Setelah sarapan selesai jo mengajak audi untuk pergi ke mall tempat yang belum mereka lakukan berdua saat masih sekolah dulu jadi sekarang Jo ingin mewujudkan keinginannya untuk mengajak kencan audi dengan kaos putih dilapisi dengan kemeja hitam dan celana jeans serta sneaker jangan lupa kacamata hitam yang bertengger manis di hidungnya.
Audi pun memakai pakaian santai dia memakai blouse merah, rok putih selutut dan tas kecil sebagai pelengkapnya lalu memakai sneaker yang sama dengan Jo. Mereka menjadi pusat perhatian pengunjung mall karena mereka sangat serasi dan juga tampan dan cantik rasanya Jo ingin menguliti mereka semua karena dengan beraninya menatap Audi. Jo merangkul pinggang audi agar mereka semua tahu jika audi miliknya.
"Dear menurutmu apa Simon akan suka buku ini?
"Coba ku lihat, kau tahu dia selalu tertarik dengan dunia yang berhubungan dengan sistem dan ku rasa buku ini tepat".
"Bagus berarti dia menuruni gen ku yang hobi di bidang sistem dan komputer, aku sangat berterima kasih padamu dear karena kau telah menjaga dan merawat anak kita dengan baik dan juga sangat pintar".
"Jangan berterima kasih karena ini memang tugas dan tanggungjawab ku sebagai orang tuanya, ayo kita carikan dia buku tentang saham belakangan ini dia selalu ingin sepertimu".
"Benarkah? baiklah ayo kita belikan jagoan kita beberapa buku mengenai saham dan juga ilmu komputer".
Puas memilih buku sekarang Jo membawa audi ke toko perhiasan mau tidak mau audi memilih salah satu perhiasan itu dan pilihannya jatuh pada sebuah kalung dan gelang.
"Dear apa tidak mau yang lain? lihat desainnya biasa saja seperti tidak bernilai".
"Aku suka desainnya tidak terlalu mewah tapi elegan lihat di dalam berlian gelang itu ada sebuah inisial namamu J".
"Ternyata mata anda sangat tajam nyonya benar walaupun desain gelang ini biasa saja tapi jika di lihat lebih teliti lagi maka anda melihat sebuah inisial nama karena gelang ini di buat berdasarkan alfabet". kata pelayan toko yang menjelaskan
"Baiklah segera buatkan tagihan untukku".
Saat ini mereka berdua sedang menunggu pesanannya Jo masih ingat makanan kesukaan audi begitu juga dengan nya jika di lihat mereka seperti anak remaja lainnya yang sedang di mabuk cinta padahal jika saja orang luar tahu mungkin mereka mengunjing dan mencemoohnya karena merebut suami sahabatnya sendiri sampai mempunyai anak di luar nikah.
Audi meminta Jo untuk mengantarnya kembali untuk menjemput Simon dia sangat merindukan anaknya akhirnya Jo berinisiatif untuk membawa mereka ke panthouse miliknya yang dekat laut. Jo memotret dirinya , audi dan Simon saat bermain air setelah puas bermain pasir dan air perut mereka terasa lapar jadi mereka memutuskan untuk bersih-bersih dulu lalu makan malam bersama.
Simon yang kecapean bermain akhirnya tidur lebih dulu di kamar sementara audi dan jo menikmati suasana malam di balkon kamarnya yang menghadap langsung ke arah laut Jo memangku Audi menciuminya dari belakang tangannya sudah berada di dalam dress bermain di dadanya yang empuk membuat audi tidak mengigit bibir agar tidak keluar suara seksi nya.
Jo terus mencumbu nya bahkan tangannya sekarang beralih ke bawahnya bermain di kawah lembab nya membelai kacang dibawah sana memasukkan jarinya ke dalam sana, Audi meremas rambut Jo dia tidak tahan lagi akhirnya keluar suara seksinya di iringi dengan keluarnya cairan hangat dari dalamnya.
