Chereads / KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN / Chapter 42 - BERDUA SAJA

Chapter 42 - BERDUA SAJA

Charlotte pov.

Aku masih terus berpikir mengapa pria itu ingin mengajakku jalan-jalan padahal aku sudah sangat membuatnya begitu sangat kecewa bahkan aku pernah marah-marah kemarin setelah permintaan maaf nasi goreng ini ia bahkan menciumku bahkan ia mengatakan bahwa aku tidak perlu berterima kasih ataupun meminta maaf padanya. Aku rasa iya seharusnya sadar bahwa pernikahan ini bahkan hanyalah pernikahan kontrak yang tentu saja ada batas di mana semuanya akan berakhir sehingga aku merasa seharusnya ia tidak boleh sampai terlalu jatuh cinta padaku karena pada akhirnya semuanya akan berakhir.

Lantas mengapa di saat ia tahu akhir itu ia masih saja berpikir bahwa kami akan baik-baik saja bahkan ia berpikir bahwa semuanya tidak akan berakhir menjadi hal yang begitu mengerikan dan juga mengecewakan. Setelah ingin mencuci piring dan ia mengambil spons cuci piring itu dan kemudian mengatakan padaku untuk pergi bersiap-siap aku segera naik ke atas dan aku sama sekali tidak tahu hendak kemana kami berdua.

Ini bahkan belum masuk satu minggu di mana kami ingin bulan madu di salah satu kota di negara ini. Aku sebenarnya tidak terlalu memikirkan di mana saja bulan madunya tetapi aku hanya merasa masih begitu canggung bahkan saat ini kami bahkan begitu sangat tidak bisa menahan semua rasa yang begitu sangat tidak bisa kuungkapkan. Aku kemudian segera menghilang di ujung tangga dan langsung masuk ke dalam kamar di mana kami tidur bersama setelah itu aku segera melihat saudara baju yang di atas kasur dan juga celana pendek yang begitu sangat tidak bisa kubayangkan jika aku memakainya.

Aku mau lihat baju putih di mana begitu sangat terbuka bahkan aku sama sekali merasa bahwa pria itu benar-benar menjebakku aku dengan pakaian terbuka seperti ini. Aku kemudian mulai mengangkat pakaian itu dan berjalan ke arah cermin di samping lemari sehingga kemudian aku belum memakainya tetapi aku masih mendekatkannya ke tubuhku dan ada satu celana pendek yang bahkan seluruh bagian tubuh belakangku akan terlihat.

Sehingga aku kemudian masih diam dan juga menarik nafas panjang. Apakah pria itu benar-benar menjebakku memang aku tahu ini adalah bulan madu antara aku dan juga dia tetapi bukan begini caranya. Aku merasa seperti dijebak oleh suamiku sendiri tetapi ini memang kenyataan yang harus kulewati bahkan setelah semua yang terjadi aku merasa bahwa ini adalah hal yang sama sekali membuatku tidak bisa melarikan diri karena memang aku juga mau dan juga bahkan ia adalah suamiku lantas apa yang harus aku takutkan.

Aku masih menatap baju putih ini bahkan belahannya bisa memperlihatkan belahan dadaku bahkan aku merasa seperti terjebak oleh pria itu.

Setelah melepas seluruh pakaianku aku segera mengenakan pakaian dan juga celana pendek ini memang terlihat bagus bahkan aku seperti orang luar yang begitu sangat menggoda tetapi aku sama sekali tidak ingin memakai pakaian ini. Namun ini adalah keinginan suamiku sendiri aku tidak bisa menolak hal itu bahkan setelah semua yang terjadi aku merasa bahwa ini sudah menjadi hak atas suami yang harus ia dapatkan sehingga tubuhku adalah miliknya sampai kontrak ini selesai.

