"Mereka pelayan pribadi disini, kita tidak mungkin bisa memasak semua makanan bukan Charlotte?"
Aku akhirnya paham dan kemudian hanya bisa mengganggukan kepala karena pada kenyataannya aku merasa dibohongi karena ia mengatakan bahwa tidak ada siapapun di sini tetapi malah tadi pelayan itu datang dan membawa makanan ini dan juga nampan rotan yang bisa mengapung di atas air. Aku kemudian segera memeluk tubuhku kembali menutup area atas dan juga bawahku karena aku benar-benar merasa begitu sangat malu tetapi kemudian Charlie menggapai rotan yang mengapung itu dan kemudian mengarahkannya ke arahku hingga pada akhirnya ia segera mengambil segelas jus jeruk dan memberikannya padaku dan kemudian ia berkata bahwa seharusnya kami minum anggur bukan jus seperti ini.
Aku bahkan merasa bahwa aku tidak kuat dalam hal minum seperti itu bahkan aku sama sekali tidak pernah merasakan bagaimana rasa anggur dan juga minuman keras lainnya bahkan aku sama sekali merasa bahwa itu adalah hal yang sama sekali tidak akan pernah bisa kulakukan karena aku bukanlah perempuan kuat yang bisa mengendalikan diriku jika aku sudah tidak sadarkan diri.
"Minumlah"
"Thankyou Charlie"
"Kiss me and hug me, remember?"
Tanpa berkata apapun aku langsung mencium pipi kiri milik pria itu dan kemudian aku memeluknya spontan sehingga ia kemudian hanya terdiam dan Ia seperti terkejut bukan main karena ia merasakan bagaimana tubuh polosku memeluk tubuhnya yang hanya mengenakan celana pendek renang yang juga tidak kalah ketat. Aku bisa merasakan sesuatu di bawah sana sudah mulai mengeras bahkan aku merasa bahwa ia sepertinya merasakan sesuatu bahkan aku melihat wajahnya seperti menahan sesuatu tetapi kemudian ia kemudian masih membuat wajahnya normal kembali bahkan seketika ia berkata padaku bahwa aku benar-benar membuatnya terkejut bukan main.
"You make me turn-on Charlotte…can we…"
Dia menyentuh pinggir gelas dan memutarkan menggunakan jarinya bahkan ia membuatku berhalusinasi yang seharusnya tidak ku pikirkan bahkan ia menatapku dengan tatapan yang begitu aneh hingga pada akhirnya aku hanya bisa diam dan juga tidak ingin menggubris perkataannya lagi.
"Can we…go to shower together…?"
Aku terkejut bukan main sampai gelas ku jatuh ke atas kolam dan jus jeruk itu bertebaran di atas kolam Aku tidak ingin tubuhku beraroma jeruk sehingga aku kemudian segera mendayung pelan ke arah lain dan kemudian Charlie segera naik ke atas. Dia mengambil handuk baju yang ada di pinggir kolam di mana ia taruh di atas kursi kolam seketika ia kemudian berkata padaku bahwa ia akan menungguku di dalam tetapi bagaimana bisa aku ke sana hingga pada akhirnya ia benar-benar meninggalkanku dan kemudian ia masih terus berjalan meninggalkanku seakan ia tidak ingin melihatku untuk naik ke atas secara tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhku sehingga benar saja, suasana begitu sepi dan kemudian aku segera naik ke atas kolam dan benar saja tidak ada yang melihat apapun pada diriku sehingga aku segera dengan cepat mengambil baju handuk putih itu dan segera berjalan masuk ke dalam tetapi apa yang akan menantiku di dalam jauh lebih berbahaya dari apa yang terjadi barusan.
