Setelah Melisa keluar dari ruangan Kevin , Seno segera masuk ke ruangan
" Bagaimana bos , dia mau apa ?" Seno sangat penasaran
" Dia kacau sekali , dia mau menyatukan salah satu perusahaan kita yang bergerak di bidang kosmetik tidak hanya perusahaan saja yang bersatu tetapi dia mau menikah dengan ku "
" Owww lalu bagaimana apa tuan mau menerima nya kembali ?
" Tentu saja tidak Seno , dia tidak mencintai ku dia hanya memikirkan perusahaan nya saja "
Kevin melihat jam tangan nya " sudah sore aku mau jemput Adel di toko ".
" Tumben tuan jemput Adel ?" Seno bingung dengan tuannya yang tiba - tiba saja mau menjemput Adel
" Ada yang harus aku bicarakan sebelum terlambat dan aku menyesal " Kevin menunjukan wajah yang serius ,tetapi Seno justru tersenyum seolah dia tau apa yang akan dibicarakan tuannya .
" Tuan Kevin kalau boleh aku sarankan bicaralah di apatermen jangan di rumah "
Kevin menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Seno dia heran dengan asistennya seolah - olah dia tau apa yang dipikirkannya " saran yang bagus Seno , sepertinya kamu bisa membaca pikiran ku "
" Aku sudah lama mengikuti mu tuan ,aku tau jalan pikiranmu , semoga berhasil tuan "
"Hahaaaa.....HAAAA sok tau kamu " Kevin pun segera meninggalkan kantornya .
Kevin tiba di depan toko kue Adel , dia melihat banyak pembeli di dalam toko " sepertinya toko ini memerlukan tambahan karyawan "
Kevin berjalan masuk ke dalam toko " tuan Kevin ada yang bisa saya bantu " seorang karyawan menyapa Kevin dengan ramah
" Istri saya ada di dapur atau sedang bertemu klien ?"
" Ada di dapur tuan , mau saya panggil kan ?" .
" Tidak usah, saya saja yang ke sana , terima kasih ya "
" Sama - sama tuan "
Di dapur Kevin melihat Adel sangat sibuk membuat adonan kue bersama Marni sedangkan Rina bertugas mengemas kue - kue tersebut di dalam box karena nanti malam mereka harus mengantarkan pesanan Snack box untuk acara syukuran
" Hai sayang lagi sibuk ya ?" Kevin menyapa Adel dengan mesra
" Hai Vin , tumben sore - sore kamu ke sini biasanya siang , tadi siang malah tidak datang ada apa ?" ..
" Karena tadi siang aku sibuk ada rapat , sekarang aku ke sini sekalian jemput kamu "
" Tunggu sebentar ya aku selesaikan pesanan kue ini dulu ,tunggu di luar saja jangan di dapur sempit " Adel mengusir Kevin karena memang dapur di ruko tidak terlalu besar
" Ok nyonya Andin " Kevin pun keluar dari dapur menunggu di meja pelanggan sambil makan beberapa kue dan minum kopi .
" Haduhhhh akhirnya selesai hari ini sibuk sekali cape banget " tiba - tiba saja Adel sudah duduk dihadapan Kevin
" Sudah selesai pekerjaan nya ,kayaknya kamu dapat pesanan Snack box banyak sekali , kamu terlihat lelah " Kevin membelai kepala Adel sambil tersenyum
" Lumayan lah 300 box " Adel tersenyum bangga
" Kamu pasti lapar kita makan yuk "
" Iya aku lapar sekali ,ayo kita makan kamu yang traktir ya "
" Iya aku yang traktir "
Mereka pun pergi ke salah satu restoran favorit mereka setelah makan Kevin membawa mereka ke apatermen
" Loh kok kita ke apartemen ,bukan pulang ke rumah ?"
" Ada yang mau aku bicarakan ,jadi kita ke apatermen saja " Kevin menjawab dengan santai tetapi Adel menebak - nebak dalam hatinya apa yang ingin di bicarakan Kevin sehingga harus dibicarakan di apartemen tidak di rumah
" Ayo Adel duduk di sini " Kevin menepuk sofa di samping nya supaya Adel duduk di sana .
" Tidak terasa kita sudah satu tahun menjalani pernikahan kontrak ini " Kevin membuka percakapan
" Sudah satu tahun ya ? Benar - benar tidak terasa , mungkin karena aku sibuk dengan toko kue jadi waktu berjalan dengan cepat "
" Ya .., mungkin saja , aku sudah transfer uang kesepakatan ke rekening kamu , mau kamu apakan uang sebanyak itu ?"
