Rangga tidak akan tinggal diam saja jika memang yang dilihatnya adalah cindy dia harus memberitahu Jo, dia tidak ingin Jo berhubungan dengan cindy.
Sementara itu di apartemen cindy sedang melakukan pelepasannya dengan beberapa pria bule yang dikenal jika benda milik mereka besar dan panjang. Sedangkan Tomi dia sedang merekam cindy yang sedang melayani tamunya yang sengaja dia undang.
"Kami puas dengan pelayanannya, dan untuk kerjasama kita kami akan menyetujui nya. Berikan dokumen nya kami akan menandatangani".
"Thanks atas kerja samanya".
"Dan aku ingin dia menemani kami selama kami di sini".
"Tentu saja tuan, dia pasti akan senang".
Tomi menghampiri cindy yang sedang asik bermain di areanya dengan menggunakan alat bantu sek*. Tomi mencium bibirnya turun ke dadanya sedangkan tangannya terus menekan tombol yang menambah kecepatan alat itu ke area cindy, cindy terus mendesah karena ini benar-benar membuat nya sangat nikmat dalam mencapai pelepasannya.
Tomi mulai memasukan tombaknya ke area cindy dan melakukan itu berkali-kali samapi dia benar-benar puas.
Di rumah besar para orang tua sepakat untuk menjodohkan Cindy dengan Jonathan tentu saja yang paling antusias adalah papa cindy Daren.
Daren berusaha menghubungi Cindy tapi telepon nya tidak diangkat, Daren tahu jika cindy sedang melakukan hubungan sek* karena Daren juga sudah mencicipinya.
Ya Daren bukanlah papa kandung cindy melainkan papa tirinya karena Daren menyayangi cindy maka orang tua Jo serta ibu audi menganggap jika Daren benar-benar tulus dan sayang padanya.
Malam harinya Jo tengah berkumpul di ruang keluarga rencananya para orang tua akan mengadakan pesta pertunangan antara Jonathan dan Cindy.
"Jo bagaimana menurut mu? tanya mommy
"Aku setuju-setuju saja mom, aku ikut dengan kalian saja".
"Cindy, apa kau sudah menelepon Tomi untuk datang kemari?
"Sudah bibi, dan sebentar lagi dia sampai".
Audi terlambat pulang karena hari ini dia datang ke panti asuhan dari kecil Audi suka sekali dengan anak-anak maka dari itu jika ada waktu luang dia akan menyempatkan untuk datang ke panti asuhan sembari memberikan santunan
Tin..tin..
"Butuh tumpangan? kata Tomi sambil menurunkan kaca jendela mobilnya
"Tomi.."
"Naiklah, kebetulan aku di telepon Cindy untuk datang ke rumah kalian".
"Benarkah? Ohh iya aku baru ingat dia pasti ingin kau terlibat dalam acaranya besok".
"Besok? Ada apa? Astaga..pesta pertunangan mereka bukan". kata Tomi yang baru saja ingat
"Ya kau benar".
"Kita sampai".
"Terima kasih tumpangan nya".
"Yap".
Audi berjalan lebih dulu saat di pintu Tomi menghentikan langkahnya.
"Audi aku tahu aku baru bagimu, tapi bisakah kita berteman? mengulurkan tangannya
"A..aku.. baiklah kita berteman". Audi menerima uluran tangan Tomi
"Teman.. terima kasih sudah menerima ku sebagai teman".
"Sama-sama, baiklah aku harus ke kamar dulu".
"Ya".
Jo melihat semuanya Audi menerima Tomi sebagai teman dan apa itu tadi Audi tersenyum padanya. Jo langsung menuju kamar Audi dan membuat perhitungan padanya
"Pulang bersamanya, tersenyum padanya".
"Aaakkkk... Jo apa yang kau lakukan di sini. Keluar". teriak Audi saat ini dirinya tengah memakai handuk saja karena dia baru selesai mandi
Bukannya keluar Jo semakin dekat ke arahnya.
Sreeett.
"Aaakkk!! Jo hentikan..ku mohon..."
Jo melakukan aksinya dirinya sangat marah karena Audi tidak mendengarkan apa pesannya dan malam ini dia pastikan jika Audi menerima semua hukuman nya.
