Menjelang tidur Kevin mengeluarkan kantung tidurnya
" Adel kamu tidur di ranjang saja ,biar aku yang tidur di sini "
Adel merasa tidak enak melihat hal ini
" Kevin kamu saja yang tidur di ranjang biar aku yang tidur di kantung tidur "
" Tidak apa -apa andin aku mau kamu nyaman selama tiga tahun "
" Aku berharap tidak sampai tiga tahun " Adel merebahkan tubuhnya di ranjang
" Oiya Kevin sebenarnya tujuan kamu menikah kontrak itu apa ? Mami kamu saja masih gak move on dari Melisa "
" Kalau kamu sudah move on belum dari Melisa ?".
" Sudah tidur saja , aku gak mau jawab pertanyaan kamu " Kevin pun tertidur di kantung tidurnya
Adel memandangi Kevin dari atas ranjangnya dalam hati dia berkata " mengapa Melisa meninggalkan Kevin , kalau aku perhatikan Kevin pria yang cukup baik ditambah dia seorang pengusaha sukses , pasti enak bisa jadi istrinya "
Adel.senyum - senyum sendiri sampai akhirnya dia pun tertidur
"Tuan Kevin .....tuan ..."
" Ohhhh kamu Seno ada apa datang sepagi ini ?"
" Mau kasih ini " Seno menyerahkan HP model terbaru dan juga kartu perdana
Seno melihat ke dalam kamar dan melihat kantung tidur tergeletak di lantai
" Andin tidur di situ ?" Seno menunjuk kantung tidur yang ada di lantai
"Bukan Andin tapi aku"
"Ehh ada Seno ada apa datang pagi - pagi"Adel baru saja keluar dari kamar mandi
" Mau kasih hadiah kecil buat pengantin baru hehee.....hee.....".
" Andin ini HP baru buat kamu dari suami mu bukan dari Seno " Kevin melirik Seno
" Hahaa.....hahaaa " Seno tertawa lalu menutup pintu kamar Kevin
Adel segera merapikan kamar tidur menyembunyikan kantung tidur di tempat tersembunyi
" Andin ini HP dan nomer baru untuk mu , berikan hp lama kamu aku akan menyimpannya ".
" Kevin boleh aku bernegosiasi ?"
" Mau negosiasi apa lagi"
" Boleh aku pakai nomer lama ku untuk menelepon papa ku sebulan sekali ?" Adel memandang Kevin dengan pandangan memelas
" Ahhhhh ... " Kevin menarik nafas
" Baiklah kamu boleh mengambil hp lama mu sebulan sekali hanya untuk menelepon papa mu "
" Terima kasih Kevin " Adel tersenyum manis .
"....tok...tok.....Tuan Kevin ...Ny.andin saya mau antar sarapan " seorang pelayan mengantarkan sarapan ke kamar Kevin sesuai dengan permintaan Kevin
" Masuk .... Letakan sarapannya di meja "
" Baik tuan "
Mereka pun menikmati sarapan di kamar
" Kevin apa mami baik - baik saja ? Aku merasa tidak enak "
" Biarkan saja , kan dia sendiri yang bilang gak Sudi makan satu meja sama kamu "
Hampir seminggu Kevin dan Adel makan di dalam kamar , Adel merasa kasihan malihat Ny.eclyn makan seorang diri di meja makan .
" Kevin nanti siang kita coba makan bersama mami ya "
" Kamu yakin ,sudah siap menghadapi ocehannya ?"
" Aku rasa aku sudah siap "
" Ok , nanti siang kita makan di ruang makan ya "
Menjelang makan siang Kevin dan Adel sudah duduk di meja makan menunggu makan siang di sajikan
Ny.Evlyn terlihat berjalan menuju meja makan
" Ohhh kalian sudah bosan makan di dalam kamar ?"