" Aku transfer balik dua ratus juta , untuk cicil hutang beli ruko , mau aku berikan ke papa ku , lalu sisanya ...." Adel diam sejenak berpikir mau dia gunakan untuk apa uang tersebut
" Kevin , boleh aku minta ijin pergi ke luar kota bersama Rina ?" Tiba - tiba terlintas ide di kepala Adel
" Memangnya mau pergi kemana ?"
" Aku mau ke panti asuhan tempat aku dulu dibesarkan di daerah Bogor aku akan donasikan uang ku ke sana , tetapi aku harus cek dulu untuk menentukan berapa banyak yang harus aku donasikan "
Kevin diam sejenak dalam hati dia berkata ( baik sekali dia , masih mengingat panti asuhan ) " baiklah aku ijinkan , satu hari saja tidak boleh menginap ,donasikan atas nama Andin Sudibyo bukan Adel "
" Yes.... Terima kasih Kevin " Adel sangat senang Kevin mengijinkankan nya
" Satu hal lagi , untuk sementara kamu tinggal di apartemen bersama Rina , tidak perlu tanya apa alasannya turuti saja kata ku "
" Baiklah sebenarnya aku lebih suka di sini karena tidak perlu berhadapan dengan mami "
" Adel tahukah kamu apa yang aku rasakan saat ini ?" Kevin mengatur nafas nya karena saat ini jantungnya berdetak cepat
" Apakah kamu sudah mengantuk Kevin ? "
" Aku belum mengantuk " Kevin menggelengkan kepalanya
Kevin meraih tangan Adel dan menggenggamnya sangat erat membuat Adel merasa ada yang aneh dengan Kevin
" Adel ..... Aku rasa....aku...emmm....aku..." Kevin berbicara dengan gugup .
Adel memajukan kepalanya ke arah Kevin ,menunggu apa yang ingin dikatakan Kevin ,tetapi itu justru membuat Kevin semakin gugup karena wajah Adel menjadi sangat dekat dengan wajah nya
" Kevin , kamu menggenggam tangan ku erat sekali , apa kamu merasa takut ?" Adel bertanya penasaran
" Iya Adel, aku merasa takut , takut sekali "
"Ternyata kamu bisa takut juga hahaa.hhaaa memangnya apa yang kamu takutkan ?" Adel masih saja menggoda kevin
Kevin semakin tajam melihat mata Adel dia bicara dengan sungguh - sungguh
" AKU TAKUT KEHILANGAN MU "
Adel terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar , dia berusaha menarik tangannya tetapi Kevin menahannya .
" Kev.....Kevin ... Ka...ka...kamu bercanda kan ?"
" Aku sangat serius Adel , aku mencintai mu " Kevin mencium punggung tangan Adel "
" Kevin... Ini..... Tidak benar ..... Kamu pasti bercanda " .
" Mengapa kamu mengira aku bercanda ? Aku sedang bicara serius dengan mu "Kevin memandang mata Adel dengaan tajam
" Karena tidak mungkin seorang Kevin Sudibyo yang berasal dari keluarga milliader jatuh cinta dengan Adel Djatmiko yang berasal dari keluarga biasa saja"
Adel masih berusaha menarik tangan nya , tetapi Kevin masih menggenggam nya dengan sangat erat
" Mengapa tidak mungkin , segala sesuatu di dalam dunia ini bisa saja terjadi "
" Tidak..Kevin... Ini tidak benar ...tolong lepaskan tangan ku "adel berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Kevin
" Jawab dahulu pertanyaan ku ,apakah kamu merasakan hal yang sama terhadap ku ?"
" Kevin , tolong beri aku waktu untuk menjawabnya , karena terus terang untuk saat ini aku tidak merasakan seperti yang kamu rasakan , aku hanya menganggap hubungan kita hanya sebatas kontrak pernikahan saja "
Kevin melepaskan genggamannya Adel segera menarik tangannya cepat - cepat
" Aku mau istirahat,aku lelah hari ini " Adel hendak berdiri dari duduknya tetapi Kevin menarik lengannya dengan kuat sehingga Adel duduk di sofa kembali
" Tidur dengan ku di kamar utama" Kevin mengangkat tubuh Adel
Meskipun Adel meronta tenaganya kurang besar dibanding Kevin .
Kevin meletakan Adel di atas ranjang lalu mengunci pintu kamar
Kevin membuka pakaiannya dihadapan Adel
" Ke....Kevin....kamu mau apa ?"
" Mau mandi , tolong siapkan air hangat untuk ku "
Adel pergi ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk Kevin , tetapi tiba - tiba Kevin masuk dan menutup pintu kamar mandi .
