Jo menurut mu Tomi bagaimana apa dia cocok untuk Audi? Tadi Tomi cerita jika dia bertemu Audi di jalan jadi dia memberinya tumpangan, Ya ampun bibi rasa Tomi cocok untuk Audi".
Jo meninggalkan bibi dan kembali ke kamar Audi
Audi masih berada di kamar mandi untuk merapikan dirinya karena tidak ingin ibunya cemas melihat penampilan nya seperti ini
"Jangan berdandan aku tidak ingin kau membagi kecantikan mu dengan orang lain".
"Baiklah hanya merapikan rambut".
Deg.
Audi merasakan sakit di dadanya dan pingsan, Jo langsung membawa Audi ke tempat tidur yang sudah diganti oleh audi tadi lalu menelpon dokter pribadinya.
Jo memberitahu pada semuanya jika Audi pingsan saat dia menemukan nya kini mereka sedang menunggu karena dokter tengah memeriksa nya
"Dokter bagaimana Audi?
"Apa di keluarga Audi punya penyakit jantung?
"Ada apa Lukas?
"Begini, hasil pemeriksaan ku mengatakan jika Audi mempunyai penyakit jantung bawaan dan kemungkinan itu diturunkan oleh orang tuanya".
"Aku.."
"Lira, kau".
"Maaf aku menyembunyikan ini dari kalian semua, aku mempunyai penyakit jantung ini di ketahui setelah aku mengandungnya sejak kehamilan 3 bulan".
"Lira.."
"Bu.."
"Audi ini ibu nak, apa yang sakit sayang.hm".
"Dadaku Bu, rasanya sakit. Bu aku ingin bertemu ayah".
"Tidak nak, kau tidak boleh pergi meninggalkan ibu disini. Tidak boleh".
"Audi...jangan bicara seperti itu kau tega meninggalkan ku disini sendirian". Kata Cindy sambil menangis
"Jangan sedih, kau tidak sendirian karena Jo bersama mu".
"Bu aku ingin istirahat".
"Baiklah kalau begitu kami akan keluar, istirahat lah nak kami semua menyayangi mu".
Jo tidak menyangka jika Audi mempunyai penyakit jantung, Jo menelpon seseorang untuk mencarikan pendonor jantung dia tidak ingin jika Audi meninggalkan nya jika itu terjadi maka hidupnya akan hampa.
Sementara Audi memejamkan matanya dia rindu bertemu ayahnya karena jika dia sedang sakit sang ayah biasanya memeluknya.
"Ayah aku merindukan mu". kata Audi sambil memejamkan matanya
"Tidurlah aku disini bersamamu". Jo memeluk nya menciuminya pucuk kepalanya dengan lembut.
"Maafkan aku, jika aku menginginkan mu lebih tapi yang jelas aku tidak akan melepaskan mu". sambung Jo
Pesta pertunangan Jo dan Cindy sangat megah semua orang berbahagia tapi tidak dengan audi entahlah hatinya sakit melihat mereka bertukar cincin. Ya perjodohan ini mau tidak mau Jo harus lakukan walaupun hatinya berat di tambah dengan melihat Audi yang berdiri disana
Audi tidak ikut dalam pesta dansa karena kondisinya masih lemah saat ini Audi berada di taman hotel rambut indah nya dibiarkan di terbangkan oleh angin.
"Kau masih sakit". kata Jo sambil mengenakan jas nya pada Audi
Audi diam saja
"Aku tidak tahu tapi setiap kali aku melihat ada pria lain yang mencoba dekat denganmu aku marah aku tidak terima. Aku entahlah.."
"Selamat atas pertunangan mu dan Cindy".
"Jika aku mengatakan kalau aku mencintaimu apa kau percaya?
"Terlambat, sudah terlambat".
"Jangan di kira aku tidak tahu jika kau juga mencintai ku Audi. Bahkan kau sudah jatuh cinta padaku saat kita SMP, kau kira aku tidak mengetahuinya Audi". kata Jo
"Kau.."
"Aku menemukan diary mu di loker sekolah, apa kau tahu perasaanku sekarang Audi. Di dalam buku itu tertulis jika kau mencintaiku tapi kenapa kau tidak mengatakannya, kenapa".
"Cindy, dia juga mencintaimu aku tidak ingin dia kecewa karena aku tahu dia tidak mempunyai banyak waktu".
Audi pergi meninggalkan tapi Jo menahannya
"Apa maksud mu? Cindy kenapa dia?
