Chapter 7 - 07

"Jika kau masih berhubungan dengan pria brengsek itu maka siap-siaplah untuk kehilangan kehidupan mu! kata Mike pada putrinya

"Walaupun aku sudah menikah dengan nya tapi dia samasekali tidak pernah menyentuh ku bahkan di malam pertama pun dia meninggalkan ku".

"Itu karena kau yang bodoh tidak bisa merayunya. Dan jika kau hamil aku tidak akan memaafkan mu begitu saja".

"Aku butuh kepuasan pa, dan hanya Aldo lah yang bisa memberikan kepuasan itu".

Plak.

"Kau bodoh atau apa huh! Dia hanya memanfaatkan mu saja, aku memaafkan mu saat kau tidak bisa menggagalkan donor jantung pada Audi dan kali ini lakukan tugas mu dengan benar".

"Ya pa".

Beberapa bulan yang lalu Audi memang melakukan operasi donor jantung itu semua dilakukan sebelum dirinya berpisah dengan Jo. Jo meminta audi melakukan operasi itu sebagai bentuk cintanya yang terakhir dan perpisahan mereka jadi mau tidak mau audi menerimanya.

Dari kejauhan Cindy mendengar semuanya dan memberitahu pada papanya setelah itu mereka berniat untuk menggagalkan operasi itu namun sayang orang suruhan mereka ketahuan oleh penjaga yang memang sudah di antisipasi oleh Jo.

Lombok-Indonesia

Saat ini Jo sudah sampai di depan rumah sederhana milik audi dia melihat sekeliling nya tampak begitu asri dan sepi, pandangannya melihat ke depan disana terlihat seorang wanita sedang menggandeng tangan kecil.

"Sayang ayo cepat nanti terlambat".

"Yes mom".

Jo perlahan berjalan ke arahnya dengan tatapan yang begitu merindu air matanya sudah menetes.

"Dear".

Deg.

"Dear, ini aku".

Bruk.

Jo langsung memeluk audi tangannya menangkup wajahnya dan menciumnya Audi tidak dapat berbicara karena kaget dia tidak menyangka jika takdir mempertemukan mereka di sini.

"Aku merindukan mu dear, aku mencintaimu".

"Mom, siapa dia? Apa dia yang selama ini aku tunggu? tanya Simon

"My son, Daddy merindukan mu sangat, maaf daddy baru bisa menjemput kalian maafkan daddy son". Kata Jo sambil memeluk Simon

"Ya kau terlalu lama menjemput kami, kau tahu mommy selalu sedih setiap malam karena harus menunggu dirimu. Dan setiap senja aku menunggumu di sana sampai matahari menenggelamkan cahayanya". kata Simon sambil menunjuk ke arah pantai

Jo menatap wajah Simon dia seperti bercermin Simon adalah bentuk dirinya saat masih kecil mata yang tajam saat berbicara, suara lantang, hidung mancung cuma satu bibirnya seperti audi kecil, tipis dan merah. Jo sangat beruntung memiliki anak sepertinya.

"Daddy minta maaf, apa kau mau memaafkan Daddy? Daddy berjanji mulai sekarang dan selamanya kita selalu bersama Daddy akan membawa kalian kembali".

"Janji? tanya Simon sambil mengulurkan jari kelingkingnya

"Janji, dan dear apa kau mau memaafkan ku? semua kesalahanku? Dan kita akan memulai hubungan kita dengan lembaran baru?

"Aku..tidak tahu Jo, jujur sampai saat ini aku masih terlalu takut untuk kembali, aku tidak mau Cindy dan yang lainnya kembali marah padaku".

"Jika memang kau kembali kita bisa pergi ke tempat lain asalkan kita selalu bersama".

"Baiklah, aku setuju".

Hari ini Jo sangat bahagia karena apa yang diinginkannya terwujud tidak ingin membuang kesempatan Jo mengajak audi dan Simon ke tempat wahana bermain disana, raut wajah bahagia terlihat jelas di ketiganya mereka juga berfoto.

"Dear maafkan aku karena terlambat menjemput mu dan anak kita".

"Tidak apa aku mengerti, kau sudah menepati janjimu pada nya kau tahu setiap senja dia berdiri menghadap pantai berharap kau akan datang dan saat ini kau sudah melakukannya. Entah bagaimana dia selalu menunggumu".

"Jangan ragukan ikatan batin antara anak dan ayah dear, kau lupa saat dia masih dalam kandungan mu aku berjanji padanya jika aku akan datang menjemputnya karena itu dia harus menunggu".