" Ka.....kamu.... Mau apa ?"
" Lepas pakaian mu ,kita mandi berdua " .
" Tidak.... Kevin ...aku tidak mau mandi berdua dengan mu " Adel segera berdiri dan hendak keluar dari kamar mandi .
Tetapi Kevin masih berdiri di pintu menghalangi adel untuk keluar .
" Kevin...biarkan aku keluar "
" Tidak, aku mau kamu tetap di sini , mau lepas pakaian mu sendiri atau aku yang lepaskan "
" Kevin ingat di dalam kontrak tertulis tidak ada hubungan intim kamu tidak ingat ? "Adel berusaha meningkatkan kevin
" Aku tidak melakukan hubungan intim dengan mu , aku hanya ingin mandi berdua dengan istriku ,itu saja "
" Balik badan mu " Adel menyuruh Kevin berbalik lalu dia melepaskan pakaiannya tetapi tetap memakai pakaian dalam
Adel menambahkan lebih banyak foam ke dalam bathtub sehingga dia bisa mengunakan foam itu untuk menutupi tubuhnya
" Sudah berbalik lah " Adel sudah membenamkan tubuhnya di dalam foam
Kevin membalikan tubuhnya " hahaa....HAAAA....kamu cerdas sekali sayang ".
Kevin masuk ke dalam bathtub dengan keadaan bugil tanpa sehelai kain pun , dia mendorong tubuh Adel ke depan dan masuk ke dalam bathtub melalui pungung Adel sehinga tubuh Adel terangkat dan berada di antara kaki Kevin yang terbuka lebar
Jantung Adel berdetak sangat cepat dia hanya tertunduk , dia bisa merasakan mr.p Kevin menyentuh bokong nya
" Bersandar di dadaku " Kevin merangkul bahu Adel sehinga tubuh Adel jatuh di dada Kevin .
Kevin menekuk kedua lutut nya lalu menggoyang - goyangkan ke kanan dan ke kiri sehinga menimbulkan gesekan ,dia sangat menikmati moment tersebut
Sedangkan Adel menutup matanya dia sangat takut dia merasakan mr.p Kevin bergoyang - goyang bokong nya
Setelah puas Kevin berdiri dan membasuh dirinya di pancuran
" Aku sudah selesai , kamu mau tetap berada di sana ?"
" Sebentar lagi, Kevin kamu silahkan keluar terlebih dahulu " Adel tidak mau keluar dari bathtub hanya dengan mengenakan pakaian dalam di hadapan Kevin
Setelah Kevin keluar kamar mandi Adel segera keluar dari bathtub dan segera keluar hanya dengan mengenakan handuk di tubuhnya
" Kamu mau menggoda aku ya sayang ,kok hanya pakai handuk ?"
" Siapa yang ingin mengoda mu , pakaian ku di kamar sebelah , buka pintu kamar nya aku mau ambil pakaian ku "
Kevin membuka pintu kamar dan mengikuti Adel mengambil pakaiannya karena dia takut Adel akan mengunci diri di kamar itu
Setelah Adel mengambil pakaian yang di perlukan mereka kembali ke kamar utama dan segera tidur .
Kevin memeluk Adel , Adel berusaha untuk melepaskan diri .
" Tidak boleh meronta , kalau meronta aku akan semakin erat memelukmu "
Dengan terpaksa Adel membiarkan Kevin memeluknya
Adel berusaha bangun lebih awal supaya dia bisa mandi terlebih dahulu dia tidak mau adegan mandi semalam terulang lagi ,Adel juga sudah menyiapkan air mandi untuk Kevin di bathtub
Sambil menunggu Kevin bangun, Adel mengecek pekerjaan hari ini dan membagi tugas karyawannya
" Sepertinya kamu harus menambah satu karyawan lagi untuk melayani pembeli di depan " terdengar suara Kevin yang baru saja bangun dari tidur nya
Adel segera menoleh ke arah Kevin " aku sudah mandi ,air untuk kami mandi sudah aku siapkan , tolong buka pintu kamarnya aku mau siapkan sarapan "
Kevin membuka pintu kamarnya, Adel segera menyiapkan roti panggang untuk sarapan dan bersiap - siap hendak pergi ke toko
Kevin pun sudah terlihat rapi ketika keluar dari kamar dan segera memeluk Adel dari belakang
" Selamat pagi sayang ku " Kevin berbisik di telinga Adel dan mencium pipinya .
Adel hanya terdiam tidak merespon sikap Kevin
Setelah sarapan Kevin mengantar Adel ke toko