Chapter 2 - 02

Bruk.

Jo mendorong Audi ke tembok dan mengurung di bawahnya.

"Aawww Jo sakit".

Tanpa basa-basi Jo langsung mencium bibir Audi dengan kasar tidak membiarkan Audi bergerak atau menolaknya, Audi berusaha meronta tapi sia-sia karena Jo sudah mengunci tangannya.

Karena Audi terus meronta Jo menggigit bibirnya sampai berdarah barulah Audi mau membuka mulutnya, Jo langsung mengabsen masuk ke dalamnya tanpa permisi lagi.

Pukulan di dada Jo menghentikan ciumannya dan melihat wajah Audi yang hampir kehabisan nafas.

Plak.

"Kau keterlaluan Jo, aku membencimu. Apa salahku padamu. Seharusnya kau mencium Cindy bukan aku! marah Audi dia tidak terima jika Jo mengambil ciuman pertama nya dengan kasar

"Dengar ini belum seberapa, ini hanya awal saja jika kau berani mengenal lebih jauh pria lain maka lihat saja aku bisa melakukan hal lebih dari ini. Tanamkan itu di otakmu! Jo meninggalkan Audi begitu saja

Jo menghentikan langkahnya di tepi kolam dan melihat disana Cindy dengan Tomi sedang asik berbicara bahkan mereka sempat berfoto.

Tak lama telepon Jo bergetar di layarnya terlihat nama Simon tangan kanannya di dunia mafia, tidak ada yang tahu jika Jonathan sebenarnya adalah bos mafia namanya semakin dikenal ketika Jonathan sudah membunuh mafia tertinggi di L.A dan L.N nama samaran Jo di dunia mafia adalah Mr.J.

"Ada apa".

"Bos, ada mata-mata yang mengintai perdagangan senjata kita".

"Apa kau tahu siapa orangnya".

"Adam anak dari mafia Turki dia ingin membalas karena kita berhasil menggagalkan perdagangan wanita".

"Pastikan kau bisa membunuhnya, sudah cukup lama kau tidak bermain Simon".

"Baik bos, laksanakan".

Audi takut dengan Jo akhir-akhir ini dan sebisa mungkin dia menghindarinya karena takut Jo akan menciumnya lagi, pagi-pagi sekali Audi sengaja sudah berada di sekolah tujuannya sekarang adalah UKS karena dia merasa jika dadanya terasa nyeri.

"Jadi kau disini? Kenapa menghindar dari ku".

"Jika kau hanya mengganggu maka pergilah".

"Kau mengusir ku".

"Ya. Jadi pergilah".

Jo mengunci pintu dan membawa Audi untuk berbaring karena wajah Audi pucat. Audi takut jika Jo menciumnya lagi.

"Kenapa di kunci, aku ingin keluar".

"Kenapa menghindari ku".

"Aku tidak ingin melihat mu, kau pria brengsek bisa-bisanya kau melakukan itu padaku. Kau pikir aku wanita murahan. Iya".

"Aku tak peduli dan ingat akan pesanku".

Jo berjalan mendekat dan menarik pinggang nya tanpa banyak bicara Jo langsung mencium bahkan menghisap kuat di leher Audi.

"Aaahh.."

Audi mengutuk dirinya karena mau-maunya dia menikmati sentuhan Jo pada tubuhnya, Jo semakin gencar melakukannya apa lagi mendengar suara seksi yang keluar dari mulut Audi.

Entah sejak kapan Jo sudah membuka seragamnya tangannya bermain di bukit kembar nya menghisap dan meninggalkan jejak cinta nya, bahkan kini tangannya sudah bermain di ladangnya memainkan kacang nya.

"Ssshh.. aaahh".

"Kau seksi dear,..dan menyukainya". kata Jo sambil memainkan kacangnya dan tak lama pun Audi menegang dan cairan hangat keluar

"Kau basah dear.."

"A..aku.."

Jo menatap wajah nya dan menciumnya kali ini Jo tidak kasar perlahan tapi pasti Audi membalas ciumannya.

"Ku mohon berhenti melakukan ini padaku, aku tidak perasaan ku yang kubur kini bangkit kembali". batin Audi

"Jo hentikan, ku mohon.. "

"Kau bahkan menikmatinya. Jika aku mendapati jika lubang mu tidak sempit lagi maka aku sendiri yang akan memastikan jika kau akan menderita".

