Chereads / Kejutan untuk Adelya / Chapter 12 - Bab XII

Chapter 12 - Bab XII

Pagi - pagi sekali Adel sudah sampai kantor dia hendak mengecek laporan dari para Sales / marketing di tim nya dia berencana menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin dan merapikannya sehingga orang yang akan menggantikannya nanti dapat meneruskan pekerjaan nya dengan mudah.

Adel pun berencana akan menghadap pimpinannya pagi ini

Tidak beberapa lama kemudian pimpinan nya datang ,Adel menunggu beberapa menit memberi waktu beliau sejenak karena beliau baru saja sampai kantor

Setelah beberapa menit Adel mengetuk pintu ruangan pimpinannya Bapak Bayu

"Tok...tok.....tok.... permisi pak "

Pak Bayu berteriak dari dalam ruangan.

" Iya silahkan masuk "

Adel membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan

Melihat Adel masuk Pak Bayu tersenyum dan mempersilahkan Adel duduk

" Ada apa Adel pagi - pagi sudah datang ke ruangan saya , semua baik - baik saja kan ?"

Adel duduk dihadapan Pak Bayu

" Semua baik - baik saja ,saya baru saja mengecek laporan tim saya hampir mencapai target penjualan "

Adel menarik nafas dan berbicara dengan hati - hati

" Tetapi kedatangan saya di sini bukan untuk membahas hal itu pak , saya datang kesini ingin mengajukan pengunduran diri saya "

Mendengar ucapan Adel Pak Bayu sangat terkejut

" Lohh ada apa Adel kok mendadak sekali , kamu mendapat pekerjaan baru dengan gaji besar ?"

"Kalau karena gaji itu bisa di atur kamu karyawan yang berprestasi ,kamu bisa ajukan kenaikan gaji jangan keluar hanya karena gaji Adel "

Mendengar ucapan Pak Bayu Adel terdiam sejenak dalam hati dia berkata

"( Astaga betapa bodohnya aku kenapa tidak terpikir untuk mengajukan kenaikan gaji ")

Setelah beberapa saat terdiam Adel berkata

"Bukan karena gaji Pak Bayu ,tetapi ada alasan lain yang menyebabkan saya harus berhenti kerja ,mohon maaf pak kalau ini mendadak ,saya akan selesaikan pekerjaan saya sebelum saya keluar "

Pak Bayu hanya menganggukkan kepalanya

" Oohhh begitu ya sudah kalau begitu kapan kamu mulai keluar kerja Adel ?"

Adel menjawab dengan tenang

" Minggu depan Pak setelah clossing "

Pak Bayu menarik nafas sejujurnya dia tidak ingin Adel keluar dari pekerjaannya

"Apakah ada diantara marketing dintim kamu yang kamu pandang layak untuk menggantikan pekerjaan mu ?".

Adel berpikir sejenak

" Ada Pak saya sudah memperhatikannya sejak lama setiap bilang selalu masuk target saya akan mempersiapkan nya untuk menggantikan posisi saya "

Pak Bayu agak lega mendengar jawaban Adel

" Baiklah kalau begitu Adel sebetulnya saya berharap kamu berubah pikiran "

Adel tersenyum akhirnya dia sudah menyelesaikan satu urusannya

"Baik Pak Bayu saya permisi dulu ,terima kasih atas kerjasamanya selama saya bekerja di tempat ini "

Mereka berdua berjabatan tangan

" Sama - sama Adel saya juga berterima kasih karena kamu penjualan di perusahaan kita ini meningkat "

Adel keluar dari ruangan pimpinannya dia merasa lega tinggal nanti dia akan berbicara kepada kedua orang tuanya ini hal yang sulit karena pasti ayahnya akan sangat terkejut

Setelah semua timnya berkumpul Adel memberitahukan hal ini tim nya pun merasa sedih kehilangan Adel

Adel juga langsung mengajarkan hal - hak yang perlu dilakukan kepada temannya yang akan menggantikan posisinya.

Sore harinya setelah dia sampai di rumah Adel masuk ke kamar nya memandang cermin dia bingung apa yang harus dikatakannya

Terlintas lah sebuah ide dikepalanya dia pun segera berdiri dan berlatih di depan cermin

" Papa.... Mama... Ada kabar baik Adel di kirim ke luar daerah untuk merintis cabang di sana gajinya lumayan besar ,tetapi Adel akan ada di sana selama tiga tahun "

Ad tersenyum memandang dirinya di cermin

" OK sippp tunggu papa pulang dengar kabar dari papa apakah papa jadi di PHK atau tidak "

Adel keluar kamar dan duduk di ruang keluarga di sana sudah ada adiknya dan mamanya menonton televisi

Adel bergabung dengan mereka sambil bersenda gurau

Yang mereka tunggu - tunggu datang Papa tercinta sudah memarkirkan mobilnya di halaman rumah

Adel dan Olin berlari mengintip dari jendela mereka melihat raut bahagia di wajah papanya

Ketika Tn.Bram membuka pintu dia sudah disambut oleh kedua anaknya

"Papa... Sepertinya papa sedang senang papa tidak jadi di PHK kan ?"

