Chapter 12 - 12

Jo berjalan pelan-pelan tangan kanannya di sembunyikan di belakang punggungnya sambil memegang sebuah buket mawar dan tangan kirinya memberikan isyarat pada Simon agar jangan beritahu kedatangannya.

Deg.

Sebuket mawar merah ada dihadapan audi dengan cepat dia membalikkan badannya dan langsung memeluk Jo Simon pun berlari memeluk daddy-nya mereka berpelukan melepaskan rindu yang terpendam.

"Kejutannya apa kau suka?

"Aku menyukainya, kapan kau datang kenapa tidak memberi kabar?

"Aku sengaja, untuk membuatmu terkejut dan aku berhasil, lihat di kamar mu sekarang daddy menaruh sesuatu disana".

"Benarkah dadd? Aku akan memeriksa nya dulu bye mom dadd, hari ini ku izinkan kalian untuk melepas rindu sepuas nya". Simon mengatakan itu sambil berlari menuju kamarnya

Mainan keluaran baru yang ada 5 di dunia dan daddy-nya membelikan ini untuknya dan juga laptop keluaran baru dia senang daddy nya tahu hobinya di bidang IT dan itu juga salah satu gen yang diwariskan Jonathan padanya.

Seperti yang dikatakan Simon malam ini mereka bisa melepas rindu mereka sepuasnya padahal diam-diam saat malam hari Jo selalu tidur dikamar audi sambil memeluk nya dari belakang. Jo tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dia sudah meminta Markus untuk menyiapkan semua kejutannya, dia meminta Audi untuk bersiap tapi tidak berdandan dia tidak ingin membagi kecantikan nya dengan orang lain.

Tok..tok..

"Boleh daddy masuk?

"Masuklah dadd, terima kasih semua nya daddy aku menyukainya".

"Aku senang jika kau menyukainya, son mungkin di mata hukum kau dan mommy belum resmi menjadi istri dan anakku tapi bagiku kalian adalah anak dan istriku. Ku harap kau dan mommy bersabar untuk bisa mendapatkan hak kalian, aku akan mengupayakan nya aku berjanji".

"Dadd, seperti ini saja aku sangat bahagia dan bersyukur setidaknya aku mempunyai ayah yang hebat seperti Daddy, love you dadd aku akan bersabar untuk itu semua. Jadi apa kau dan mommy mau membuatkan adik untukku?

"Apa kau mengizinkan nya?

"Kau juga pasti akan membuat kan aku adik dengan atau tanpa izinku".

"Baiklah son, bersenang-senang lah dan jangan terlalu malam tidurnya".

"Oke".

Audi memakai dress yang sudah disiapkan oleh Jo dikamar nya dress selutut berwarna putih dengan tali selebar tiga jari dipundaknya sepatu hak tinggi menghiasi kaki jenjangnya rambut terurai dengan makeup natural, audi menuruni anak tangga satu persatu jo menatap nya dari bawah Jo mengulurkan tangannya padanya tentu saja itu disambut dengan Audi.

"Ayo".

"Tapi bagaimana dengan Simon? apa tidak masalah meninggalkan nya sendirian?

"Anak kita sudah besar dia mengerti jika daddy dan mommy butuh privasi".

"Dasar kau ini, kita akan kemana?

"Ke tempat yang spesial".

Tiba di hotel Jo dan audi disambut dengan beberapa pelayan Jo juga meminta Markus untuk menempatkan beberapa pengawal bayangan yang disebar di sudut-sudut hotel ini karena dia tidak ingin malamnya diganggu oleh sejumlah cacing yang tidak berguna. Jo memang memesan khusus hotelnya secara pribadi dia ingin menghabiskan malam ini dengan audinya.

Setelah makan malam Jo mengajak Audi untuk berdansa Jo yang tahu jika kelemahan audi adalah berdansa jadi mengangkat kakinya untuk di tumpuhkan di atas kakinya dengan begitu Audi bisa berada dalam dekapannya selama acara dansa, di akhir acara dansa Jo berlutut di hadapan dengan tangan satunya mengadahkan sebuah cincin berlian dihadapannya.

"Audi aku ingin kau menjadi wanitaku selamnya dalam sisa hidupku, ku ingin kau dan Simon menjadi pelengkap sempurna hidupku, jadi maukah kau menerima cintaku kembali dan menjadi istri serta ibu dari anak-anak kita di masa depan?

Audi sempat tidak percaya jika malam ini Jo melamarnya malam ini tapi dengan segala pertimbangan yang matang kali dia mengikuti keinginan hatinya untuk bisa bersatu dengan Jo perlahan audi mengatakan ya pada lamarannya.