Aku melangkah ke dalam bahkan aku sama sekali berpikir bagaimana bisa semuanya menjadi seperti ini tetapi ini sudah resikonya dan juga aku tidak bisa kembali ke masa lalu lagi karena aku sudah menandatangani kontrak dan juga tidak ada yang bisa benar-benar dihapus dari semua ini sehingga yang terjadi sekarang adalah aku masih terus berusaha untuk membuat semuanya baik-baik saja berusaha untuk menerima semua yang terjadi sekarang bahkan pria itu juga tidak kasar padaku dan juga ia masih bersikap begitu lembut padaku. Iya mungkin hanya menginginkan cinta bahkan aku berpikir ia mungkin sedikit membawa nafsu dirinya sendiri tetapi itu hal normal bagi seorang laki-laki jika ia sama sekali tidak tertarik dalam hal fisik dan juga dalam hal ketertarikan secara berhubungan badan seperti itu maka bisa dikatakan bahwa laki-laki itu tidak normal sehingga aku masih menarik nafas lagi jika ia seperti itu tetapi apakah aku bisa menerima semua itu?
"Charlie?"
Aku segera berjalan ke arah kamar di mana kami berdua akan tidur bersama kemudian aku segera berjalan ke arah kamar mandi dan aku mendengar suara air dari shower terdengar begitu jelas sehingga aku segera ingin masuk ke dalam tetapi kemudian aku seperti merasa begitu masih malu jika tadi di kolam renang tertutup dengan air tetapi jika sekarang di dalam sana pasti akan menjadi sesuatu yang begitu sangat memungkinkan kepala dan juga aku pasti sangat gugup nantinya.
Aku berusaha menarik nafasku karena dalam pernikahan aku tidak boleh begitu sangat merasa malu terhadap suami sendiri walaupun kami hanya hadir karena sebuah ikatan kontrak tetap saja aku merasa bahwa ini sudah hal yang harus kulakukan sebagai seorang istri yaitu melayani suami baik dalam hal makanan ataupun dalam hal ranjang seperti ini.
"Charlie…."
Aku sama sekali yang masih mencoba untuk menenangkan diri sembari memanggil namanya berusaha untuk beradaptasi dengan suasana ini karena sedari tadi aku merasa jantungku tidak berhenti berdetak bahkan aku sama sekali merasa bahwa semua ini membuatku begitu sangat, tidak bisa menahan semuanya hingga pada akhirnya aku membuka pintu ke kamar mandi dan segera mempersiapkan diri untuk menggeser tirai yang menjadi penutup di mana aku bisa melihat ada kaki Charlie di sana.
"I'm in…"
"Aku tidak suka jika kamu masih bersikap malu-malu kamu tahu bukan? aku suamimu. Kita hanya akan mandi bersama. Tidak akan melakukannya, aku sudah menahannya sedari tadi. Masuklah, aku kedinginan"
Aku merasa sudah sangat besar terlebih dengan semua tindakanku ini Aku merasa sudah menjadi istri yang gagal hingga pada akhirnya aku segera membuka handuk baju ini dan aku membuat pilihan yang benar-benar begitu sangat membuatku sedikit menyesal karena aku benar-benar merasa bahwa hubungan ini tidak ada masa depannya tetapi aku malah terus berjalan ke depan seolah aku dan juga Charlie benar-benar menikah.
Aku segera masuk ke dalam dan benar pria itu juga tidak mengenakan sehelai benang pun dan aku tentu saja melihat seluruh tubuhnya dengan perut kotak-kotak miliknya yang begitu sangat menawan bahkan ia begitu sangat terlihat tampan dengan rambut yang terjatuh ke bawah dan juga air yang terus membasahi tubuhnya aku segera bergabung ke bawah air shower yang masih terjun dengan begitu kepalanya bahkan aku masih melihat Charli masih menutup matanya sembari menikmati air yang turun dari atas shower itu.
"Charlie…."
"Do you love me?"
Mengapa pertanyaan itu muncul kembali bahkan sekarang pria itu kemudian membuka matanya dan setelah itu ia masih menatapku dengan tatapan keingintahuan miliknya bahkan yang begitu sangat ingin agar aku mengatakan bahwa aku sangat mencintainya.
***
Bersambung