Chereads / Kejutan untuk Adelya / Chapter 25 - KEJUTAN DARI KEVIN

Chapter 25 - KEJUTAN DARI KEVIN

Seperti biasa sebelum membuka toko Adel akan melakukan briefing singkat dengan karyawannya

" Besok saya berencana akan pergi keluar kota bersama Rina ,jadi tolong cancel semua pesanan untuk besok karena saya tidak mau kalian kerepotan "

" Baik Bu " semua karyawan menjawab dengan sopan

" Menurut kalian apakah kita perlu menambah orang lagi , karena saya lihat sepertinya toko kita semakin ramai ?"Adel teringat kata - kata Kevin tadi pagi

" Terkadang di depan perlu bantuan orang kalau sedang ramai sekali kasian Upik membantu mengemas , membuat minuman hangat dan harus membersihkan meja juga ,akhir - akhir ini banyak yang memilih makan di tempat "

Yuli menjelaskan situasi di depan

" Di dapur hanya perlu bantuan kalau nyonya dan Rina sedang sibuk di luar " Marni ikut memberikan laporan .

" Ok , kalau begitu kita perlu tambah satu orang saja , orang ini harus bisa membuat kue supaya bisa bantu Marni di dapur dan membersihkan meja kalau Upik sedang sibuk melayani pelanggan "

Toko kue Adel memang sangat ramai baik online maupun offline jadi terkadang karyawan yang bekerja di dapur harus membuat kue untuk di estalase dan juga kue untuk pesanan online yang bisa berjumlah ratusan

" Ok saya rasa briefing hari ini sampai di sini saja , lakukan pekerjaan seperti biasa tidak ada yang khusus untuk hari ini , selamat bekerja semuanya " adel memberi semangat kepada karyawannya

Menjelang siang

" Ibu Andin hari ini ulang tahun ya ? " Upik membawa setangkai bunga mawar dan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado berwarna pink di ikat pita berwarna pink tua

" Tidak , saya tidak ulang tahun hari ini , itu untuk saya ?" Adel terlihat bingung melihat Upik membawa mawar dan hadiah itu ke dapur .

" Iya kata kurir nya ini untuk ibu Andin tetapi tidak ada nama pengirim nya " Upik membalik - balikan kotak hadiah itu berusaha mencari nama pengirim nya tetapi tidak ada

Adel segera mengambil paket ini dari tangan Upik dan meletakannya di meja

Tiba - tiba ponsel Adel berbunyi di layar muncul nama Kevin " ya halo Kevin mau pesan kue buat meeting ?"

" Halo istriku tercinta , aku tidak mau pesan kue tetapi aku mau bertanya sudah terima hadiah dari ku ?" Sepertinya Kevin sedang berusaha merayu Adel

" Oooo ini dari kamu ya satu lusin bunga mawar ?" Adel sengaja berkata bohong

" Apa....satu lusin bunga mawar ? Aku tidak mengirim itu ,siapa pengirim bunga mawar satu lusin itu ? " Suara Kevin terdengar sedikit panik

" Hmmmm tidak ada nama pengirimnya ,aku kira itu dari kamu "

" Kevin ...halooo .....halo... Kok dimatiin sih ?"

Adel tampak senyum - senyum dia tau kalau Kevin sedang emosi

" Ny Andin mengapa anda berkata seperti itu , tuan Kevin pasti panik " Rina tertawa kecil saat mengatakan itu , Marni dan Ika yang ada di dapur pun ikut tertawa membayangkan wajah Kevin yang panik

" Andin... Andin.... " Tiba - tiba terdengar suara Kevin yang panik membuat beberapa pembeli terkejut

" Andin.....mana bunga nya coba aku lihat " tiba - tiba saja Kevin sudah muncul di dapur

Marni,Rina dan Ika membalikan tubuh mereka menghadap tembok menahan tawa

" Ini bunga nya " Adel tersenyum kecil sambil mengangkat bunga dan hadiah yang di kirim Kevin untuk nya

" Loh kata kamu tadi ada yang kirim bunga mawar satu lusin ,mana ? " Kevin menyisir dapur dengan matanya mencari bunga itu

" Tidak ada aku hanya iseng saja , hahaa...haaa aku tidak menyangka respon mu seperti ini " Adel tertawa puas melihat Kevin

" Rina ,benar tidak ada kiriman bunga mawar satu lusin ?" Kevin tidak percaya dengan ucapan Adel jadi dia bertanya kepada rina

" Iya tuan tidak ada , hanya kiriman bunga dan hadiah itu saja yang datang "

" Andin... " Kevin memeluk Adel sangat erat

Adel memukul pungung Kevin karena dia sulit bernafas

" Maaf ....maaf .... Sayang , ayo sekarang tarik nafas lalu keluarkan ulangi lagi ya perlahan "

Rina , Marni dan Ika pura - pura sibuk tetapi sebenarnya mereka menahan tawa melihat tingkah Kevin yang seperti anak remaja jatuh cinta

" Kamu ini kenapa sih , kenapa peluk aku seerat itu ?"

