Chereads / Sang Putri Naga dari Gunung Sindoro / Chapter 16 - Misteri Keris Naga Geni dan Nyai Dewi Arum

Chapter 16 - Misteri Keris Naga Geni dan Nyai Dewi Arum

Kakek Puspa menjelaskan. bahwa sebangsa jin memang sering berubah menjadi seekor ular naga. Terutama ketika tersebut emosinya. Hal tersebut adalah sebuah anugerah kesaktian dari Tuhan semesta alam yang diberikan kepada bangsa Jin. Namun banyak sekali bangsa jin menyalahgunakan anugerah tersebut.

Raden Joko dan Kakek Puspa merasa sangat khawatir dengan keadaan yang menimpa Nyai Dewi Arum. Kakek Puspa di dalam hatinya bertanya-tanya, sebenarnya ada hubungan apa Nyai Dewi Arum dengan anak putri petani. Yaitu Putri Arum Kusuma Wati. Pun demikian dengan Raden Joko Lelono. Ia juga penasaran, ada hubungan apa Nyai Dewi dengan Putri Arum calon istri saudaranya tersebut.

Mereka berdua pun saling bertanya tentang hal tersebut. Namun semakin dirasa dan difikirkan malah membuat mereka semakin bertanya-tanya dan semakin bingung

Kakek dan Raden pun asyik mengobrol. Sampai-sampai mereka tidak sadar sudah lama sekali duduk dan mengobrol di ruang tamu. Raden Joko Lelono dan Kakek Puspa pun tidak tahu kalau dalam obrolannya sudah sampai tengah malam.

Disaat Raden Joko dan kakek Puspa membicarakan keadaan Nyai Dewi Arum sampai larut malam, tiba-tiba saja kakek Puspa merasa tidak nyaman. Kakek Puspa merasakan suatu kekuatan besar sedang menuju ke rumah Nyai Dewi Arum. Hal tersebut diceritakan kepada Raden Joko Lelono.

"Sebentar Raden.. perasaan ku tidak enak." Kata Kakek Puspa.

"Ada apa kek? kakek Puspa jangan membuat Raden takut.." Ucap Raden Joko Lelono.

"Tidak Raden, saya memang merasakan sesuatu energi kekuatan dari arah negeri kita sedang menuju kemari." terang kakek Puspa.

Raden Joko Lelono dan kakek Puspa kemudian berdiri dari tempat duduknya. Mereka bergegas keluar rumah. Mereka berdua mengamati sekeliling rumah Nyai Dewi Arum seraya mencari kecurigaan apa yang dirasakan kakek Puspa.

Benar saja, Raden Joko berteriak kepada kakek Puspa. Ia tiba-tiba saja melihat sebuah cahaya di atas langit. Kakek Puspa dan Raden Joko memperhatikan cahaya tersebut. semakin diperhatikan cahaya tersebut semakin mendekat ke arah mereka.

Hati Raden Joko menjadi cemas, cahaya tersebut mendekat dan mengarah ke dirinya. Ia menundukkan kepalanya sambil berjongkok. Cahaya itu melesat di atas kepala Raden.

Kemudian cahaya tersebut melesat masuk ke dalam rumah. Kakek Puspa dan Raden Joko mengikutinya. Tak di sangka, cahaya tersebut masuk menuju kamar Nyai Dewi Arum yang sedang ditemani oleh Nyai Puspitasari. Akhirnya mereka pun kaget dan bangun dari duduknya. Mereka langsung bergegas lari menuju ke kamar Nyai Dewi Arum.

Kamar Nyai Dewi Arum diketok Kakek Puspa. Kakek meminta ijin istrinya yang sudah di dalam. Ia meminta kepada istrinya agar dibukakan pintu kamarnya dan di ijinkan masuk. Akhirnya pintu kamar Nyai Dewi Arum dibuka oleh Nyai Puspitasari. Kakek Puspa dan Raden Joko masuk ke kamar.

Kakek Puspa menanyakan keadaan penghuni kamar. Istri kakek Puspa balik bertanya hal apa yang membuat rame di luar sana. Sedang Raden Joko menceritakan kejadian di luar kamar.

"Nyai, kalian berdua tidak apa apa kan?" Tanya kakek Puspa.

"Tidak apa-apa. Memangnya apa yang sedang kalian lakukan, sampai masuk ke kamar Nyai Dewi Arum dengan panik?" tanya Nyai Puspitasari kepada kakek dan Raden.

"Maaf nyai, tadi kami diluar melihat sebuah cahaya masuk ke kamar ini. Kata Raden Joko Lelono.

"Ooh, itu toh.. maksud kalian ini kan?" kata nyai Puspitasari.

