Keesokan harinya Adel bangun pagi - pagi dia ke dapur mengecek pekerjaan Marni semalam dia ingin memastikan bahwa marini telah mengemas kembali bahan kue yang sudah di beli
Beberapa menit kemudian Marni dan Rina masuk ke dapur .
" Nyonya Andin ada apa pagi - pagi sekali sudah ada di dapur ?" Marni agak terkejut melihat Adel sudah di dapur sepagi ini
" Tidak ada apa - apa Marni , hanya mengecek saja apakah kamu sudah mengembalikan semua belanjaan saya ke kardus , jangan sampai ada yang tertinggal ".
" Sudah semua nyonya tidak ada yang tertinggal ".
" Rina tolong kamu masukan ini ke dalam bagasi mobil ya "
" Baik nyonya " Rina mengambil kardus belanjaan dan memasukannya ke dalam bagasi dan segera kembali ke dapur.
" Rina ,Marni , selesai sarapan kita langsung pergi ya , nanti kita mampir beli oven dulu "
" Baik nyonya " Rina dan Marni menyahut bersamaan
Adel kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap - siap
Suasana pagi ini di meja makan sangat hening ,Ny.evlyn tidak berbicara sedikit pun dengan kevin , sepertinya dia masih kesal dengan Kevin karena kejadian semalam .
Selesai sarapan Adel , Marni dan Rina langsung pergi karena masih terlalu pagi belum ada toko yang buka akhirnya Adel memutuskan untuk ke apatermen terlebih dahulu
" Marni kamu mulai buat kulit pie nya , aku dan Rina mau beli oven ,jadi nanti pas aku balik kita bisa proses pie buah lima puluh buah lebihkan untuk tester ".
" Baik nyonya " Adel sudah mengajari Marni bagaimana cara membuat kulit pie ,jadi Adel bisa mempercayakan Mirna membuatnya tanpa ditemani dirinya.
Dalam perjalanan Adel membuka aplikasi toko online nya , ternyata ada orderan kroket seratus buah untuk Lusa, Adel bersyukur orderan demi orderan mengalir
Setelah mendapatkan oven yang diinginkan Adel segera ke apatermen membuat pie buah dan puding
" Akhirnya selesai semua kue nya " Adel tersenyum kepada kedua orang yang telah membantunya hari ini.
" Rina ,Marni terima kasih , kalian sudah mau membantu saya " Adel memeluk keduanya
Adel pun Segeran menghubungi Wella
"Halo.... Wella ini Tante Andin , bisa Tante antar sekarang testernya, kamu ada di apatermen kan ?"
" Haii...Tante Andin iya bisa saya ada di apatermen sekarang "
Adel langsung meneju apatermen Wella
" Hai Tante Andin silahkan masuk "
" Hai well ini Tante bawa testernya, coba di cicipin dulu semoga suka "
Wela mengambil pie buah dan puding tahu lalu mencicipinya .
" Tante Andin ini enak banget aku suka sekali , berapa harganya "
" Masing - masing lima ribu harga promo plus harga teman , bagaimana jadi mau pesan berapa banyak "
" Masing - masing seratus buah sebenarnya undangan cuma tiga puluh orang , tetapi karena ini enak banget buat jaga - jaga jangan sampai mereka makan tambah terus "
" Mau diantar kemana ?"
" Ke rumah saja Tante, nanti aku WA in ya alamatnya "
" Ok Wella, maaf Tante gak bisa lama - lama ,mau anter orderan pie buah lagi , terima kasih orderan nya say "
" Sama - sama Tante Andin "
Adel segera menuju tempat parkir Rina dan Marni sudah menunggu di mobil, mereka langsung mengantar orderan pie buah .
Orderan demi orderan berdatangan toko kue online Adel semakin laris , Adel berpikir dia akan mengembalikan kartu debit milik Kevin
" Kevin ini aku kembalikan kartu debit kamu , sepertinya sekarang aku tidak perlu ini ,usaha ku sudah cukup bagus "
"Kamu wanita yang hebat Adel " Kevin menerima kartu debit itu dari tangan Adel .