Aku kemudian melihat di cermin bagaimana benar-benar seperti ekspektasiku yaitu bahkan belahan dadaku terlihat begitu jelas dan juga paha dan juga bokongku terlihat begitu sangat jelas bahkan jika aku terus berusaha untuk menurunkan celana itu sama sekali tidak berhasil. Aku merasa seperti ditelanjangi oleh suamiku sendiri tetapi rasanya ini cukup menggodaku bahkan setelah semua yang terjadi aku bahkan menciumnya tadi di dapur bahkan saat ia mengucapkan terima kasih padaku, aku begitu sangat bahagia.

Aku kemudian segera turun karena aku sama sekali tidak punya pilihan lain untuk berlama-lama di sini mungkin ia sudah selesai dengan cucian piringnya tadi kemudian aku segera melangkah turun melalui tangga dengan perlahan bahkan aku merasa begitu tidak nyaman memakai pakaian yang kurang bahan seperti ini. Hingga pada akhirnya aku sampai di meja makan sehingga aku langsung duduk di meja makan itu karena aku tidak ingin membuat dia begitu melihat seluruh tubuhku tetapi aku bisa melihat bagaimana dia menatapku dengan tatapan yang begitu sangat aneh. Aku tahu iya pasti sedang menggodaku sekarang bahkan aku sama sekali terus menyembunyikan belahan dadaku dengan rambut yang digerai begitu saja.

Hingga pada akhirnya aku kemudian berkata padanya bahwa apakah pakaian ini tidak terlalu terbuka dan juga kemudian benar apa yang kau pikirkan ia malam menatapku dan kemudian ia berkata bahwa aku yang terlalu berlebihan karena masih banyak orang di luar sana yang masih memakai pakaian yang terbuka lagi pula ia kemudian berkata padaku bahwa tidak ada yang berani menyentuhnya bahkan ketika ia jalan bersamaku.

Kemudian hingga pada akhirnya yang terjadi adalah aku melihat bagaimana dia masih begitu acuh tak acu bahkan aku merasa begitu kurang nyaman tetapi kemudian ia berkata padaku bahwa semuanya baik-baik saja bahkan ia juga mengatakan bahwa aku sangat cocok memakai pakaian itu. Padahal Ia sama sekali tidak merasa bagaimana aku begitu tidak nyaman setelah semua yang terjadi aku merasa seperti tidak memakai pakaian karena jelas pakaian ini kurang bahan bahkan aku sama sekali tidak pernah memakai pakaian seperti ini.

Entahlah ke mana kami pergi setelah Ia turun dengan memakai pakaian yang begitu sangat terlihat santai ia segera mengambil kunci mobil dan kemudian ia segera mengambil dompetnya dan kemudian saat aku bertanya hendak ke mana kami pergi ia kemudian hanya menjawab bahwa itu adalah tempat rahasia yang hanya ada aku dan juga dia.

Aku tahu dia adalah pria yang kaya tetapi ia tidak harus membuang uang seperti itu rasanya aku lebih suka agar ia menabung semua uang itu tidak menghamburkan semuanya seperti ini. Tetapi mendengar kata berdua saja membuatku begitu merasa aneh apakah ia bermaksud untuk melakukan sesuatu di sana bersamaku atau bagaimana.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya benar saja kita tiba di sebuah penginapan yang cukup sederhana tetapi begitu bersih dan juga aku bisa melihat bagaimana pengurus penginapan ini begitu sangat ramah terhadap aku dan juga Charlie.

Setelah itu pria itu kemudian mengajak kami ke dalam dan aku melihat bagaimana tempat tidur yang disediakan begitu sangat sederhana yaitu hanya kasur yang begitu kecil sehingga aku merasa bahwa apakah Charlie ingin menghabiskan malam bersamaku di sini di sebuah kasur sempit seperti ini bahkan aku bisa melihat bagaimana belakang kamar ini langsung mengarah ke sebuah pantai rahasia yang begitu sangat sepi.

***

Bersambung