Teriakan Nur seolah menghentikan waktu, warga yang sedang bekerja langsung mematung dengan tatapan kearah Hening yang melotot pada Nur.
Satu detik ….
Dua detik ….
Tiga de ….
"Gak usah buat gosip!" kesal Bayu yang lebih dulu sadar.
Tatapan penuh peringatan Bayu gak buat Nur gentar, dengan semangat seratus empat puluh lima Nur kembali berseru, "aku dengar sendiri! Kakeknya mas Jin bilang, semua hadiah yang di bawanya bentuk syukur karena perjodohan berjalan lancar. Dan kakek itu menyebutkan nama Hening dan mas Jin."
Waktu seolah kembali berjalan, semua orang tersadar dari keterkejutannya dan mulai berbisik-bisik ria. Hening menghela napas pelan, memutuskan mencari ayah dan ibunya langkah Hening ditahan dua sahabatnya yang meminta penjelasan.
"Ceritanya panjang sepanjang jalan kenangan, gak bisa aku ceritain disini. Gak penting juga."