"Kau benar, dia mengingat semua janjimu".

"Terima kasih sudah bertahan dan berjuang untukku dear, entah apa jadinya aku jika kau benar-benar pergi meninggalkan ku".

"Aku memang ingin pergi jauh dari semuanya tapi hatiku tidak bisa, dia tidak mau meninggalkan mu".

Jo mencium bibirnya namun aksinya diganggu oleh Simon yang menarik tangannya.

"Aku belum menyetujui mu untuk mencium mommy".

"Tapi bukannya kau sudah memaafkan ku?

"Hanya memaafkan tapi tidak untuk mencium mommy jika kau mencium mommy lagi maka aku akan membawa pergi mommy". Simon menatap tajam daddy nya

Audi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat interaksi kedua orang itu Simon mewarisi sifat keras kepalanya dan sifat tidak mau kalah yang diwariskan Jonathan padanya.

"Ayo kita makan". Ajak Jo sambil menggendong Simon dan menggandeng tangan audi

Di restoran tepi pantai mereka menyantap semua hidangan nya.

"Simon, makan brokoli nya ini bagus untuk pertumbuhan dan kesehatan mu".

"Tidak mom, aku tidak suka brokolinya itu pahit".

"Apa dia juga tidak suka brokoli? tanya Jo

"Ya, seperti dirimu aku kesusahan membujuk nya untuk makan brokoli padahal itu sangat penting untuk masa pertumbuhannya".

"Jangan terlalu memaksa nya jika dia tidak suka, yang terpenting dia menyukai sayur lainnya".

"Baiklah".

Di tempat lain Cindy sedang berupaya menyusun rencananya tentunya dibantu dengan sang papa. Cindy menjalankan aksinya dengan pura-pura kembali drop seperti yang diketahui Audi jika dirinya mengidap penyakit kanker usus dan dokter suruh an Daren mulai beraksi.

"Dok bagaimana keadaannya?

"Keadaan nya saat ini masih lemah, dan jauhkan pasien dari hal yang menambah pikirannya karena itu akan berpengaruh pada kesehatan nya dan sebaiknya buatlah pasien bahagia karena itu juga akan membantu kesembuhan nya".

"Baik terima kasih dokter".

"Daren aku minta maaf, karena Jo dia jadi seperti ini".

"Tidak apa Mike namanya juga masalah rumah tangga mereka juga masih terbilang muda saat menikah jadi wajar kalau ada selisih paham".

"Tapi aku benar-benar minta maaf Daren, aku akan menegur Jo nanti".

"Sayang aku akan menjaga cindy disini ya". kata Sonya

"Jangan kakak ipar itu tidak perlu kau juga tengah sakit bukan nanti sakit mu akan tambah parah jika menunggu Cindy, biar aku saja".

"Tapi Daren, aku khawatir dengannya melihatnya terbaring lemah seperti itu".

"Tak apa kakak ipar aku bisa merawatnya, Mike bukannya aku tidak ingin kakak ipar menjaganya tapi kondisinya juga tidak sehat".

"Benar sayang kau lagi sakit, dan rumah sakit tidak baik untuk kesehatan mu. Ayo kita pulang dulu besok baru kita kembali".

"Baiklah, Daren kami pamit dulu jika ada perkembangan segera hubungi kami".

"Baiklah, hati-hati di jalan".

Mike menelpon sekertaris Jo tapi sekretaris itu tidak memberi tahu dimana keberadaannya dan hanya mengatakan jika Jo ada urusan dan tidak bisa diganggu.

Brak.

"Kau dengar bahkan dia tidak ingin keberadaan nya diketahui oleh ku".

"Sayang mungkin saja yang dikatakan oleh sekertaris itu benar".

"Ya kalau benar, kau tahu sendiri anak itu dia masih mengharapkan audi kembali bahkan dia tidak peduli dengan keadaan istrinya yang sedang berjuang melawan sakit nya".

"Tapi bagaimana bisa sedangkan Audi tidak ada kabarnya sedikit pun bahkan Lira pergi begitu saja".

"Aku harus membawanya kembali ke istri nya!

"Sayang redakan emosi mu jika kau emosi seperti ini Jo tidak akan pulang tapi yang ada dia pergi menjauh. Kau ingat syarat yang diberikan oleh nya saat ingin menikahi Cindy? Dia tidak ingin siapapun orang lain 8kut campur dalam urusan rumah tangga nya".

"Aaaakk!! Aku bisa gila memikirkan nya. Anak itu selalu saja membuatku emosi".