Chereads / Kejutan untuk Adelya / Chapter 16 - BAB XVI

Chapter 16 - BAB XVI

" Kevin , waktu konfrensi pres ada jurnalis bertanya soal Melisa , Melisa yang dimaksud bukan Melisa Pramono kan ?"

Kevin masih asik menikmati sarapannya .

" Kevin.... Kevin.... "

" Woi ... Kamu denger gak sih ....?" Adel menambahkan sedikit volume suaranya

"Iya denger gak usah teriak begitu "

"bukan Melisa Pramono , memangnya siapa Melisa Pramono ?"

" Dia sahabat aku dari sejak di panti asuhan sampai SMA , tapi sejak dia lulus SMA tidak ada kabar , katanya sih mau kuliah di luar negeri "

" Mungkin dia berbohong tentang kuliahnya , makannya dia menghilang "

Adel berpikir sejenak " kayaknya gak mungkin deh dia bohong "

Sementara itu di rumah Pakde Jovi

"Loh Evlyn sudah balik dari singapur bagaimana sudah baikan ?".

" Mas Jovi pasti dapat kabar dari Kevin kalau aku berobat ke Singapura , sebenarnya aku tidak berobat aku hanya tidak mau melihat Kevin menikah dengan gadis itu "

" Lohh kenapa ? Kevin terlihat bahagia dia tertawa lepas , sudah lama mas gak lihat dia tertawa seperti itu sejak papanya meninggal dan sejak gadis yang dicintainya menghilang "

" Aku gak setuju mas , mau ku Kevin menikah dengan Melisa bukan dengan gadis itu "

Ny.evlyn terlihat sangat kesal dengan keputusan Kevin tetapi dia tidak bisa berbuat apa- apa ,karena sekarang Kevin lah yang pegang kendali

" Mas Jovi itu loh kemarin bukannya cegah Kevin buat menikah kok malah mau jadi walinya tambah kesel aku"

Pakde Jovi tersenyum melihat adik iparnya yang begitu keras kepala " ya..aku pikir kamu ke Singapura benar - benar berobat seperti kata Kevin jadi ya aku tolong Kevin buat jadi walinya "

" Sudahlah ev , pulang lihat senyum di wajah anakmu ikut bahagia bersama nya ,jangan egois " Pakde Jovi mengusap punggung adik ipar nya itu

" Sampai kapan pun aku gak akan terima gadis itu jadi menantu ku "

" Namanya Andin ev "

" Terserah siapa namanya aku gak perduli "Ny.evlyn berjalan meninggalkan rumah Pakde Jovi

Kembali kepada Adel dan Kevin

" Andin terus terang mami gak setuju aku nikah sama kamu , dia gak tau kalau kita hanya nikah kontrak jangan sampai dia tau ya "

" Ok ,aku akan tutup mulut soal pernikahan "

" Mungkin nanti mami akan bersikap agak kasar jangan di ambil hati cuek saja"

" Ok " Adel mengangukan kepalanya

"Kamu sudah kemas semua pakaian mu , ayo kita pulang sekarang " Kevin mengangkat koper milik nya dan milik Adel keluar kamar menuju loby

Mobil Kevin melaju dengan santai seolah memberi kesempatan kepada Adel untuk mempersiapkan diri nya menghadapi sikap maminya nanti

" Tenang saja Andin mami gak berani berbuat macam - macam karena sejak papa meninggal aku yang pegang kendali " Kevin memegang tangan Adel ucapannya cukup membuat Adel merasa tenang

Akhirnya mereka sampai di rumah Kevin ,rumah yang megah " kita sudah sampai ayo turun dari mobil "

Kevin memberi isyarat kepada pelayan untuk mengambil koper di bagasi , para pembantu sudah berjajar di depan pintu menyambut kedatangan mereka

" Selamat datang Tuan Kevin dan Ny.andin selamat atas pernikahan nya " Pak Munir seorang kepala pelayan menyambut kedatang mereka dengan penuh kehangatan

" Terima kasih semuanya " Adel tersenyum ramah kepada para pelayan itu

" Karena semua sudah berkumpul saya akan menjelaskan sesuatu kepada kalian " para pelayan berbaris di depan Kevin

" Perkenalkan ini adalah Ny.Andin istri saya , semua yang dia perintahkan kalian harus lakukan ,kalian harus menghormatinya seperti kalian menghormati saya "

" Baik tuan Kevin " para pelayan itu menjawab dengan kompak

" Kamu Marni " Kevin menunjuk seorang pelayan perempuan

" Iya Tuan "

" Mulai sekarang kamu saya tunjuk untuk menjadi pelayan Ny.andin,segala keperluan nya harus kamu siapkan "

" Terima kasih atas kepercayaan nya Tuan , akan saya lakukan tugas saya dengan penuh tanggung jawab "

" Ok sekarang semua Bubar ,Marni kamu antar Ny.muda ke kamar saya "

" Baik tuan " Marni membawa koper dan mengantarkan Adel ke kamar Kevin

"Pak Munir apakah Ny.evlyn sudah kembali dari singapura ?"

" Ny.evlyn sudah kembali siang tadi tuan ,dia langsung masuk ke kamarnya "

" Lalu Seno apakah dia ada mampir ke sini ?"

