Chereads / Legenda Buronan Pertama [HIATUS] / Chapter 9 - Chapter 9 Hannyo Bakeneko

Chapter 9 - Chapter 9 Hannyo Bakeneko

Tapi mendadak ada sesuatu menahan lengan Namazu. Namazu terdiam melihat lengannya sendiri ada bayangan hitam menahannya. Ia melihat ke bawah dan di saat itu juga Hannyo sudah sampai di sana melihatnya dengan tatapan serius. Rupanya Mizuki dan Namazu ada di atas dengan di angkat rambut rambut panjang itu. 

"Hm?... Siapa dia?" Namazu terdiam dan seketika mengingat sesuatu soal helaian rambut tadi yang berwarna dominan hitam menurut nya. 

"Oh.... Kau pemilik rambut hitam tadi... Tak kusangka wajahmu seperti pangeran selatan... Dengan wajah tampan dan kulit pucat mu... Uh... Sangat tampan" Dia mendekat begitu saja dengan di antar helaian sihir rambut. Dia mendekat dan berbisik pada Hannyo yang diam serius berdiri di bawah. 

"Bagaimana jika seks denganku... Aku sangat hebat lo" Bisiknya. Hal itu hanya membuat Hannyo tak memasang reaksi apapun membuat Namazu terdiam. 

"Ada apa denganmu...?... Seharusnya lelaki langsung tertarik dengan omongan itu?"

"Kau pikir aku mudah di rayu oleh siluman yang lebih rendah dari ku" Hannyo menatap dingin seketika mengeluarkan satu pedang di tangan kanannya membuat Namazu terkejut mengetahui langsung siapa Hannyo. 

"Ap... Apa yang.... Kau... Punya sihir itu... Kutukan.. Apa kau iblis?!" Namazu menatap sangat panik. 

Hannyo hanya menatap dingin menunggu serangan Namazu. 

"(Aku tidak percaya aku bertemu dengan Iblis, aku dengar Iblis hanya ada 4 di dunia ini dan yang pasti, dia salah satunya... Jika dilihat, apa dia bukan atasan? Untuk apa atasan bersama manusia seperti gadis kecil itu... Sudahlah, tubuh nya juga bagus sekali tuh, aku pengen nyoba....) Cih baiklah... Jika aku menang nanti biarkan aku menikmati tubuhmu itu....!!" Teriaknya seketika banyak sekali sihir rambut panjangnya yang menyerang Hannyo. 

Dengan cepat Hannyo menggunakan kekuatan pedang dan sihirnya untuk melawan rambut itu dan agar sampai langsung pada Namazu. 

Di atas, Namazu melayang dengan rambut rambut itu, dia mengamati gerakan Hannyo dengan teliti dan mulai curiga. "(Gerakannya memang sama seperti saat itu... Apa dia begitu mengerikan saat ini, sepertinya juga begitu hm...)" Pikirnya lalu ia melihat ke Mizuki yang ada di depannya, dia terlihat tak berdaya. Tapi saat ia melihat ke Hannyo lagi, ia terkejut karena Hannyo sudah tak ada hanya menyisakan satu pedangnya yang tertancap di tanah. 

"Apa... Dimana dia!!!?" Dia turun dan melihat sekitar tak ada Hannyo. Tapi tiba tiba dan tak di sangka sangka Hannyo melesat dari belakangnya dan menebas tubuhnya dengan satu pedangnya. 

Rupanya pedang yang menancap itu hanya untuk mengelabui Namazu, sekarang dia benar benar terbelah. "Ah.... Tidak... (Kenapa aku bodoh sekali tidak waspada....) Aku akan membalas mu nanti sialan... Aku akan lahir kembali!!!" Teriak namazu sebelum dia benar benar menghilang menjadi abu. 

"Berpikirlah untuk membalas dendam nanti karena kau tidak akan pernah lahir kembali" Kata Hannyo seketika semua sihir rambut itu menghilang dan Mizuki yang ada di atas akan terjatuh. "Akh....!!!" Dia berteriak ketakutan tapi untungnya di tangkap oleh Hannyo. 

"Hah... Hah.... Kakak... Apa yang baru saja terjadi!?" Mizuki menjadi sedikit trauma. 

"Kau baik baik saja bukan... Kita bisa melanjutkan perjalanan, kau bisa berjalan?" Hannyo menurunkan nya lalu ia melepas mantel hitamnya dan memakaikan nya pada Mizuki yang dari tadi kedinginan karena telanjang. 

