"Kamu suka?"
"Jangan terima kasih lagi, peluk dan cium saja aku Charlotte"
"Impossible..!"
Ketika mendengar pria itu mengatakan hal itu membuatku begitu sangat merinding bahkan aku merasa seperti tidak bisa menahan semuanya karena aku juga merasa seperti ini bukanlah hal yang kuinginkan setelah semua yang terjadi aku merasa bahwa mengapa semuanya menjadi seperti ini padahal aku merasa pernikahan kontrak Antara Aku dan juga Charlie tidak akan berakhir menjadi bahagia bahkan setelah semua yang terjadi aku merasa bahwa pria ini benar-benar mencintaiku bahkan aku merasa seperti dia tidak menganggap bahwa ini adalah pernikahan kontrak. Sehingga yang terjadi adalah aku merasa begitu nyaman bahkan setelah semua itu aku merasa seperti ia benar-benar membuktikan bahwa ia adalah pria yang mencintaiku dengan tulus.
"Ayo masuk, ini masih pagi tapi….sejak saat ini hingga dua sampai tiga hari ke depan kita akan terus disini Charlotte dan… hanya satu pakaian saja yang kamu gunakan yaitu…"
Dia menatap ke arah tubuhku memang aku tidak tahu bahwa kami akan menginap di sini sehingga yang terjadi adalah aku merasa bahwa tidak perlu membawa pakaian tetapi ia malah menjebakku dan kemudian dia mengatakan bahwa akan bermalam di sini bukan hanya satu malam saja tetapi tiga hari ke depan.
Aku merasa seperti dibohongi tetapi ini adalah rencananya sehingga aku sama sekali tidak tahu harus melakukan apa setelah semua yang terjadi aku merasa bahwa semuanya sama sekali merasa begitu mustahil bahkan setelah semua yang terjadi aku merasa seperti ditipu habis-habisan oleh pria ini.
Setelah semua yang terjadi kemudian aku merasa seperti aku bisa melakukannya hingga pada akhirnya aku masih diam tetapi kemudian pria ini menarik tanganku sehingga kami kemudian terjatuh ke atas kasur yang sempit ini.
"Char…."
"Ada apa Charlotte? Are you Nervous?"
Bukan aku gugup tetapi aku merasa ini masih pagi dan kemudian tingkahnya sudah membuatku begitu sangat tidak bisa menahan diriku bahkan setelah semua yang terjadi aku merasa seperti ia benar-benar menjawab Aku dan kemudian malah membuatku seperti ini.
"No, but…"
"But what…? You not love me?"
Diperhadapkan pada pertanyaan itu membuatku begitu sangat tidak tahu harus menjawab apa karena pada kenyataannya aku juga tidak tahu apakah aku sudah mencintai pria itu atau tidak. Karena aku bahkan bingung dengan perasaanku sendiri ketika diperhadapkan seperti itu, aku merasa seperti diadili oleh suamiku sendiri.
Mengapa semuanya berakhir menjadi seperti ini sehingga kami saling masih bertatapan bahkan kami saling masih tidak tahu harus melakukan apa karena pada kenyataannya, aku merasa seperti telah terjebak dalam labirin antara dirinya dan juga diriku yang sama sekali tidak ada jalan keluarnya.
"Charlie….ini masih pagi…bisakah kita jangan melakukannya?"
Aku kemudian masih menatapnya berharap ia tidak ingin melakukan hal itu sekarang karena aku merasa bahwa ini masih terlalu pagi dan juga Aku merasa seperti sudah kurang nyaman melakukannya apalagi baju ini terlalu kekurangan bahan dan juga aku tidak membawa baju lain. Lantas kemudian jika baju ini basah apa yang aku kenakan nantinya.
"So, hug me and let's go to pool"
Mendengar itu aku mempunyai firasat buruk apakah ia akan membuat baju ini basah lantas apa yang akan aku kenakan nantinya jika baju ini benar-benar basah.
