Semasa muda, Dewi Arum sering pergi berpetualang di negeri manusia. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang pemuda yang tampan dan baik hati. Pemuda itu bernama Angling darma. ia adalah seorang kesatria dari desa terpencil. Dalam kisahnya Nyai Dewi Arum jatuh cinta dengan pemuda ini.
Awal pertemuan mereka sangat unik. Waktu itu Angling darma menjadi murid seorang empu yang terkenal. Angling darma tekun belajar ilmu Kanuragan dengannya. Suatu ketika Angling darma ditugaskan untuk pergi ke sebuah puncak gunung. Sang empu menyuruh Angling darma untuk bertapa di puncak gunung tersebut.
ketika Angling darma sampai di puncak gunung pada malam hari Angling darma tidak istirahat dulu. Justru, ia langsung segera mencari tempat untuk bertapa. Angling darma pun menoleh kesana kemari. Dilihatnya sebuah batu besar di sebelah kiri Angling darma. Maka ia pun segera bertapa.
Ketika hendak duduk di atas batu tersebut ternyata Dewi Arum sedang ada di atas batu tersebut. Dewi Arum sedang tiduran di atas batu itu. Ia tidak tahu kalau Angling darma menghampirinya. Karena ketika Dewi Arum tiduran ia menutupi wajahnya dengan selendang. Dewi Arum tidak menyadari kehadiran Angling darma.
Begitu juga dengan Angling darma, ia juga tidak tahu kalau di batu besar itu sudah ditempati Dewi Arum. hal ini dikarenakan perbedaan alam mereka serta perbedaan bangsa mereka. Dewi Arum adalah sebangsa Jin. Ia sebenarnya bisa melihat bangsa manusia. Namun Angling darma tidak bisa melihatnya. karena manusia sejatinya tidak bisa melihat bangsa jin.
Angling darma pun duduk di atas batu. Tidak disengaja ia menduduki paha Dewi Arum. Sontak Dewi Arum pun kaget dan terbangun. Dewi Arum pun marah. Dengan kekuatannya Dewi Arum memperlihatkan wujudnya kepada Angling darma. Berbalik keadaan, Angling darma pun juga kaget. Karena tiba-tiba saja tepat di depannya terlihat sosok wanita cantik yang memarahinya.
" Hai anak manusia! kurang ajar kamu yah. Beraninya kamu mengganggu saya.? kata Dewi Arum.
"Justru kamu yang mengganggu saya, saya ini mau bertapa. kenapa kamu mengganggu saya?" kata Angling darma yang berbalik tanya.
" kamu yang salah, saya sudah dari tadi duduk di atas batu ini." Sahut Dewi Arum.
"Kamu yang salah, saya lihat dari tadi batu ini kosong, tidak ada orang yang mendudukinya." Balas Angling darma.
"Kamu yang salah..!" Kata Dewi Arum.
"kamu..!" balas Angling darma.
Akhirnya mereka pun berkelahi.ereka saling mengeluarkan kesaktiannya masing masing. Perkelahian pun tidak bisa di hindari. Mereka beradu kesaktian.
Di dalam perkelahiannya, Angling darma tidak tahu kalau Dewi Arum adalah sebangsa jin. Dan akhirnya perkelahian itu dimenangkan oleh Dewi Arum. Angling darma pun pingsan dan tergeletak di hadapan Dewi Arum. Melihat keadaan Angling darma yang tergeletak di depannya menjadi kasihan.
Lalu Dewi Arum pun memandanginya. Semakin di pandang nampak lah wajah ganteng dan tampan dari Angling darma.
Akhirnya Angling darma ditolong oleh Dewi Arum. Ia di bawa ke sebuah pohon. Dirawatnya ia di bawah pohon rindang itu. Diobatilah ia sampai sembuh. Dan keesokan harinya ketikaayahari sudah terbenam kembali Angling darma pun sadar. Dewi Arum pun memberikan segelas air dan meminta maaf kepadanya.
Angling darma pun memaafkan mereka. Mereka pun bercakap-cakap sampai pagi.
"Maafkan aku hai pemuda. tadi saya marah dan menghajarmu" Kata Dewi Arum kepada Angling darma.
"Tidak mengapa, saya juga minta maaf. saya benar-benar tidak tahu kalau batu besar itu ada orang nya." Jawa Angling darma.
