Di sore hari Nyai Dewi Arum dikejutkan oleh seseorang. Ketika ia sedang berada di dapur tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu.
"Tok tok tok.." suara seseorang mengetuk pintu depan rumah.
Ketukan salam seseorang yang mau bertamu itu berbunyi berulang-ulang. Sampai berkali-kali suara ketukan pintu berbunyi terus menerus.
Nyai Dewi Arum menjawab ketukan pintu itu sambil agak kesal. Kekesalannya timbul karena bagi Nyai Dewi Arum tidak sopan bertamu di sore hari. Ia juga merasa heran dan penasaran. Sambil bergumam kesal di dalam hati Nyai Dewi Arum, akhirnya ia pergi ke ruang depan. Di balik jendela Nyai Dewi Arum mengintip. Sebenarnya siapa sih yang mengganggunya di waktu sore. Ketika Nyai mengintip di jendela, terlihat sesosok pemuda tampan dan dua orang asing.
Nyai Dewi Arum pun jadi penasaran, siapa sih sebenarnya tiga orang yang bertamu ini. Kenapa ada pemuda tampan yang bertamu di rumah nyai Dewi Arum. Lalu Nyai mengintip nya sekali lagi untuk memastikan siapa tiga orang yang bertamu ini. Ketika Dewi Arum memastikan wajah tamunya di balik jendela, Nyai Dewi Arum merasa seperti pernah melihat pemuda tampan ini.
karena rasa penasarannya, Nyai Dewi Arum pun akhirnya mau membukakan pintu rumahnya untuk tiga orang yang bertamu ke rumahnya. Maka dibukalah pintu rumah tersebut. Di sambutlah ketiga tamu ini.
Saat pintu dibuka, Nyai Dewi Arum langsung bertanya kepada pemuda itu.
"Maaf tuan, tuan ini siapa kok sore-sore bertamu?" Tanya Nyai Dewi Arum kepada tamunya.
"Pangapunten Nyai..
Nyai Dewi Arum lupa dengan wajah saya?" Sahut Raden Joko Lelono.
"Siapa yah .. " kata Nyai Dewi Arum sambil mengingat-ingat.
Lalu Raden Joko Lelono membuka sorbannya sambil menjelaskan kepada Nyai Dewi Arum.
"Ini saya Nyai, Raden..masak baru kemaren kita ketemu Nyai Dewi sudah lupa?" kata Raden Joko.
"Owalah kamu Raden Joko Lelono yah?" Sahut Nyai Dewi Arum sambil terkejut dan tersenyum.
"Iya Nyai, ini kami. Kakek Puspa juga ikut ksini." Sahut Nyai Puspitasari.
"Emm .. kalau penampilan kalian seperti ini ya wajar kalau saya tidak mengenali kalian. Maaf yaah." Kata Nyai Dewi Arum.
"Kami juga minta maaf, sudah mengganggu waktu istirahat nya Nyai Dewi." Kata Kakek Puspa yang ikut menyela pembicaraan.
"Ya ya, tidak mengapa kakek Puspa. Kalau begitu mari silahkan masuk ke rumah. kita ngobrol-ngobrol di dalam saja." kata Nyai Dewi.
"Baik nyai.." Sahut Raden Joko.
"Ayo segera masuk Raden! nanti kalau ada orang lewat tidak enak. Karena tidak sopan dan tidak baik bertamu di waktu sore." Kata Nyai Dewi.
"Oooh. memangnya begitu yah?" Tanya Raden Joko.
"Betul kata Nyai Dewi Raden. memang budaya kami sebangsa Jin begitu. Sangat tidak sopan bertamu di waktu sore." kata kakek Puspa menjelaskan kepada Raden Joko.
"Maaf sekali lagi ya Nyai. kalau kami tidak sopan dalam bertamu." Sahut Nyai Puspitasari.
'Sudah tidak mengapa. Kalian kan sahabat bai saya. Mari silahkan duduk." kata Nyai Dewi Arum.
Ternyata tiga orang yang bertamu ini adalah sahabat karib Nyai Dewi Arum. Nyai Dewi Arum pun tidak jadi marah karena tamu yang tidak sopan ini. Justru ia merasa sangat senang.
Tiga tamu Nyai Dewi Arum pun dipersilahkan masuk rumah. Mereka mengobrol di ruang tamu. Nyai Dewi Arum menyajikan minuman yang hangat untuk tamunya. Lalu mereka meminumnya. Saat tamu Nyai Dewi datang ia masih meninggalkan kegiatan memasak di dapur. Maka Nyai Dewi Arum mempersilahkan Kanker Puspa dan Raden Joko Lelono untuk mengobrol dulu. Sedangkan Nyai Puspitasari di ajak oleh Nyai Dewi Arum ke dapur.