" Ayo mami duduk makan bersama kami " Kevin berdiri dan menggeser kursi untuk maminya
Ny.evlyn tidak memandang Adel sama sekali dia hanya melihat Kevin dan berbicara dengan kevin saja
" Kevin , setelah ini mami mau pergi ke mall bersama teman - teman mami "
" Ya ampun mami baru saja belanja di Singapura sekarang sudah mau belanja di mall bersama teman - teman "
" Menikmati hari tua "
" Mi , ajak Andin sekalian "
" Jangan harap , mami gak mau jalan bareng dia "
Ny.Evlyn meninggalkan ruang makan dan bersiap mau pergi hang out dengan bestie nya
" Kamu mau kemana Andin ?" Biar aku temani
" Aku cuma mau ke salon aja mau creambath , facial ,SPA yakin mau temani aku lama loh "
" Aku antar saja ya , terus aku mau mampir ke kantor sebentar ,nanti kalau sudah selesai telepon aku "
Kevin dan Adel pun menuju ke kamar untuk berganti pakaian
" Andin kartu debit yang aku berikan ke kamu , kamu pegang saja ya , setiap bulan akan aku isi saldonya supaya kamu bisa pakai untuk belanja atau pergi ke salon "
" Gak usah Kevin kan perjanjiannya aku gak dapet uang bulanan " Adel menyerahkan kartu debit kembali ke Kevin
"Sudah tidak apa - apa , anggap saja itu bonus " Kevin tidak mau menerimanya dia mengembalikan kartu debit itu ke tangan Adel .
" Ehhh tapi jangan terlalu boros Yach heee...heee...." Kevin menggoda Adel
" Siap bos " Adel menaruh tangan nya di kening seperti orang memberi hormat
Adel mengubah riasan wajahnya dan mengganti model rambut nya , sehingga dia tampak berbeda tidak ada orang yang akan mengenalinya sebagai Adel .
Kevin mengantar Adel ke salon lalu pergi kekantor
Adel melakukan perawatan dari ujung kepala hingga kaki , sambil menunggu Kevin menjemputnya dia pergi ke kafe di sebelah salon memesan minuman dan makanan ringan lalu duduk dekat jendela supaya dia dapat melihat kedatangan Kevin
" Aaaa keren benget sih cowonya kira - kira dia sudah punya cewe belum Yach ?"
" Kenapa tadi Lo gak kenalan aja wel , ada kesempatan satu lif tadi ,kayaknya apatermen nya satu lantai sama apatermen Lo deh "
" Iya memang satu lantai lin , gw dah sering perhatiin dia , tapi tadi gw grogi banget bisa satu lif sama dia "
Adel menoleh ke sumber kehebohan itu , ada dua orang remaja yang sedang bercakap - cakap mata Adel memperhatikan salah satu remaja itu dia seperti mengenal nya
" Astaga itu Olin , jauh sekali dia bermain sampai ke daerah sini "
" Lin minuman ini enak deh gue recomended banget " Wella menunjuk gambar salah satu minuman di daftar menu .
" Terlalu mahal wel , belum makanannya , kecuali lo mau traktir gue heee " Olin segera mencari minuman dengan harga yang sesuai dengan uang saku yang di berikan mamanya
" Hmmmm kasihan sekali Olin sepertinya mamanya terlalu berhemat untuk mengumpulkan uang demi Olin sekolah di luar negeri"
Adel melangkahkan kakinya menuju ke meja kedua remaja itu " haii boleh Tante bergabung dengan kalian , gak enak makan sendiri "
Kedua remaja itu saling berpandangan karena mereka tidak mengenal Andin
" Nanti Tante yang traktir kalian deh "
Mendengar kata traktir kedua remaja itu langsung tersenyum " ayo Tante silahkan duduk bergabung bersama kami "
Adel segera duduk bergabung dengan mereka
" Nama Tante Andin , Tante lagi tungfu suami Tante jemput , bete lama banget jemputnya "
" Saya Olin Tante "
"Saya Wella Tante "
Olin dan wela memperkenalkan diri mereka ke Andin
" Kalian berdua tinggal di apatermen ini ?". Adel mulai menyelidiki
" Saya tinggal di apartemen ini Tante tetapi Olin tidak tinggal di sini , saya minta di temani Olin karena orang tua saya sedang ke luar negeri " wela menjelaskan
" Oohhhh begitu bearri Olin menginap dong "
" Iya Tante saya menginap besok baru saya pulang " Olin tersenyum manis kepada Adel
" Ayo pesan minuman dan makanan jangan malu - malu Tante yang bayar "
Mereka pun memesan makanan dan minuman dan bercengkrama ,siapa sangka Adel bisa bertemu dengan adiknya di sini , walaupun dia berperan sebagai Andin tetapi dia bisa mengobrol bebas dengan adiknya ,cukup untuk mengobati rasa rindu nya .
" Ohhh itu sepertinya suami Tante , tante pergi dulu ya dahhh terima kasih sudah boleh bergabung "
" Terima kasih traktiran nya Tante Andin "
Andin pergi ke kasir mambayar tagihan lalu segera keluar meninggalkan kafe itu