" Teapi kamu yakin tidak perlu bantuan keuangan ? Kamu tidak berniat membeli ruko sebagi tempat usaha mu dan punya beberapa karyawan ?".
Adel berpikir sejenak apa yang dikatakan Kevin benar juga ,dia harus memanfaatkan kesempatan ini
" Ide mu bagus juga Kevin tetapi aku sibuk tidak sempat cari ruko "
" Nanti Seno saja yang cari dia banyak kenalan ". .
" Ok kalau begitu , boleh aku pinjam uang kamu buat beli ruko tapi tidak pakai bunga ya ,aku cicil bayar nya ".
" Boleh tapi dengan satu syarat " Kevin tersenyum aneh ke arah Adel
" Apa syaratnya ?"
"Setiap hari selesai sarapan cium mesra aku di depan mami ,bagaimana setuju gak ?"
" Kenapa aku harus cium kamu ?".
" Mau bikin mami panas aja aku mau lihat reaksinya "
" Ok setuju cuma cium pipi aja ya gak lebih "
Keesokan harinya Kevin meminta Seno untuk mencari ruko yang letaknya strategis sebagai tempat usaha Adel
Saatnya sarapan ......
...seperti hari sebelumnya hening ,...,....
" Kevin aku sudah selesai sarapan , aku mau langsung pergi ya ada banyak orderan kue "
.....muahhhh ...muachhhh.....Adel mencium pipi Kevin di depan mami .
" Ok sayang sukses bisnis kue nya love you "
" Love you to " Adel segera meninggalkan meja makan
" Jangan bohongin mami , paling bisnis kue nya gak jalan , cuma sok sibuk aja dia " mami tampak tidak senang dengan apa yang baru saja dia lihat
" Usaha Andin lancar mi , aku lihat sendiri toko onlinenya banyak orderan ,ternyata orang yang mami kira gadis kampung itu sangat pintar berbisnis ,sepertinya sebantar lagi dia akan mempunyai ruko dan membuka toko nya sendiri "
" Tidak seperti gadis pujaan mami, besar di tengah keluarga pembisnis tetapi menghilang entah kemana disaat aku membutuhkannya "
" Mungkin saja dia sedang kuliah di luar negeri "
" Kita lihat saja nanti seperti apa dia ,Kevin heran mami masih saja membelanya "
Mami hanya bisa menahan kesal dia mengepalkan tangannya di atas meja
Seno memang sangat bisa diandalkan dengan cepat dia sudah mendapatkan tiga lokasi ruko yang dijual
" Tuan Kevin saya sudah dapat informasi ruko yang di jual saya segera kirim alamatnya "
" Kerja bagus Seno ,segera kirim alamatnya "
" Setelah Seno mengirim alamat ketiga ruko tersebut Kevin langsung menghubungi adel
" Adel sebentar lagi aku jemput kamu ya , kita mau lihat ruko ,Seno sudah dapat rukonya ,tunggu di lobi biar aku gak perlu parkir "
" Ok "
Setelah menerima pesan dari Kevin Adel segera mengatur kerja Rina dan Marni lalu turun ke lobi menunggu kevin
Ketika dia melihat mobil Kevin memasuki area apatermen Adel langsung keluar lobi
" Seno hebat banget ya bisa langsung dapet ruko yang di jual " Adel tampak bersemangat
" Kan aku sudah bilang , Seno itu banyak kenalan "
Mereka mendatangi satu demi satu alamat ruko itu, tetapi tidak langsung beli ,Adel harus berpikir dahulu ,banyak yang harus dipertimbangkan .
Alaram ponsel Adel berbunyi dia segera melihat alaram apa itu
" Astaga aku lupa " Adel menepuk dahinya dengan tangan nya
" Kenapa Del ?"