"Saat sampai di kota selanjutnya, aku akan memberikanmu baju" kata Hannyo seketika ia menggendong Mizuki di dada membuat Mizuki terkejut. "A... Apa yang kau lakukan kakak!?"

"Hanya memastikan bahwa kau tidak takut" Kata Hannyo. 

Mizuki lalu terdiam dengan wajah merah. "Kakak, sebenarnya apa yang baru saja terjadi..." 

". . . Itu adalah siluman laba laba, dia adalah wanita yang penuh dengan nafsu, siluman yang berwujud manusia akan selalu memiliki sifat yang seperti itu"

". . . Lalu kenapa kakak tidak tergoda? Seharusnya lelaki akan tergoda jika begitu"

". . . Aku Unromantis" Balas Hannyo membuat Mizuki terdiam kaku mendengar itu. 

Unromatis artinya, dia tidak tertarik dengan hal hal yang bisa di bilang romantis. 

"Um.... Jadi.... Selama beribu ribu tahun kakak menjadi selain manusia, tidak pernah menjalani cinta?"

"Belum sama sekali..."

"Kenapa tak ada minatan untuk melakukan nya?"

"Hanya membosankan, lebih baik mencari kekuatan, lagipula tak ada wanita yang membuat ku tertarik" Balas Hannyo. 

"Um... Jadi.... Begitu, bagaimana jika aku membuat kakak tertarik padaku" Mizuki menatap dengan wajah manis membuat Hannyo terdiam. 

". . . Kenapa? Kakak bilang tidak ada orang yang membuat mu tertarik, bagaimana jika aku membuat mu tertarik padaku?" Mizuki mengatakan nya dengan wajah yang begitu merah. 

Hannyo terdiam lagi, tapi ia tersenyum kecil. "Hanya gadis kecil..."

"Apa?!! Jadi kakak ingin tubuh wanita, aku bisa melakukan nya... Hanya tunggu aku gede!!"

"Tidak akan.... Carilah orang lain saja..." Hannyo langsung mengatakan itu membuat Mizuki terdiam. 

"(Apa dia tidak pernah tertarik pada seseorang....)"

"Maaf, aku tidak bermaksud mengatakan itu" Hannyo mendadak meminta maaf. 

"Kenapa? Meminta maaf?"

". . . Kau mungkin harus tertarik pada seseorang yang lain dan jangan membuat hati mu tertarik padaku, karena aku bukan makhluk yang bisa di sukai" Kata Hannyo, dia mengatakan itu demi sebuah kebaikan karena dia adalah Iblis. 

"Ini... Tidak begitu... Akhh sebaiknya kita lupakan topik nya, lihat saja nanti... Sekarang kita akan kemana?"

"(Gadis ini memiliki naluri yang berbeda dari yang lain nya)" Hannyo terdiam sebentar lalu menjawab. 

"Kita akan ke kota ADFA" 

"Kota ADFA?"

Sesampainya di kota selanjutnya yang bernama kota ADFA. Hannyo masuk ke toko baju dan bertemu wanita pemilik butik. 

"Halo bisa aku bantu?"

"Bisa kau beri baju untuk gadis ini untukku" Tatap Hannyo yang menunjukan Mizuki yang masih dia bawa. 

"Tentu... " Balas wanita itu.

Mizuki terdiam sambil meremas mantel Hannyo yang ia pakai. "Kakak, aku.... Takut.." Tatapnya. 

"Ini hanya memakaikan mu baju" Balas Hannyo, lalu dia menurunkan Mizuki. 

"Gadis manis, mari, ikut aku" Wanita itu menatap lalu dia mengantar Mizuki ke dalam. 

Untuk menunggu Mizuki, Hannyo merokok di luar. Dia memakan rokok itu dan mengambil korek zippo lalu menyalakan rokoknya. Tapi tiba tiba ia merasa ada sesuatu yang aneh sehingga membuatnya tak nyaman. 

"(Ada apa? Kenapa ini agak aneh)" Ia bingung. Lalu melihat sekitar dan mulai berjalan dengan masih merokok di Bibirnya. 

Tiba tiba dan tak di sangka sangka, ada yang memanggil. "Yo bang" Suara pria yang bersandar di dinding gang menatapnya dengan senyuman seringai. 

Hannyo menoleh dan mereka melakukan kontak mata. "Hei, tingkat atas bro?" Pria itu kembali menatap. 