" Hari ini saya belum melihat tuan Seno datang , tetapi kemarin dia datang membawa berkas - berkas kantor dan memaruhnya di ruang kerja tuan "

" Ok baiklah ,terima kasih Munir " Kevin melangkahkan kakinya menuju ke ruang kerjanya

Ada banyak laporan yang membutuhkan tanda tangan nya ,Kevin harus memeriksanya satu persatu sebelum dia membubuhkan tanda tangannya

Tok...tok... Tok.... Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Kevin

" Ya silahkan masuk " Kevin mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang

" OHH.... Mami ada apa mami ,bagaiman liburan ya di singapura?"

" Kamu bawa perempuan itu ke rumah ini ?"

" Pasti saya bawa ke rumah ini karena dia istri saya dan ini rumah saya "

" Kamu kan tau mami tidak setuju dengan pernikahan ini"

" Kevin juga sudah bilang dengan atau tanpa mami Kevin akan tetap menikah dengan Andin "

Kevin menarik nafas dan melanjutkan ucapannya

" Mami dengarkan Kevin , jangan lagi menunggu Melisa dia dan keluarganya telah mengkhianati keluarga kita " Kevin berbicara dengan nada suara yang agak tinggi .

" Kamu yang harus dengar mami pasti ada alasan yang kuat mengapa mereka menghilang tanpa kabar " Ny.Evlyn pun menaikan nada suaranya

" Suatu saat mami akan tau siapa mereka sebenarnya "

"Sekarang pun mami sudah tau siapa mereka " Ny.Evlyn meninggalkan ruangan kerja Kevin

Adel masih di dalam kamar dia bingung apa yang mau dia lakukan di rumah ini ,jadi lebih baik dia menunggu Kevin di kamar

Tok....tok....tok....."Ny.Andin cemilan sore sudah siap mau saya antarkan ke kamar ? " terdengar suara Marni dari luar kamar .

"Terima kasih Marni ,jangan di antar kekamar nanti saya turun ke ruang makan "

Adel pun turun menuju ruang makan ,baru saja duduk Ny.evlyn masuk ke ruang makan dia melihat Adel dengan pandangan benci

" Oooo jadi ini toh gadis kampung yang tidak berpendidikan tinggi yang di pilih putra ku jadi istrinya "

Adel berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan " mami "

"Cuih.....jangan panggil aku mami aku gak Sudi punya menantu seperti mu , aku juga gak Sudi duduk satu meja dengan perempuan seperti mu " Ny.evlyn bersiap untuk pergi meninggalkan ruang makan

" Tante biar Andin saja yang pergi Tante silahkan duduk "Adel segera meninggalkan ruang makan kembali ke kamarnya

Kevin mendengar semua percakapan itu dia sengaja tidak keluar ruangan dia ingin tau bagaimana cara Adel mengatasi maminya ,setelah keadaan sudah hening Kevin keluar dari ruangan kerjanya menuju meja makan

" Loh mami sendirian dimana Andin ?" Kevin pura - pura tidak tahu kejadian tadi

" Wah mami tidak tau" Ny.Evlyn menjawab dengan cuek sambil menikmati cemilan

" Sudah sini biarin aja gadis kampung itu dia pasti tidak terbiasa dengan cemilan ini "

" Mi , Andin bukan gadis kampung dia besar dan tinggal di Jakarta "

" Dan yang terpenting dia istri aku dia harus makan satu meja dengan kita "

" Kevin dengar ya, mami tidak Sudi makan satu meja dengan gadis kampung "

" Ya sudah kalau begitu mami makan sendirian Kevin dan Andin akan makan di kamar "

Kevin segera naik ke kamar nya meninggalkan maminya duduk sendiri di ruang makan

" KEV.. KEVIN..... Kamu berani melawan mami hanya karena gadis kampung itu "

Kevin tidak menoleh sedikit pun dia terus berjalan menuju kamarnya

" BRENGSEK......"

Kevin membuka pintu kamar dia melihat Adel duduk di pinggir ranjang Kevin duduk di samping nya dan memeluk pundak nya

" Hiks.....hu...hu....hu.... ,"

Adel menangis di pelukan Kevin

" Kevin mami kamu kasar sekali, aku belum pernah direndahkan seperti itu "

" Sudahlah jangan menangis kita makan di kamar saja "

" Beberapa hari kedepan aku akan bekerja dari rumah hanya pergi untuk rapat penting saja , sampai kamu sudah siap mental baja buat hadapi mami baru aku kerja di kantor "

" Terima kasih ya Kevin "

"Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu sudah banyak berkorban "

"Demi uang lima ratus juta "celetuk adel

Haha...ha...haaa.... Mereka berdua tertawa bersama mendengar canda tawa Kevin dan Adel di dalam kamar hati Ny.Evlyn semakin panas

Kevin pergi ke dapur " Munir ...Munir "

" Ya tuan "

" Mulai sekarang bawakan sarapan ,makan siang , makan malam saya dan Andin ke kamar ya ".

" Baik tuan "

Tiba makan malam

" Munir tolong panggil Kevin buat makan malam "

" Tuan Kevin makan malam di kamar nyonya "

" Anak itu benar - benar keterlaluan " Ny.evlyn mengepalkan tangan nya