Dalam proses mengungkap misteri memori yang di simpan di dalam keris pusaka. Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari hampir-hampir kewalahan. Karena saking saktinya keris pusaka ini. Bahkan kakek Puspa sampai-sampai muntah darah. Kakek Puspa tidak kuat menekan kekuatan keris pusaka itu sendirian. Karena Nyai Puspitasari sudah terjatuh dan terkapar.
Namun pada akhirnya Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari berhasil menekan kekuatan dari keris tersebut. keris pusaka itu pun akhirnya bisa dikendalikan. Dengan kekuatan sihir kakek dan Nyai keris pusaka itu diperintah mencari majikanya.
Dipegangnya keris pusaka tersebut oleh kakek Puspa. Di ucapkan nya mantra sihir dan dikerahkan seluruh kekuatan mereka. Keris pusaka pun lepas dari genggaman kakek. Dan keris pusaka terbang keluar rumah kakek Puspa. Pusaka tersebut terbang menuju sang pemilik keris. mencari.
Kakek dan nyai sontak berlari mengikuti arah terbang pusaka tersebut. Keris pusaka itu membuat mereka berdua penasaran. sebenarnya siapa Dewi dan pemilik keris yang sangat sakti ini. Hal itu ditambah kejadian yang menimpa anak murid nya si Raden Joko Lelono.
Setelah jauh mengikuti keris tersebut mereka berdua merasa kelelahan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka berdua. Setelah beberapa waktu, keris itu terbang menjauhi pemukiman penduduk.
Keris pusaka itu pun terbang menuju ke arah puncak gunung. Kakek dan Nyai pun tetap mengikutinya. Setibanya di puncak gunung, keris pusaka tersebut menancap ke sebuah batu. Kemudian Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari pun berhenti. Mereka berdua nampak sangat kelelahan mengikuti keris tersebut. Akhirnya mereka bisa beristirahat sebentar.
Di sela-sela mereka berdua beristirahat, kakek Puspa pun memeriksa batu tempat keris pusaka tersebut menancap. Kakek Puspa memeriksa dan memperhatikan batu tersebut dengan hati-hati.
Dibersihkannya batu tersebut dengan perlahan. Dan nampak ukiran di batu tersebut. Tidak di sangka, ternyata batu tempat keris pusaka menancap itu diperiksa adalah sebuah makam. Dan di atas batu tersebut terdapat sebuah ukiran nama seseorang.
Dan nama yang terukir di atas batu tersebut adalah raja Angelina darma. Ia adalah pemilik keris Naga Geni dan Keris Naga Puspa yang dimiliki Kakek Puspa. Mereka pun terheran, Kenapa keris Naga Geni milik Raja Angling darma ini bisa bereaksi dengan Raden Joko Lelono?
Di dalam pemeriksaanya Nyai Puspitasari menemukan prasasti di dekat makam Raja Angling darma. Dibacanya prasasti tersebut. Dan seketika mereka berdua kaget. Ternyata di dalam batuu prasti itu terukir nama "Dewi Arum".Hal ini membuat kakek Puspa dan Nyai Puspitasari menjadi tambah bingung dan penasaran. Lalu berdiskusi lah mereka berdua.
" Nyai Puspitasari istriku, bukanya nama Dewi Arum yang terukir di batu ini adalah sahabat kamu?" Tanya kakek Puspa kepada Nyai Puspitasari.
"Benar juga perkataan kakek Puspa suamiku. Akan tetapi apakah mungkin keris Pusaka ini ada hubungan dekat dengan teman saya (Dewi Arum)." Jawab kakek puspa.
"Benar juga kata kamu Nyai. Sebenarnya ada hubungan apa keris pusaka dengan nama Dewi Arum ini." Gumam kakek Puspa.
"Kakek Puspa, sebenarnya ada masalah dan peristiwa apa antara Raja Angling darma." kata nyai Puspitasari.
" Akan tetapi kita harus menanyakan perihal ini dengan teman Nyai." Usul kakek
"Saya setuju kek. Tetapi ia marah atau tidak ketika masalah ini ditanyakan kepada Dewi Arum." Sahut Nyai Puspitasari.
Akhirnya Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari sepakat untuk bertanya langsung dengan Dewi Arum. Hal ini dilakukan oleh kakek Puspa dan Nyai Puspitasari agar masalah yang mereka hadapi ini terbongkar dan terseleksi semuanya.