Seakan tahu jika audi menginginkan lebih Jo langsung menggendong audi seperti bayi koala sambil mencium bibir nya menuju tempat tidur audi mendesah saat Jo memainkan lidahnya pada kacang dan lubangnya membuatnya kembali mengeluarkan cairan hangat nya berkali-kali, setelah puas Jo langsung menuntun audi membelai serta mengu***nya tongkat saktinya yang berurat tinggi menjulang.
"Oouuhh..sstt..dear.."
"Yes honey.."
"Oouuhh aku tak tahan lagi...ssstt.."
Jo langsung membalikkan tubuhnya dan sekarang dialah yang berkuasa di permainan ini Jo membuka lebar-lebar kakinya dan menggesekan tongkatnya pada miliknya mempermainkan hasrat audi.
"Jo..saayang.. masukan..."
"Baiklah dear, kau yang memintanya jadi jangan harap aku bisa berhenti".
Jo membajak kawah lembab nya berjam-jam bahkan audi sudah berkali-kali mengeluarkan cairan nya tapi Jo belum ada tanda-tanda untuk berhenti tubuh audi bagai candu baginya Jo mengganti dan mencoba banyak gaya sekarang tubuhnya mengejang dan menahan pinggul audi tak lama keluar lah lahar hangat yang masuk sempurna ke rahim Audi barulah setelah itu jo tidur lelap karena puas bermain di kawah lembab millik audi.
Pagi-pagi sekali Jo menelpon Markus untuk mengurus surat pernikahan nya dengan audi dia ingin segera mengklaim bahwa audi dan simon adalah harta terindah nya di dunia dia akan melakukan apa saja demi mereka.
Drrtt. ddrttt.
"Halo".
"Apa kabarmu kawan".
"Baik, katakan ada apa kau menelpon ku Rangga".
"Ck. kau ini apa aku tidak boleh menelpon sahabat lamaku? Dengar aku sekarang sudah kembali dan aku ingin melakukan kerjasama perusahaan kita".
"Kau bisa menghubungi Markus sialan, jangan mengganggu waktu ku!
Tut.
"Hais, selalu saja di matikan. gumam Rangga
Tok..tok..
"Dadd?
"Ya son? ada apa? Kau sudah lapar?
"Iya, dimana mommy?
"Mommy sedang bersiap, ayo kita tunggu di ruang makan sebentar lagi akan ada yang mengantarkan makanan".
"Baiklah dadd".
Audi memakai baju yang menutupi lehernya dia tidak mau Simon melihatnya hasil maha karya daddy-nya karena itu bisa mengganggu pikirannya yang masih kecil dan ras ingin tahunya.
"Mom apa kau sakit?
"Ya mommy sedikit tidak enak badan sayang, ayo kita sarapan".
"Apa mommy sudah minum obat?
"Sudah sayang tadi sebelum makan. Ayo sini piring mu biar mommy ambilkan roti nya".
"No mom aku sudah besar jadi aku akan melakukannya sendiri dan aku juga sudah siap jika harus memiliki seorang adik".
"Uhuk..huk.." Audi tersedak mendengar jika Simon siap jika diberikan seorang adik sedangkan Jonathan dia hanya tersenyum saja sambil melanjutkan sarapannya
"Oke son sebentar lagi uncle Alex dan Deon datang untuk mengajarimu jadi perhatikan dengan baik selama latihan".
"Jo apa ini tidak berbahaya? Simon masih kecil untuk belajar itu semua dan aku juga tidak ingin kedepannya Simon akan mewarisi sifat mafia mu".
"Mommy tenang saja jika aku bis menguasai semuanya maka aku akan menjaga mommy dan adik-adik ku disaat daddy tidak ada bersama kita, jadi mom aku mohon izinkan aku".
"Huft. Baiklah mommy izinkan tapi jika ini melukai mu maka mommy sendiri yang akan menyuruh mu berhenti".
"Baiklah mom. Kalau begitu aku akan bersiap dulu bye mom bye dadd".