" Hari ini ada klien mau cicip kue untuk acara pernikahan " Adel agak panik
" Tenang saja aku bisa antar kok "
" Tapi harus balik ke apatermen ambil testernya "
" Ya sudah telepon Rina bawa turun testernya ,suruh dia tunggu di lobi "
" Ok kevin , terima kasih ya "
Adel segera menghubungi Rina , Rina langsung mengerjakan apa yang diperintahkan Adel
" Rina di sebelah sini " Adel melambaikan tangan nya supaya Rina segera menghampiri nya
" Nyonya Andin ini testernya " Rina menyerahkan kotak berisi makanan tester
" Ok Rina semuanya lengkap ,nanti kalau sudah selesai buat kue , langsung antar saja ya berdua Marni , tidak usah tunggu saya , langsung pulang saja kalau sudah beres semuanya "
" Baik nyonya " Rina segera kembali ke apatermen
" Wah kamu hebat juga ya ,bisa dapet orderan buat acara pernikahan "
" Iya dong , aku ada kerjasama dengan wedding organizer" Adel terlihat bangga pada dirinya
" Strategi kamu hebat banget ya ,jangan lupa Marni dan Rina juga harus kamu kasih gaji loh , mereka kan juga lelah "
" Tenang saja aku sudah tetapkan gaji mereka dan sudah bicara ke mereka dan mereka setuju "
" Wahhh jadi pembisnis nih kamu "
" iya aku harus merintis sekarang jadi nanti pas sudah selesai nikah kontrak dengan kamu aku sudah punya usaha sendiri "
Kevin melihat Adel yang tampak senang begitu dia mengucapkan ( selesai nikah kontrak ) entahlah apakah Kevin bisa melepaskan wanita yang begitu sempurna di matanya .
Malam hari di kamar
" Kevin sini duduk di samping aku " Adel menepuk ranjang
" Kenapa mau minta aku tidur di ranjang ? "
" Horeeee " Kevin langsung naik ke atas ranjang .
" Aku gak minta kamu tidur di ranjang aku cuma mau diskusi soal ruko "
" Aku mau diskusi ,sebaiknya ruko mana yang lokasi nya bagus menurut kamu ?" .
" Ooooo kiraiin "
" Kalau menurut aku kamu beli ruko yang berdekatan dengan rumah sakit dan perkantoran nahh yang ini " Kevin menunjuk foto salah satu ruko yang tadi mereka lihat
" Alasannya apa "
" Rumah sakit tidak pernah libur dan pasti orang - orang yang mau besuk orang sakit akan beli nih tangan untuk orang yang menjaga orang sakit nya "
" Ok , alasan di terima ,kalau begitu besok kita hubungi pemiliknya "..
" Siap nyonya , nyonya Andin bolehkan hamba hari ini saja tidur di ranjang ? " Kevin mengoda Adel
" iya silahkan saja kita gantian ya ,aku yang tidur di kantung tidur "Adel turun dari ranjang
Tetapi Kevin menarik tangan nya " jangan Adel aku cuma bercanda kok , kamu tidur di ranjang aku tetap tidur di kantung tidur "
" Jangan Kevin tidak apa. - apa kok kamu sudah banyak membantu aku hari ini "
" Gak akan aku biarkan wanita sehebat dirimu tidur di kantung tidur ,biar aku saja "
Kevin dan Adel berlari ke arah kantung tidur secara bersamaan
.....Duk....aw...sakit.....
Mereka berdua bertabrakan
" Adel kamu gak apa - apa kan ?" Kevin menghampiri Adel .
" Aawwwww gak apa - apa kok , tapi kayaknya kepalaku benjol besar " Adel meraba keningnya yang terasa sakit ,benar saja ada benjolan besar di sana
" Maafin aku Adel " Kevin meniup kening Adel yang benjol
Adel memandang Kevin dalam hati dia berkata * dia ini pria yang lembut hatinya , padahal kan ini bukan kesalahannya kenapa dia meminta maaf ".
"Ya sudah Kevin, gak apa - apa kok ,kamu gak salah , ya sudah kita tidur di ranjang tetapi kamu di ujung sana aku di ujung sini , ada guling besar di tengah kita "
" Baik nyonya Adel "
" Stop jangan pangil aku nyonya ,memangnya kamu pembantu aku " Adel segera memeluk guling dan tidur begitu juga dengan Kevin mereka tidur dengan pulas