"Selamat, Juna. Lo emang the best."
Inilah yang membuat Cesa tetap menaruh hati pada Juna. Meskipun kemarin ada beberapa masalah yang membuat pria itu kehilangan konsentrasinya. Namun Juna masih bisa mengatasinya dan membuktikannya dengan masih berada di posisi pertama.
Hari ini sudah termasuk libur semester, karena ujian akhir sudah selesai di hari kemarin. Murid-Murid hanya datang untuk melihat papan nilai saja.
Di taman sekolah yang kini dipenuhi para siswa yang sedang menghabiskan waktu sebelum libur panjang, Cesa mendatangi Juna yang sedang duduk pula di depan pohon beringin. Gadis itu memberi Juna setangkai mawar merah.
"Thanks. Selamat juga buat lo." Mau tak mau Juna menerimanya. Tidak lebih, hanya sebagai rasa menghargai.
"Btw, gimana kalau kita rayain ini," usil Cesa. Sudah lama tidak makan bersama pria itu terlahir kali di kantin satu bulan lalu bersama Lean dan Liam.
"Gak perlu," tolak Juna.
