Daren mendatangi apartemen tomi kebetulan Tomi memberikan password apartemen nya disana Daren melihat jika Cindy sedang melayani 5 orang pria bule yang dewasa dan tomi yang sedang merekam.
"Apa aku bisa bergabung?
"Tentu saja boleh paman. Lihatlah betapa liarnya dia saat sedang melakukan nya".
"Aku tidak sabar lihat tombak ku sudah mengeras".
"Sabar paman, sebentar lagi tamuku akan selesai".
Daren begitu menikmati nya dan sekarang dia tengah duduk sambil merokok di sofa, kedatangannya kemari adalah untuk membuat kesepakatan kerjasama untuk mengambil aset keluarga Jonathan dan untuk itulah dia meminta bantuan Tomi.
Daren tidak ingin rencananya gagal dia harus mendekatkan Tomi pada audi dengan begitu Jo akan bersama dengan Cindy. Tapi yang jadi masalahnya adalah dimana audi saat ini orang suruhannya belum menemukan keberadaan nya.
"Tenang paman aku sudah menyuruh orang untuk mencari nya".
"Baguslah kalau begitu".
"Aku tidak terima jika dia kembali merebut Jo dari ku".
"Tidak akan dia tidak bisa merebut Jo darimu asalkan kau hamil anaknya".
"Tapi bagaimana caranya aku bisa tidur dengannya melihatku saja dia tidak mau".
"Kau bisa untuk berpura-pura hamil".
"Atau aku hamil anak Aldo saja, karena jika aku berpura-pura hamil akan ketahuan".
Plak.
"Berhenti menyebutkan nama pria brengsek itu".
Daren sangat membenci Aldo karena dia adalah anak dari mantan kekasih nya dulu dan sampai sekarang Daren masih membenci mantan kekasihnya walaupun sekarang dia sudah meninggal.
Jo membeli mansion di sini dia tidak ingin wanita dan anaknya tinggal di rumah biasa saja Jo juga memperkejakan beberapa maid untuk membantu audi dia tidak ingin Audi melakukan pekerjaan rumah dia ingin audi serta anaknya cukup menerima dan bersenang-senang dengan pemberian yang dikasih.
"Mom, aku ingin tidur dengan mommy".
"Baiklah sayang ayo, mommy akan membacakan cerita".
"Tidak! kau sudah besar dan harus tidur sendiri lagi pula kau itu laki-laki, dan laki-laki tidak boleh tidur dengan seorang wanita".
"Jo, bagiku dia masih kecil".
"Tapi dear dia kan, pokoknya tidak boleh kau harus tidur sendiri mulai sekarang".
"Baiklah tapi daddy juga tidak boleh masuk ke kamar mommy diam-diam saat tengah malam, deal?
"Baiklah daddy janji".
"Baik ku pegang kata-kata Daddy ingat dadd laki-laki dewasa adalah laki-laki yang bisa menepati janjinya dan kata-katanya".
"Ayo sekarang semuanya masuk ke kamar karena ini sudah malam".
Di kamar Jo uring-uringan karena dia tidak bisa memeluk audinya dia tidak bisa keluar karena janjinya pada Simon tapi melihat sikap Simon ini dia tersenyum sendiri karena sewaktu dia kecil juga dia selalu membuat daddy tidak bisa tidur dengan mommy.
Kring..kring..
"Halo".
"Dimana kau Jo, istrimu sedang berjuang di rumah sakit dan kau malah pergi".
"Aku tidak pergi tapi aku ada urusan penting yang mengharuskan aku turun tangan sendiri".
"Daddy tidak mau alasanmu sekarang juga kembali dan langsung ke rumah sakit temui istrimu".
"Sudah ku katakan bukan, jika kalian tidak berhak ikut campur dalam urusan rumah tangga ku".
Tut.
"Sudahlah sayang, setidaknya kau sudah memberi tahu nya tentang keadaan cindy".
"Kau lihat anak itu tingkahnya semakin membuatku sakit kepala saja".
Tengah malam audi bangun dan turun ke dapur untuk mengambil air karena air dikamar nya habis audi menegak minumannya dan kembali mengisi nya untuk dibawa ke kamar nya, belum sempat dia berbalik tangan besar Jo sudah melingkar sempurna di perutnya bahkan Jo sudah menciumi leher belakangnya membuat Audi merinding.
