Chereads / Legenda Buronan Pertama [HIATUS] / Chapter 8 - Chapter 8 Hannyo Bakeneko

Chapter 8 - Chapter 8 Hannyo Bakeneko

Di jalan Mizuki terus menatap Hannyo yang terus menatap ke depan dengan tatapan yang sangat serius tanpa ada reaksi apapun.

"(Aku benar-benar bingung dengan kakak kenapa dia bisa memasang wajah seperti itu, tapi ini memang tidak aneh karena dia bukanlah manusia, dia bukan manusia tapi aku benar-benar tidak tahu dia itu makhluk apa, apa dia itu siluman atau yokai atau yang lainnya atau malah makhluk yang tingkat tinggi. Aku benar-benar penasaran bagaimana jika aku membuatnya menunjukkan siapa dia dengan bentuk tubuhnya)" Pikir Mizuki dengan diam.

"Mizuki" Tiba-tiba dia memanggilnya membuat Mizuki terkejut dan menoleh padanya.

"Ada apa Kakak?"

"Bisa aku tahu Berapa jumlah saudaramu itu yang ada di pengasuhan yang telah mati terbunuh termasuk biarawati yang merawat yaitu, dan kenapa kau bisa ada di tempat pengasuhan itu? Apa biarawati itu yang merawat mu atau malah orang tuamu yang meletakkan mu di sana?"

"M..... Sebenarnya aku tidak tahu karena kakak biarawati pernah bilang padaku kalau orang tuaku yang menitipkan ku di panti asuhan itu yang juga kebetulan tepatda di desa itu, juga sebelumnya kepala desa nya bukan seorang wanita tapi seorang lelaki saat itu aku masih kecil jadi aku tidak tahu apa apa dan siapa kepala desa yang asli dan aku benar-benar baru sadar saat itu ketika Kakak melawannya bahwa perempuan itu adalah siluman kupu-kupu yang sangat mengerikan. Jumlah Saudaraku ada 7 ditambah aku menjadi 8 dan 1 Kakak dirawat yang sangat baik padaku"

"Sangat baik katamu, mereka bilang padaku bahwa biarawati itu telah jahat pada saudaramu dan memperlakukan mereka tidak manusiawi. Apa itu benar Mizuki, kau tidak boleh berbohong padaku"

"Tidak kakak, percayalah padaku, kakak biarawati itu sangat baik padaku. Bahkan dia akan setiap hari dan mendengarkan ceritaku, aku sangat senang dia bisa bersamaku dan aku juga senang aku bisa bersamanya. Yang telah merawat ku tapi sekarang semua sudah tidak lagi mungkin aku rindu Kakak biarawati pengasuhku dan kakak dekatku juga" Kata Mizuki. 

Hannyo yang mendengar itu menjadi terdiam. 

"(Manusia.... Aku bertanya tanya bagaimana mereka bisa berpikir bahwa orang yang baik maupun yang keji sekalipun bisa di bilang di ingat seumur hidup... Itulah kelebihan manusia)"

"Oh, iya kakak, apa kakak tidak apa apa jika aku memanggil Kakak Ganteng, boleh kan?.... " Tatap Mizuki dengan wajah yang senang dan saat manisnya itu. Entah kenapa dia langsung mengatakan hal itu. 

"Entah lah, terserah jika kau ingin memanggil aku apa tapi kau harus tetap bersamaku. (Menghilangkan tanda Kenigh belum pernah aku lakukan, jadi dia akan menjadi bahan percobaan...)" Kata Hannyo dengan wajah yang serius.

Tapi tiba-tiba ada sesuatu terjadi pada mereka didepan, belakang dan samping mereka. Serangan yang aneh muncul dari depan mereka dan samping mereka juga. Serangan itu berupa rambut rambut yang panjang terikat dan seketika menyerang mereka mengikat mereka tinggi di pohon.

"A... Apa itu?!!" Mizuki terkejut dan di saat itu juga, dia di serang. 

"Ah.... Apa yang terjadi, aku tak bisa menggerakkan kedua lengan dan kaki ku!!?" Mizuki menjadi kesakitan di sebuah pohon karena terikat di sana bersama rambut-rambut itu.

"(Ini ulah siluman)" Hannyo sudah berpikir dengan jelas, dia melihat sekitar tapi tidak bisa karena kepala tangan dan kakinya juga terikat semua.

