Chereads / Sang Putri Naga dari Gunung Sindoro / Chapter 12 - Rahasia Peti Pusaka

Chapter 12 - Rahasia Peti Pusaka

Kakek Naga Puspa memperingatkan Raden Joko Lelono agar berhati-hati dengan pusaka di dalam sebuah peti. Sayangnya timbul rasa penasaran di dalam hati Raden Joko. Akhirnya dengan langkah pelan ia nekat mendekati peti pusaka tersebut. Ketika Raden berjalan mendekat dengan pelan, secara tiba-tiba saja terlintas dalam ingatannya seorang yang bernama Arum. Tanpa sengaja terucap dalam bibir Raden Joko menyebut nama "Putri Arum Sari" dengan keras.

Dan tiba-tiba saja peti pusaka bergerak dan bergetar. Seketika itu juga peti pusaka tersebut tiba-tiba terbuka. Sebuah cahaya yang sangat terang muncul di dalam peti pusaka itu. Kemudian sebuah keris Naga melayang. Lalu Keris tersebut terbang dengan kencang mengarah ke diri Raden Joko Lelono. Keris itu pun menancap ke dalam dada Raden.

Raden Joko pun tumbang. Darah keluar mengucur dari dadanya. Ia terjatuh ke lantai tak berdaya. Sontak kakek Puspa kaget melihat kejadian kejadian tersebut. Kakek langsung mendekati Raden Joko. Kakek pun memapahnya. Dan dibawanya Raden ke atas kursi. Dicabutnya keris pusaka yang menancap di dalam dada Raden. Lalu Kakek mengeluarkan kesaktian untuk menutup luka pendarahan pada Raden Joko. Kemudian disandarkan Raden Joko Lelono di kursi tersebut.

Kakek Puspa pun lari ke dalam dapur. Diambilnya Sebuah kotak yang berisi ramuan obat tradisional. Kakek Puspa pun segera kembali menghampiri Raden Joko. Nampak wajah Raden memucat tak berdaya. Lalu Kakek Puspa mengoleskan ramuan obat tradisional ke dada Raden. Diambilnya segelas air putih. Lalu air tersebut diminumkan ke Raden Joko.

setelah agak membaik, kakek Puspa pun menanyai Raden Joko.

"Bagaimana Raden? Tubuh Raden sudah agak enak kan?" tanya kakek Puspa.

"Terimakasih kek, saya sudah agak baikan." jawabnya.

Sambil memegang keris pusaka tadi Kakek Puspa pun bertanya lagi kepada Raden Joko. Dan kemudian keris tersebut dikembalikan ke dalam peti pusaka. Lalu dikuncinya peti pusaka tersebut.Dan bertanyalah kakek Puspa tentang kejadian yang baru saja terjadi. Kenapa pusaka keris itu bisa mengamuk?.

"Raden, sebenarnya apa yang Raden perbuat tadi sampai terjadi seperti ini?" tanya kakek.

"Maafkan saya kek, tadi saya mengindahkan peringatan kakek. Ketika kakek Puspa tidak memperhatikan saya, saya nekat mendekati peti pusaka tersebut." Kata Raden Joko.

"Eem.. Tapi kenapa keris pusaka tersebut bisa mengamuk? kalau Raden Joko hanya mendekati peti itu, tidak mungkin akan terjadi seperti ini." Sahut Kakek Puspa yang penasaran.

"Maaf kek, tadi saya teringat sebuah nama. tadi ketika sebelum kejadian, saya menyebut nama Putri Arum Sari. Lalu peti pusaka tersebut tiba-tiba bergerak-gerak dan terbuka. ketika peti itu terbuka, muncul sebuah cahaya. Dan seketika keris pusaka itu terbang menancap di dada saya kek." Kata Raden Joko yang menjelaskan kronologi kejadian tadi.

"Emm.. ya ya. Saya mengerti. Jadi keris pusaka itu bereaksi ketika mendengar nama tersebut disebutkan." kata kakek.

"Betul kek." Sahut Raden.

"Namun yang saya heran, ada hubungan apa nama tersebut dengan keris pusaka itu?" Gumam kakek Puspa yang kebingungan atas kejadian tadi.

Dengan rasa heran dan bingung. kakek Naga Puspa pun mencari tahu atas sebab kejadian tersebut. sementara itu Raden Joko dibawa ke kamarnya untuk beristirahat. Kakek Puspa pun mendatangi istrinya Nyai Puspitasari. Nyai Puspitasari pun bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Lalu Kakek Puspa menceritakan semua yang telah terjadi. Kemudian diajaknya Nyai Puspitasari berdiskusi mencari tahu penyebab kejadian yang menimpa Raden Joko Lelono tersebut.