"Aku merindukan mu dear, anak itu tidak membiarkan aku bersamamu, huh menyebalkan".
Bugh.
"Hey kenapa kau memukul ku?
"Anak menyebalkan itu adalah anakku".
"Baiklah-baiklah aku salah, apa yang kau lakukan disini apa kau juga merindukan ku?
"Aku hanya mengambil minum saja, kenapa apa ada masalah?
"Jawab dulu apa kau merindukanku?
"Iya aku juga merindukan mu bahkan setiap detiknya jantung ini berdetak kencang karena memikirkan mu".
"Aku mencintaimu maaf karena sikap lamban ku kau dan anak kita harus pergi jauh".
"Tak apa, katakan apa terjadi sesuatu disana?
"Ya, tadi daddy memberi kabar jika cindy sekarang di rawat".
"Astaga kau harus pergi Jo, biar bagaimanapun dia masih istrimu, aku akan memberikan penjelasan kepada Simon nanti".
"Tapi aku tidak tenang meninggalkan kalian disini".
"Jo percaya pada kami, kami akan baik-baik saja dan akan menunggumu".
"Baiklah aku pergi bersiap dulu".
Jo menghubungi Markus untuk menyiapkan jet pribadinya untuk kembali setelah berjam-jam akhirnya Jo sampai di rumah sakit, Jo memang tidak memberi tahu kepulangannya pada orang tuanya dan juga mertuanya.
Baru saja Jo ingin membuka handel pintu terdengar suara dari dalam karena penasaran akhirnya Jo langsung masuk tanpa suara, disana sudah ada mertuanya dengan seorang pria sedang membicarakan tentang perusahaan yang baru dia bangun di negara Jepang tapi setahu Jo perusahaan mertuanya sedang mengalami penurunan keuangan.
Jo keluar untuk menelpon seseorang dan meminta untuk mengawasi pergerakan mertuanya setelah nya Jo kembali masuk dengan mengetuk pintu seolah-olah dia baru saja datang.
Tok.. tok..
"Jo kau kapan sampainya?
"Baru saja, aku tahu jika cindy dirawat karena Daddy yang menelpon ku".
"Ah ya, sebenarnya aku tidak ingin mengganggu mu karena disini sudah banyak yang menjaganya" .
"Bagaimana keadaannya sekarang?
"Jauh lebih baik daripada kemarin".
"Papa istirahat dan pulang lah biar aku yang menemaninya disini".
"Tapi kau baru saja sampai nak, sebaiknya kau istirahat karena apa pasti kau lelah".
"Tak apa aku yang akan menemaninya".
Daren memutuskan untuk pulang sementara Jo berada di samping cindy sambil memperhatikannya, wajah pucat, mata cekung seperti tidak ada kehidupan di dalamnya padahal dulu cindy selalu tampil cantik dan ceria apalagi ketika dirinya berada di atas panggung.
Masih teringat di benak dirinya naik ke atas panggung untuk memberikan bunga mawar wajahnya terlihat bahagia, semua orang terpana melihat kecantikan nya sekarang roda berputar kini dirinya terbaring tak berdaya disana menanti malaikat datang padanya.
"Apa kabarmu cindy? Kau terlihat jelek sekarang. Aku datang menjenguk mu karena daddy menyuruhku, sampai saat ini aku belum terima pernikahan kita dan ku rasa kau juga tersiksa dengan pernikahan ini. Aku sama sekali tidak mencintai mu karena hatiku seluruhnya milik audi bahkan jiwa dan raga ini. Aku tidak bisa menghentikan mu yang mencintai ku".
Jo mengutarakan semua isi hatinya sekarang dia tidak ingin cindy menaruh harapan padanya karena sampai kapanpun dia hanya mencintai audi dan anaknya, Jo tahu kalau cindy mendengarkan nya karena dia merespon dengan mengeluarkan air matanya.
Tak lama mommy Jo datang untuk melihat kondisi menantunya Sonya kaget melihat ada Jo disana yang sedang menunggu cindy.