggalkan mereka, itu yang paling aku takutkan, aku selalu menitipkan doa dalam sujudku" ya Allah janganlah terlalu cepat kau panggil aku, biarkan aku menunaikan semua kewajibanku sampai tuntas, kewajiban sebagai seorang anak, sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu, dan sebagai seorang nenek kelak".

aku belum menikmati indahnya dan megahnya dunia, aku belum berkunjung ketanah harammu, aku belum kau undang ke tanah sucimu, izinkan aku menikmati semua itu dulu ya Rabb wahai yang maha suci, jadikanlah aku dan keluarga tamu istimewamu ditanah harammu nan suci itu, aku belum pernah menginjakkan kakiku dirumahmu, dimana tempat yang selalu aku impi-impikan dan selalu aku rindukan, aku ingin sekali menenggak langsung sepuasnya air zamzam yang paling istimewa itu layanya orang yang kehausan berhari-hari.

aku ingin bersujud sepuasnya ingin menangis di kakbahmu ya Rabbi ku.

4 bulan kemudian aku sakit lagi, sakitnya ini lumayan parah juga dan lumayan lama hampir 2 lamanya aku sakit, 2 hari berturut-turut aku sama sekali gak bisa bangun, dihari ke 3 aku paksakan diri tuk bangun walaupun hoyong aku paksakan untuk masuk kerja biar gak lama kali liburnya, pulang sekolah aku lenas lagi, padahal dari pagi sebelum berangkat aku memang gak sanggup tapi aku paksa, selama 2 minggu tiap aku selalu hoyong keliyangan, kakiku rasanya kayak berendam di es batu begitulah rasa dinginnya, padahal aku pakek kaos kaki dan sepatu rajutan, kan lumayan tebalnya kalau untuk ukuran normal itu uda kepanasan kayaknya.

pas dihari ke 15 aku tumbang lagi sama sekali gak bisa bangun kayak hari pertama dan ke dua sakit, aku paling takut kalau uda disamperin sama penyakit pusing keliyangan ini, karna sakitnya berulang-ulang dan tidak akan sembuh dalam tempo singkat, sesingkat-singkatnya 1 minggu, tapi Alhamdulillah kali ini gak begitu lamanya, cuma berulang-ulang, hari ini aku libur lagi pas di hari ke 15 aku izin lagi gak bisa bekerja.

Alhamdulillah cuma 1 hari besoknya aku kembali beraktivitas lagi, selang 3 hari kemudian aku sakit lagi pas malamnya, cuma besoknya aku langsung siap-siap mau kesekolah, pagi-pagi mas umang sudah mengamuk marah-marah akunya gak dikasih pergi sekolah, karna aku gak pernah dimarahi dan dibentaknya aku menangis dan memohon gak mungkin aku libur lagi, dengan berat hati terpaksa mengantarkan aku.

besoknya aku tumbang lagi dan sama sekali gak bisa bangun, ini yang ke 3 kalinya aku libur dalam bulan ini, aku juga sudah cerita ke guru-guru disana kalau aku sakutnya begini, uda berobat tapi gak mempan-mempan, berselang beberapa hari kemudian aku tumbang lagi dan ini yang ke 4 kalinya aku libur lagi, aku sudah gak peduli apa kata mereka karna aku betul-betul sakit bukan main-main suaraku jelas berbeda memang nampak aku sakit parah.

aku sudah kehabisan akal gak tau lagi mau ngapain, berobat ke bidan sudah, kepuskemas sudah, minum telor kocok camour kelapa muda udah, minum tablet penambah darah juga udah, karna aku sama sekali gak bisa kurang darah, darahnya harus 120 selalu 110 per sekian aja gak boleh.

pas malam tiba aku kerumah mak, tunangan adek ku datang kerumah bersama adeknya, adeknya seorang bidan, cerita punya cerita tentang sakit aku, dia punya solusi aku diajak suntik penambahan darah B12 kalah gak salah nama obatnya dalam bahasa kedokteran aku gak faham, aku bilang lakukan apa aja dek yang penting kakak sehat kataku, kami panggilnya kak adek gitulah karna uda lumayan akrab juga.

"malam besok aja ya kak adek kesini katanya"

"boleh jawabku"

sesuai janjinya pas malam besoknya dia datang malam ini mksdnya, dia uda dirumah mak, tapi keduluan kami yang sampai kerumah mak, aku langsung disuntik sama bubid alias bu bidan tadi, selagi disuntik aku sudah menjerit dan setelah selesai disuntikkan obatnya aku lebih keras lagi menjerit nya.

" kenapanya kakaknya, dengan logat bahasa bataknya" tanya dia

" ya Allah sakitnya minta ampun, kenapa gak dikasih tau sakit kali, perasaan kakak tiap bulan suntik KB gak sesakit ini, ini sakitnya sampai ketulang-tulang, rasanya remuk tulang-tulang kakak, kataku"

" dia ketawa ngakak terbahak-bahak, sambol ngomong, waktu kami kuliah inilah obat yang paling kami takuti dan paling ditakutkan sama semua mahasiswa kak, karna ini wajib disuntikkan kekami, katanya"

"aku melongo mendengar penjelasan dia, sambil bertanya beneran dek?"

" iya lah kak, gimana rasanya sakit kali-kali kan, tanyanya

"ya iyalah dek, sakit banget rasanya" jawabku"

"itulah yang buat kami menjauh dan berharap tidak dekat-dekat dengannya namun apa boleh dikata itu sudah kewajiban kami, katanya".

oh ya kak tapi nanti siap ini enak badan kk, semoga aja ya kata dia lagi

amiin kataku.

bener aja paginya enak kali nih badan tapi pusing kepalaku ini rasanya obat itu tidak berpengaruh sama sekali, sampai 3 hari lamanya dan 3 hari juga sudah berlalu rasanya obat itu tidak bekerja ditubuhku, aku bigung jadinya, pagi hari pas bangun tidur masih sama juga pusing, kaki masih juga dingin, aku sudah pasrah dengan keadaan karna semua sudah kucoba. aku biarkan aja dengan keadaan pusing itu terus melanda dan meguasai aku pas pagi menjelang.

aku sempat berpikir kadang aku hamil, namun selang beberapa hari setelah aku berfikir demikian, sang tamu bulanan datang menghampiri aku gagal hamilnya mikir aku, walaupun tiap pagi pusing aku tetap beraktivitas, aku tetap bekerja, aku bilang sama kawan-kawan selagi masih bisa jalan dan masih bisa bergerak aku tetap pergi kalau uda gak bisa bangun lagi baru aku libur.