"(Dari bentuk rambut ini, ini pasti ulah siluman laba-laba. Aku harus bisa melepaskan diri dari ikatan ini, Mizuki tidak bisa melihat rambut-rambut ini dan hanya akan merasakan kesakitan ikatan itu)"

Sebenarnya di sini si rambut itu adalah seperti benang dari laba-laba. Tentu saja benang laba-laba itu hanya bisa terlihat oleh mata makhluk-makhluk lain selain manusia. Mizuki tentunya tidak bisa melihat rambut-rambut itu karena Dia Manusia jadi yang dirasakan saat ini hanyalah badannya terasa sakit karena terikat oleh rambut-rambut itu tapi dia tidak tahu kalau matanya tidak bisa melihat hal seperti itu dan sekarang tubuh nya sakit karena terikat oleh rambut-rambut itu.

Dengan cepat Hannyo sekuat tenaga melepaskan diri dan sehingga dia benar-benar bisa melepaskan diri di saat itu juga kedua tangannya memunculkan bayangan yang berubah menjadi pedang. Kali ini dia benar-benar memunculkan dua pedangnya di tangan kanan dan tangan kirinya seketika memotong semua benang-benang itu dan juga melepaskan ikatan Mizuki dengan cepat sambil mengayunkan pedangnya dengan ayunannya itu.

Membuat Mizuki terlepas dan jatuh ke bawah.

"Aduh... Uh sakit banget apa yang terjadi?"

Lalu Hannyo berdiri di depannya. Dia mengulurkan tangan untuk bermaksud membantu Mizuki berdiri.

"Kau baik-baik saja?" Tatapnya. Mizuki menerima uluran tangannya dan berdiri. "Apa yang sebenarnya terjadi kakak?"

"Sepertinya Ini semua memang siluman, kau tidak bisa melihatnya karena kau manusia untung saja itu tadi hanya sihir bukan dari silumannya langsung. Jika dari selamanya langsung maka serangannya akan semakin kuat dan berbahaya untukmu"

"Itu berarti Apakah di sini ada siluman lain, Aku benar-benar sangat takut" Mizuki menjadi ketakutan dan gemetar.

"Tak apa, sepertinya hanya ada di depan"

"Di depan!!! Apa Kakak bercanda, di depan itu akan kita lewati, dan di sana ada siluman mengerikan Aku sangat sangat takut"

"Bukankah di sini ada aku, apa kau masih meragukan ku" Hannyo menatap suram membuat Mizuki terkejut diam tak berkutik. 

Lalu mereka melanjutkan perjalanan. Tapi tak disangka-sangka di depan Mereka terlihat banyak sekali bangkai mayat Samurai dan orang-orang lainnya berjajaran di sana, tengkorak juga terlihat menandakan bahwa mayat itu sudah lama di sana.

"Ah....!!!" Mizuki menjadi berteriak terkejut karena semua mayat-mayat itu tidak memiliki kepala. "Kemana kepala mereka semua Kenapa ini sangat mengerikan!!!" Dia benar benar ketakutan. 

"Sepertinya siluman laba-laba itu telah mengambil kepala mereka untuk mengambil rambut mereka dan dijadikannya benang untuk sihir menyerangnya" Kata Hannyo. 

Tapi tiba tiba ia merasa ada sesuatu yang akan menyerang Mizuki di belakang. Dengan cepat Hannyo kembali memunculkan satu pedangnya di tangan kanannya dan menarik Mizuki untuk berpindah tempat sementara ia sendiri berbalik menangkis serangan itu. Rupanya rambut panjang itu melayang menyerangnya tadi, dugaannya benar nyata, Untungnya dia langsung memutus rambut itu. 

"(Waw.... Hebat... Kakak punya kewaspadaan tingkat tinggi)" Mizuki menjadi terkagum. Tapi tiba tiba dari belakangnya ada helaian rambut besar menutup dan mendekap mulutnya. 

"Hmp.....!!!" Ia terkejut seketika tubuhnya terikat. Hannyo yang sedikit mendengar itu menjadi menoleh. Ia menjadi terkejut karena Mizuki terikat dan terangkat. 

Seketika rambut rambut yang mengikatnya itu menjadi menariknya ke bagian hutan lain. 