Nyai Puspitasari dan kakek Puspa pun pergi ke ruang perpustakaan. Mereka berdua berusaha mencari jawaban tentang masalah ini semua. Lalu dibukanya peti pusaka tadi. Diambilnya keris pusaka oleh kakek. Kemudian diacungkan keris pusaka ke atas. Setelah itu, dengan kesaktian kakek Puspa dan Nyai Puspitasari mereka mencari tahu tentang asal usul keris ini. Lalu munculah gambaran semua peristiwa yang dialami keris pusaka ini.

dari penelusuran Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari muncul sebuah gambaran peristiwa yang mengejutkan mereka berdua. Di dalam gambaran peristiwa tersebut muncul sesosok laki-laki manusia dan sebangsa jin atau Dewi naga yang sedang jatuh cinta.

Manusia tersebut adalah seorang raja di tanah Jawa. Sayangnya kisah cinta mereka tidak berjalan dengan baik. Hal ini karena dalam gambarannya ada banyak pihak yang tidak suka akan kisah cinta mereka berdua.

Di dalam gambaran dari keris pusaka tersebut juga di tampakkan sebuah kejadian dimana Dewi naga tersebut hamil oleh laki-laki tersebut. Namun sebelum anaknya lahir, kekasihnya mengalami sebuah peperangan dengan pemberontak yang sangat hebat. Perang tersebut berlangsung selama tiga bulan. Dan perang tersebut dimenangkan oleh pemberontak. Dan sang raja pun mati mengenaskan.

kerajaan yang di pimpin kekasihnya itu pun jatuh ke tangan pemberontak. Akhirnya Dewi tersebut ditinggal oleh kekasihnya.

Setelah kematian kekasihnya itu Dewi naga hidup sendiri di negeri manusia. Ia pun ditolong oleh sahabat sang raja. Ia adalah seorang pejabat kerajaan berpangkat Patih. Karena kerajaan jatuh ke tangan pemberontak, pun melarikan diri ke sebuah desa. Dalam kisahnya ketika sang Dewi ini tinggal di desa ia selalu dihujat oleh para penduduk desa. Ia dihujat karena hamil. Para penduduk menuduh sang Dewi ini hamil karena berzina dengan sang Patih.

Karena sang Dewi tidak terima atas tuduhan tersebut maka ia pun marah. Lalu dengan kemarahannya dibentuk lah desa tersebut menjadi sebuah gunung. Gunung tersebut dijuluki dengan gunung sumbing. Setelah peristiwa tersebut anak yang dikandung sang Dewi lahir. Lalu anak itu dititipkan kepada sang Patih.

"Wahai paman, aku akan pergi jauh. Aku punya permohonan kepadamu." kata sang Dewi.

"Baik Dewi, permohonan Dewi adalah perintahku. Sekiranya hamba mampu, pasti hamba laksanakan." Jawab sang Patih.

"karena suamiku sudah gugur dalam perang, aku ingin kamu membantu merawat anak saya ini!" kata sang Dewi.

"Baik ratu Dewi. Tapi Ratu Dewi hendak pergi kemana?" Sahut sang Patih.

"Aku adalah Dewi naga sebangsa jin. aku akan pulang ke negeriku. aku tidak bisa lagi tinggal di negeri manusia." Jawab sang Dewi.

Setelah itu mereka pun berpisah. Sang Dewi pun pergi kembali ke alamnya. Sedangkan sang Patih hidup di sebuah desa terpencil.

Setelah itu tiba-tiba kakek Puspa dan Nyai Puspitasari terpental oleh kekuatan keris pusaka tersebut. Dengan kesaktian mereka berdua, Kakek dan Nyai mencoba mencari tahu sekali lagi. Siapa sebenarnya sosok wajah seorang Dewi naga bangsa jin ini. Karena menurut keyakinan kakek dan Nyai, dengan mengetahui sosok Dewi naga ini bisa dapat mencari tahu sebab peristiwa yang dialami Raden Joko.

Mereka pun berusaha keras mengeluarkan kesaktiannya untuk mengendalikan keris pusaka itu. Di dalam pencariannya mengungkap sosok keris pusaka itu sampai-sampai kakek hampir kewalahan.

Kakek Puspa pun mengerahkan seluruh kesaktiannya. Dan mulut kakek Puspa pun sampai berdarah. Kakek Puspa tidak kuat menahan sendiri kekuatan keris itu. Namun pada akhirnya Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari berhasil menekan kekuatan dari keris tersebut. keris pusaka itu pun diperintah mencari majikanya.

Keris pusaka pun lepas dari tangan kakek dan terbang keluar mencari pemiliknya. kakek dan nyai berlari mengikutinya. mereka penasaran, sebenarnya siapa sosok Dewi dan pemilik keris ini.