Hannyo hanya terdiam dingin lalu mengatakan sesuatu. "Jika tak ada hal penting, aku akan pergi"

"Wo, wo... Tunggu dulu bro, aku hanya bilang, kau tingkat atas bukan? Apa kau bisa bertarung? Atau kau bisa menggunakan sihir? Atau malah dua duanya?" Pria itu kembali menatap dengan wajah yang sombong. 

Tapi Hannyo tetap terdiam dingin, hingga pria itu menambah perkataan nya. "Bagaimana jika duel?"

"Tidak tertarik" Hannyo langsung membalas sambil berjalan pergi. 

"Hei Bro? Keberatan jika aku menyebarkan bahwa kau iblis di kota ini?" Pria itu langsung mengatakan begitu membuat Hannyo berhenti berjalan dan menoleh. 

"Kenapa Bro, aku benar bukan? Bagaimana jika duel dengan ku?"

"Apa imbalan mu" Hannyo menatap serius. 

"Wah, minta imbalan rupanya, berikan aku pecahan bola kristal yang kau punya... Aku tahu hal itu karena aku sudah mengetahui nya dari dulu bahwa 4 iblis legenda buronan pertama itu sedang mencari pecahan kuat, jika aku bisa mengalahkan mu, berikan aku pecahan nya" Kata Pria itu. 

Lalu Hannyo menghadap nya. "Baik, jika kau kalah, aku bisa membunuh mu" Tambah nya, seketika mata miliknya bercahaya laser merah membuat pria itu tambah tersenyum seringai. 

Di sisi hutan lain, tampak mereka berhadapan. Hannyo menggunakan celana hitam dan kemeja putih yang dimasukan celana nya menatap dengan tubuh yang sangat dominan pada pria itu yang masih tersenyum seringai. 

"Ini adalah duel, duel yang artinya kita sama sama menggunakan elemen yang sama, di sini aku memilih sihir, apa kau keberatan?" Pria itu menatap. 

"(Sihir? Apa dia bisa menggunakan sihir?)" Hannyo terdiam. 

"Sebelumnya, izinkan aku perkenalkan diri, aku Baren, aku hanya manusia biasa tapi memiliki sihir tidak biasa hehe" Ia menambah perkataan membuat Hannyo semakin memasang wajah serius karena dia curiga. 

"Kenapa? Kenapa wajah mu curiga, bagaimana jika kita mulai saja, duluan saja bro" Kata pria yang mengaku bernama Baren. 

"Tidak, aku tidak pernah mulai dulu" 

"Baiklah, kalau begitu biarkan aku mulai duluan yah" Baren tiba tiba menggigit ibu jarinya sendiri dan seketika muncul tetesan darah dari ibu jarinya yang terluka, seketika muncul sesuatu di darah tetesan itu. 

Di saat itu juga Hannyo menyadari sesuatu. "(Apa dia, sedang melakukan pemanggilan?)" 

Yang benar saja, darah itu menjadi butiran air merah yang sangat banyak, menjadi berkali lipat, langit juga mulai gelap dan di saat itu juga, aliran darah merah bergerak melayang seperti ular membuat Hannyo terdiam. 

"(Itu.... Darah panggilan iblis....)" 

"Hahaha... Bagaimana? Butuh banyak sekali proses untuk mendapatkan hal ini" Kata Baren. 

"(Darah panggilan iblis, bukanlah sihir yang bisa di bilang main main di kalangan manusia.... Itu karena, jika ingin mendapatkan sihir itu, maka harus membunuh 1000 jiwa dengan umur yang sama dalam waktu hanya satu bulan)" Pikir Hannyo dengan serius. Sekali lagi, kecurigaan nya benar. 

*Darah Panggilan Iblis. Dalam suatu mimpi yang dialami oleh seseorang, mereka akan di goda oleh sebuah suara siluman yang akan memberitahu nya untuk membunuh 1000 orang dengan umur yang sama dalam waktu satu bulan saja. Jika berhasil ditunaikan, siluman akan memberikan nya sihir darah yang berpegang erat dengan darah milik orang tersebut, 1000 orang dengan umur yang sama pastinya akan susah, hanya beberapa orang yang dapat melakukan nya tapi saat ini, hanya orang yang bernama Baren tersebut yang melakukan nya. Tapi untung nya, sihir ini dapat dikategorikan dalam hal yang dapat dimiliki oleh para iblis karena bagaimanapun juga, yang memberikan sihir itu adalah siluman dan siluman tidak berhak memiliki kekuatan yang sama seprti iblis.