"Dia terkena penyakit kanker usus dan sekarang aku hanya menginginkan kebahagiaan nya, tak peduli apapun itu dia harus bahagia".
"Dengan mengorbankan perasaan mu padaku begitu? Kata Jo marah
"Ya, dan sekarang kita hanya sebatas sahabat tidak lebih. Jadi ku mohon sayangi Cindy".
"Aku tidak ingin bersahabat dan tidak ada persahabatan di antara pria dan wanita bahkan kemarin kau berjanji untuk bertahan dan menunggu ku apa itu semua bohong?
"Hati ku sakit Jo melihat kau memakai kan cincin pertunangan, hati ku tidak bisa menerima nya. Ya aku akui jika memang aku jatuh cinta padamu saat kita masih SMP tapi sekarang semuanya terlambat Jo, sebentar lagi kau dan cindy akan menikah sementara aku dan anak kita harus menyaksikan jika daddy nya menikah dengan wanita lain".
Sudah tiga bulan Audi berusaha menghindari Jo sekarang dia menemani Cindy untuk berbelanja kebutuhan panggungnya.
"Cindy apa kau masih lama?
"Tidak, kenapa?
"Aku ingin ke toilet sebentar perut ku bermasalah".
"Baiklah aku akan menunggu di cafe depan ya".
Hoek..Hoek..
Kenapa ini kenapa aku merasakan mual padahal tadi aku sarapan dan juga kepalaku rasanya pusing sekali. batin Audi
Ddrrtt...drrtt
"Halo".
"Audi apa kau masih lama? aku harus kembali ada latihan vokal".
"Pergilah, aku bisa pulang sendiri nanti".
"Baiklah mau hati-hati ya, tapi sebaiknya aku menelepon Jo untuk mengantarkan mu aku tidak ingin kau pingsan lagi".
"Apa?? tidak..aku bisa.."
"Jangan menolak ku, Bye".
Jo menunggu Audi di depan toilet mau tidak mau mereka bertemu tidak ada pembicaraan diantaranya keduanya hanya larut dalam pikiran masing-masing.
Saat hendak masuk ke mobil Audi tiba-tiba mual lagi mau menahannya dia tidak bisa.
Hoek..Hoek..
Jo melihat sekilas ke arahnya lalu tersenyum tipis padanya Jo sudah bisa menduga jika Audi hamil anaknya karena mereka melakukan itu tidak hanya sekali tapi berkali-kali.
"Apa kau baik-baik saja? Jo bertanya seolah-olah dia tidak tahu
"Ya, hanya mual dan pusing saja. Tolong berhenti di apotek terdekat aku ingin membeli beberapa obat".
"Obat apa? Tanya Jo khawatir jika Audi akan melakukan hal buruk pada benihnya
"Persediaan obat jantungku habis jadi aku akan menebus obatnya".
"Baiklah".
Mereka sudah sampai di rumah Audi segera mengunci dirinya di kamar dan memuntahkan kembali isi perutnya, bila di ingat-ingat dirinya bekum mendapatkan tamu bulanannya selama tiga bulan terakhir ini dengan cepat Audi mengambil 3 tespek yang dibeli nya tadi.
Deg.
Dua garis merah dimasing-masing ketiga alat tes kehamilan itu, yang selama ini dia takutkan akhirnya terjadi juga, lalu harus apa dia sekarang? bahagia kah? atau sedih?
"Apa yang harus ku lakukan sekarang". gumam Audi
Audi terduduk lemas di kamar mandi siapa tempat dia mengadu sekarang siapa tempat bersandar ny sekarang. Dia tidak mungkin mengatakan ini pada ibunya karena pasti jantung ibunya kembali kambuh jika mendengar ini.
Brak.
"Audi, hey dear". kata Jo sambil berlutut di hadapannya
Audi tidak menjawab tapi Jo melihat di lantai alat tes kehamilan itu Jo tersenyum bahagia karena dugaannya benar, Audi nya tengah hamil mengandung anaknya. Jo memeluk dan menciumnya.
"Terima kasih dear, kau memberikan hadiah terindah padaku".
"Apa kau bahagia?
"Tentu saja dear apa kau tidak bahagia?
"Menurut mu apa aku terlihat bahagia? Bagaimana aku harus menjelaskan ini pada semuanya terlebih lagi pada cindy dan ibuku".
"Kau tidak usah mengatakan apapun pada mereka, aku yang akan bicara pada semuanya. Aku akan menikahi mu kita akan hidup bahagia".
Prang.
"I..Bu..ibu.."