Brak.

Audi merutuki dirinya karena terlena dengan sentuhan Jo, tak lama Jo pergi barulah petugas UKS datang dan memberikan obat pereda nyeri. Merasa lebih baik akhirnya Audi kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran.

Saat ini Jo berada di ruang OSIS untuk rapat mengenai perkemahan yang akan mereka lakukan beberapa minggu.

"Jadi semua sudah sepakat, kalau begitu buatlah persiapan nya dalam seminggu karena akan lebih baik jika dikerjakan dengan cepat".

"Oke".

Semua anggota OSIS keluar tapi tidak dengan Jo dan temannya Rangga masih disana, Rangga mengatakan dia pernah melihat cindy berada di dalam club bersama beberapa pria dewasa

"Itu tidak mungkin Ga, karena dia sibuk dengan latihan vocal".

"Jo kau mengenalku bukan hanya sedetik tapi kita sudah berteman sejak kita kecil, aku tidak akan membohongi mu".

"Tapi club.. ku rasa itu tidak masuk akal dan selama ini paman Daren selalu melarangnya pergi ke tempat seperti itu".

"Ya mungkin saja aku salah lihat, lupakan oh iya apa audi tidak berangkat?

"Kenapa kau menanyakan nya?

"Santai bro, aku hanya bertanya saja karena saat rapat tadi dia tidak datang".

"Dia sedang tidak enak badan".

"Kau tahu semua tentangnya padahal yang selama ini kau sukai adalah cindy. Ku rasa kau salah mencintai seseorang bro".

"Apa maksudnya".

"Dengar entah kenapa setiap kali aku bertanya padamu tentang cindy kau sama sekali tidak tahu yang kau tahu hanya dia seorang penyanyi, sedangkan jika aku bertanya tentang audi kau semangat sekali dan menjawab semua pertanyaan ku, Ya sudah aku ke kantin dulu".

Jo merenungkan kembali app yang baru saja Rangga ucapakan memang benar jika dirinya sangat bersemangat jika itu menyangkut tentang audi sedangkan untuk cindy dia tidak terlalu.

"Audi..!

"Oh hay, Rangga ada apa?

"Ku dengar kau tidak enak badan ya, apa kau sudah lebih baik?

"Sudah Ga aku sudah lebih baik, em maaf ya tadi aku tidak ikut rapatnya".

"Tak apa, oh ya dalam seminggu ini kita harus mempersiapkan semuanya Jo yang menentukan itu".

"Oh, lalu apa tugas untukku?

"Aku tidak tahu, sebaiknya kau tanya langsung dengan Jonathan. Kau mau ke kantin?

"Ya, ayo kita pergi bersama".

"Ayo".

Jo mengepalkan tangannya melihat audi jalan bersama dengan Rangga entahlah hatinya tidak terima, audi hanya milik nya. Jo langsung menyusul mereka dan menarik tangan audi.

Grep.

"Jo".

"Aku lapar".

"Ba..baiklah kita pergi bersama".

Jo menatap tajam ke arah rangga seolah mengerti Rangga pun pergi daripada dirinya babak belur nantinya.

"Tunggu di sini".

Audi hanya diam saja karena kejadian di UKS masih teringat jelas di kepalanya, jadi lebih baik dirinya diam saja dan menerima perlakuannya.

"Makanlah".

Audi ingin mengambil sambal tapi Jo menangkis tangannya dan menjauhkan sambal itu

"Tidak boleh kau bisa sakit perut nanti".

"Tapi rasanya akan aneh jika tidak pakai sambal".

"Apa kau ingin sakit perut? Sekarang makan".

"Aku tidak mau, kau merusak selera makan ku".

"Makan atau aku yang akan menyuapi mu dengan mulut ku".

"Aku makan".

Jo senang sekali membuat audi kesal itu membuatnya menjadi lebih cantik dari kejauhan rupanya Rangga memperhatikan nya dugaannya benar jika Jo menyukai Audi karena jika Jo bersama cindy dia tidak pernah tersenyum lepas seperti itu.

Malam ini Rangga ingin kembali ke club dan memastikan jika memang yang di lihatnya kemarin adalah cindy dia yakin jika yang dilihatnya kemarin itu adalah cindy.

Namun sayang malam ini sepertinya cindy tidak datang ke club itu jadi Rangga memutuskan untuk pulang.