Nyai Dewi meminta bantuan sahabatnya Nyai Puspitasari untuk menyelesaikan kegiatan memasaknya. Nyai Puspitasari setuju, mereka berdua pun memasak di dapur. Sembari memasak Nyai Dewi Arum menanyakan perihal kedatangan temanya Nyai Puspitasari ke rumahnya. Nyai Puspitasari pun menjelaskan tujuannya bertamu ke rumah Nyai Dewi Arum.
"Temanku, ada hal apa sampai-sampai kalian sekeluarga datang ke sini?" Tanya Nyai Dewi Arum.
"Oooh iya sampai lupa. Saya kemari ada sedikit keperluan tentang keluarga baru saya." Jawab Nyai Puspitasari.
"Tentang Raden Joko Lelono? Memangnya ada apa dengannya?" Tanya balik Nyai Dewi Arum.
"Iya.. " Jawab Nyai Puspitasari.
"Memangnya apa yang bisa aku bantu untuk mu Nyai?" kata Nyai Dewi Arum.
" Begini, tiga hari yang lalu Raden belajar dan berlatih bersama suamiku di perpustakaan." kata Nyai Puspitasari.
" Lalu apa yang terjadi?" Tanyanya kembali
"Kawanku, masih ingatkan kamu dengan keris pusaka Naga Geni?" Terang Nyai Puspitasari.
"Tentu, memangnya ada apa dengan keris itu?" Sahut Nyai Dewi Arum.
"Saat itu Raden Joko Lelono belajar dan berlatih ilmu kesaktian.."
Nyai Puspitasari pun menceritakan semua peristiwa yang di alami Raden Joko Lelono yang di ceritakan oleh suaminya kakek Puspa. Nyai Puspitasari bercerita dari awal Raden Joko di bawa masuk ke alam jin dan tinggal di negeri Jin ini. Semua peristiwa yang dialami Raden Joko ia ceritakan dengan detail.
Sampai terjadinya peristiwa Raden Joko tertusuk oleh keris naga Geni. Nyai Puspitasari juga menceritakan tentang penelusurannya terhadap kisah terakhir dari keris Naga Geni. Sampai di dalam penelusurannya yang di bawa ke makam raja Kamandanu sang pemegang keris naga Puspa.
Di sela-sela Nyai Puspitasari bercerita tidak sadar ternyata masakan mereka berdua sudah matang. Tidak terasa mereka sudah selesai memasak.
Akhirnya mereka berdua berhenti mengobrol. Makanan pun di sajikan ke depan. Kedua sahabat itu menyajikan makan malam di ruang makan. Nyai Dewi memanggil Kakek Puspa dan Raden joko ke ruang makan. Sebelum melanjutkan obrolannya dengan Nyai Puspitasari ia pun mempersilahkan tamunya untuk makan malam bersama terlebih dahulu.
Selesai makan Nyai Dewi Arum kembali bertanya dan menegaskan kembali apa maksud tujuan Kakek Puspa sekeluarga bertamu kerumahnya. Nyai Puspitasari pun melanjutkan ceritanya tadi sore di dapur.
Mendengar keterangan dan cerita dari Nyai Puspitasari, Nyai Dewi Arum kaget. Ia pun langsung berdiri dan tiba-tiba marah ketika mendengar nama Putri Arum Kusuma Wati disebut. Dengan wajah yang menakutkan Nyai Dewi Arum berteriak. Sontak semua yang di sekelilingnya bergetar. Seolah bumi sedang terjadi gempa.
Nyai Dewi Arum seketika berubah menjadi ular Naga. Ia hampir-hampir mau mengamuk.
kakek Puspa dan Nyai Puspitasari menjadi kaget dan bingung. kenapa Nyai Dewi Arum bereaksi seperti ini. Sedang Raden Joko menjadi sangat ketakutan. Ia takut kalau Nyai Dewi Arum menyakitinya.
Lalu Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari menenangkannya. Dewi Arum pun manjadi tenang. Dan ia pun kembali normal. Nyai Puspitasari membaringkan Nyai Dewi Arum ke tempat tidur. Kakek dan Raden Joko duduk menunggu di ruang makan.
Dengan tubuh gemetaran, Raden Joko bertanya kepada kakek Puspa.
"Sebenarnya siapa Dewi Arum ini kek? Kenapa ia bisa berubah menjadi ular naga?"
Kakek Puspa menjelaskan. bahwa sebangsa jin memang sering berubah menjadi seekor ular naga. Terutama ketika tersebut emosinya. Hal tersebut adalah sebuah anugerah kesaktian dari Tuhan semesta alam yang diberikan kepada bangsa Jin. Namun banyak sekali bangsa jin menyalahgunakan anugerah tersebut.
Disaat Raden Joko dan kakek Puspa membicarakan keadaan Nyai Dewi Arum tiba-tiba saja sebuah cahaya datang dari luar jendela. Cahaya tersebut melesat masuk ke dalam kamar Nyai Dewi Arum yang sedang ditemani oleh Nyai Puspitasari. Akhirnya mereka pun kaget dan bangun dari duduknya. Mereka langsung lari menuju ke kamar Nyai Dewi Arum.