"Mizuki!!" Hannyo akan berlari mengejar tapi tak di sangka, ia sendiri juga terikat rambut rambut itu dan terikat di pohon juga.

"Cih... Sialan!!" Hannyo berteriak kesal dan seketika ia bisa melepaskan dirinya membuat rambut rambut yang terikat itu putus. 

Sementara itu Mizuki di bawa di depan seorang wanita. "Hm~hm~ ada mangsa lagi rupanya, halo gadis kecil... Kenapa kau ada di hutan sendirian hm?" Tatap nya tapi sepertinya Mizuki hanya ketakutan dengan mulut yang masih tertutup rambut itu. 

"Ups benar, lepaskan mulut nya dia harus bicara padaku, tidak sopan mengabaikan perkataan orang hehe" 

Seketika rambut yang menghalangi mulut Mizuki terlepas membuat Mizuki bernapas cepat. 

"Baiklah sekarang katakan padaku... Dengan siapa kau kemari gadis manis.. Apa kau manusia atau malah siluman... Kenapa gadis seeprtimu bisa ada di hutan tempatku ini?" Tatap wanita itu. 

"A... Aku datang bersama kakak... Dia... Diamana sekarang, aku mohon jangan membunuhnya" Mizuki menatap dengan sedih dan mulai menangis. Dia benar benar ketakutan dengan hal itu. Mau bagaimana lagi, dia melihat siluman. 

"Siapa itu hm~ aku tidak kenal... Oh ya aku belum memperkenalkan namaku yah~... Aku Namazu.. Wanita paling cantik dan seksi di sini"

"(Kakak aku sangat takut)" Mizuki hanya menutup mata ketakutan nya sambil gemetar. 

". . . Apa kau... Tidak bisa melihat rambut rambut ini... Sayang sekali ya .. Itulah yang membuatmu tidak bisa waspada, itu berarti kau memang manusia tapi kenapa aku mencium bau bau kutukan di tubuhmu... Biarkan aku melihatnya" Kata wanita itu yang bernama Namazu seketika rambut rambutnya itu memegang bagian baju Mizuki dan di saat itu juga baju Mizuki sobek dan hancur membuatnya telanjang. "Ah.... Tidak!!!" Dia berteriak. 

Selanjutnya rambut yang masih memegangnya dan membalik tubuhnya untuk wanita siluman itu melihat punggungnya. Seketika dia terkejut karena melihat segel Kenight di punggung Mizuki. 

"Kau seorang Kenight.... Haha ini suatu keberuntungan untukku, kau jadi bawahan ku saja dan aku bisa memakan mu kapan saja. Semua siluman tahu Kenight sangat di butuhkan di sini.. Jadi selamat makan!!"

Namazu akan mengayunkan tangan penuh kuku tajam itu tapi tiba tiba salah satu helaian rambut panjang itu mendekat padanya membawa satu helai rambut yang sangat hitam warnanya. 

Namazu terdiam lalu mengambil helaian itu. "Hm?... Kenapa kau memberikan ku rambut" Dia mengambil rambut itu. 

"Oh, Rambut ini bagus juga, warnanya benar benar dominan sangat hitam.. Bahkan lebih hitam dari rambut manusia lain yang aku ambil" Dia menatap. 

Lalu Mizuki diam diam melihat ke sekitar, dia benar benar terkejut karena di bawah mereka itu ada banyak sekali kepala tengkorak manusia. Seketika wajahnya menjadi terpucat dan membuat Namazu melihat padanya. 

"Ada apa kau hanya bisa melihat tengkorak itu kah... Jika kau ingin tahu aku mengambil kepala manusia untuk mengambil rambut mereka. 2 tahun yang lalu aku kehilangan kekuatan membuat jaring dan sutra dari tubuhku jadi aku menggunakan rambut rambut yang banyak ini, meskipun kau tidak bisa melihatnya ini akan cukup untuk mengelabui manusia manusia yang bodoh itu" Kata Namazu. Lalu ia mengangkat tangannya. 

"Dan sampai mana tadi... Bukankah aku ingin memakan mu... Selamat makan" Dia akan mencabik Mizuki. 

"(Tidak, kakak tolong aku, aku benar benar ketakutan)" Mizuki tak bisa apa apa selain menunggu kematian nya bahkan di tangan siluman itu.