Ny.Cindy yang melihat tingkah anaknya hanya tersenyum

" Olin .... Gak boleh begitu biar papa masuk dulu duduk dulu ,minum dulu baru kamu tanya "

Olin hanya tersenyum kecil lalu mengandeng papanya ke ruang keluarga dan memberikan papanya secangkir teh hangat yang sudah dibuat mamanya.

Setelah minum teh Tn.bram pun berkata

" Kabar gembira... Perusahaan papa sudah dapat investor sehingga tidak akan ada pengurangan karyawan "

Ny.Cindy memeluk suaminya dia bersyukur kalau suaminya masih tetap bekerja

Setelah ayahnya memberikan kabar gembira Adel pun mengumumkan kabar gembira setting an nya

" Adel juga punya kabar gembira ,Adel dapat pekerjaan baru dengan gaji yang lumayan besar ,tetapi Adel akan di kirim ke luar daerah untuk merintis "

Tn.bram tampak terkejut

" Loh Adel kamu pindah kerja sayang ?"

Adel tersenyum kecil ke arah papanya

" Iya papa jaga - jaga kalau Papa di PHK jadi adel iseng cari pekerjaan ehh dapat gaji lumayan besar "

Papa dan mamanya sangat terharu mendengar jawaban Adel .

" Sayang tapi kamu harus keluar daerah selama tiga tahun itu lama sekali ,kalau kamu belum mengundurkan diri pekerjaan lama kamu lebih baik kamu tolak , papa tidak di PHK ,papa tidak mau kamu pergi jauh "

Adel bingung menjelaskan kepada papanya dia harus mencari alasan lain

" Tidak bisa papa mereka perlu cepat jadi tadi pagi Adel sudah tanda tangan kontrak ,dan sudah mengajukan pengunduran diri di tempat kerja sekarang

Tn.Bram memeluk Adel dan menangis

" Adel..... Kenapa kamu ambil keputusan terburu - buru papa tidak mau kamu pergi jauh dalam waktu yang sangat lama "

Melihat hal itu Ny.cindy merasa heran , kenapa suaminya begitu menyayangi Adel seolah - olah Adel anak kandungnya

Adel merasa bersalah tetapi apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur

" Papa jangan sedih tiga tahun itu cepat lagipula tidak terlalu jauh kok masih di pulau Jawa hanya ke Surabaya saja "

Awalnya Adel mau mengatakan kalau dia akan di kirim ke Kalimantan tetapi dia tidak tega melihat ayahnya menangis seperti ini

Adel pun merasa heran mengapa papa angkatnya memberi reaksi seperti ini seperti tidak ingin berpisah dari nya , padahal kan dia hanya anak angkat .

Tn.Bram melepaskan pelukannya lalu bertanya

" Kapan kamu pergi ke Surabaya ?"

Adel mengusap tangan papanya dan menjawab

" Minggu depan papa ,jadi kita masih ada waktu satu Minggu bersama "

Wajah Tn.bram seketika berubah ceria

" Kalau begitu papa ambil cuti satu Minggu mau quality time sama anak papa ini "

Mendengar ucapan suaminya Ny.Cindy terkejut dan bergumam dalam hati

(" Ada apa Antara suami ku dan Adel ?")

Berbeda dengan mamanya Olin justru menyambut baik ide papanya

" Hore..... Jalan...jalan..."

Setelah semua urusannya selesai Adel menghubungi Seno

" Hai Seno semua urusan Ku sudah selesai sesuai janji ku satu Minggu "

Seno memberitahukan hal itu kepada Tn.kevin

" Tuan , Adel sudah menyelesaikan urusannya apa langkah selanjutnya ?"

Kevin tampak senang mendengar kabar itu

" Katakan kepada Adel besok aku akan jemput "

Seno tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, dia bertanya kembali untuk memastikan

" Tuan sendiri yang akan jemput Adel ?"

Kevin melirik ke arah Seno dan berkata

" Iya Seno memangnya kenapa kok kamu sepertinya heran "

Seno menganggukkan kepalanya

" Hanya memastikan saja tuan kalau saya tidak salah dengar "

Seno pun membalas pesan Adel.

" Kamu siap - siap besok Tn.kevin akan jemput kamu "

Adel tak percaya membaca balasan pesan dari Seno

( Benar nih Kevin sendiri yang akan jemput aku ?)

Adel segera membalas pesan Seno

" Ok baiklah Seno "

Adel mengepak barang - barang yang akan dia bawa dalam koper setelah selesai dia membaringkan tubuhnya di ranjang

( Besok hidup ku berubah apalagi yang akan aku hadapi )