Dengan kasar Jo mencumbui nya dan terjadilah hal yang tidak diinginkan oleh Audi. Audi lemas tak berdaya karena ulah Jo sedangkan Jo tersenyum puas karena dialah yang pertama merasakan kenikmatan tubuhnya.
"Kau sangat cantik dan aku tidak akan kau jatuh pada pria manapun. Kau hanya milikku".
"Nnngghh..sstt..sakit.."
"Kau sudah bangun dear?
Audi tidak menghiraukan ucapan Jo, dia muak dengan nya dan benar-benar membenci nya, Audi berjalan walaupun daerah intinya sakit. Audi mengunci dirinya di kamar mandi dia menangis disana, sekarang masa depan nya sudah sirna bagiamana dia harus mengatakan ini pada ibunya .
Hanya dirinya yang selalu menjadi kebanggaan ibunya sekarang semua rasa bangga ibunya harus hilang karena dirinya.
"Buka pintunya Audi! buka!
Audi tidak menjawab dia menyirami tubuhnya yang benar-benar kotor bisa-bisanya dia melakukan ini pada Cindy.
Brak.
"Audi! apa kau sudah gila. Hah!
"Pergi dari sini aku muak melihatmu, aku membencimu Jo sangat membencimu..hiksss..hikss. kenapa kau lakukan ini padaku. Masa depanku hancur harta yang seharusnya ku jaga sampai dimana aku memberikan nya pada suamiku kelak kini hilang sudah. Puas kau Jo. puas !!!
"Dengar sampai kapanpun kau tidak akan memiliki pria lain kau hanya milikku dan ku harap benihku tumbuh di dalam sana dan pernah sekali-kali kau meracuninya jika itu sampai terjadi maka aku sendiri akan membuat Cindy menderita! Kau dengar itu Audi !
Audi takut jika bertemu dengan Jo tapi jika dia terus menghindar maka Jo akan semakin nekat pada nya.
Jo menatap sinis ke arah Tomi sedangkan yang di tatap hanya acuh tak acuh karena sebenarnya dia juga tidak begitu menyukai Jonathan. Dia harus cari cara untuk bisa mendapatkan Audi.
"Bibi, apa boleh aku jika nanti mengajak audi jalan-jalan? Ya sebagai perkenalan saja".
"Tentu saja boleh, malah itu lebih bagus".
"Terima kasih bibi".
"Oh ya nak Tomi apa bisnis orang tua mu?
"Hanya pengusaha batu bara paman itu juga hanya perusahan kecil jika dibandingkan dengan perusahaan Paman".
"Jo bawakan ini untuk audi, sekalian lihat sedang apa dia karena dari tadi dia juga belum turun".
"Baiklah".
Jo masuk ke kamar Audi dan melihat noda merah di kain putih lebar itu Jo tersenyum puas mengingat apa yang baru saja dia lakukan pada audinya.
"Makanlah ini aku tahu kau masih marah dan benci padaku, tapi setidaknya temui ibu mu dia mengkhawatirkan mu".
Tidak ada jawaban
"Dear, aku mohon jangan siksa aku seperti ini, kau boleh marah, pukul, maki aku sampai kau benar-benar puas. Tapi tolong jangan diamkan aku seperti ini aku tidak sanggup".
Jo memeluk audi dari belakang air mata audi jatuh saat dia kembali mengingat apa yang baru saja terjadi.
"Aku tahu mungkin aku terlambat mengatakan ini padamu tapi sungguh kali ini aku mengikuti kata hatiku jika aku mencintaimu sangat".
"Ap..apa..?
"Kau tahu saat kau jalan bersama dengan Rangga saat di sekolah aku marah aku cemburu bahkan aku juga cemburu saat kau bertatapan dengan Tomi".
"Kau..serius??
"Aku serius jika tidak mana mungkin aku melakukannya denganmu tadi. Jadi sekarang aku bertanya padamu apa kau mau menikah dengan ku? Dan melahirkan anak-anak kita kelak? Mungkin saat ini memang aku tidak bisa tapi tunggulah dan bertahan karena aku pasti menjemput kalian".
"Ya, aku mau menikah dengan mu dan menunggu mu datang kembali".