Setelah itu diambilnya keris pusaka yang menancap di atas batu tersebut. Kemudian keris pusaka dimasukkan ke sarungnya. Setelah itu mereka berdua turun dari puncak gunung. Sambil berjalan mereka masih membahas tentang tulisan prasasti tersebut.
Kakek Puspa dan Nyai Puspitasari pun kembali pulang kerumahnya. Setelah sampai di rumah mereka pun beristirahat sebentar. Ketika kakek Puspa dan Dewi Arum sedang beristirahat, Raden Joko Lelono pun mendekati mereka. Raden pun bertanya kepada mereka berdua tentang hal yang terjadi.
"Maaf kek, saya mengganggu istirahat kakek Puspa dan Nyai Puspitasari." kata Raden Joko.
"Oooh Raden Joko, mari sini duduk bareng. ada apa Raden keluar dari kamar? Bukanya Raden Joko ini masih sakit?" Tanya kakek Puspa kepada Raden Joko.
"Iya kakek, Raden penasaran. Jadi Raden mau bertanya tentang hasil pengungkapan memori keris pusaka tersebut." kata Raden Joko.
" Emm.. begitu too.., baiklah saya akan ceritakan peristiwa tadi." sahut Kakek Puspa.
" iya benar kek. Saya kepengen tahu juga." Sahut Raden Joko .
kakek Puspa pun menceritakan semua yang terjadi tentang pusaka tersebut kepada Raden Joko. Sambil beristirahat kakek dan Nyai menceritakan semuanya.
Selesai dari penjelasan kakek dan Nyai, mereka balik bertanya kepada Raden Joko. kakek Puspa bertanya tentang putri Arum Kusuma Wati yang dahulu menjadi rebutan antara Raden Joko Lelono dengan Raden Joko Kusumo.
"Raden... Apakah Raden masih ingat tentang peristiwa pernikahan saudara Raden Joko? Waktu itu kalian berdua memperebutkan calon pengantin bernama Arum Kusuma Wati." Tanya kakek Puspa.
"Oh iya kek. Tentu saya masih ingat. Tapi saya sudah bisa ikhlas putri Arum Kusuma Wati menjadi istri saudara saya." Jawab Raden.
"Emm .. ya ya." Gumam kakek Puspa.
"Memangnya kenapa kek? Kenapa kakek bertanya tentang itu?" Tanya Raden.
"Begini Raden. Peristiwa kemaren ketika Raden diserang oleh pusaka saya, keris itu kan bereaksi ketika Raden mengucap nama Arum Kusuma Wati." Kata kakek.
"Betul kek." Sahut Raden.
"Firasat saya mengatakan. Ada hubungan masa lalu putri Arum Kusuma Wati dan Dewi Arum dengan Raja Angling darma." terang kakek.
"Bisa jadi begitu Kek, karena teman saya Dewi Arum pernah ada hubungannya dengan raja Angling darma." Sahut Nyai Puspitasari.
"Kalau begitu istriku, bagaimana jika kita pergi ke rumah Nyai Dewi Arum sekarang juga. Bagaimana menurut kalian berdua?" Usul kakek.
"Baik kek." Sahut Raden dan Nyai Puspitasari.
"Lalu kapan kita akan berangkat kek?"Tanya Raden.
"Besok saja kita berangkat Raden Joko." Jawab Kakek Puspa.
"kenapa Harus besok kek? bukanya rumah Nyai Dewi dekat? Tanya Raden.
Kakek pun tersenyum dan tidak membalas pertanyaan Raden Joko. Justru kakek Puspa memerintah Nyai Puspitasari untuk mempersiapkan perlengkapan perjalanan untuk jauh.
Setelah mereka berdiskusi, maka mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah Nyai Dewi Arum. Kakek dan Nyai pun mempersiapkan bekal keperluan untuk perjalanan jauh. Namun Raden Joko heran, kenapa cuma pergi menemui Nyai Dewi Arum saja persiapannya sangat lengkap.
Dan Raden Joko pun bertanya kepada kakek. Kenapa persiapan untuk pergi sangat lengkap. Raden Joko mengira rumah Dewi Arum dekat atau sekitar kota kakek Puspa tinggal. Ternyata tidak begitu. Kakek menjelaskan kalau asli rumah Dewi Arum di kota lain.
Keesokan harinya pun mereka bertiga berangkat. Mereka berangkat dengan mengendarai kuda yang bisa terbang. Raden Joko pu tercengang. kenapa kuda kakek Puspa bisa terbang.
Dan akhirnya mereka berangkat. Akankah mereka bisa menemui Nyai Dewi Arum dan mendapatkan penjelasan yang lengkap.