Jo bangkit dan memasangkan cincin berlian di jari manisnya lalu mencium bibirnya dengan lembut dan penuh kasih sayang karena terbawa suasana Jo tidak tahan lagi dan membawa Audi ke kamar dan kembali menciumnya, ciuman Jo sangat memabukkan baginya apa lagi ketika Jo mencium leher dan dadanya berbeda dengan sebelumnya kali Jo melakukan nya dengan lembut.

"Aaahhh.. Jo".

Audi tidak dapat menahan bibirnya untuk tidak mengeluarkan suara itu, Jo menyusu layaknya seorang bayi yang haus tangan satunya bermain di sebelahnya setelah puas menyusu Jo mencium perutnya .

Sseerrr...

Audi merasa jika perutnya seperti ada kupu-kupu yang terbang dari dalamnya Audi tidak dapat bersuara hanya suara desahan yang keluar dari mulut tipisnya.

"Boleh aku melakukannya? Tanya Jo meminta persetujuan dari audi dengan suara seraknya menahan hasratnya

Audi tidak menjawab dengan kata-kata tapi dengan anggukan kepala nya saja melihat Audi mengizinkannya Jo memulai aksinya

"Ssssstt".

"Aku akan melakukannya dengan pelan-pelan".

"Aaahhh.." saat Jo memasukinya sakit seperti pertama kalinya

"Apakah ini menyakiti mu? Jika ya maka aku akan berhenti, aku tidak akan memaksamu".

"Tak apa hanya saja aku kaget dnegan kunjungannya karena sudah lama sekali, lanjutkan sayang".

Jo seperti mendapat angin segar ketika Audi memanggil nya dengan sebutan sayang karena selama ini Audi hanya memanggil nya dengan panggilan Jo tidak ada yang lain.

"Aaahh...dear..ssshh..kau sempit."

"Aaahh..lebih cepat sayang...."

"Ssshh.. oouuhh.."

Jo pun mengeluarkan semua benihnya ke dalam sana berharap benihnya akan tumbuh disana dengan cepat, Jo membaringkan tubuhnya disamping audi keduanya mengatur nafas mereka belum juga selesai istirahat Jo sudah kembali melancarkan aksinya karena tombaknya sudah menegang dan mengeras kembali.

Malam ini benar-benar mereka menghabiskan waktu bersama Jo memfoto audi saat sedang tidur dilihatnya Audi yang tertidur seperti bayi wajahnya tenang saat tidur. Jo mencium keningnya kemudian menyusul tidur disampingnya sambil memeluk audi dari belakang.

Paginya Audi bangun lebih dulu dan melihat Jo yang sedang tidur Audi memperhatikan dan membelai wajah Jo dia masih tidak menyangka jika semalam dia benar-benar menghabiskan waktunya bersama Jo semua seperti mimpi baginya .

"Sudah puas merabanya?

"Kau..sudah bangun?

"Ya, aku menyukai nya saat tangan ini membelai wajah ku".

"Rasanya seperti mimpi kita bisa bersama".

"Dengar jika ini mimpi maka aku mewujudkan impian mu itu, hey kau mau kemana?

"Aku ingin membersihkan diri".

"Nanti saja kita bermain lagi ya kau tidak kasihan dengannya? tunjuk Jo dengan mata nya ke arah tombaknya yang sudah kembali tegak

"Tidak badanku masih sakit semua, dan punyamu itu sangat besar aku kewalahan".

"Ayolah dear apa kau tidak kasihan satu ronde saja ya".

"Baiklah satu ronde saja tidak lebih".

Mereka melakukan nya kembali di pagi hari Jo berbohong mereka melakukan itu lebih dari satu kali dan sekarang Audi benar-benar tidak bisa bergerak sama sekali di tempat tidurnya badannya terasa remuk seperti habis di serang oleh seekor banteng afrika.

Jo memesan makanan lewat panggilan kamar hotelnya tak lama para pelayan datang membawa makanan kemudian dia membangun kan audi yang masih terlelap di atas tempat tidur karena ulahnya. Jo tidak dapat menahan hasratnya saat bersama Audi dia ingin melakukannya lagi dan lagi tubuh Audi candu baginya.

"Dear, ayo bangun kita makan dulu".

"Eeuunggh badanku sakit semua".

"Iya nanti aku pijat ya, sekarang kau makan dulu isi tenaga mu".

"Ya".

"Hey kenapa kau cemberut?

"Masih bertanya, ulah siapa sampai aku benar-benar tidak bisa bergerak seperti ini lihat tanganku saja gemetar".

"Baiklah maaf dear aku tidak sengaja jujur aku tidak bisa menahannya saat bersama mu. Kemari aku akan menyuapi mu".