Nada suara Adel terdengar marah

" Siapa suruh sudah membuatku panik " Kevin membela dirinya

Ponsel Kevin berbunyi Kevin segera mengangkat nya " iya Seno aku segera kembali ke kantor "

" sudah ya sayang aku harus kembali ke kantor ada tamu datang mau bertemu dengan ku , nanti sore aku jemput kamu ya "

Kevin segera berlari keluar toko menuju mobilnya dan langsung melaju dengan cepat

" Ahhh ... Aneh banget dia " Adel menggelengkan kepala nya dan melihat ke tiga karyawan nya sudah mulai tertawa kecil

" Ehhh kalian bertiga kalau mau tertawa silahkan " Adel menghampiri mereka

" Wuahaaa...HAAAA..... Tuan Kevin ternyata bucin juga yach " Marni berbicara sambil tertawa

" Nyonya Andin kalau saya boleh bicara jujur , sejak kehadiran nyonya di rumah, saya melihat tuan Kevin tersenyum kembali , sejak tuan besar meninggal dan tunangannya meninggalkannya tuan Kevin menjadi sosok yang pemarah dan dingin "

Marni berhenti sejenak untuk menarik nafas

" Tetapi sejak nyonya Andin datang saya mulai melihat senyum di bibirnya, saya senang melihat tuan Kevin bertingkah seperti tadi , seperti dahulu saat bersama Nona Ica "

Marni sudah bekerja cukup lama sebagai pelayan di keluarga Sudibyo ,sejak Kevin masih sekolah dasar jadi tidak heran kalau dia cukup mengenal sifat Kevin

" Nona Ica itu seperti apa orangnya ?" Adel mengorek informasi dari Marni

" Nona Ica itu sombong sekali , baru tunangan saja sudah seperti nyonya besar , kalau dia datang cerewet sekali perintah ini dan itu "

" Cantik sih orangnya kulitnya putih , tinggi , rambutnya lurus hitam berkilau , nyonya besar sayang sekali dengan nona Ica "

" OOO begitu ya , terima kasih ya Marni sudah bicara jujur " .

Dalam hati Adel berpikir mengapa ciri - ciri Ica atau Melisa tunangan dari Kevin ini mirip dengan Melisa sahabatnya , kecuali sikap sombong nya karena sejak mereka bersahabat dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas Melisa yang Adel tahu punya sikap yang rendah hati dan ramah

Tetapi Adel segera menepis pikiran itu * ahh mungkin hanya fisiknya saja yang mirip tetapi sikapnya tidak pasti bukan Melisa sahabat ku *

Sore hari ponsel Adel berbunyi ada pesan dari Kevin " Adel kamu ke apatermen diantar Rina saja , aku masih ada pertemuan nanti aku menyusul , sehabis Rina antar kamu Rina pulang saja ke rumah "

" Ok Kevin "

Adel sangat lega dengan begitu dia bisa mandi terlebih dahulu dan menyiapkan air mandi untuk Kevin sehingga kejadian semalam tidak terulang kembali .

Adel menunggu Kevin di apatermen sambil menonton televisi , beberapa jam kemudian Kevin datang

" Hai sayang .... " Kevin menghampiri Adel dan mencium kening nya

" Lohhh kamu sudah mandi ?"

" Iya aku sudah mandi , air mandi buat kamu juga sudah aku siapin " Adel tersenyum bangga dia melihat Kevin berjalan menuju kamar

Selesai mandi Kevin menyusul Adel duduk di sofa sambil menonton televisi .

" Kevin boleh aku minta ponsel lama aku , mau hubungi papa " akhir bulan perjanjian Adel boleh menghubungi papa nya .

Kevin mengambil tas nya dan memberikan ponsel lama Adel , Adel segera mengambil ponsel tersebut

Ketika dia menyalakan ponselnya tampak banyak notifikasi pesan masuk ,dia pun segera mengecek pesan dari siapa itu

Alahkah terkejutnya dia melihat siapa yang mengirim pesan

" Hai Adel aku sudah kembali ke Indonesia kapan kita bisa bertemu ,ini nomer baru ku - Melisa -"

" Adel kamu dimana tadi aku kerumah kamu kata mama Cindy kamu tugas ke luar kota ,Kapan balik Jakarta , mau curhat "

Dan masih banyak lagi pesan dari Melisa sahabatnya .

Adel berdiri dari duduknya hendak pergi ke kamar tetapi dincegah oleh Kevin " ehhh mau kemana , teleponnya di sini saja , biar aku dengar jangan sampai kamu hubungi orang lain selain papa kamu "

Adel pun terpaksa duduk kembali di sofa dan menelepon papanya di depan Kevin

Kevin yakin Melisa pasti sudah berusaha menghubungi Adel , dia tidak mau Adel menghubungi balik Melisa

" Halo papa bagaimana kabarnya semua sehat dan baik ?" Adel menyapa papanya.