"Aku gak bawa baju renang Charlie,"
"Not clothes…"
Aku belum mengiyakan perkataan pria ini tetapi tiba-tiba ia sudah membuka seluruh pakaiannya bahkan kemudian ia masih menatapku setelah itu, Aku kemudian lebih memilih untuk masuk ke dalam kolam dengan pakaian yang saat ini, ku kenakan.
"Buka saja Charlotte, nanti apa yang akan kamu pakai?"
"Tidak….biar saja aku memakai ini. Akan sangat tidak waras jika aku mandi tanpa busana. Bagaimana jika ad yang melihat kita Charlie "
Bagaimanapun aku masih merasa malu dan juga aku merasa bahwa pikiran pria itu benar-benar tidak tahu harus kemana bahkan setelah semua yang terjadi aku kemudian masih berkata padanya bahwa kami masih terikat kontrak dan pada akhirnya kami akan berpisah lantas mengapa ia masih berpikir bahwa aku akan tetap tinggal di sini di dalam hatinya.
"Kamu tahu, kita adalah dua manusia yang terikat kontrak Charlie. Kontrak pernikahan yang begitu sangat tidak bisa membuat kita akan terus bersama"
Aku melihat bagaimana ia mengubah pandangannya bahkan kemudian ia terlihat begitu sangat kurang nyaman setelah aku mengatakan dan juga membahas tentang kontrak itu. Hingga pada akhirnya yang kurasakan rela aku melihat bagaimana ia kemudian naik ke atas dan kemudian duduk di pinggir kolam hingga pada akhirnya kami saling diam dan kemudian beruntung aku belum juga melompat ke dalam kolam sehingga bajuku masih seutuhnya kering.
"Are you still think we just like that? Do you not love me?'
Ketika Charlie menanyakan hal itu membuatku bingung entah apa yang akan aku katakan tetapi pada kenyataannya aku juga tidak ingin membuat dia merasa nyaman dan juga merasa bahwa pernikahan kita akan berlangsung begitu lama padahal ada masanya di mana kami juga akan berpisah.
Aku salah membahas masalah kontrak ini disaat kami sedang bersenang-senang seperti ini adalah hal yang salah bahkan sekarang situasi hancur dan juga momen di mana kami seharusnya Bahagia menjadi begitu sangat canggung. Bahkan setelah semua yang terjadi aku merasa seperti menyesal telah membalas semua itu.
Kemudian aku masih menatap wajahnya yang begitu sangat terlihat begitu sangat ingin pergi dari sini tapi kemudian aku menahan tubuhnya dan kemudian berkata.
"Charlie…. I love you but, you know the truth about us"
Mungkin itu adalah jawaban yang pasti dan juga pas untuk aku katakan karena pada kenyataannya. Aku sama sekali tidak ingin membuat banyak harapan padanya. Karena pada kenyataannya Aku merasa bahwa itu bukanlah hal yang begitu gampang dan juga mudah aku katakan begitu saja hingga pada akhirnya aku kemudian merasa bahwa semuanya akan menjadi hal yang baik dan juga aku merasa bahwa aku memang harus belajar untuk berusaha membuang semua rasa itu hingga pada akhirnya kami akan berpisah.
Aku masih memandang pria ini hingga kami masih bertatapan dan juga hingga pada akhirnya ia kemudian mendekatkan wajahnya dan satu pagutan bibir kami rasakan. Aku menarik nafas, dan kemudian dia menarik tali di belakang tubuhku. Baju ini terlepas dia meyakinkan diriku kemudian berbisik lirih.
"Nobody in here babe…trus me…i want you…!"
"But…."
"Please…"
Aku tidak tega dengan tatapan Charlie bahkan setelah itu, aku kemudian menatap matanya dan kemudian turun ke dal kolam dan menanggalkan baju putih itu.
Charlie menatapku dengan tatapan yang ingin sekali menerkam diriku.
"Thanks babe….!"
***
Bersambung