"iya Nyai..

Ternyata Nyai sudah tahu yah?" Sahut Raden Joko Lelono.

Kakek Puspa dan Raden Joko Lelono terkaget dan keheranan melihat sumber cahaya yang masuk ke dalam kamar nya. Ternyata cahaya tadi adalah sebuah keris pusaka naga Geni yang terbang dari rumahnya. Keris tersebut ternyata mencari pemiliknya.

Setelah kejadian tersebut kakek Puspa dan Nyai Puspitasari menyimpulkan bahwa keris pusaka Naga Geni adalah milik Nyai Dewi Arum.

Setelah itu kakek Puspa dan Raden Joko pun disuruh Nyai Puspitasari untuk tenang dan tidak usah mengkhawatirkan keadaan Dewi Arum. Ia juga menyuruh kakek dan Raden untuk beristirahat. Dan akhirnya mereka semua beristirahat. Mereka tidur pulas di kamar Nyai Dewi Arum.

keesokan harinya Nyai Dewi Arum terbangun. Ia merasa sudah sembuh dan sudah lebih baik. Kemudian Nyai Puspitasari menyiapkan makana untuk sarapan pagi. mereka semua pun berkumpul di meja makan. Tak lupa Nyai Dewi Arum ikut serta dalam acara makan pagi bersama. Sembari di papah oleh Nyai Puspitasari, Nyai Dewi Arum berjalan tertatih karena masih lemas.

Seusai makan pagi, Kakek Puspa menceritakan kejadian semalam kepada Nyai Dewi Arum. Lalu ia menanyakan tentang keris naga Geni. Apakah keris tersebut milik Nyai Dewi Arum. Ia mengakui kalau keris Naga Geni memang pernah menjadi miliknya. namun hal tersebut tidak lama. keris itu kemudian di serahkan kepada raja Angling darma sebagai hadiah.

Setelah itu Nyai meninggalkan negeri manusia. Hal itu ia lakukan karena setelah keris diberikan kepada raja Angling darma kemudian terjadi masalah besar. Banyak orang memperebutkan keris tersebut. Seluruh dunia persilatan menginginkan kesaktian dari keris pusaka naga Geni.

Akhirnya Nyai Dewi Arum menitipkan keris tersebut sebagai pusaka. Kakek Puspa pun bertanya. Setelah keris diberikan kepada raja Angling darma, lalu apa yang terjadi? Nyai Dewi Arum tidak tahu menahu lagi tentang hal itu.

Setelah Nyai Dewi Arum meninggalkan negeri manusia dan kembali ke negeri Jin ia sudah tidak tahu sama sekali kabar dari keris pusaka tersebut. Nyai Dewi Arum melanjutkan ceritanya. Ia terpaksa menceritakan masalah yang sangat pribadi. Secara tidak sengaja ia telah jatuh cinta kepada Raja Angling darma. ia pun sempat menikah dengannya.

Lalu Nyai meninggalkan raja Angling darma tanpa berpamitan sama sekali. Ia pergi sehari setelah ia menikah dengan raja Angling darma. Tapi ternyata ada kejadian yang tidak di sangka oleh Nyai Dewi Arum. Ternyata ia sudah hamil. Ia mengandung anak dari raja Angling darma. Namun karena mereka beda alam dan bukan sebangsa. Maka Nyai Dewi Arum melakukan sesuatu.

Nyai Dewi Arum mengasingkan diri dari kehidupan manusia dan kehidupan masyarakat sebangsa jin.

setelah mendengarkan kisah kehidupan pribadi dari Nyai Dewi Arum kakek, Raden Joko serta Nyai Puspitasari menjadi agak lega.

Akhirnya acara makan pagi pun selesai. Setelah selesai makan pagi, mereka beristirahat di ruang keluarga. Kakek Puspa pun mengambil keris pusaka Naga Geni. keris itu pun ia pandangi. Terbersit pertanyaan dalam hati kakek. Lalu kenapa keris Naga Geni yang sekarang jadi milik nya tiba-tiba bisa menyerang Raden Joko Lelono?

Sang kakek bertanya kepada Nyai Dewi Arum. Lalu kemana anak dari pernikahannya dengan raja Angling darma?

Nyai Dewi Arum menjelaskan bahwa, setelah ia melahirkan anak tersebut. Anak itu ia titipkan kepada seseorang. Yang mana seseorang tersebut adalah orang kepercayaan raja Angling darma. Namun sayang, nama dari putri Nyai Dewi Arum pun ia tidak ingat. Ia juga tidak tahu nama orang yang dititipi anak nya tersebut.

lalu dimana anak tersebut dan ada hubungan apa keris naga Geni ini dengan Raden Joko?