" Semua sehat dan baik , papa harap kamu di sana baik - baik saja sayang , ohya beberapa hari lalu Melisa datang ke rumah bawa oleh - oleh dari Jepang , sepertinya dia kangen kamu ,coba kamu telepon dia "

" Hahahaha....haaaaa ... Akhirnya dia kembali ke Indonesia pasti banyak yang mau dia ceritakan ke Adel , nanti Adel usahakan telepon dia , karena kalau sudah ngobrol dengan dia pasti bisa berjam - Jam "

Adel dan Tn Bram bercakap - cakap cukup lama hanya obrolan antara ayah dan anak , sesekali Olin adiknya ikut bicara

Setelah kurang lebih satu jam Adel mengakhiri percakapannya .

" Kevin apa boleh aku menghubungi sahabatku Melisa ?"

" Untuk saat ini tidak boleh , karena nanti pasti kalian akan berusaha untuk bertemu , ingat kamu masih menjalankan peran sebagai Andin "

Adel tertunduk lesu mendengar ucapan Kevin tetapi dia tidak bisa melawan

" Sudah selesaikan , sini handphone nya " Kevin mengulurkan tangan , Adel pun memberikan ponselnya kepada Kevin .

" Kamu belum buka hadiah dari ku ya ? "

" Iya belum aku buka ,memangnya apa isinya ?" Adel tampak tidak bersemangat menjawab pertanyaan Kevin

" Ayo kita ke kamar , buka hadiah nya di kamar saja sekalian kita tidur " Kevin menarik tangan Adel

Sampai di kamar Kevin mengunci pintu kamar dan menyuruh Adel membuka hadiah dari nya

Adel pun membuka hadiah pemberian Kevin dia terkejut begitu melihat apa yang diberikan Kevin untuknya

" Kevinnnnn... Apa ini ?" Adel terkejut karena Kevin memberikan nya pakaian tidur seksi berbahan satin berwarna pink , dengan tali model spageti dan potongan dada rendah sehingga mengexpose buah dada Adel .

" Memangnya kamu tidak tahu itu apa ?" Kevin menjawab dengan santai dan senyum licik di wajah nya

" Aku tau ini apa , tetapi maksudku mengapa kamu berikan ini ? " Adel memperhatikan potongan baju tidur itu dia merasa jijik kalau harus memakainya di hadapan Kevin

" Aku mau kamu memakai baju ini setiap kali kita tidur bersama , sana cepat ganti baju tidur mu dengan baju ini kamu pasti terlihat cantik "

" Tidak.... Aku tidak mau pakai ini " Adel melempar baju tidur itu ke arah Kevin

" Mau aku yang pakaikan ini atau kamu pakai sendiri ?"

Kevin sudah berdiri mendekati Adel

" Ok.....ok... Aku ganti baju " Adel menuju kamar mandi dan mengganti baju tidur nya , dia merasa risih memakainya

" Kevin.... Tolong berbalik menghadap tempok dan tutup mata mu , aku mau keluar " Adel sangat malu apabila Kevin melihat dirinya memakai baju itu

" Iya aku sudah tutup mata "

Adel mengintip dari pintu kamar mandi memastikan Kevin sudah membalikan tubuhnya menghadap tembok .

Setelah dia melihat Kevin benar - benar membalikan tubuh nya ke tembok , Adel berlari kecil ke ranjang dan langsung menarik selimut menutupi tubuhnya

Kevin mengetahui hal itu dan dia sudah menduga kalau Adel akan melakukan hal itu , secepat kilat Kevin membalikan tubuhnya dan menarik selimut dari tubuh Adel .

" Aaaaaa......Kevin..... "

Spontan Adel berteriak karena Kevin berhasil menarik selimut dari tubuh Adel ,Adel menyilangkan kedua tangannya di dada nya tetapi bagian bawah baju itu tersingkap ,sehingga memperlihatkan bagian paha Adel yang mulus

" Mengapa kamu tutupi dengan selimut , kamu terlihat cantik mengenakan pakaian tidur ini "

Kevin menarik ujung pakaian Adel sehingga tidak terlalu memperlihatkan bagian pahanya dan mengusap lembut kaki Adel

Walaupun kulit Adel agak gelap tetapi Adel merawatnya dengan baik sehingga kulit itu tampak bersinar

Jantung Adel berdetak kencang kala Kevin menarik ujung pakaian nya dan mengusap lembut kakinya , tubuhnya seperti kesemutan

" Apa yang mau kamu lakukan " wajah Adel terlihat panik

" Aku tidak mau melakukan apapun , hanya ingin melihat kecantikan mu saja "

Kevin tersenyum lalu mengambil guling dan meletakan di belakang tubuh Adel , menarik selimut menutupi tubuh Adel berbaring di samping nya dan memeluknya

" Lihat aku tidak menyentuh mu , aku sudah menutupi tubuhmu dengan selimut aku tidak melanggar perjanjian kita "

" Aku mencintaimu Adel "Kevin mencium pipi Adel lalu tertidur pulas

Setelah Kevin tertidur pulas Adel segera menjauhkan tubuh Kevin dari tubuhnya ,lalu dia pun tertidur pulas karena lelah