Suasana malam yang sepi dan asri gak akan ditemukan Dipta dikota, hingar binger kota sebenarnya buat jenuh. Tapi, terlalu lama didesa juga bukan ide yang baik, mengingat Dipta anaknya kelewat hedon tapi, apa boleh buat, gak ada yang bisa dilakukannya saat ini.
Dia menghela napas panjang, usia yang masih muda membuatnya gak bisa bergerak bebas seperti sepupunya itu. Ingat sepupunya, darahnya jadi mendidih, rasanya pengen nonjok tapi, gak mungkin kena.
Yang ada, dia yang babak belur, mengingat sepupunya itu jago bela diri. Dipta jago juga tapi, kalo disbanding sepupunya, masih kalah jauh. Harus belajar extra.
Setelah Hening ikut bergabung, Banyu buka suara, "perjodohan ini sudah disepakati ketika kalian lahir. Apa alasannya, suatu hari kalian akan tau, sekarang abah belum bisa menceritakannya."
Banyu menatap putrinya lalu melanjutkan, "bapak sadar sudah egois sama kamu tapi, kamu jangan khawatir, perjodohan ini tidak akan menghambat cita-citamu."