"Maaf pemuda, sebenarnya saya yang salah. karena saya ini adalah bangsa jin. jadi pantaslah kalau kamu tidak melihat saya.". Terang Dewi Arum.
"Maaf, sebenarnya nama anda ini siapa?" Tanya Angling darma.
"Oh iya.. dari tadi kita belum kenalan. Saya Dewi Arum dari negeri Jin yang jauh." Jawab Dewi Arum.
"Em.. kalau saya Angling darma dari desa seberang gunung ini." Terang Angling darma.
Sementara itu Dewi Arum terus memandangi Angling darma. Tidak terasa ia pun saling jatuh cinta kepada Angling darma. Begitupun dengan Angling darma. Ia juga merasa jatuh cinta.
Karena keasikan mengobrol akhirnya Angling darma tidak jadi bertapa. Ia melupakan tugas dari gurunya untuk bertapa. Kemudian Angling darma memutuskan untuk pulang saja. Dewi Arum pun diajak nya pulang.
Sesampainya di rumah sang guru. Angling darma menceritakan kisahnya. Ia pun memperkenalkan Dewi Arum kepada gurunya. Mereka berdua pun tinggal di rumah guru. setelah beberapa bulan Dewi Arum tinggal di rumah guru Angling darma, ia pun punya keinginan. Sang guru kepengen agar Angling darma dan Dewi Arum menikah.
Disuatu malam mereka berdua pun dipanggil untuk menghadap. Sang guru pun mengutarakan keinginannya agar Angling darma dan Dewi Arum menikah. Akhirnya mereka pun menika di hari malam um'at keliwon dan di malam hari.
Setelah menikah Sang guru memberi hadiah. mereka berdua diberi hadiah sebuah keris sakti yang luar biasa. keris tersebut diberi nama keris naga Geni.
setelah mereka menikah, mereka berdua pun meminta ijin kepada gurunya untuk berpetualang. Sang guru pun mengijinkannya. Dan akhirnya mereka berdua berpetualang. Mereka berpetualang dengan membawa kesaktian pemberian gurunya.
Keris naga Geni ini sangat sakti. Di dunia persilatan keris pusaka ini sangat ditakuti. Bahkan saking saktinya keris tersebut menjadi rebutan para pendekar silat.
Dalam kisahnya Nyai Dewi Arum menerangkan kalau kesaktian keris naga Geni ini terkenal sampai ke bangsa Mongol dan bangsa yang bermata sipit. Bangsa bermata sipit ini adalah nenek moyang bangsa China.
Suatu ketika dalam petualangan mereka menjadi suatu kampung yang tatanan masyarakatnya rusak. Kampung itu sering di satroni maling dan perampok. sementara para penduduk merasa ketakutan setiap hari. Melihat hal tersebut Angling darma memutuskan untuk menolong nya.
Mereka berdua menghadang dan menghajar perampok-perampok yang datang Dan desa tersebut akhirnya sudah aman dari perampok. Namun para penduduk masih merasa takut. Mereka takut kalau perampok datang kembali ketika Angling darma dan Dewi Arum pergi meninggalkannya. Mendengar keluh kesah masyarakat tersebut maka terbersit lah keinginan untuk berhenti berpetualang. Angling darma pun berkeinginan mendirikan suatu kerajaan di desa ini.
Mereka berdua pun membangun sebuah kerajaan di desa tersebut. Masyarakat desa juga setuju dan mendukung Angling darma dan Dewi Arum. Dengan kekuatan mereka berdua dan dukungan dari masyarakat desa. mereka pun berhasil mendirikan kerajaan.
kerajaan yang mereka bangun diberi nama Majapura. Walaupun wilayah kekuasaan kerajaan tersebut masih kecil, namun kerajaan tersebut sangat makmur. Saking makmurnya, kerajaan Majapura menjadi dikenal oleh kerajaan-kerajaan lainya.
kerajaan lain pun banyak yang meminta bantuan pangan dari kerajaan Majapura.
Setelah kerajaan makmur, banyak kerajaan-kerajaan besar lain iri pada nya. Akhirnya kerajaan tersebut diserang habis-habisan oleh kerajaan lain yang lebih besar.
Dan apakahke Angling darma dan Dewi Arum bisapertahankan lerejaan mereka?